Anda di halaman 1dari 12

SEJARAH SINGAPURA

ZAMAN KUNO HINGGA SEKARANG

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Asia Tenggara

(AKBK1403)

Dosen Pengampu:

Dra. Hj. Rochgiyanti, M.Si., M.Pd

Oleh:

Kristin Imanuel NIM. 1710111210011


Muhammad Akbar Setyawan NIM. 1710111210016
Muhammad Noor NIM. 1710111210018

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BANJARMASIN

2019

0
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...................................................................................................................... 1
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 2
A. Latar Belakang. ..................................................................................................... 2
B. Rumusan Masalah. ............................................................................................... 2
C. Tujuan. ................................................................................................................... 2
BAB II ISI .......................................................................................................................... 3
A. Sejarah Berdirinya Singapura. ............................................................................ 3
B. Proses memproleh kemerdekaan ......................................................................... 5
C. Setelah kemerdekaan singapura .......................................................................... 7
D. Perkembangan dan kemajuan singapura ........................................................... 8
BAB III PENUTUP ......................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 11

1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Singapura adalah negara republik, dan merupakan negara kepulauan di
lepas ujung selatan semenanjung Malaya. Negara ini terpisah dari Malaysia
oleh selat Johor di Utara, dan dari kepulauan Riau, Indonesia oleh selat
Singapura di Selatan. Singapura merupakan pusat keuangan terdepan keempat
didunia dan sebuah kota dunia kosmopolitan yang memainkan peran penting
dalam perdagangan dan keuangan internasional, dan Pelabuhan Singapura
adalah salah satu dari lima pelabuhan tersibuk didunia. Singapura memiliki
penduduk yang beragam, terdiri dari Cina, Melayu, India, dan berbagai
keturunan Asia.
B. Rumusan Masalah.
1. Bagaimana Sejarah awal berdirinya Negara Singapura?
2. Bagaimana proses negara Singapura memperoleh Kemerdekaanya?
3. Bagaimana Singapura setelah kemerdekaan sampai sekarang?

C. Tujuan.
1. Mengetahui bagaimana sejarah awal berdirinya negara Singapura.
2. Mengetahui bagaimana proses Singapura memperoleh kemerdekaan.
3. Mengetahui bagaimana Singapura setelah kemerdekaan sampai sekarang.

2
BAB II

ISI

A. Sejarah Berdirinya Singapura.


Pada awalnya Singapura di sebut Pu-luo-chung, atau pulau di ujung
semenanjung. Pada zaman dahulu kala sekitar abad ke-14, Pulau Singapura dan
Malaya merupakan sebagian dari kerajaan Sriwijaya dan dikenal sebagai
Temasek (Kota Laut). Kerajaan Sriwijaya berpusat di Jambi, meskipun
demikian, pada awal 1400-an pusat negeri Melayu sudah sepenuhnya bergeser
ke Malaka. Menurut sejarah melayu, setelah jatuhnya kekaisaran Sriwijaya di
Palembang pada abad ke-14, keluarga raja Sriwijaya yang selamat melarikan
diri ke pulau-pulau sekitarnya yang masih setia kepada Sriwijaya. Pada tahun
1324, seorang putra raja Sriwijaya bernama Sang Nila Utama menyerang
Temasek (kota laut) dan membunuh seorang adipati atau gubernur yang
dilantik kerajaan Ayuthaya, Temagi. Sang Nila Utama yang mengasaskan
kerajaan Singapura lama. Ia terus memerintah selama 48 tahun dan
kekuasaannya diakui oleh satu utusan maharaja Cina pada tahun 1366. Baginda
kemudian secara resmi bergelar Sang Utama Parameswara Batara Sri Tri
Buana, Batara Tri Buana yang berarti (yang bertuan kepada tiga dunia),
melambangkan kekuasaannya atas Palembang, Bintan, Temasek. Ia meninggal
pada tahun 1372 dan digantikan oleh anaknya, Paduka Sri Pikrama Wira Diraja
(1372-1386), dan cucunya Paduka Sri Rana Wira Kerma (1386-1399).
Pada tahun 1399, digantikan oleh cicit Sang Nila Utama, Dharmaraja
menaiki takhta kerajaan singapura dengan gelar Paduka Sri Maharaja
Parameswara. Pada tahun 1401, ia melarikan diri dari kerajaan setelah serangan
tentara Majapahit yang berkerjasama dengan bendahara kerajaan yang
berkhianat, sang Rajuna Tapa. Awalnya Singapura atau Temasek adalah pos
luar dari kerajaan besar sriwijaya. Saat itu Sriwijaya memiliki wilayah
kekuasaan hingga kesemenanjung Malaya (Malaysia), Kamboja, Thailand,
Filipina, dan Vietnam. Di abad ke-14, runtuhnya Sriwijaya, Temasek dibawah

3
kekuasaan Majapahit yang ditakhlukan pada tahun 1401. Dengan menguasai
Temasek, sebagaimana Sriwijaya, Majapahit mampu mendominasi
perdagangan internasional di perairan malaka. Di abad berikutnya, dengan
runtuhnya Majapahit, Temasek menjadi negara bagian kerajaan Ayuttaya
(Siam/Thailand). Namun juga karena kemunduran dari kerajaan Siam tersebut,
di abad 14, Temasek menjadi bagian dari kesultanan Malaka. Kesultanan
Malaka merupakan kelanjutan dari Sriwijaya. Pendirinya adalah Parameswara.
Di tahun 1511, Portugis mulai menyerang kesultanan Malaka. Ini adalah awal
dari keruntuhan kesultanan tersebut. Di tahun itu, kesultanan Malaka runtuh
dan diteruskan oleh kesultanan Johor. Pada 16 september 1963, inggris setuju
untuk menyerahkan Singapura ke Malaysia (Inggris memerdekakan Malaysia,
31 Agustus 1957) untuk mendirikan negara Federasi Malaysia, dan
dikarenakan Singapura dan Malaysia bekas jajahan Inggris. Karena ada hal
yang menyebabkan singapura memisahkan diri dari persekutuan atau kerajaan
Malaysia pimpinan Tunku Abdul Rahman. 9 Agustus 1965, Singapura resmi
menjadi negara berdiri sendiri terlepas dari negara manapun. Dan mengenai
nama Singapura di ambil menurut legenda, Sang Nila Utama, seorang pangeran
dari Palembang (ibu kota sriwijaya), sedang berburu ketika ia melihat seekor
hewan yang tak pernah ia lihat sebelumnya. Ia menganggapnya hal itu pertanda
bagus, ia kemudian mendirikan kota dimana hewan itu ditemukan, dan
menamainya Kota Singa atau Singapura, yang diambil dari bahasa Sansekerta
Simha (singa) dan pura (kota).
.Dulunya, saat pertama kali pemukiman pertama didirikan pada tahun
1298-1299 Masehi. Negara ini memiliki nama yang dikenal sebagai Temasek,
yang berarti Kota Laut dalam bahasa Jawa Kuno. Nama Temasek juga
akhirnya menjadi identitas nasional Singapura. Karena, banyak institusi,
perusahaan, dan organisasi bahkan gelar kehormatan yang menggunakan nama
Temasek ini. Singapura menjadi negara seperti sekarang ini semenjak tahun
1819, ditandai dengan masuknya imperalisme Inggris oleh datangnya Thomas
Stamford Raffles di daratan tersebut. Thomas Stamford Raffles merupakan
sosok yang dianggap sebagai tokoh pendiri Singapura modern. Pada tahun

4
1818, Raffles datang ke Hindia Belanda sebagai Gubernur Hindia Belanda
(kini Indonesia) untuk membuka jalur perdagangan dan mencari jalur
pelabuhan laut yang stategis. Namum, ternyata kekayaan alam dan letak
Bengkulu sebagai pelabuhan dan jalur perdagangan tersebut rupanya tidak
terlalu menarik minat dan belum membuat Raffles merasa puas. Atas maksud
tersebut, selain di Bengkulu, Sumatra, Raffles berinisiatif untuk mencari
alternatif pelabuhan laut lainnya untuk memudahkan akses perdagangan dan
untuk dijadikan pangkalan laut kolonial Inggris kala itu. Bengkulu (Hindia
Belanda) merupakan koloni Inggris sejak abad ke-17, di bawah Perusahaan
India Timur Inggris atau EIC. Oleh karenanya, pada tahun 1819, Raffles
mengusulkan kepada Pemerintah Inggris untuk membeli daerah Singapura dari
Sultan Johor sebagai pelabuhan.
Raffles sadar bahwa yang dibutuhkan Inggris di masa depan adalah kota
pelabuhan dan pusat dagang di Timur Jauh. Singapura dinilai sebagai daerah
yang sangat cocok untuk dijadikan tempat itu. Pada 1822, Raffles
mencanangkan Raffles Town Plan, yang juga dikenal sebagai Jackson Plan,
untuk mengatasi masalah ketidakteraturan yang makin parah di koloni. Daerah
pemukiman etnis dipisahkan menjadi empat wilayah. European Town dihuni
oleh pedagang Eropa, Eurasia, dan orang Asia yang kaya-raya, sedangkan etnis
Tionghoa diletakkan di Chinatown hari ini dan di sisi tenggara Singapore
River. Etnis India bermukim di Kampong Chulia di utara Chinatown, dan
Kampong Glam menampung warga Muslim, etnis Melayu, dan Arab yang
bermigrasi ke Singapura. Singapura terus berkembang sebagai pos
perdagangan, dengan berdirinya beberapa bank utama, asosiasi komersial, dan
Chambers of Commerce. Pada tahun 1924, sebuah jalur lintasan yang
menghubungkan bagian utara Singapura dengan Johor Bahru dibuka.
B. Proses memproleh kemerdekaan
Kemudian, hingga akhirnya negara ini berubah nama menjadi Republik
Singapura. Asal kata tersebut merujuk pada arti Singapura sebagai Kota Singa.
Singa adalah Bahasa melayu dari kata Sansekerta, yaitu Simha. Dan Pura,
adalah kata Sansekerta yang berarti Kota. Nama ini berasal dari legenda

5
tentang seorang pangeran Sumatra dari kerajaan Sriwijaya, Sang Nila Utama,
yang mendirikan Kota Singa ini saat dia mengira telah melihat seekor Singa di
tepi pantai pulau tersebut. Negara Singapura menyatakan kemerdekaan dirinya
sebagai sebuah nation state yang independen pada tanggal 09 Agustus 1965
(setelah memisahkan diri dari Negara Malaysia). Sebelumnya, Singapura
merupakan negara bekas jajahan Inggris dan Jepang. Dimulai pada tahun 1819,
kolonialisme Inggris menduduki teritorial Singapura, berjalan hingga tahun
1941, atau selama 122 tahun. Hingga akhirnya, pada tahun 1942 penjajah
Jepang masuk dan menguasai wilayah Singapura. Namun, hal tersebut tidak
berlangsung dalam waktu yang lama, hanya sampai pada tahun 1945. Pada
tahun 1945, Amerika Serikat melancarkan serangan dan Jepang dijatuhi Bom
Atom Hirosima dan Nagasaki. Sehingga Jepang menyerah kepada sekutu dan
melepaskan wilayah Singapura. Lantas, kekalahan akibat Bom Atom tersebut
membuat Jepang menyerahkan Singapura kembali berada di bawah kekuasaan
Inggris. Di saat Singapura pertama kali menyatakan diri sebagai sebuah negara
independen yang berdaulat pada tahun 1965. Di mana lahir dan berdirinya
Singapura sebagai sebuah negara sendiri tidak terlepas akibat dari faktor
konflik yang melanda hubungan antara Singapura dengan Malaysia, setelah
proses referendum pada tahun 1962 oleh rakyat Singapura yang menuntut agar
dapat menjalankan pemerintahan, pendidikan, dan ekonominya sendiri. Dengan
hasil referendum dengan kesepakatan mencapai 95,8 % agar Singapura dapat
otonom dan merger dengan Federasi Malaya. Sehingga, Singapura diberi
kemerdekaan oleh Inggris yang termasuk didalamnya menaungi Singapura
yang bergabung ke dalam Federasi Malaya yang di himpun oleh Malaysia
semenjak tahun 1963. Singapura mendapatkan kontrol politik pemerintahan
dalam negerinya sendiri sejak tahun 1959 yang diberi oleh koloni Inggris, akan
tetapi terkait kebijakan politik luar negeri, keamanan dan pertahanan tetap
dikontrol oleh kolonialisme Inggris. Pada waktu tersebut wewenang yang
dimiliki oleh Lee Kuan Yew sebagai Perdana Menteri dalam hal Politik
Internasional dan persoalan Politik Luar Negeri.

6
Pada saat mengumumkan pemisahan diri dengan Federasi Malaya dalan
forum press conferrence, tokoh politik utama Singapura kala itu yang juga
selaku Perdana Menteri Singapura. Tentu Lee Kuan Yew menyatakan
keputusan tersebut secara emosional dan perasaan yang hancur (Broke Down)
karena tentu hal tersebut sebagai jalan akhir dari konflik yang tak kian mereda.
Dan, sebuah solusi bersama untuk mengindari keributan-keributan lebih jauh
atas perbedaan dan pandangan yang ada.
C. Setelah kemerdekaan singapura
Singapura berada dalam kondisi yang terpuruk, kondisi miskin
Singapura karena belum bisa mengembangkan negaranya karena status mereka
yang baru saja keluar dari Federasi Malaya. Keterpurukan dan kemiskinan
yang melanda Singapura itulah yang akhirnya menjadi modal oleh Pemerintah
kala itu untuk berkomitmen teguh dalam menyusul ketertinggalan dari
Malaysia. Keadaan serba sulit tersebutlah juga kiranya yang menjadi salah satu
modal penting sehingga akhirya mengapa Singapura memiliki tekad dan
semangat juang yang tinggi dalam mereformasi pembangunan dan
kesejahteraan rakyatnya. Oleh karena itu, di saat masa awal kemerdekaannya
Singapura berada dalam situasi yang sulit, rakyat miskin dan tidak sejahtera.
Apalagi yang status Singapura kala itu hanya sebagai negara nelayan miskin
yang kecil sehingga tentu menyisakan banyak persoalan. Persoalan yang
dihadapi oleh Singapura kala itu adalah rencana penarikan pangkalan Inggris,
yang mempekerjakan sekitar 40.000 pekerja dalam waktu 5 tahun. Lalu,
tingginya angka pengangguran rakyat di negarannya yang mencapai angka
10%, sehingga tentu hal ini membebani tanggungan negara atas rakyatnya.
Masalah lain yang juga melanda adalah seperti minimnya sumber daya alam
yang dimiliki Singapura, rendahnya angka populasi penduduk yang ada kala itu
hanya sekitar 1,6 juta penduduk di tahun 1960, minimnya peran manufakturing
karena kala itu belum terbentuk secara baik dan sistematis, Dan, sangat
tergantungnya Singapura pada perdagangan barang dan penyediaan layanan ke
East Indian Company. Berdasarkan data statistik yang ada, Singapura pada
sekitar tahun 1960-an, tingkat Life Expectancy berada pada angka 67.09 per

7
years, Gross Domestic Product per kapita berada pada angka 516.29 USD,
Fertility Rate berada pada angka 4.66 births per woman, Home Ownership
Rate of Resident Households berada pada angka 58.8 di tahun 1980, dan
Resident Population berada pada angka 2.013.6 di tahun 1970. Sehingga, kala
itu Singapura menjadi salah satu negara miskin di Asia Tenggara khususnya.
Pada kisaran tahun tersebut pula, tingkat kehidupan masyarakat Singapura
dalam hal pendapatan ekonomi hanya mencapai angka kisaran US$500, yang
mana hal tersebut setara dengan pendapatan ekonomi negara Meksiko dan
Afrika Selatan. Artinya, pada tahun 1960-an tersebut, Singapura hanyalah
menjadi negara biasa yang baru merdeka dan belum diperhitungkan oleh
kekuatan global. Karena, fakta yang ada menunjukan bahwa kala itu Singapura
tidak memiliki bargaining position yang kuat, tidak memiliki peran penting dan
kunci dalam konstelasi politik global antar negara, sehingga keberadaan
Singapura dapat dikatakan sebagai negara yang tidak masuk hitungan kekuatan
global.
D. Perkembangan dan kemajuan singapura
Lee Kuan Yew, sang Founding Fathers pembangunan Singapura dan
Partai PAP (People’s Action Party). merupakan salah satu partai yang berperan
fundamental di negara Singapura. Partai ini didirikan pada 21 November tahun
1954 khususnya oleh Lee Kuan Yew yang menjadi inisiator terbentuknya
partai ini, beserta beberapa tokoh lainnya, Lim Chin Shiong, Toh Chin Hye,
Goh Keng Swee, C. V. Devan Nair, S. Rajaratnam, Abdul Samad Ismail and
Fong Swee Suan. Pada awal sejarah didirikannya partai ini berkomitmen
mewujudkan cita-cita untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Partai
yang berlogo mirip seperti bentuk petir dengan warna dominan yakni biru dan
merah memiliki nilai-nilai (values) yang menjadi ikrar dalam arah gerakan
perubahan bangsa dan negarannya, diantaranya yakni Partai tersebut senantiasa
harus berada dalam ranah mengawal dan mendorong pembangunan dan
kemajuan negara Singapura dalam rangka mensejahterakan masyarakatnya,
artinya PAP menegaskan diri sebagai gerbong yang setia mendukung ke arah
pembangunan Singapura menjadi negara maju yang modern. Hingga titik ini,

8
gambaran yang terlihat menunjukan bahwa Singapura memang adalah negara
yang dari keadaan awalnya miskin. Dalam arti, Singapura memang benar-benar
merangkak dari titik nol, yang notabene wilayah Singapura tersebut dahulunya
bukanlah daerah yang memiliki peradaban yang besar dan sejarah yang
panjang seperti India ataupun Tiongkok, karena negara kota tesebut pada
awalnya ditujukan hanya berfungsi untuk kepentingan pangkalan dagang
kolonialisme. Dan, People Action Party menjadi lokomotif pembangunan yang
ada di Singapura, karena menjadi partai yang dominan di Singapura dan
mampu menguasai 98% kursi Parlemen yang ada. Kiranya, faktor kesolidan
dan keutuhan dalam pemerintahan tersebut itulah yang sehingga membuat
agenda pembangunan di Singapura berjalan lancar dan cepat

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Singapura merupakan daerah persemakmuran Inggris. Singapura
memiliki peranan yang cukup penting di kawasan Asia Tenggara. Sejak
dikuasai Inggris dan menjadikannya sebagai kota pelabuhan pada tahun 1818,
Singapura berkembang kearah negara yang modern. Pada periode sekitar abad
19-20, Singapura ikut berperan dalam penyelenggaraan ibadah haji. Selain
Inggris, Singapura juga pernah dijajah oleh Jepang pada 1942-1945, tetapi
akhirnya kembali jatuh ke tangan Inggris. Dan memperoleh kemerdekaannya
pada 9 Agustus 1965. Kemajuan Singapura yang pesat apalagi pasca
kemerdekaannya, banyak menarik bangsa-bangsa di luarnya untuk berdomisili
di sana. Hingga banyak berbagai etnis yang tinggal di sana. Hal itu
menyebabkan adanya keanekaragaman budaya, agama dan bahasa. Singapura
adalah sebuah negara kecil yang didiami keturunan pendatang dari berbagai
kaum. Pada masa ini sebuah budaya “Singapura” yang unik belum berleluasa
karena tidak dapat banyak perkawinan di antara kaum-kaum di sini. Namun,
sebuah kumpulan masyarakat yang dikenali sebagai kaum Peranakan atau
‘Baba’ eksis akibat perkawinan di antara masyarakat Melayu dan Tionghoa
pada masa silam. Setiap etnis di Singapura masih berpegang teguh kepada adat
dan budaya masing-masing.

10
DAFTAR PUSTAKA

M. G Ricklefs dkk. 2013. Sejarah Asia Tenggara dari masa prasejarah sampai
kontemporer. Jakarta: Komunitas Bambu.

Anonim. visitsingapore.com di akses tanggal 18 Februari 2019.

Fajar Tomcat, sejarahmnm.blogspot.com/2013/12/sejarah-malaysia-


singapura.html diakses tanggal 18 Februari 2019.

Anonim,
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/16413/SKRIPSI%20SIN
GAPURA%20-%20BAB%202.pdf?sequence=6&isAllowed=y diakses tanggal 19
Februari 2019

11

Anda mungkin juga menyukai