Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Gaya magnet adalah gaya tarik menarik antar benda yang memiliki sifat
kemagnetan. Bumi mempunyai suatu nilai medan magnet yang disebabkan oleh
sumber yang berasal dari dalam inti bumi. Akibat Medan magnet yang terjadi ini
bisa membuat mineral dan batuan termagnetisasi karena disebabkan terinduksi
akibat medan magnet di inti bumi dan juga bahan dari buatan manusia pun seperti
besi dan baja pun dapat termagnetisasi oleh meda magnet yang ada dengan cukup
tinggi.
Metode Geomagnetik merupakan salah satu metode geofisika yang dapat
digunakan pada survei pendahuluan dari tahap eksplorasi minyak bumi, panas
bumi, bahkan batuan mineral dan juga pada metode ini mempunyai pengukuran
yang tinggi dan pengoperasiannya pun juga relative sederhana bila dibandingkan
dengan metode geofisika yang lainnya. Akan tetapi di metode ini masih termasuk
ke dalam salah satu metode yang memiliki nilai ambiguitas yang cukup tinggi
Pemodelan geologi merupakan model dari gambaran komputasi pada
bagian kerak bumi dimana berdasarkan dari data geofisik dan juga observasi
geologi yang sudah dilakukan pada bawah permukaan bumi.

I.2 Maksud dan Tujuan


Maksud dari praktikum kali ini ialah dapat memahami alur dan proses
pengolahan pemodelan pada software Magblock. Tujuan dari praktikum ini ialah
mendapatkan model yang sebelumnya disayat pada peta TMI lalu
menginterpretasikannya.

BAB II

1
DASAR TEORI

II.1 Medan Magnet Bumi


Pengertian umum medan magnet bumi adalah medan atau daerah dimana
dapat dideteksi distribusi gaya magnet (BROOKE, 1966, Champman dan Barttels,
1940). Pada tahun 1839 Gauss pertama kali melakukan analisa harmonik dari
medan magnet bumi untuk mengamati sifat-sifatnya. Analisa selanjutnya yang
dilakukan oleh para ahli mengacu pada kesimpulan umum yang dibuat oleh
Gaussyaitu :
 Intensitas medan magnet bumi hampir seluruhnya dari dalam bumi
 Medan yang teramati di permukaan bumi dapat didekati dengan persamaan
harmonik yang pertama berhubungan dengan potensial dua kutub di pusat
bumi. Dua kutub Gauss ini mempunyai kemiringan (menyimpang) kira-
kira 11,50 terhadap sumbu geografis.
Komponen medan magnet yang berasal dari dalam medan bumi merupakan
efek yang timbul karena sifat inti bumi yang cair memungkinkan adanya gerak
relatif antara kulit bumi dengan inti bumi yang sering disebut dengan efek
dynamo.
Variasi medan magnet yang hanya beberapa persen dari harganya yang
timbul oleh aliran arus di ionosfer yang menghasilkan medan magnet, dengan
demikian induksi arus listrik alam mengurangi komponen horisontal yang
tergantung pada sifat kelistrikan kerak dan mantel bumi (Brooke, 1966). Arus
ionosfer pada prinsipnya berasal dari :
 Fluktuasi harian sinar matahari dan pasang surut bulan yang menyebabkan
bergeraknya elektron bebas.
 Variasi transien yang dihasilkan oleh aktivitas matahari, aliran partikel
terionisasi yang berasal dari emisi gas hidrogen dari matahari ditahan
dynamo ionosfer dan akibatnya menganggu medan magnet bumi (Oxford,
1965; Akasofu dan Champman, 1961).

II.2 Komponen Magnet Bumi

2
Bumi berlaku seperti sebuah magnet sferis yang sangat besar dengan suatu
medan magnet yang mengelilinginya. Medan itu dihasilkan oleh suatu dipole
magnet yang terletak pada pusat bumi. Sumbu dipole ini bergeser sekitar 11o dari
sumbu rotasi bumi, yang berarti kutub utara geografis bumi tidak terletak pada
tempat yang sama dengan kutub selatan magnetik bumi. Menurut IGRF (2000),
melalui perhitungan posisi simetris dimana dipole magnetik memotong
permukaan bumi, letak kutub utara magnet bumi adalah 79,3 N, 71,5 W dan 79,3
S , 108,5 E untuk kutub selatan.
Medan magnet bumi terkarakterisasi oleh parameter fisis yang dapat diukur
yaitu arah dan intensitas kemagnetannya.Parameter fisis itu adalah deklinasi
magnetik D, intensitas horisontal H dan intensitas vertikal Z. Dari elemen-elemen
ini, semua parameter medan magnet lainnya dapat dihitung.
Parameter yang menggambarkan arah medan magnetik adalah deklinasi D
(sudut antara utara magnetik dan utara geografis) dan inklinasi I (sudut antara
bidang horisontal dan vektor medan total), yang diukur dalam derajat. Intensitas
medan magnetik total F digambarkan dengan komponen horisontal H,
komponen vertikal Z dan komponen horisontal kearah utara X dan kearah timur
Y. Intensitas medan magnetik bumi secara kasar antara 25.000 – 65.000 nT.
Untuk Indonesia, wilayah yang terletak di utara ekuator mempunyai intensitas 
40.000 nT, sedangkan yang di selatan ekuator  45.000 nT.

Gambar II.1 Elemen magnetik bumi

Sehingga :

3
F0  H 2  Z 2  X 2  Y 2  Z 2
2
(II.1)
Dimana :
H = Fo cos I Z = Fo sin I
X = H cos D tan I = Z/ H
Y = H sin D tan D = Y / X

II.3 Sifat-Sifat Kemagnetan Bumi


Sifat magnetik material pembentuk batuan – batuan dapat dibagi menjadi :
1. Diamagnetik
Dalam batuan diamagnetik atom – atom pembentuk batuan mempunyai
kulit elektron berpasangan dan mempunyai spin yang berlawanan dalam tiap
pasangan. Jika mendapat medan magnet dari luar orbit, elektron tersebut akan
berpresesi yang menghasilkan medan magnet lemah yang melawan medan magnet
luar tadi mempunyai Susceptibilitas k negatif dan kecil dan Susceptibilitas k tidak
tergantung dari pada medan magnet luar. Contoh : bismuth, grafit, gipsum,
marmer, kuarsa, garam.
2. Paramagnetik
Di dalam paramagnetik terdapat kulit elektron terluar yang belum jenuh
yakni ada elektron yang spinnya tidak berpasangan dan mengarah pada arah spin
yang sama. Jika terdapat medan magnetik luar, spin tersebut berpresesi
menghasilkan medan magnet yang mengarah searah dengan medan tersebut
sehingga memperkuatnya. Akan tetapi momen magnetik yang terbentuk
terorientasi acak oleh agitasi termal.Contoh : piroksen, olivin, garnet, biotit,
amfibolit dll.
Dalam benda-benda magnetik, medan yang dihasilkan oleh momen-
momen magnetik atomik permanen, cenderung untuk membantu medan luar,
sedangkan untuk dielektrik-dielektrik medan dari dipol-dipol selalu cenderung
untuk melawan medan luar, apakah dielektrik mempunyai dipol-dipol yang
terinduksi atau diorientasikan.

3. Ferromagnetik

4
Terdapat banyak kulit electron yang hanya diisi oleh suatu electron
sehingga mudah terinduksi oleh medan luar.keadaan ini diperkuat lagi oleh
adanya kelompok - kelompok bahan berspin searah yang membentuk dipole-dipol
magnet (domain) mempunyai arah sama, apalagi jika didalam medan magnet luar.
Mempunyai sifat :
Susceptibility k positif dan jauh lebih besar dari satu.
Susceptibility k bergantung dari temperature.
Contoh : besi, nikel, kobalt.

II.4 Akuisisi Metode Geomagnetik


Metode Geomagnetik merupakan metode geofisika pasif, yaitu metode tanpa
memberikan suatu respon kedalam bumi atau hanya memanfaatkan medan
alamiah dalam hal ini medan magnet yang terdapat di dalam bumi. Dalam metode
geomagnetik terdapat beberapa cara survei yaitu secara satualat dan Base-Roover.
Metodesatualatmerupakan survei geomagnetik dengan cara titik pengukuran
geomagnetik akan kembali lagi ketitik semula. Sedangkan Base-Rover suatu cara
survei geomagnetik dengan memanfaatkan suatu titik ikat sebagai base( titik yang
tidak bergerak ) dan titik lain yang bergerak yang disebut Rover.
Sebelum melakukan survei magnetik dengan cara ini maka perlu ditentukan
lintasan, arah lintasan, dan spasi lintasan. Pada survei geomagnetik Base-Rover
salah satu alat dari magnetik terletak pada titik base yang berfungsi sebagai
pengontrol data karena variasi harian. Pembacaan alat pada base biasanya
dilakukan dengan orde 2 ( dua ) menit yang bertujuan untuk mengetahui
perubahan nilai medan magnet yang tergantung perubahan waktu dan kondisi
loaksi survei. Alat pada rover bergerak sesuai dengan lintasan yang telah
ditentukan dan setiap titik dengan spasi yang telah ditentukan dialkukan
pengukuran dan pembacaan pada alat. Konsep dari pengukuran dengan konsep ini
dapat dilihat pada gambar berikut.

5
Gambar II.2. Konsep dasar pengukuran Base-Rover

Dalam peletakan kedudukan base tidak boleh sembarangan karena harus


mencakupi seluruh lintasan rover, jika hal ini tidak dilakukan maka data rover
yang berada jauh atau diluar area base maka akan sulit diadakan kontrol data.
Misalnya terdapat beberapa lintasan maka peletakan base harus berada diskitar
lintasan tersebut. Sehingga dari data yang didapatkan akan terdapat hubungan
antara base dan rover yang akan dilakukan koreksi berdasarkan variasi harian.
 Base – Rover
Pengukuran yang menggunakan dua buah alat PPM dimana satu buah untuk
pengambilan data base yang penempatan alat PPM tersebut di tempatkan pada
tempat yang bebas dari noise untuk mencatat nilai variasi harian dan tetap
sedangkan satunya untuk pengambilan data di lapangan guna mencatat intensitas
medan total dari tiap lintasan.
Proses pengolahan data manual BaseRover yaitu dengan cara menghitung
data dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
BL =  H Base X T BaseRover
T Terukur (II.2)
BLN = Intensitas terdekat – BL (II.3)
Hvar = BLN – Bl1 (II.4)
Ha = H intensitas rover – IGRF – Hvar (II.5)

Keterangan : BL : kuat medan magnet


BLn : kuat medan magmet dititik n
Hvar : nilai variasi harian

6
Bl1 : Bl pada stasiun 1
IGRF : International Geomagnetics Reference Field
Ha : medan magnet anomali

 Satu Alat
Pengukuran secara satu alat merupakan suaut konsep pengukuran
geomagnetik dengan memanfaatkan suatu titik base yang digunakan sebagai titik
acuan dan pengukuran awal hingga terakhir akan kembali pada titik tersebut (satu
alat). Konsep metode satu alat sebenarnya pengukuran yang kurang akurat
dibandingkan pengukuran secara base-rover, dikarenakan pengukuran secara satu
alat hanya memperhitungkan variasi harian dari suatu daerah berdasarkan dua titik
saja. Yaitu titik base dan titik akhir. Dimana selisih intensitas medan magnet pada
awal pengukuran dengan intensitas medan magnet pengukuran terakhir adalah
sebagai koreksi variasi harian. Sedangkan pada saat pengukran berlangsung
terjadi perubahan kondisi matahari.Pengukuran satu alat jarang dilakukan karena
tingkat akurasi datanya agak kurang baik dibandingkan pengukuran secara base-
rover yang, menghitung variasi harian setiap beberapa jam sekali karena
perubahan kondisi yang berbeda dari matahari.Berikut ini merupakan contoh
konsep pengukuran secara satualat.

lintasan
Base / looping
llloopiloping

Gambar II.3. Konsep Dasar Pengukuran Base Rover

Gambar diatas menjelaskan tentang konsep dasar dari pengukuran


geomagnetik yang dilakukan secara satu alat. Seperti yang dilihat pada gambar
pengukuran pertama dilakukan di titk base kemudian baru dilanjutkan ke lintasan
dan pengukuran tersebut diakhiri pada titik base tadi yang disebut sebagai titik
satu alat. Pada pengukuran ini akan terdapat variasi harian yang terjadi selama

7
pengukuran dengan kondisi matahari pada saat pengukuran dilakukan dan diakhir
adalah berbeda yang meningkatkan intensitas dari daerah pengukuran juga
bervariasi.
Pengukuran yang menggunakan satubuah alat PPM untuk pengambilan
nilai variasi harian juga untuk pengambilan data di lapangan guna mencatat
intensitas medan total dari tiap lintasan.
Proses pengolahan data manual BaseRover yaitu dengan cara menghitung
data dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Koreksi IGRF = Hrerata – IGRF (II.6)


Var iansi harian = (Ti – Tawal) X (T akhir – T awal)
( Hrerata akhir – Hrerata awal) (II.7)
Ha = H intensitas rover – IGRF - Hvar (II.8)

Keterangan : Ti : Waktu di titik pengambilan


Tawal : Waktu di titik awal
Takhir : Waktu di titik akhir
IGRF : International Geomagnetics Reference Field
Ha : medan magnet anomali

II.5.Filter Pengolahan Data Magnetik


II.5.1 Upward continuation
Upwardcontinuation merupakan suatu proses untuk mengubah data
pengukuran medan potensial yang telah di koreksi dalam suatu permukaan ke
beberapa permukaan medan potensial yang lebih tinggi dari permukaan ketika
melakukan pengukuran hingga beberapa meter. Untuk penentuan ketinggian
tergantung pada keinginan dalam melihat target yang prospek sehingga dapat
terlihat jelas tanpa terabung dengan noise yang ada atau pengaruh dari benda –
benda dekat permukaan yang bersifat magnet sehingga akan membuat data akan
lebih agak sulit untuk dilihat prospeknya.

8
Gambar II.4.Upward Continuation

II.5.2 Reduksi Ke Kutub


Reduksi ke kutub (RTP) adalah satu dari beberapa filter yang digunakan
dalam proses interpretasi data magnetik. Pada dasarnya RTP mencoba
mentranformasikan medan magnet di suatu tempat menjadi medan magnet di
kutub utara magnetik.
Filter RTP mangansumsikan bahwa pada seluruh lokasi pengambilan data
nilai medan magnet bumi (terutama inklinasi dan deklinasi) memiliki nilai yang
konstan. Asumsi ini dapat diterima apabila lokasi tersebut memiliki luas area yang
relatif sempit. Namun hal ini tidak dapat diterima apabila luas daerah
pengambilan data sangat luas karena melibatkan nilai lintang dan bujur yang
bervariasi, dimana harga medan magnet bumi berubah secara bertahap.
Data anomali medan magnet total kemudian direduksi ke kutub agar
anomali medan magnet maksimum terletak tepat diatas tubuh benda penyebab
anomali. Reduksi ke kutub dilakukan dengan cara membuat sudut inklinasi
menjadi 90o dan deklinasi 0o.

GambarII.5. Dipole dan Monopole

II.6 Software Geosoft Oasis Montaj

9
GeosoftIncorporated adalah software pengembangan dan jasa perusahaan
yang berkantor pusat di Toronto, Kanada.Perusahaan ini menyediakanperangkat
lunak geofisika dan geologi dan teknologi server geospasial untuk geoscientists
profesional yang terlibat dalam sumber daya alameksplorasi dan terkaitdisiplin
ilmu bumi. Geosoft didirikan di Toronto pada tahun 1982 sebagai suatu kemitraan
antara Ian MacLeod dan Colin Reeves untuk mengembangkanperangkat lunak
geofisika untuk eksplorasi geofisika danaplikasi geoteknik.Kepentingan kemitraan
dan merek dagang "Geosoft" dibeli oleh Paterson, Grant dan Watson Ltd pada
tahun 1984, yang terus mengembangkan perangkat lunak Geosoft untuk aplikasi
geofisika.Geosoft mengembangkan produk software yang beroperasi pada
desktop, server yang dan internetcloudplatform.Berikut ini adalah merek produk
primer yang dimiliki dan dikembangkan oleh Geosoft.

Pemetaan Software pada program ini dapat di gunakan pada


aplikaiOasismontaj, Oasis montaj adalah pengolahan informasi dan pemetaan
platform perangkat lunak spasial untuk geofisika eksplorasi dan pemodelan
geologiyang diterapkan untuk sumber daya eksplorasi.Sistem ini diperpanjang
oleh pengguna untuk memenuhi kebutuhan eksplorasi tertentu menggunakan
DeveloperGX, GeosoftTarget digunakan dalam eksplorasi mineral untuk
mengelola, melihat dan modeleksplorasi pengeboran informasi sebagai bagian
dari mendefinisikan deposit mineral ekonomi untuk pertambangan.
Kepentingan software dari Paterson, Grant dan Watson yang berpindah
haluan untuk membentuk Geosoft Incorporated di pada tanggal 1 Februari 1986.
Pada bulan Juli 2007, Geosoft memperoleh hak perangkat lunak untuk
program pemodelan potensi-bidang GM-SYS dari Corvallis, Oregon perusahaan
Northwest Geofisika Associates.Sebagai bagian dari akuisisi perusahaan riset
Geosoft (USA) ResearchInc didirikan pada Corvallis, Oregon untuk
mempekerjakan tim pengembangan GM-SYS dan melanjutkan pengembangan
GM-SYS dan teknologi yang terkait.

II.7. Software Magblock

10
 Dan minimunya yang x dan Y dan maximumnya diselisihkan

 Baru buka magblock caranya buka magblock lalu klik cancel

Xposit diganti dari X minimum pada excel

Z buat 0 karna pada ketinggian 0 m

Y post dari Y minimum dari excel

X,Y size itu selisih

Yang lainya tetep

Cat: setelah ngisi langsung di update

11
Z size kira2 aja untuk kedalaman

X div jumlah blok x semakin kecil kotaknya semakin akurat

Y div Jumlah blok y

Z div jumlah blok z

Isi susceptibilitas secara regional

Norm Field niali IGRF ,incli,decli lihat di magpick tadi

Klik Update

Baru reset Parameter

Untuk Sesi ini jangan Update dulu

Isi dulu

Xstep spasi X

Y step spasi Y

X start xmin

Y start Y min

X ending X max

Y ending Y max

12
Baru update

Setelah itu klik exit dan klik yes untuk simpan data buat nama file enter dan buat
nama yang tadi dan enter lagi,namanya harus sama !!!

Baru buka data magblock tadi yang .inp

Ntar kebuka data yangtadi

Klik file-read data, buka data dat yang di surfer tadi

Data yang ini ni.

Ganti nilai iterasi 7dan compute

Ntar not responding,tapi lihat window magblocknya yang jalan

13
Setelah done Lalu klik optimize

Ntar terakhirnya begini ni

File-Read data. Read data yang ada di save di notepad yang terakhir

14
File-Save Model close magblock

II.8. Software Bloxer

Buka Bloxer dan buka data yang udah di iterasi di magblock tadi

Cara ngedit dimensi tiap seksi :


Editing ganti Edit single block- Edit parameter
Untuk mengganti value nilaisehingga warna pada tiab block pun bergganti yaitu
dengan:
Ganti valuenya dengan sesuai yang diinginkan untuk diganti, lihat
valuenya pada block lihat angka contohnya 42.1 kemudian bagi dengan 1000

15
menjadi 0.0421 lalu masukkan di value kemudian klik kiri bloknya yang ingin
diganti kalo sudah selesai klik kanan pada sembarang, blok yang diklik kiri tadi
akan berubah sesuai warna yang di kolom value.
Kalo sudah selesai klik kanan
Untuk ganti viewnya :
rubah vert scale, horizontal dll baru klik chane.

Untuk merubah view menjadi 3d klik yang mau di 3d wiew kan ada H
layer, X secn, Y secn dll baru klik 3d View. Jadi bloxer berfungi untuk view dan
editing blok.

Kalo mau ngelihat sebagian aja misal intrusi

16
Klik math- hide range kemudian ganti minimum dan maximalnya dari data yang
dinignkan
Lalu File-savemodel lalu di buka dalam excel dengan format sepeti ini

Lalu klik delimited, next, space dicentang, next lalu finish

x y z Susceptibilitas

Dibuat seperti ini

Copy data notepadnya ke software rW

17
Z nya di buat negatif

18
Baru rubah ke notepad

II.9. Software Rockworks


Rockworks merupakan salah satu software geological data management &
analysis begitu disebutkan dari pembuatnya. Adapun kegunaanya adalah untuk
modeling, visualisasi surface dan subsurface serta reporting.
Untuk menunjang fungsinya sebagai software modeling rockworks memiliki 2
main data windows dan di support oleh 3 graphic display windows :
 The Bore Hole Manager

19
 The Rockworks Utillities
 Rockplot 2D
 Rockplot 3D
 Report Work

II.10. Pemodelan 3D
Pemodelan adalah membentuk suatu benda-benda atau obyek.Membuat
dan mendesain obyek tersebut sehingga terlihat seperti hidup. Sesuai dengan
obyek dan basisnya, proses ini secara keseluruhan dikerjakan di komputer.
Melalui konsep dan proses desain, keseluruhan obyek bisa diperlihatkan secara 3
dimensi, sehingga banyak yang menyebut hasil ini sebagai pemodelan 3 dimensi
(3D modelling) (Nalwan, 1998). Ada beberapa aspek yang harus
dipertimbangkan bila membangun model obyek, kesemuanya memberi kontribusi
pada kualitas hasil akhir.Hal-hal tersebut meliputi metoda untuk mendapatkan
atau membuat data yang mendeskripsikan obyek, tujuan dari model, tingkat
kerumitan, perhitungan biaya, kesesuaian dan enyamanan, serta kemudahan
manipulasi model. Proses pemodelan 3D membutuhkan perancangan yang dibagi
dengan beberapa tahapan untuk pembentukannya. Seperti obyek apa yang ingin
dibentuk sebagai obyek dasar, metoda pemodelan obyek 3D, pencahayaan dan
animasi gerakan obyek sesuai dengan urutan proses yang akan dilakukan.
Gambar 1 menunjukkan proses pemodelan 3D.

Gambar 1. Proses pemodelan 3D

20
Model 3D mewakili objek 3D menggunakan koleksi poin dalam ruang 3D,
dihubungkan dengan berbagai entitas geometris seperti segitiga, garis, permukaan
lengkung, dll Menjadi pengumpulan data (poin dan informasi lainnya), model 3D
dapat dibuat dengan tangan , algorithmically (model prosedural), atau scan.

21
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

III.1 Diagram Alir Pengolahan Data

Mulai

Data Lapangan

Geosoft

Surfer

Magblock

Bloxer

Rockworks 14

Model 3D

Selesai

Gambar IV.1 Diagram Alir Pengolahan Data

22
IV.2.Pembahasan Diagram Alir Pengolahan Data
Pada pengolahan kali ini diperlukan langkah-langkah yang urut agar hasil
yang didapatkan bisa sesuai dengan harapan. Dan langkah-langkah tersebut akan
dijelaskan dalam bentuk poin-poin sebagai berikut :
 Pertama, siapkan data lapangan.
 Kedua, masukkan data lapangan kedalam software Oasis Montaj Geosoft.
 Ketiga, olah data lapangan menjadi peta yang akan dimodelkan nanti.
 Keempat, masukkan data lapangan kedalam surfer dalam bentuk
worksheet coloum.
 Kelima, copykan pada Magblock.
 Keenam, buka software Rockworks 14 untuk mendapatkan nilai
variasinya.
 Yang terakhir, jadikan model dari data yang telah jadi tersebut pada
software Magblock.

23
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Peta Total Magnetic Intencity

Gambar IV.1 Peta Total Magnetic Intencity


Setelah didapatkan peta TMI hasil dari pengolahan Geosoft Oasis Montaj,
maka didapatkan peta seperti pada gambar diatas. Terlihat disana ada 14 line yang
membentang dari timur ke barat. Line kelompok 14 berada di sisi sebelah kaan
tepatnya disebelah utara peta. Gradasi warna biru tua menandakan bahwa
intensitas magnetik diwilayah tersebut kecil dan ada suatu anomali disana.
Gradasi warna biru terlihat jelas dan luas pada wilayah line 12 yang berada di sisi
kanan peta tepatnya pada koordinat X = 0421500, Y = 9118000 dengan luasan
kira-kira 500 m².

24
IV.2 Peta Reduksi Ke Kutub

Sayatan A – A’

Gambar IV.2 Peta Reduksi Ke Kutub


Baru saja membahas tentang peta TMI, dan sekarang saatnya membahas
tentang Peta RTP seperti yang terlihat pada gambar diatas ini. Dari peta TMI
mendapatkan gradasi warna yang terlihat tidak beraturan dikarenakan belum
direduksi ke satu kutub, sementara pada peta RTP diatas telah direduksi ke satu
kutub maka dari itu dapat melihat perbedaan diantara keduanya. Pada line
kelompok 14 telah berpindah dari sisi sebelah kanan tengah peta menjadi di
sebelah selatan tepatnya pada koordinat X = 412500, Y = 9117500 dengan luasan
kira-kira sekitar 500 m².

25
IV.3 Peta Upward ContinuationRegional

Gambar IV.3 Peta Upward Continuation


Di halaman sebelumnya telah membahas tentang peta RTP, lalu disini kita
akan membahas langkah yang selanjutnya yaitu peta RTP yang telah diolah
menjadi peta Upward Continuation. Terlihat pada kenaikan 50, pola kontur dan
warna masih hampir sama pada peta RTP yang sebelumnya, oleh karena itu
dilakukan kenaikan sebanyak 250 kali. Pada kenaikan 250 kali terlihat pola kontur
dan gradasi warna semakin jelas.

26
IV.4 Pemodelan 3D

Gambar IV.4Pemodelan 3D
Seperti yang terlihat pada gambar diatas. Ialah pemodelan yang telah
dilakukan sebelumnya dan yang berwarna merah merupakan tipe intrusi yang
berasa dari peta sebelumnya. Intensitas magnetik ditunjukkan dengan skala warna
disebelah kiri mulai dari 0,0500 nT berwarna ungu hingga 0,5000 nT berwarna
merah. Terlihat pada blok-blok tersebut sebagian mendominasi ialah berwarna
merah dengan intensitas 0,5 nT yaitu merupakan tipe intrusinya. Arah mata angin
ditunjukkan dengan lambang N, W, E, S dan bagian atas model ditandai dengan
tulisan Top sedangkan bagian bawah model ditandai dengan tulisan Base.

27
BAB V
PENUTUP

VI.1 Kesimpulan
Setelah melakukan berbagai macam pengolahan dan juga pemodel, maka
dari semua hal itu dapat disimpulkan menjadi beberapa poin-poin penting seperti
dibawah ini :
 Gradasi warna biru terlihat jelas dan luas pada wilayah line 12 yang
berada di sisi kanan peta tepatnya pada koordinat X = 0421500, Y =
9118000 dengan luasan kira-kira 500 m².
 Pada line kelompok 14 telah berpindah dari sisi sebelah kanan tengah
peta menjadi di sebelah selatan tepatnya pada koordinat X = 412500, Y
= 9117500 dengan luasan kira-kira sekitar 500 m².
 Terlihat pada kenaikan 50, pola kontur dan warna masih hampir sama
pada peta RTP yang sebelumnya, oleh karena itu dilakukan kenaikan
sebanyak 250 kali. Pada kenaikan 250 kali terlihat pola kontur dan
gradasi warna semakin jelas.
 Pada pemodelan 3D, yang berwarna merah merupakan tipe intrusi yang
berasa dari peta sebelumnya. Intensitas magnetik ditunjukkan dengan skala
warna disebelah kiri mulai dari 0,0500 nT berwarna ungu hingga 0,5000 nT
berwarna merah. Terlihat pada blok-blok tersebut sebagian mendominasi
ialah berwarna merah dengan intensitas 0,5 nT yaitu merupakan tipe
intrusinya.

VI.2 Saran
Dalam acara pemodelan kali ini, spesifikasi laptop sangat berpengaruh
terhadap kelancaran pengolahan, semakin tinggi spesifikasinya maka pengolahan
dapat dilakukan dengan lancar, begitu juga sebaliknya.

28

Anda mungkin juga menyukai