Uji Tarik
Uji Tarik
PENGUKURAN REGANGAN
Oleh:
Dian Ardo
13617003
Kelompok 11
2. Dasar Teori
Terkait dengan analisis struktur telah dipelajari pentingnya mengetahui
harga regangan pada suatu struktur yang mendapat beban. Harga regangan ini
dapat dipakai langsung untuk menunjukkan regangan pada struktur atau dalam
kebanyakan aplikasi, berdasarkan hukum Hooke, dipakai untuk menghitung
tegangan.
Tegangan dan regangan saling memiliki hubungan yang ditunjukkan lewat
kurva stress-strain sebagai berikut.
Terdapat banyak metode dalam pengukuran regangan, salah satu yang paling
umum dengan menggunakan strain gage. Strain gage memiliki sifat mengubah
sinyal mekanik yang diakibatkan oleh perubahan panjang spesimen, regangan yang
dihasilkan, menjadi sinyal elektrik yang kemudian menjadi input ke sensor.
Kumparan kawat strain gage akan mengalami regangan yang sama dengan
regangan yang dialami spesimen. Perubahan hambatan elektrik akibat regangan
pada strain gage yang akan dihitung. Karena nilai yang dihasilkan kecil,
pengukuran hambatan ini dibantu dengan wheatstone bridge, seperti gambar
berikut:
Perbedaan tegangan antara titik B dan titik D akan muncul akibat terjadinya
perubahan hambatan pada strain gage. Perbedaan tegangan tersebut dapat
dirumuskan melalui Hukum Kirchoff sebagai berikut:
Gambar 2.3 (a) quarter bridge (b) half bridge (c) full bridge
Sensitivitas dari setiap jenis rangkaian pada jembatan Wheatstone
didefinisikan sebagai rasio dari perubahan pada tegangan output dibandingkan
terhadap perubahan dari tahanan pada strain gage saat mengalami regangan. Half
bridge akan memiliki sensitivitas dua kali lipat dibandingkan dengan quarter bridge
untuk pengukuran regangan yang sama, dan full bridge memiliki sensitivitas empat
kali lipat dibandingkan quarter bridge.
Kemudian, besarnya regangan yang dapat dihitung dari analisis
menggunakan jembatan wheatstone dapat dirumuskan sebagai
Dengan luas area penampang A dan panjang L diberi beban aksial F seperti
yangditunjukkan pada Gambar 4, maka tegangan aksial ( A) dan regangan aksial
( A) yang dialami oleh batang dapat dihitung dengan persamaan berikut ini.
Selama material berada di dalam daerah elastisnya, maka Hukum Hooke
berlaku, dan dapat dinyatakan hubungan sebagai
3. Prosedur Praktikum
Prosedur praktikum pengukuran spesimen uji tarik dengan menggunakan
strain gage adalah sebagai berikut:
1. Mengukur dimensi specimen (Al-2024-T3) yaitu thickness (t), gage length
(G), dan gage width (W) menggunakan jangka sorong.
250
150
100
50
0
0 0.0005 0.001 0.0015 0.002 0.0025 0.003
Strain
4.3 Ketidakpastian
4.3.1 Spesimen 1
Ketidakpastian dalam pengukuran luas penampang:
- Ketidakpastian dalam jangka sorong, umic = ± 0.0015 mm
- Ketidakpastian dalam operator, uopm = ± 0.005 mm
- Ketidakpastian dalam panjang dan lebar spesimen,
uG = uW = 0.00522 mm
Sehingga diperoleh ketidakpastian dalam pengukuran luas
penampang:
4.3.2 Spesimen 2
Ketidakpastian dalam pengukuran luas penampang:
- Ketidakpastian dalam micrometer, umic = ± 0.0015
- Ketidakpastian dalam operator, uopm = ± 0.005
- Ketidakpastian dalam panjang dan lebar spesimen,
uG = uW = 0.00522 mm
5. Analisis
Kurva tegangan – regangan dari pengukuran regangan menggunakan strain
gage dapat dilihat pada Grafik 4.1.1 dan pengukuran regangan tanpa
menggunakan strain gage dapat dilihat pada Grafik 4.2.1 yang telah
ditunjukkan di pengolahan data.
Pada eksperimen menggunakan strain gage, dengan menggunaknan fungsi
trendline pada pengolahan data tersebut, modulus elastisitas yang didapat
sebesar 76046 MPa. Sementara tegangan luluh (yield stress) dan tegangan tarik
maksimum (ultimate stress) tidak dapat diketahui nilainya karena spesimen
masih dalam daerah elastis.
Pada eksperimen kedua, diambil pada daerah elastis, nilai modulus
elastisitas yang didapat sebesar 76118 MPa. Tegangan luluh (yield stress) dari
spesimen ini sebesar 236.05 MPa. Tegangan tarik maksimum (ultimate stress)
dari spesimen ini sebesar 287.7 MPa.
Berikut data mechanical properties dari hasil eksperimen dan
perbandingannya dengan referensi pada literatur.
300
250
Referensi
y = 76118x + 4.4536
wo linear
150 y = 76046x + 2.6903
Linear (Using Stain Gage)
Grafik 5.1 Perbandingan eksperimen tanpa SG, dengan SG, dan referensi
6.2 Saran
1. Merawat serta meningkatkan pengadaan peralatan praktikum terutama
signal conditioner yang sudah sulit menunjukkan angka 0 saat balancing.
Tentunya akan memberikan nilai yang lebih akurat apabila balancing dapat
terjadi dengan baik
2. Merawat serta meningkatkan kualitas grip pada alat uji tarik untuk
menghindari munculnya torsi.
7. Referensi
[1] ASTM E8/E8 M – 09, Standard Test Method for Tensile Testing for Metallic
Materials.
[2] Hong Kong Callister, William. 2007. Materials Science and Engineering: An
Introduction 7th Edition. New York: John Wiley & Sons, Inc.
[3] ILAC COMMITTEE 2 (1994), Committee Papers Supplement Appendix 2.5
Annex H.
8. Lampiran
Sebuah rangkaian jembatan wheatstone memiliki 4 buah resistor yaitu R1,
R2, R3,R4. Tahanan R1 dan R2 dirangkai seri antara titik A dan C serta R3 dan
R4 yang juga dirangkai seri antara titik A dan C, kemudian dirangkai lagi
secara parallel. Antara titik A dan C diberi medan tegangan arus searah sebesar
V, sedangkan keluaran jembatan dinyatakan sebagai beda tegangan (𝛥E) antara
titik B dan D. Pada saat tahanan (strain gage) mengalami perubahan panjang,
antara titik B dan D akan terjadi hukum Kirchoff.
Sensor strain gauge adalah grid metal-foil yang tipis yang dilekatkan pada
permukaan dari struktur. Apabila komponen atau struktur dibebani, terjadi
strain dan ditransmisikan ke foil grid. Tahanan foil grid berubah sebanding
dengan strain induksi beban. Sensor strain gauge pada umumnya adalah tipe
metal-foil, dimana konfigurasi grid dibentuk oleh proses photoeching. Karena
prosesnya sederhana, maka dapat dibuat bermacam macam ukuran gauge dan
bentuk grid. Untuk macam gauge yang terpendek yang tersedia adalah 0,20
mm; yang terpanjang adalah 102 mm. Tahanan gauge standard adalah 120 mm
dan 350 ohm, selain itu ada gauge untuk tujuan khusus tersedia dengan tahanan
500, 1000, dan 1000 ohm.
Gaya yang diberikan pada suatu benda logam (material ferrit / konduktif),
selain menimbulkan deformasi bentuk fisik juga menimbulkan perubahan sifat
resistansi elektrik benda tersebut.
Dengan menempelkan jenis material tersebut pada suatu benda uji
(specimen) menggunakan suatu perekat yang isolatif terhadap arus listrik,
maka material tadi akan menghasilkan adanya perubahan resistansi yang
nilainya sebanding terhadap deformasi bentuknya.
Apabila ada gaya akan mengubah nilai resistansinya, perubahan
resistansinya sesuai dengan gaya yang diberikan. Prinsip dasar dari
penggunaan hambatan listrik strain gauge merupakan fakta bahwa hambatan
dari perubahan kawat sebagai fungsi tegangan, meningkat dengan tekanan dan
menurun dengan adanya pemampatan. Perubahan dalam hambatannya diuur
dengan menggunakan rangkaian jembatan Wheatstone. Strain gauge terikat
pada spesimen dan kemudian pengukur (gauge) dikenanan pada tekanan yang
sama sebagaimana spesimen yang sedang dalam pengujian (U.A.Bakshi,
2008).