Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masyarakat Indonesia sedang mengalami perkembangan teknologi dan
informasi. Masyarakat Indonesia kurang menyadarinya nilai-nilai lama yang
dipandang sudah tidak sesuai dengan perkembangan zaman, sedangakan nilai-
nilai keadilan, kebebasan, dan demokrasi belum dipahami dengan baik dan benar.
Dengan alasan kebebasan dan demokrasi, orang memperjuangkan aspirasinya
dilakukan dengan melanggar hak orang lain. Memudarnya nilai-nilai kehidupan
dalam masyarakat sebagai akibat dari kurangnya pemahaman hak asasi manusia.
Kesadaran akan hak asasi manusia dapat dikembangakan melalui pendidikan dan
pengajaran. Pengenalan, pemahaman, dan penghayatan terhadap hak asasi
manusia melalui pendidikan perlu dilakukan secara terpadu. Penyampaiannya
disesuaikan dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan peserta didik. Usia
anak SD (Sekolah Dasar) adalah suatu masa ketika anak sedang mengalami
pertumbuhan berpikir secara nyata. Untuk memudahkan pemahaman,
pembelajaran di SD perlu memberikan pengalaman belajar secara langsung dan
nyata.

Tujuannya untuk mengenalkan nilai-nilai hak asasi manusia kepada siswa.


Pendidikan HAM (Hak Asasi Manusia) memberikan kemampuan untuk
menghayati dan menghargai hak dan kewajiban yang kelak akan berguna bagi
anak di masa mendatang. Pembelajaran yag diterima anak sudah dijiwai dengan
nilai-nilai penghormatan pada HAM akan memberikan pengalaman langsung pada
anak. Mempelajari HAM sangat penting dilihat dari kondisi Indonesia yang
mempunyai keberagaman. HAM menjadi salah satu dasar terbentuknya
masyarakat Indonesia yang saling menghargai dan tidak melupakan perbedaan.
Oleh karena itu pemakalah ingin memahami HAM secara menyuluruh sebagai
pengetahuan dan pembelajaran untuk mengajar peserta didik. Dan untuk

Makalah Hak Asasi Manusia 1


kemajuan pendidikan di Indonesia sesuai nilai-nilai yang terdapat dalam Hak
Asasi Manusia.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan rumusan maslah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah
dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari Hak Asasi Manusia?
2. Bagaimana ciri-ciri atau sifat dari Hak Asasi Manusia?
3. Bagaimana sejarah dan perkembangan Hak Asasi Manusia?
4. Bagaimana Hak Asasi Manusia dalam Resepsi Islam?
5. Bagaimana Hak dan Kewajiban sebagai Warga Negara?
6. Sebutkan serta jelaskan bagaimana contoh pelanggaran HAM untuk
Siswa Sekolah Dasar!

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini antara lain:
1. Mengetahui pengertian dari Hak Asasi Manusia
2. Mengetahui ciri-ciri atau sifat dari Hak Asasi Manusia
3. Mengetahui sifat-sifat dari Hak Asasi Manusia
4. Mengetahui mengenai sejarah dan perkembangan dari Hak Asasi Manusia
5. Mengetahui bagaimana Hak Asasi Manusia dalam resepsi islam
6. Mengetahui dan memahami bagaimana hak dan kewajiban warga negara
7. Mengetahui dan memahami dari contoh pelanggaran HAM untuk anak
Sekolah Dasar

D. Manfaat Penulisan
Manfaat penyusunan makalah ini adalah kita dapat memahami serta
mengetahui materi mengenai Hak Asasi Manusia.

Makalah Hak Asasi Manusia 2


E. Metode dan Prosedur
Metode yang digunakan penulis dalam penyusunan makalah ini yaitu dengan
mengumpulkan informasi dari berbagai buku dan browsing di internet.

F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ini untuk memudahkan penulisan dengan beberapa
bagian yang meliputi:
Bab I : Pendahuluan yang membahas tentang latar belakang, rumusan
masalah, tujuan serta manfaat penulisan, metode dan prosedur,
dan sistematika penulisan.
Bab II : Pembahasan yang meliputi materi yang mengenai Hak Asasi
Manusia.
Bab III : Penutup yang meliputi simpulan dan saran..

Makalah Hak Asasi Manusia 3


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Hak Asasi Manusia


Dalam pandangan Teaching Humans Rights yang diterbitkan oleh
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), hak asasi manusia (HAM) adalah hak-
hak yang melekat pada setiap manusia, yang tanpanya manusia mustahil
dapat hidup sebagai manusia. Hak hidup misalnya, adalah benar-benar untuk
memperoleh dan melakukan segala sesuatu yang dapat membuat seseorang
tetap hidup. Tanpa hak tersebut eksitensinya sebagai manusia akan hilang
(Ubaedillah dan Rozak 2010, 110).
Bagi Wignjosoebroto (2005,1) hak-hak asasi manusia (HAM)-atau
sebenarnya tepatnya harus disebut dengan istilah hak-hak manusia (human
rights) begitu saja- adalah hak-hak yang (seharusnya) diakui secara uiversal
sebgai hak-hak yang melekat pada manusia karena hakekat dan kodrat
kelahiran manusia itu sebagai manusia. Dikatakan ‘universal’ karena hak-hak
ini dinyatakan sebagai bagian dari kemanusiaan, setiap sosok manusia, tak
peduli apapun warna kulitnya, jenis kelaminya, usiannya, latar belakangnya,
serta pula agama atau kepercyaan spiritualnya. Seemntara itu dikatakan
‘melekat’ atau ‘inheren’ karena hak-hak itu dimiliki siapapun yang manusia
berkat kodrat kelahirannya sebagai manusia dan bukan karena pemberian oleh
suatu organisasi kekuasaan manapun. Karena dikatakan ‘melekat’ itu pulalah
maka pada dasarnya hak-hak ini tidak sesaatpun boleh dirampas atau dicabut.
Budiardjo (1983,120) memberikan definisi hak asasi adalah hak yang
dimiliki oleh manusia yang telah diperoleh bersamaan dengan kelahiran atau
kehadirannya di dalam kehodupan masyarakat. Dianggap bahwa beberapa
hak itu dimilikinya tanpa perbedaan atas dasar, ras, agama, ataupun kelamin,
dan hak asasi manusia itu bersifat universal. Dasar dari semua hak asasi
merupkan bahwa manusia harus memperoleh kesempatan yang sama untuk

Makalah Hak Asasi Manusia 4


berkembang sesuai dengan bakat dan cita-citannya. Sedangkan menurut
Undang-Undang (UU) No 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia
disebutkan, bahwan Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat
pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha
Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, di junjung tinggi
dan dilindungi oleh Negara, hukum, pemerintah dan setiap orang demi
kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.

B. Sifat atau Ciri dari Hak Asasi Manusia

Adapun ciri atau sifat-sifat dari Hak Asasi Manusia diantaranya :

1. HAM Hanya Dimiliki Oleh Manusia, HAM hanya dimiliki manusia


sebagai makhluk yang paling sempurna diciptakan oleh Tuhan Yang Maha
Esa dengan kelebihan akan dan pikirannya. Dengan HAM, manusia
diciptakan untuk menjadi pemimpin di muka bumi dan dapat mengatur
pemanfaatan dari makhluk lain.
2. HAM Tidak Dapat Dicabut, HAM merupakan hak yang melekat pada diri
individu sejak dia dilahirkan. Oleh karena itu HAM tidak dapat dicabut.
Tidak mengakuinya, berarti tidak mengakui keberadaannya sebagai
manusia dan menjaga harkat martabatnya. Sesama manusia yang hidup
tidak dapat saling mencabut / meniadakan HAM. Hanya Tuhan yang dapat
mencabut Ham, melalui kematian.
3. HAM Tidak Dapat Dibagi, HAM pada semua orang adalah sama, jadi hak
ini tidak dapat dibagi dan diserahkan kepada orang lain, karena pada
dasarnya semua sudah memiliki.
4. HAM Adalah Hak yang Hakiki dan Kodrati, HAM bersifat hakiki, sudah
ada sejak lahir dan tidak dibuat-buat keberadaannya oleh konstitusi suatu
negara. Bersifat kodrati, artinya sudah ada dan dibawa karena pemberian
Tuhan dan tidak ada yang dapat mengubah HAM yang dimilikinya atau
orang lain.

Makalah Hak Asasi Manusia 5


5. HAM Bersifat Universal, HAM dimiliki oleh setiap orang dan sama, tidak
ada yang lebih dan kurang. HAM dimiliki tanpa membedakan suku,
agama, bangsa, ras, negara, agama, harta yang dimiliki, dan jabatannya di
negara.
6. HAM Dimiliki Sejak Lahir, HAM dimiliki sejak dilahirkan ke dunia oleh
orangtuanya dan baru hilang saat seseorang meninggal dunia dan
dikuburkan oleh masyarakatnya.
7. HAM Merupakan Anugerah dari Tuhan, HAM merupakan hak yang
diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa dan anugrah dari Nya. Tidak perlu
menunaikan kewajiban terlebih dahulu untuk mendapatkannya. Meskipun
beberapa orang tidak mau mengakui HAM orang lain, tidak ada
seorangpun yang dapat menghilangkannya.
8. HAM Tidak Dapat Diganggu Gugat, karena merupakan anugerah dari
Tuhan, hak ini tidak dapat diganggu gugat. Setiap orang yang melanggar
Ham orang lain atau tidak mengakuinya, berarti tidak mengakui ciptaan
Nya.
9. HAM Berlaku di Setiap Waktu, HAM manusia dimiliki sejak lahir dan
berlaku selama hidupnya untuk kapanpun dan dimanapun. Tidak ada
perbedaan Ham yang dimiliki seseorang saat dewasa dan saat lahir. Begitu
pula dengan waktu siang dan malam, tidak menjadikan Ham menjadi
berbeda atau berubah.
10. HAM Menentukan Harkat dan Martabat Manusia, karena HAM dimiliki
oleh setiap orang, harkat dan martabat manusia ditentukan dan dipengaruhi
oleh pemenuhan hak asasi yang dimilikinya. HAM I manusia yang
terpenuhi akan mempunyai harkat dan martabat yang berbeda di antara
sesama manusia. Meskipun di hadapan Tuhan sebagai penciptanya, hak
dan martabat manusia sama meskipun dilanggar haknya oleh orang lain.
11. HAM Menjamin Kelangsungan Hidup, kelangsungan hidup manusia yang
terjamin dan terpenuhi hak asasinya lebih baik daripada yang dilanggar.
Contohnya kelangsungan hidup anak yang tinggal dan dibesarkan oleh
orangtua, lebih baik kelangsungan hidupnya daripada anak yang tinggal di

Makalah Hak Asasi Manusia 6


jalan. Karena hak asasi manusia yang tinggal di jalan banyak dilanggar
oleh orang lain.
12. HAM Bersifat Wajib Dihormati dan Dilindungi, setiap negara, hukum, dan
pemerintahannya wajib menghormati, menghargai, dan melindungi hak
asasi manusia yang merupakan warga negaranya atau yang tinggal di
wilayahnya dengan konstitusi dan undang-undang yang berlaku.

C. Sejarah dan Perkembangan Hak Asasi Manusia di Indonesia


Menurut penyelidikan ilmu pengetahuan, sejarah hak-hak asasi manusia
itu barulah tumbuh dan dan berkembang pada waktu hak-hak asasi manusia
itu oleh manusia mulai diperhatikan dan diperjuangkan. Orang yang pertama
memperhatikan hak-hak asasi manusia ini adalah tokoh-tokoh hukum alam
dan dari pakar-pakar hukum alam atau dengan kata lain pakar pemikir dunia
yang memberikan pengaruh besar kepada hak-hak asasi manusia adalah John
Locke dan Rousseou.
Kedua tokoh inilah yang memberikan inspirasi kepada revolusi negara-
negara besar untuk mencantumkan di dalam konstitusinya hak-hak asasi
manusia. Untuk pertama kali dengan resmi dalam declaration of
independence (Amerika) tahun 1776 atas jasa seorang seniman yang
kemudian menjadi presiden USA Thomas Jefferson. Kemudian declaration of
independence (Amerika) ini menjadi dasar Konstitusi Negara Amerika itu
ditahun 1897.
Pencantuman hak-hak asasi manusia dalam konstitusi negara amerika itu
mendorong pula negara-negara lain untuk mencantumkannya kedalam
konstitusi negara mereka. Diantaranya ditahun 1971 semua hak asasi manusia
dicantumkan dalam Konstitusi Prancis, kemudian di Belgia pada tahun 1831
dan akhirnya setelah tahun 1948 oelh negara-negara lainnya.
Pada mulanya hak asasi manusia terdiri dari hak untuk hidup, hak
kemerdekaan pribadi dan hak milik, sebagaimana dikemukakan oleh John
Locke di atas. Kemudian pada permulaan perang dunia kedua (1941) Presiden

Makalah Hak Asasi Manusia 7


Amerika Serikat Franklin D. Rossevelt menganjurkan untuk mempertahankan
hak-hak asasi manusia dari penginjak-injakan tentara nazi jerman yaitu
sebagai berikut :

1. Hak asasi manusia untuk berbicara dan mengeluarkan pendapat.


2. Hak kemerdekaan agama
3. Hak kebebasan manusia dari ketakutan
4. Hak kebebasan dari kekurangan.
Dalam perkembangan selanjutnya untuk memperjuangkan hak-hak asasi
manusia ini terjadilah penanda tanganan pernyataan bersama antara kepala-
kepala negara barat. Tiga tahun setelah itu pada tanggal 10 Desember 1948
lahirlah Universal Declaration of Human Right. Sedangkan rumusan dari hak-
hak asasi manusia itu kami lampirkan pada akhir pembahasan ini. Beberapa
hak-hak asasi manusia yang tercantum pada deklara huftsi PBB tersebuat
adalah :
1. Hak hidup, setiap manusia berhak untuk hidup dan meneruskan
kehidupan dangan keturunannya serta mempertahankan kehidupannya itu
dengan bebas dan wajar.
2. Hak berpendapat, setiap manusia dalam kalbunya ingin bebas
menyatakan pendapatnya menurut jalan pikiran serta pandangan
hidupnya tanpa campur tangan dan bebas menerima pendapat orang lain
tanpa batasan tertentu.
3. Hak memeluk suatu agama, setiap manusia ingin bebas memeluk suatu
agama dan menjalankan ibadahnya sesuai dengan pandangan hidupnya.
4. Hak berserikat dan berkumpul, setiap orang bebas mendapatkan
pekerjaan yang sesuai dengan bakat dan kemampuannya untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya.
5. Hak mendapatkan pekerjaan, setiap orang bebas mendapatkan pekerjaan
yang sesuai dengan bakat dan kemampuannya untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya.

Makalah Hak Asasi Manusia 8


6. Hak mendapatkan pendidikan dan pengajaran, setiap orang memerlukan
pendidikan dan pengajaran guna meningkatkan taraf hidupnya.
7. Hak menentukan hari depannya sendiri dan menikmati kehidupan secara
wajar dan bebas. Hari depan setiap manusia tidak dapat dipaksakan
kepadanya, diberiakn kebebasan untuk menikmati kehidupan ini sesuai
dengan keinginannya.

Inilah diantara hak-hak asasi manusia yang tercantum dalam deklarasi


PBB, secara jelas dapat diperhatikan pada lampiran di akhir buku ini.
Semenjak hak-hak asasi manusia ini dilahirkan PBB sebagian besar negara-
negara di dunia ini memasukannya dlam konstitusi mereka dengan harapan
hak-hak asasi manusia itu dapat dijamin oleh hukum dan mendapatkan sanksi
hukum bagi yang melanggarnya.
Perkembangan hak asasi manusia di Indonesia terbagi dalam dua periode,
yaitu periode sebelum kemerdekaan dan sesudah kemerdekaan.

1. Periode Sebelum Kemerdekaan (1908 – 1945)

Periode ini ditandai dengan lahirnya beberapa organisasi pergerakan


nasional seperti Budi Utomo. Organisasi Budi Utomo menaruh perhatian
terhadap hak asasi manusia. Bentuk perhatian Budi Utomo dalam HAM
adalah dalam bidang hak kebebasan berserikat dan mengeluarkan
pendapat. Budi Utomo mengilhami penegakan HAM di Indonesia hingga
memunculkan kesadaran untuk merdeka yang merupakan salah satu hak
asasi manusia.

2. Periode Sesudah Kemerdekaan (1945 – sekarang)

Periode ini terbagi menjadi menjadi lima periode sebagai berikut:

Makalah Hak Asasi Manusia 9


a. Periode 1945 – 1950. Hak asasi manusia pada periode ini masih
menekankan pada hak untuk kemerdekaan, hak kebebasan untuk
berserikat melalui organisasi politik, dan hak kebebasan untuk
berpendapat. Hak asasi manusia telah mendapatkan legitimasi formal
dalam UUD 1945.
b. Periode 1950 - 1959. Pemikiran HAM pada periode ini ditandai oleh
beberapa hal. Pertama, semakin banyaknya partai politik yang tumbuh
dengan ideologi yang beragam. Kedua, kebebasan pers yang semakin
tinggi. Ketiga, pemilihan umum berlangsung dalam suasana kebebasan.
Keempat, parlemen sebagai wakil rakyat menunjukkan kinerja yang baik
dan efektif terhadap eksekutif. Kelima, wawasan tentang HAM semakin
baik dan tumbuhnya kekuasaan yang memberikan ruang kebebasan.
c. Periode 1959 - 1966. Pada periode ini masalah hak asasi manusia tidak
mendapat perhatian yang baik karena telah terjadi pemasungan hak asasi
masyarakat, yaitu hak sipil dan politik. Hal ini disebabkan adanya
pergantian sistem pemerintahan parlementer menjadi sistem demokrasi
terpimpin.
d. Periode 1966 - 1998. Sekitar tahun 1970 – 1980 permasalahan HAM di
Indonesia mengalami kemunduran karena HAM tidak lagi dihormati,
dilindungi, dan ditegakkan. Pemerintah pada masa itu bersikap defensif
dan represif.

Pemerintah menganggap HAM adalah produk dari dunia Barat yang


tidak sesuai dengan nilai luhur budaya bangsa dalam Pancasila. Pemikiran
hak asasi manusia di lingkungan pemerintah mengalami kemunduran, namun
pemikiran HAM terus ada di kalangan masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan
makin maraknya lembaga swadaya masyarakat (LSM).
Menjelang periode 1990-an, pemerintah mulai peduli pada penegakan
HAM dengan dibentuknya Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas
HAM) berdasarkan Keppres No. 50 Tahun 1993.

Makalah Hak Asasi Manusia 10


3. Periode 1998 – Sekarang

Pergantian dari masa Orde Baru ke masa reformasi memberikan dampak


yang sangat besar pada pemajuan dan perlindungan hak asasi manusia.
Strategi penegakan HAM pada periode ini dilakukan melalui dua tahap,
yaitu:

1. Tahap status penentuan ditandai dengan penetapan beberapa peraturan


perundang-undangan tentang HAM seperti amandemen UUD 1945, TAP
MPR No. XVII/MPR/1998, UU No. 39 Tahun 1999, UU No. 26 Tahun
2000, PP No. 2 Tahun 2002 dan ketentuan lainnya.
2. Tahap penataan aturan secara konsisten.

D. Hak Asasi Manusia dalam Resepsi Islam


Hak asasi manusia dalam Islam tertuang secara jelas untuk kepentingan
manusia, lewat syari’ah Islam yang diturunkan melalui wahyu. Menurut
syari’ah, manusia adalah makhluk bebas yang mempunyai tugas dan
tanggung jawab, dan karenanya ia juga mempunyai hak dan kebebasan.
Dasarnya adalah keadilan yang ditegakkan atas dasar persamaan atau egaliter,
tanpa pandang bulu. Artinya, tugas yang diemban tidak akan terwujud tanpa
adanya kebebasan, sementara kebebasan secara eksistensial tidak terwujud
tanpa adanya tanggung jawab itu sendiri. Sistem HAM Islam mengandung
prinsip-prinsip dasar tentang persamaan, kebebasan dan penghormatan
terhadap sesama manusia. Persamaan, artinya Islam memandang semua
manusia sama dan mempunyai kedudukan yang sama, satu-satunya
keunggulan yang dinikmati seorang manusia atas manusia lainya hanya
ditentukan oleh tingkat ketakwaannya. Hal ini sesuai dengan firman Allah
dalam Surat Al-Hujarat ayat 13, yang artinya sebagai berikut : “Hai manusia,
sesungguhnya Kami ciptakan kamu dari laki-laki dan perempuan, dan Kami
jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling
mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kaum adalah yang
paling takwa.”

Makalah Hak Asasi Manusia 11


Pada dasarnya HAM dalam Islam terpusat pada lima hal pokok yang
terangkum dalam al-dloruriyat al-khomsah atau yang disebut juga al-huquq
al-insaniyah fi al-islam (hak-hak asasi manusia dalam Islam). Konsep ini
mengandung lima hal pokok yang harus dijaga oleh setiap individu, yaitu
hifdzu al-din (penghormatan atas kebebasan beragama), hifdzu al-mal
(penghormatan atas harta benda), hifdzu al-nafs wa al-‘ird (penghormatan
atas jiwa, hak hidup dan kehormatan individu) hifdzu al-‘aql (penghormatan
atas kebebasan berpikir) dan hifdzu al-nasl (keharusan untuk menjaga
keturunan). Kelima hal pokok inilah yang harus dijaga oleh setiap umat Islam
supaya menghasilkan tatanan kehidupan yang lebih manusiawi, berdasarkan
atas penghormatan individu atas individu, individu dengan masyarakat,
masyarakat dengan masyarakat, masyarakat dengan negara dan komunitas
agama dengan komunitas agama lainnya.

Hukum Islam telah mengatur dan melindungi hak-hak asasi manusia.


Antar lain sebagai berikut :

1. Hak hidup dan memperoleh perlindungan

Hak hidup adalah hak asasi yang paling utama bagi manusia, yang
merupakan karunia dari Allah bagi setiap manusia. Perlindungan hukum
islam terhadap hak hidup manusia dapat dilihat dari ketentuan-ketentuan
syari’ah yang melinudngi dan menjunjung tinggi darah dan nyawa manusia,
melalui larangan membunuh, ketentuan qishash dan larangan bunuh diri.
Membunuh adalah salah satu dosa besar yang diancam dengan balasan
neraka, sebagaimana firman Allah dalam Surat Al-Nisa’ ayat 93 yang artinya
sebagai berikut : “Dan barang siapa membunuh seorang muslim dengan
sengaja maka balasannya adalah jahannam, kekal dia di dalamnya dan Allah
murka atasnya dan melaknatnya serta menyediakan baginya azab yang
berat.”

2. Hak kebebasan beragama

Makalah Hak Asasi Manusia 12


Dalam Islam, kebebasan dan kemerdekaan merupakan HAM, termasuk di
dalmnya kebebasan menganut agama sesuai dengan keyakinannya. Oleh
karena itu, Islam melarang keras adanya pemaksaan keyakinan agama kepada
orang yang telah menganut agama lain. Hal ini dijelaskan dalam Al-Qur’an
Surat AL-Baqarah ayat 256, yang artinya: “Tidak ada paksaan untuk
(memasuki) agama Islam, sesungguhnya telah jelas jalan yang benar dan jalan
yang salah.”

3. Hak atas keadilan.

Keadilan adalah dasar dari cita-cita Islam dan merupakan disiplin mutlak
untuk menegakkan kehormatan manusia. Dalam hal ini banyak ayat-ayat Al-
Qur’an maupun Sunnah ang mengajak untuk menegakkan keadilan, di
antaranya terlihat dalam Surat Al-Nahl ayat 90, yang artinya : “Sesungguhnya
Allah menyuruh kamu berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada
kaum kerabat, dan Allah melarang perbuatan keji , kemungkaran dan
permusuhan.”

4. Hak persamaan

Islam tidak hanya mengakui prinsip kesamaan derajat mutlak di antara


manusia tanpa memndang warna kulit, ras atau kebangsaan, melainkan
menjadikannya realitas yang penting. Ini berarti bahwa pembagian umat
manusia ke dalam bangsa-bangsa, ras-ras, kelompok-kelompok dan suku-
suku adalah demi untuk adanya pembedaan, sehingga rakyat dari satu ras atau
suku dapat bertemu dan berkenalan dengan rakyat yang berasal dari ras atau
suku lain.

Al-Qur’an menjelaskan idealisasinya tentang persamaan manusia dalam


Surat Al-Hujarat ayat 13, yang artinya : ”Hai manusia, sesungguhnya Kami
ciptakan kamu laki-laki dan perempuan, dan Kami jadikan kamu berbangsa-
bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang
paling mulia di antara kamu adalah yang paling takwa.”

5. Hak mendapatkan pendidikan

Makalah Hak Asasi Manusia 13


Setiap orang memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan dan pengajaran.
Setiap orang berhak mendapatkan pendidikan sesuai dengan kesanggupan
alaminya. Dalam Islam, mendapatkan pendidikan bukan hanya merupakan
hak, tapi juga merupakan kewajiban bagi setiap manuusia, sebagaimana yang
dinyatakan oleh hadits Nabi saw yang diriwayatkan oleh Bukhari : “Menuntut
ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim.”

Di samping itu, Allah juga memberikan penghargaan terhadap orang yang


berilmu, di mana dalam Surat Al-Mujadilah ayat 11 dinyatakan bahwa Allah
meninggikan derajat orang-orang yang beriman dan orang-orang yang
berilmu.

6. Hak kebebasan berpendapat

Setiap orang mempunyai hak untuk berpendapat dan menyatakan


pendapatnya dalam batas-batas yang ditentukan hukum dan norma-norma
lainnya. Artinya tidak seorangpun diperbolehkan menyebarkan fitnah dan
berita-berita yang mengganggu ketertiban umum dan mencemarkan nama
baik orang lain. Dalam mengemukakan pendapat hendaklah mengemukakan
ide atau gagasan yang dapat menciptakan kebaikan dan mencegah
kemungkaran. Kebebasan berpendapat dan mengeluarkan pendapat juga
dijamin dengan lembaga syura, lembaga musyawarah dengan rakyat, yang
dijelaskan Allah dalam Surat Asy-Syura ayat 38, yang artinya : “Dan
urusan mereka diputuskan dengan musyawarah di antara mereka.”

7. Hak kepemilikan

Islam menjamin hak kepemilikan yang sah dan mengharamkan


penggunaan cara apa pun untuk mendapatkan harta orang lain yang bukan
haknya, sebagaimana firman Allah dalam Surat Al-Baqarah ayat 188, yang
artinya : “Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain
di antara kamu dengan jalan bathil dan janganlah kamu bawa urusan harta
itu kepada hakim agar kamu dapat memakan harta benda orang lain itu
dengan jalan berbuat dosa padahal kamu mengetahuinya.”

Makalah Hak Asasi Manusia 14


8. Hak mendapatkan pekerjaan dan Memperoleh Imbalan

Islam tidak hanya menempatkan bekerja sebagai hak, tetapi juga sebagai
kewajiban. Bekerja merupakan kehormatan yang perlu dijamin, sebagaimana
sabda Nabi saw : “Tidak ada makanan yang lebih baik yang dimakan
seseorang dari pada makanan yang dihasilkan dari tangannya sendiri.” (HR.
Bukhari) .

Sehubungan dengan hak bekerja dan memperoleh upah dari suatu


pekerjaan dijelaskan dalam beberapa ayat dalam Al-Qur’an menyatakan
sebagai berikut:

a. ”Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun


perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami
berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan kami
berikan kepada mereka ganjaran dengan pahala yang lebih baik dari apa
yang telah mereka kerjakan”(Q.s.An-Nahl/16:97) .

b. Dialah yang menajadikan bumi ini mudah bagi kamu, maka berjalanlah
disegala penjurunya dan makanlah sebagian dari rizki Nya. Dan hanya
kepada Nya lah kamu kembali (Q.S.Al-Mulk/67:15).

c. Katakanlah, tiap-tiap orang berbuat menurut keadaan(keahlian)


nya.(Q.S.Al-Israa’/17:84).

Ayat-ayat di atas menunjukkan bahwa Islam memberikan kesempatan


kepada manusia untuk bekerja dan berusaha serta memperoleh imbalan
berupa upah dari apa yang dikerjakannya untuk mendapatkan penghidupan
yang layak bagi dirinnya. Pekerjaan atau usaha yang dilakukan oleh
seseorang hendaklah yang sesuai dengan bidang keahliannya. Allah SWT
juga mengakui adanya jenis-jenis pekerjaan yang beraneka ragamnya, dan
oleh karena itu, seseorang yang akan bekerja itu harus ditempatkan sesuai
dengan bidang keahliannya supaya ia bertanggung jawab dengan

Makalah Hak Asasi Manusia 15


pekerjaannya tersebut. Sebab, seseorang yang mengerjakan suatu pekerjaan
yang bukan bidang keahliannya bukan saja tidak bisa
dipertanggungjawabkannya bahkan dapat mendatangkan bencana bagi orang
lain.

Terdapat pula contoh-contoh kasus pelanggaran HAM dari sudut


Pandangan Islam, antara lain :

1. Pelanggaran HAM oleh TNI


Umumnya terjadi pada masa pemerintahan Presiden Suharto, dimana
(dikemudian hari berubah menjadi TNI dan Polri) menjadi alat untuk
menopang kekuasaan. Pelanggaran HAM oleh TNI mencapai puncaknya
pada akhir masa pemerintahan Orde Baru, dimana perlawanan rakyat
semakin keras.
2. Kasus Pelanggaran HAM Yang Terjadi Di Maluku
Konflik dan kekerasan yang terjadi di Kepulauan Maluku sekarang telah
berusia 2 tahun 5 bulan; untuk Maluku Utara 80% relatif aman, Maluku
Tenggara 100% aman dan relatif stabil, sementara di kawasan Maluku
Tengah (Pulau Ambon, Saparua, Haruku, Seram dan Buru) sampai saat ini
masih belum aman dan khusus untuk Kota Ambon sangat sulit
diprediksikan, beberapa waktu yang lalu sempat tenang tetapi sekitar 1
bulan yang lalu sampai sekarang telah terjadi aksi kekerasan lagi dengan
modus yang baru ala ninja/penyusup yang melakukan operasinya di daerah
– daerah perbatasan kawasan Islam dan Kristen (ada indikasi tentara dan
masyarakat biasa). Komunikasi sosial masyarakat tidak jalan dengan baik,
sehingga perasaan saling curiga antar kawasan terus ada dan selalu bisa
dimanfaatkan oleh pihak ketiga yang menginginkan konmflik jalan terus.
Perkembangan situasi dan kondisis yang terakhir tidak ada pihak yang
menjelaskan kepada masyarakat tentang apa yang terjadi sehingga
masyrakat mencari jawaban sendiri dan membuat antisipasi sendiri.
3. Pelanggaran HAM Atas Nama Agama

Makalah Hak Asasi Manusia 16


Kita telah mengenal banyak sekelompok manusia dengan atribut agama,
berlindung dalam lembaga agama, mereka justru melakukan kejahatan
kemanusiaan (crimes against humanity) entah itu Kristen, Islam atau agama
apapun. Atas nama ‘agama yang suci’ mereka melakukan ‘pelecehan yang
tidak suci’ kepada sesamanya manusia. Akhir abad 20 atau awal abad 21,
akhir-akhir ini kita disuguhi sajian-sajian berita akan kebobrokan manusia
yang beragama melanggar hak asasi manusia, misalnya kelompok Al-
Qaeda dan sejenisnya menteror dengan bom, dan olehnya mungkin
sebagian dari kita telah prejudice menempatkan orang-orang Muslim di
sekitar kita sama jahatnya dengan kelompok ‘Al-Qaeda’. Kegagalan
pasukan AS mendapat kecaman dari dalam negeri, bahkan sekutunya,
Inggris misalnya. Tekanan-tekanan ini membuat PM Inggris Tony Blair
memilih mengakhiri karirnya sebelum waktunya baru-baru ini. Karena ia
berada dalam posisi yang sulit : menuruti tuntutan dalam negeri ataukah
menuruti tuan Bush.
4. Pelanggaran HAM Oleh Mantan Gubernur Tim-tim
Abilio Jose Osorio Soares, mantan Gubernur Timtim, yang diadili oleh
Pengadilan Hak Asasi Manusia (HAM) ad hoc di Jakarta atas dakwaan
pelanggaran HAM berat di Timtim dan dijatuhi vonis 3 tahun penjara.
Sebuah keputusan majelis hakim yang bukan saja meragukan tetapi juga
menimbulkan tanda tanya besar apakah vonis hakim tersebut benar-benar
berdasarkan rasa keadilan atau hanya sebuah pengadilan untuk
mengamankan suatu keputusan politik yang dibuat Pemerintah Indonesia
waktu itu dengan mencari kambing hitam atau tumbal politik.

E. Hak dan Kewajiban Warga Negara


1. Pengertian Warganegara dan Penduduk
Syarat-syarat utama berdirinya suatu negara merdeka adalah harus ada
wilayah tertentu, ada rakyat yang tetap dan ada pemerintahan yang berdaulat.
Ketiga syarat ini merupakan kesatuan yang tak dapat dipisahkan. Tidak
mungkin suatu negara berdiri tanpa wilayah dan rakyat yang tetap, namun

Makalah Hak Asasi Manusia 17


bila negara itu tidak memiliki pemerintahan yang berdaulat secara nasional,
maka negara itu belum dapat disebut sebagai negara merdeka.
Warganegara adalah rakyat yang menetap disuatu wilayah dan rakyat
tertentu dalam hubungannya dengan negara. Dalam hubungan antara
warganegara dan negara, warganegara mempunyai kewajiban-kewajiban
terhadap negara dan sebaliknya warganegara juga mempunyai hak-hak yang
harus diberikan dan dilindungi oleh negara.
Dalam hubungan internasional disetiap wilayah negara selalu ada warga
negara dan orang asing yang semuanya dusebut penduduk. Setiap warga
negara adalah penduduk suatu negara, sedangkan setiap penduduk belum
tentu warganegara, karena mungkin seorang asing.
Menurut UUD 1945, negara melindungi segenap penduduk, misalnya
dalam pasal 29 (2) disebutkan “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap
penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadah
menurut agamanya dan kepercayaan itu”. Di bagian lain UUD 1945
menyebutkan hak-hak khusus untuk warganegara, misalnya dalam pasal 27
(2) yang menyebutkan “Tiap-tiap warganegara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan” dan dalam pasal 31 (1) yang
menyebutkan “Tiap-tiap warganegara berhak mendapatkan pengajaran”.

2. Hak dan Kewajiban Warganegara menurut UUD 1945


Pasal-pasal UUD 1945 yang menetapkan hak dan kewajiban
warganegara mencakup pasal-pasal 27, 28, 29, 30, 31, 33, dan 34.

a. Pasal 27 ayat (1) menetapkan hak warganegara yang sama dalam hukum
dan pemerintahan, serta kewajiban untuk menjujung hukum
pemerintahan.
b. Pasal 27 ayat (2) menetapkan hak warganegara atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.

Makalah Hak Asasi Manusia 18


c. Pasal 27 ayat (3) dalam perubahan kedua UUD 1945 menetapkan hak
dan kewajiban warganegara untuk ikut serta dalam upaya pembelaan
negara.
d. Pasal 28 menetapkan hak dan kemerdekaan warganegara untuk
berserikat, berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan.
e. Pasal 29 ayat (2) menyebutkan adanya hak kemerdekaan untuk memeluk
agamanya masing-masing dan beribadah menurut agamanya.
f. Pasal 30 ayat (1) dalam perubahan kedua UUD 1945 menyebutkan hak
dan kewajiban warganegara untuk ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara.
g. Pasal 31 ayat (1) menyebutkan bahwa tiap-tiap warga negara berhak
mendapatkan pengajaran.
3. Hak dan Kewajiban Bela Negara
a. Pengertian
Pembelaan negara atau bela negara adalah tekad, sikap, dan tindakan warga
negara yang teratur, menyeluruh, terpadu dan belanjut yang dilandasi oleh
kecintaan pada tanah air serta kesadaran hidup berbangsa dan bernegara.
Wujud dari usaha bela negara adalah kesiapan dan kerelaan setiap warga
negara untuk berkorban demi mempertahankan kemerdekaan, kedaulatan
negara, persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, keutugan wilayah
Nusantara, serta nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.
b. Asas Demokrasi dan Pembelaan Negara
Berdasarkan pasal 27 ayat (3) dalam pembukaan kedua UUD 1945, bahwa
usaha bela negara merupakan hak dan kewajiban setiap warganegara. Hal ini
menunjukan adanya asas demokrasi dalam pembelaan negara yang mencakup
artinya.
c. Motivasi dalam Pembelaan Negara
Usaha pembelaan negara bertumpu pada kesadaran setiap warga negara akan
hak dan kewajibannya. Kesadarannya demikian perlu ditumbkan melalui
proses motivasi untuk mencintai tanah air dan ikit serta dalam pembelaan
negara. Proses motivasi untuk membela warga negara dan bangsa akan

Makalah Hak Asasi Manusia 19


berhasil jika setiap warga negara memahami keunggulan dan kelebiham
negara dan bangsannya. Dalam hal ini ada beberapa dasar pemikiran yang
dapat dijadikan sebagai bahan motivasi setiap warga negara untuk ikut serta
membela negara Indonesia.
1) Pengalaman sejarah perjuangan RI
2) Kedudukan wilayah geografis Nusantara yang strategis
3) Keadaan penduduk (demografis) yangt besar
4) Kekayaan sumber daya alam
5) Perkembangan dan kemajuan IPTEK di bidang persenjataan
6) Kemungkinan timbulnya bencana perang

F. Contoh Pelanggaran Hak Asasi Manusia di Sekolah Dasar


Berikut ini adalah tindakan yang menurut kelompok kami termasuk
tindakan melanggar HAM yang terjadi di Sekolah Dasar :
1. Siswa mengejek siswa yang lain
Kasus di atas merupakan tindakan yang melanggar HAM, karena ucapan
yang kasar atau membuat orang lain tersinggung akan berdampak pada
perkembangan mental sang anak yang diejek. Anak yang sering diejek ada 2
kemungkinan dalam perkembangan kehidupannya. Bisa jadi dia lebih
berkembang untuk membuktikan bahwa dirinya tidaklah seperti yang orang-
orang katakan, tetapi saat anak-anak yang pemikirannya belum terlalu
berkembang akan membuat dia minder dan menjadi pemalu. Menjadi seorang
pemalu yang berlebihan tidaklah baik untuk membangun kepercayaan diri anak.
Anak SD pemikirannya belum terlalu berkembang, jadi bisa ditebak apa yang
akan terjadi pada saat jika dia diejek oleh teman-temannya.
Menurut pendakat kelompok kami, anak yang mengejek orang lain
memiliki sebab yang beragam, di antaranya karena anak tersebut memiliki
agresivitas yang berlebihan, bisa karena kematangan jiwa atau
menganggap individu lain harus direndahkan. Tindakan saling mengejek
merupakan tindakan yang melanggar HAM sesuai yang tecantum dalam
UU Nomor 23 Tahun 2003 Tentang Perlindungan Anak Pasal 54 yang

Makalah Hak Asasi Manusia 20


berbunyi : “Anak di dalam dan di lingkungan sekolah wajib dilindungi
dari tindakan kekerasan yang dilakukan oleh guru, pengelola sekolah
atau teman-temannya di dalam sekolah yang bersangkutan, atau lembaga
pendidikan lainnya”. Tindak kekerasan yang dimaksud dalam kasus ini
bukan tindak kekerasan fisik seperti dipukul, dijewer dan lain sebagainya,
akan tetapi tindak kekerasannya lebih pada penganiayaan.
Solusi nya yaitu bagi orangtua maupun guru mempunyai anak atau siswa
yang suka mengejek, jelaskan pada anak bahwa apa yang telah
dilakukannya itu tidak baik, dan bagaimana perasaan kita saat berada di
posisi tersebut. Beri pengertian bahwa ejekan itu bisa membuat orang lain
bersedih.
2. Guru sering meninggalkan Kelas
Kegiatan guru meninggalkan kelas sudah sering terjadi di lingkungan
sekolah. Di awal proses pembelajaran guru menerangkan materi-materi yang
akan disampaikan. Lalu beberapa menit kemudian siswa diberi tugas. Namun, di
sela-sela waktu siswa sedang mengerjakan tugas tanpa alasan guru
meninggalkan siswa hingga jam belajar berakhir. Pada saat guru meninggalkan
kelas guru melakukan aktivitas lain seperti sekedar berbincang-bincang dengan
sesama guru di ruang guru. Akibatnya kondisi kelas gaduh, siswa asyik
mengobrol dan tugas pun lalai dikerjakan oleh siswa. Di Akhir pertemuan, jika
masih ada waktu guru akan membahasnya atau tugas tersebut menjadi PR
(Pekerjaan Rumah). Sebenarnya ketika siswa sedang mengerjakan tugas, siswa
membutuhkan kehadiran seorang guru untuk menjelaskan soal-soal yang
mungkin tak bisa dimengerti atau sulit diselesaikan. Guru harus membimbing
siswa dengan berkeliling untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan siswa
dalam menyelesaikan tugas yang diberikannya. Apabila hal yang demikian
berkelanjutan, siswa lah yang menjadi korbannya. Proses pendidikan yang
mereka dapatkan kurang maksimal. Pada saat mengerjakan tugas anak-anak
membutuhkan kehadiran guru sebagai tempat bertanya jika mengalami
kesulitan, akan tetapi jika guru tidak berada di kelas mereka akan kesulitan
untuk mengerjakan tugas, karena tidak bisa mengerjakan akhirnya mereka

Makalah Hak Asasi Manusia 21


membiarkan tugas tersebut dan mencari kesibukan lain seperti bermain, gaduh,
dan lain sebagainya.
Guru yang meninggalkan kelas telah melakukan pelanggaran HAM,
guru tidak menjalankan tugasnya dengan baik. Guru lebih banyak
menghabiskan waktunya untuk melakukan kegiatan yang tidak ada
manfaatnya. Demikian juga dengan siswa, siswa akan mendapatkan
dampaknya, bagaimana siswa bisa belajar dengan maksimal apabila
gurunya saja kurang memperhatikan anak didiknya, bagaimana siwa
memperoleh pestasi yang membanggakan apabila gurunya kurang
menjalankan tugasnya dengan baik. Pada kasus seperti diatas guru telah
mengabaikan pendidikan anak. Pengabaian pendidikan bisa dilihat dari
ketika anak seakan-akan mendapat pendidikan yang sesuai padahal anak
tidak dapat berprestasi secara optimal. Lama kelamaan hal ini dapat
mengakibatkan prestasi sekolah yang semakin menurun. Guru telah
melakukan pelanggaran HAM UU No 39 Tahun 1999 tentang HAM yang
berbunyi “ Setiap orang berhak atas perlindungan bagi pengembangan
pribadinya, untuk memperoleh pendidikan, mencerdaskan dirinya, dan
meningkatkan kualitas hidupnya agar menjadi manusia yang beriman,
bertaqwa, bertanggung jawab, berakhlak mulia, bahagia, dan sejahttera
sesuai dengan hak asasi manusia”.

Solusi nya yaitu kalau tidak ada kegiatan yang benar-benar penting guru
tidak perlu meninggalkan kelas, guru lebih baik mendampingi anak
didiknya dari mulai kegiatan awal sampai akhir pembelajaran. Pada saat
siswa mengerjakan tugas guru juga tidak boleh meninggalkan siswa,
bimbinglah siswa ketika mereka mengerjakan tugas,dengan demikian
siswa merasa mendapatkan perhatian yang cukup dari guru, selain itu
interaksi anatara guru dengan siswa juga bisa terjalin dengan baik.
3. Siswa yang tidak membawa LKSatau tidak mengerjakan PR dikeluarkan
dari Kelas

Makalah Hak Asasi Manusia 22


Tindakan mengeluarkan siswa dari kelas menurut saya kurang efektif.
Jika siswa dikeluarkan dari kelas siswa tidak mempunyai kegiatan apapun
di luar kelas. Akan lebih baik jika siswa tetap berada di dalam kelas,
dengan tetap berada di kelas siswa tidak ketinggalan materi yang
disampaikan guru. Solusi nya yaitu siswa yang tidak membawa LKS atau
yang tidak mengerjakan PR sebaiknya kita berikan tugas yang lain seperti
untuk yang tidak membawa LKS siwa kita berikan tugas untuk membuat
rangkuman dari materi yang telah disampaikan oleh pada waktu itu. Bagi
siswa yang tidak mengerjakan PR kita suruh siswa mengerjakan PR di
depan kelas. Dengan demikian jika siswa yang tidak mengerjakan PR
karena alasan tidak bisa mengerjakan atau kesulitan mengerjakan PR,
teman atau guru bisa membantu.

Makalah Hak Asasi Manusia 23


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia sesuai dengan
kiprahnya. Setiap individu mempunyai keinginan agar HAM-nya terpenuhi, tapi
satu hal yang perlu kita ingat bahwa Jangan pernah kita melanggar atau menindas
HAM orang lain. Karena itu merupakan suatu hal yang tidak baik untuk di
lakukan. Dalam kehidupan bernegara HAM diatur dan dilindungi oleh perundang-
undangan RI, dimana setiap bentuk pelanggaran HAM baik yang dilakukan oleh
seseorang, kelompok atau suatu instansi atau bahkan suatu Negara akan diadili
dalam pelaksanaan peradilan HAM, pengadilan HAM menempuh proses
pengadilan melalui hukum acara peradilan HAM sebagaimana terdapat dalam
Undang-Undang pengadilan HAM.

Selain itu, dengan adanya HAM dalam prespektif islam disana kita
mengetahui bagaimana dalam keagamaanya HAM itu tetap terjaga. Dalam contoh
pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesi khusunya bagi anak SD harus lebih di
jaga agar tidak semena-mena memperlakukan hak milik orang lain.

B. Saran

Sebagai makhluk sosial kita harus mampu mempertahankan dan


memperjuangkan HAM kita sendiri. Di samping itu kita juga harus bisa
menghormati dan menjaga HAM orang lain jangan sampai kita melakukan
pelanggaran HAM. Dan jangan sampai pula HAM kita dilanggar dan dinjak-injak

Makalah Hak Asasi Manusia 24


oleh orang lain.Jadi dalam menjaga HAM kita harus mampu menyelaraskan dan
mengimbangi antara HAM kita dengan orang lain.

Jadi dalam menjaga HAM kita harus mampu menyesuaikan dan mengimbangi
antara HAM kita dengan orang lain. Dan kita juga harus membantu negara dalam
mencari upaya untuk mengatasi atau menanggulangi adanya pelanggaran-
pelanggaran HAM yang ada di Indonesia.

Makalah Hak Asasi Manusia 25


DAFTAR PUSTAKA

Ismail. 2009. Hak Asasi Manusia Menurut Perspektif Islam. [online].


(http://download.portalgaruda.org/article.php?article=447465&val=9474&title=H
ak%20Asasi%20Manusia%20Menurut%20Perspektif%20Islam , diakses pada
tanggal 15 November 2012).

Sri, Widodo. 2013. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Cirebon: UKM


Press.
Kaelan dan Zubaidi Ahmad. (2012). Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta:
Paradigma.

Makalah Hak Asasi Manusia 26


Makalah Hak Asasi Manusia 27

Anda mungkin juga menyukai