Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1
4
= ( 12 ) m
m=2
Orde reaksi terhadap Br2 (pilih konsentrasi NO yang tetap yaitu percobaan ke 1 dan 2)
Br
Br
m n
v 2=k [NO ]2 [¿¿ 2]2
n
m [¿¿ 2]1
v 1=k [ NO]1
¿
¿
Br
Br
v 2=[¿ ¿2]n2
[¿¿ 2]n1
v 1=
¿
¿
n
6=(0,05)
12=( 0,1)n
6
12
= ( 0,05
0,1 )
n
1
2
= ( 12 ) n
n=1
2. Percobaan suatu reaksi : 2NO(g) + 2H2(g) N2(g) + 2H2O(g) menghasilkan data sebagai berikut:
1
2
= ( 12 ) m
m=1
Orde reaksi terhadap H2 , (pilih konsentrasi NO yang tetap yaitu percobaan ke 3 dan 4)
H
H
m n
v 4=k [NO ]4 [¿¿ 2]4
n
m [¿¿ 2]3
v 3=k [ NO]3
¿
¿
n
v 3 =[ H 2 ]3
n
v 4 =[ H 2 ]4
128 x 10−7=(6 x 10−3 )n
32 x 10−7=(3 x 10−3)n
128
32
= ( 63 ) n
4 = 2n
n=2
jadi orde reaksi keseluruhan adalah m+n, 1+2=3
1
2
= ( 12 ) m
m=1
H
H
m n
v 3=k [N 2 ]3 [¿ ¿2] 3
n
m [¿ ¿2] 1
v 1=k [ N 2 ]1
¿
¿
H
H
1
=[¿¿ 2]n3
t3
n
1 [¿¿ 2]1
= ¿
t1
¿
H
H
t3 n
[¿¿ 2]3
=
t1 [¿¿ 2]1
n
¿
¿
9
36
= ( 0,02
0,04 )
n
1
4
= ( 12 ) n
n=2
1 2
Jadi hukum laju reaksinya v = k [N2] [H2]
Penyelesaian
Orde reaksi terhadap P
Pilih konsentrasi Q yang sama yaitu percobaan ke 1 dan 2
m n
v 1=k [P]1 [Q] 1
m n
v 2=k [P] 2 [Q] 2
1
=[P ]m1
t1
1
=[P ]m2
t2
t2 [P ]m1
=
t1 [P ]m2
38
76
= ( 0,2
0,4 )
m
1
2
= ( 12 ) m
m=1
Orde reaksi terhadap Q
Pilih konsentrasi P yang sama yaitu percobaan ke 4 dan 5
m n
v 4 =k [ P]4 [Q]4
m n
v 5 =k [ P]5 [Q]5
1
=[Q] n4
t4
1
=[Q]n5
t5
t5 [ Q]n4
=
t4 [ Q]n5
76
76
= ( 0,1
0,4 )
n
1 = ( 14 ) m
n=0
jadi orde reaksi total adalah m+n, 1+0 = 1
Penyelesaian:
Orde reaksi terhadap B
Pilih konsentrasi A yang sama yaitu percobaan ke 1 dan 3
1
9
= ( 13 ) n
n=2
Orde reaksi terhadap A
Percobaan 1 dan 2
x
8x
= ( 0,1
0,2 )
m
. ( 0,1
0,2 )
2
1
8
= ( 0,1
0,2 ) . (
0,1
0,4 )
m
1 1 1
= ( ) . ( ) m
8 2 4
1 1
.4= ( ) m
8 2
1 1
= ( ) m
2 2
m=1
jadi orde reaksi terhadap A adalah 1
6. Berdasarkan data berikut
Penyelesaian :
Orde reaksi terhadap B
Pilih konsentrasi A yang sama yaitu percobaan ke 2 dan 3
m n
v 2=k [ A ]2 [B ]2
m n
v 3=k [ A ]3 [B ]3
n
v 2=[B]2
n
v 3=[B]3
4 x=(0,20)n
16 x=(0,40)n
4x
16 x
= ( 0,20
0,40 )
n
1
4
= ( 12 ) n
n=2
Orde reaksi terhadap A
Percobaan 1 dan 2
m n
v 1=k [ A ]1 [B ]1
m n
v 2=k [ A ]2 [B ]2
x=k [0,25]❑m [0,10 ]❑n
4 x=k [0,30]m❑ [0,20]n❑
x
4x
= ( 0,25
0,30 )
m
. ( 0,10
0,20 )
n
x
4x
= ( 0,25
0,30 )
m
. ( 0,10
0,20 )
2
1
4
= ( 0,25
0,30 )
1
. ( )
2
m 2
1 0,25 1
= ( ) . ( ) m
4 0,30 4
1 0,25
.4= (
0,30 )
m
4
0,25
= (
0,30 )
m
1
m=0
jadi persaman laju reaksinya :
v = k [A]m[B]n
v = k [A]0[B]2
v = k [B]2
v = k [A]0
Bilangan dipangkatkan nol sama dengan satu sehingga persamaan laju reaksi menjadi v = k
Suatu reaksi dikatakan berorde satu terhadap salah satu reaktan, jika laju reaksi berbanding lurus
dengan konsentrasi reaktan itu.
v = k [A]1
Suatu reaksi dikatakan berorde dua terhadap salah satu reaktan, jika laju reaksi merupakan pangkat dua dari
konsentrasi reaktan itu.
Persamaan laju reaksi untuk reaksi orde dua adalah:
v = k [A]2
Evaluasi materi
Laju reaksi di definisikan sebagai ukuran yang menyatakan berkurangnya jumlah zat-zat pereaksi
tiap satuan waktu atau bertambahnya zat-zat hasil reaksi tiap satuan waktu
A→B
(tanda (-) menunjukan bahwa selama reaksi berlangsung, konsentrasi pereaksi berkurang, sedangkan
tanda (+) menunjukan bahwa selama reaksi berlangsung, konsentrasi zat hasil reaksi bertambah)
koef dit
Vdit = vdik
koef dik
Teori tumbukan
Menurut teori tumbukan, reaksi kimia dapat terjadi karena adanya tumbukan yang efektif
antara partikel-partikel zat yang bereaksi.
Syarat tejadinya tumbukan yang efektif adalah :
- Partikel-partikel zat harus memiliki arah yang tepat
- Konsentrasi
Semakin besar konsentrasi zat pereaksi , maka semakin cepat laju reaksi.
Konsentrasi zat berkaitan dengan jumlah partikel zat. Semakin besar konsentrasi zat maka
jumlah partikel akan semakin banyak sehingga semakin sering bertumbukan karena ruang
geraknya semakin sempit. Oleh karena itu, semakin sering terjadi tumbukan maka semakin
cepat bereaksi dan semakin cepat juga menghasilkan zat baru sehingga laju reaksi semakin
cepat.
- Katalis
Katalis adalah zat yang dapat mempercepat laju reaksi kimia tanpa mengalami
perubahan apapun. Katalis dapat mempercepat laju reaksi dengan cara menurunkan energi
aktivasi (Ea), sehingga reaksi zat dengan menggunakan katalis dapat berlangsung lebih
cepat dibandingkan dengan reaksi zat tanpa katalis.
Persamaan laju reaksi adalah hubungan kuantitatif antara zat konsentrasi pereaksi dengan laju reaksi. Persamaan
laju reaksi disebut juga hukum laju reaksi.
orde reaksi
orde reaksi didefinisikan sebagai bilangan pangkat atau eksponen yang menyatakan penambahan laju reaksi
karena penambahan konsentrasi zat-zat pereaksi.
Hubungan penambahan konsentrasi dengan laju reaksi zat tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut:
mq =n
m= kenaikan konsentrasi
q=orde reaksi
n= kenaikan lajuu reaksi
grafik orde reaksi
v = k [A]0
Bilangan dipangkatkan nol sama dengan satu sehingga persamaan laju reaksi menjadi v = k
Suatu reaksi dikatakan berorde satu terhadap salah satu reaktan, jika laju reaksi berbanding lurus
dengan konsentrasi reaktan itu.
v = k [A]1
Suatu reaksi dikatakan berorde dua terhadap salah satu reaktan, jika laju reaksi merupakan pangkat dua dari
konsentrasi reaktan itu.
v = k [A]2
Contoh soal menentukan orde reaksi dan persamaan laju reaksi berdasarkan data percobaan:
1. Simak data pada tabel berikut untuk reaksi
P+Q R+S
Penyelesaian
Orde reaksi terhadap P
Pilih konsentrasi Q yang sama yaitu percobaan ke 1 dan 2
m n
v 1=k [P]1 [Q] 1
m n
v 2=k [P] 2 [Q] 2
1
=[P ]m1
t1
1
=[P ]m2
t2
t2 [P ]m1
=
t1 [P ]m2
38
76
= ( 0,2
0,4 )
m
1
2
= ( 12 ) m
m=1
Orde reaksi terhadap Q
Pilih konsentrasi P yang sama yaitu percobaan ke 4 dan 5
m n
v 4 =k [ P]4 [Q]4
m n
v 5 =k [ P]5 [Q]5
1
=[Q] n4
t4
1
=[Q]n5
t5
t5 [ Q]n4
=
t4 [ Q]n5
76
76
= ( 0,1
0,4 )
n
1 = ( 14 ) m
n=0
jadi orde reaksi total adalah m+n, 1+0 = 1
2. Berikut disajikan data percobaan untuk reaksi
mA + nB pC +qD
Penyelesaian:
Orde reaksi terhadap B
Pilih konsentrasi A yang sama yaitu percobaan ke 1 dan 3
1
9
= ( 13 ) n
n=2
Orde reaksi terhadap A
Percobaan 1 dan 2
x
8x
= ( 0,1
0,2 )
m
. ( 0,1
0,2 )
2
1
8
= ( 0,1
0,2 ) . (
0,1
0,4 )
m
1 1 1
= ( ) . ( ) m
8 2 4
1 1
.4= ( ) m
8 2
1
2
= ( 12 ) m
m=1
jadi orde reaksi terhadap A adalah 1
Penyelesaian :
Orde reaksi terhadap B
Pilih konsentrasi A yang sama yaitu percobaan ke 2 dan 3
m n
v 2=k [ A ]2 [B ]2
m n
v 3=k [ A ]3 [B ]3
n
v 2=[B]2
n
v 3=[B]3
4 x=(0,20)n
16 x=(0,40)n
4x
16 x
= ( 0,20
0,40 )
n
1
4
= ( 12 ) n
n=2
Orde reaksi terhadap A
Percobaan 1 dan 2
m n
v 1=k [ A ]1 [B ]1
m n
v 2=k [ A ]2 [B ]2
x=k [0,25]❑m [0,10 ]❑n
4 x=k [0,30]m❑ [0,20]n❑
x
4x
= ( 0,25
0,30 )
m
. ( 0,10
0,20 )
n
x
4x
= ( 0,25
0,30 )
m
. ( 0,10
0,20 )
2
1
4
= ( 0,25
0,30 )
m
. ( 12 ) 2
1
4
= ( 0,25
0,30 )
m
1
. ( )
4
1 0,25
.4= (
0,30 )
m
4
0,25
= (
0,30 )
m
1
m=0
jadi persaman laju reaksinya :
v = k [A]m[B]n
v = k [A]0[B]2
v = k [B]2