Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena atas berkat dan
rahmatNyalah kami bisa menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Industri
semester ganjil tahun ajaran 2018/2019. Adapun topik yang dibahas didalam makalah
ini adalah Planning.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dan mendukung secara moral untuk tersajinya makalah ini. Penulis juga
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, hal itu dikarenakan
keterbatasan yang ada bagi penulis. Oleh karena itu kritik dan saran pembaca dan juga
rekan sejawat terutama dosen pengampu mata kuliah Manajemen Industri, sangat kami
perlukan demi perbaikan dan penyempurnaan tugas ini serta untuk pelajaran bagi kita
semua dalam pembuatan tugas-tugas yang lain di masa mendatang.
Semoga dengan adanya tugas ini kita dapat belajar bersama demi kemajuan kita
dan kemajuan ilmu pengetahuan, atas perhatiannya penulis mengucapkan terima kasih.

Malang, 8 September 2018

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................... i
DAFTAR ISI ...................................................................Error! Bookmark not defined.
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL .......................................................................................................... iv
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN ...........................................................................................................1
1.1 Latar belakang .....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ...............................................................................................1
1.3 Tujuan..................................................................................................................1
BAB II............................................................................................................................2
PEMBAHASAN .............................................................................................................2
2.1 Pengertian Perencanaan .....................................................................................2
2.2 Tujuan Perencanaan............................................................................................2
2.3 Proses Perencanaan ...........................................................................................3
2.4 Pengklasifikasian Perencanaan ...........................................................................4
2.4.1 Rencana Strategis (Strategic Plan) ..........................................................5
2.4.2 Rencana Operasional (Operational Plan) .................................................6
BAB III ...........................................................................................................................8
PENUTUP .....................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan ..........................................................................................................8
3.2 Saran ...................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………….. 9

ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Hubungan Planning dengan Fungsi Manajemen ........................................ 2
Gambar 2. Klasifikasi Rencana ..................................................................................... 7

iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kelebihan dan Kekurangan Rencana Strategis ............................................... 5

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Manusia sebagai ciptaan Tuhan Yang Maha Esa dibekali akal pikiran untuk
berkarya dimuka bumi. Manusia memiliki tujuan yang berhubungan dengan pemenuhan
kebutuhannya. Berbagai kebutuhan hidup yang tidak terbatas dan kemampuan yang
terbataslah yang mendorong manusia untuk berhubungan dengan manusia lainnya. Hal
ini diperkuat dengan pendapat, bahwa manusia merupakan mahluk sosial. Ilmu
manajemen diperlukan untuk memecahkan masalah ini, dalam hal ini adalah
perencanaan.
Perencanaan merupakan fungsi pertama dari adanya manajemen di sebuah
organisasi. Perencanaan sendiri terjadi di semua tipe kegiatan. Perencanaan dalam
organisasi ini bersifat esensial, karena dalam kenyataanya pun perencanaan memegang
peranan lebih dibandingkan fungsi – fungsi manajemen lainnya. Fungsi-fungsi
pengorganisasian, pengendalian, ataupun kepemimpinan pada dasarnya merupakan
pelaksanaan atas keputusan-keputusan perencana.
Tujuan akhir sebuah organisasi akan sangat ditentukan oleh perencanaan.
Tanpa suatu perencanaan yang matang, memadai dan sistematis maka perubahan
sosial hanya akan bergantung pada niat baik kekuasaan, pasar politik atau situasi lain
yang tidak pasti. Hal inilah yang melatar belakangi disusunnya makalah Planning ini.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan planning?
2. Apakah tujuan diadakannya planning?
3. Bagaimana proses berlangsungnya planning?
4. Bagaimana pengklasifikasian planning?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari planning.
2. Mengetahui tujuan diadakannya planning.
3. Mengetahui proses berlangsungnya planning.
4. Mengetahui pengklasifikasian planning.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perencanaan

Perencanaan adalah proses dasar yang digunakan untuk memilih tujuan dan
menentukan cakupan pencapaiannya. Merencanakan berarti mengupayakan
penggunaan sumber daya manusia (human resources), sumber daya alam (natural
resources), dan sumber daya lainnya (other resources) untuk mencapai tujuan. Berikut
ini merupakan pengertian perencaan menurut beberapa ahli:

1. Harold Koontz dan O’Donell: Planning ialah fungsi daripada Manager di


dalam pemilihan alternatif-alternatif, tujuan-tujuan, kebijaksanaan, prosedur-
prosedur, dan program.
2. Billy E. Goatz: Planning ialah pemilihan yang fundamental dan persoalan
planning timbul ketika terdapat alternatif-alternatif lain.
3. G.R. Terry: Perencanaan ialah pemilihan dan penghubungan fakta-fakta
serta pembuatan dan penggunaan perkiraan-perkiraan/ asumsi-asumsi
untuk masa yang akan datang dengan jalan menggambarkan dan
merumuskan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang
diinginkan.

Gambar 1. Hubungan Planning dengan Fungsi Manajemen


2.2 Tujuan Perencanaan
Maksud utama dari adanya perencanaan adalah melihat bahwa program-
program dan penemuan-penemuan sekarang dapat dipergunakan untuk meningkatkan
kemungkinan pencapaian tujuan di waktu yang akan datang, yaitu meningkatkan
pembuatan keputusan yang lebih baik.

2
Stephen Robbins (1996) dalam hal ini mengemukakan bahwa terdapat empat
tujuan utama dari perencanaan, yakni:
- Pertama, untuk memberikan pengarahan baik untuk manajer maupun karyawan
nonmanajerial. Dengan rencana, karyawan dapat mengetahui apa yang harus
mereka capai, dengan siapa mereka harus bekerja sama, dan apa yang harus
dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Tanpa rencana, departemen dan
individual mungkin akan bekerja sendiri-sendiri secara serampangan, sehingga
kerja organisasi kurang efisien.
- Kedua, untuk mengurangi ketidakpastian. Ketika seorang manajer membuat
rencana, ia dipaksa untuk melihat jauh ke depan, meramalkan perubahan,
memperkirakan efek dari perubahan tersebut, dan menyusun rencana untuk
menghadapinya.
- Ketiga, adalah untuk meminimalisir pemborosan. Dengan kerja yang terarah dan
terencana, karyawan dapat bekerja lebih efisien dan mengurangi pemborosan.
Selain itu, dengan rencana, seorang manajer juga dapat mengidentifikasi dan
menghapus hal-hal yang dapat menimbulkan inefisiensi dalam perusahaan.
- Keempat, untuk menetapkan tujuan dan standar yang digunakan dalam fungsi
selanjutnya, yaitu proses pengontrolan dan pengevaluasian. Proses
pengevaluasian atau evaluating adalah proses membandingkan rencana dengan
kenyataan yang ada. Tanpa adanya rencana, manajer tidak akan dapat menilai
kinerja perusahaan.
Selain maksud dan tujuan dari perencanaan tersebut, setidaknya terdapat dua
alasan dasar mengapa perencanaan ini diperlukan oleh manajemen organisasi, yakni
bahwa perencanaan dilakukan untuk mencapai:
1) Protective benefit, yang dihasilkan dari pengurangan kemungkinan terjadinya
kesalahan dalam pembuatan keputusan
2) Positive benefit, ini dalam bentuk meningkatnya sukses pencapaian tujuan tim
organisasi.

2.3 Proses Perencanaan


Menurut Louis A. Allen (1963), perencanaan terdiri atas aktivitas yang
dioperasikan oleh seorang manajer untuk berpikir kedepan dan mengambil keputusan
saat ini, yang memungkinkan untuk mendahului serta menghadapi tantangan pada
waktu yang akan datang. Berikut ini aktivitas perencanaan yang dimaksud.

1. Prakiraan (forecasting)

3
Merupakan suatu usaha yang sistematis untuk meramalkan/meperkirakan waktu
yang akan datang dengan penarikan kesimpulan atas fakta yang telah diketahui.
2. Penetapan tujuan (establishing objective)
Merupakan suatu aktivitas untuk menetapkan sesuatu yang ingin dicapai melalui
pelaksanaan pekerjaan.
3. Pemrograman (programing)
Suatu aktivitas yang dilakukan dengan maksud untuk menetapkan:
4. Penjadwalan (scheduling)
Penetapan atau penunjukkan waktu menurut kronologi tertentu guna
melaksanakan berbagai macam pekerjaan.
5. Penganggaran (budgeting)
Merupakan suatu aktivitas untuk membuat pernyataan tentang sumber daya
keuangan (financial recources) yang disediakan untuk aktivitas dan waktu tertentu.
6. Pengembangan Prosedur (developing procedure)
Merupakan suatu aktivitas menormalisasikan cara, Teknik, dan metode,
pelaksanaan suatu pekerjaan.
7. Penetapan dan interpretasi kebijakan (establishing and interpreting policies)
Suatu aktivitas yang dilakukan dalam menetapkan syarat berdasarkan kondisi
mana manajer dan para bawahannya akan bekerja. Suatu kebijakan adalah sebagai
suatu keputusan yang senantiasa berlaku untuk permasalahan yang timbul berulang
demi suatu organisasi.
Berdasarkan aktivitas perencanaan diatas ,berikut ini adalah langkah-langkah
penting dalam pekerjaan perencanaan.
1. Menjelaskan Permasalahan
2. Usaha memperoleh informasi terandal tentang aktivitas yang direncanakan.
3. Analisis dan klasifikasi informasi.
4. Menetukan dasar perencanaan dan Batasan.
5. Menentukan rencana berganti.
6. Memilih rencana yang diusulkan.
7. Membuat urutan kronologi mengenai rencana yang diusulkan.
8. Mengadakan pengendalian kemajuan terhadap rencana yang diusulkan.

2.4 Pengklasifikasian Perencanaan


Pada setiap hierarki umumnya perencanaan memiliki dua fungsi, yaitu

4
1. Menetapkan tujuan yang akan dicapai pada hierarki yang lebih rendah.
2. Sebagai alat untuk mencapai perangkat tujuan pada hierarki lebih tinggi
berikutnya.

Jangka waktu dari rencana


1. Rencana jangka panjang (long term planning), waktunya lebih dari lima
tahun.
2. Rencana jangka menengah (middle term planning), waktunya antara 2
sampai dengan 5 tahun.
3. Rencana jangka pendek (short term planning), waktunya antara 1 sampai
dengan 2 tahun.

Stoner dan Wankel (1986: 189) mengklarifikasikan rencana menjadi dua jenis
utama, yaitu rencana strategis dan rencana operasional.
2.4.1 Rencana Strategis (Strategic Plan)
Rencana ini dirancang untuk mencapai tujuan organisasi yang luas, yaitu untuk
melaksanakan misi yang merupakan satu-satunya alasan kehadiran organisasi tersebut.
Perencanaan strategis adalah proses pemilihan tujuan organisasi, penentuan kebijakan
dan program yang perlu untuk mencapai sasaran dan tujuan tertentu.
Berikut adalah kelebihan dan kekurangan menggunakan rencana strategis
Kelebihan Kekurangan
1. Manajer dapat menentukan tujuan 1. Bahaya terciptanya birokrasi besar
secara jelas dan metode penyampaian para perencana yang dapat menghilang
kepada organisasinya. kan hubungan dengan produk dan pela-
2. Membantu manajer mengantisipasi nggan perusahaan.
persoalan. 2. Cenderung membatasi organisasi
3. Membantu manajer mengenal pada pilihan yang paling rasional dan
peluang yang mengandung resiko dan bebas resiko
peluang yang aman.
4. Mengurangi kemungkinan deviasi
dan kejutan yang tidak menyenangkan.
5. Manajer dapat memperbesar
kemungkinan untuk membuat keputu-
san yng tahan menghadapi ujian waktu.
Tabel 1. Kelebihan dan Kekurangan Rencana Strategis

5
2.4.2 Rencana Operasional (Operational Plan)
Rencana Operasional memberikan deskripsi tentang bagaimana rencana
strategis dilaksanakan. Rencana operasional terdiri atas rencana sekali pakai dan
rencana tetap.
a. Rencana sekali pakai (single use plan)
Rencana sekali pakai dikembangkan untuk mencapai tujuan tertentu dan
ditinggalkan manakala tujuan tersebut telah dicapai. Rencana sekali pakai merupakan
arah tindakan yang mungkin tidak akan terulang dalam bentuk yang sama di masa yang
akan datang. Bentuk utama rencana sekali pakai, antara lain sebagai berikut.
1) Program (Programs)
Program mencakup serangkaian aktivitas yang relative luas. Suatu program
menjelaskan:
1. langkah-langkah utama yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan.
2. unit atau anggota yang bertanggung jawab untuk setiap langkah.
3. urutan serta pengaturan waktu setiap langkah.
2) Proyek (project)
Proyek adalah bagian program yang lebih kecil dan mandiri. Selain proyek
memiliki cakupan terbatas dan petunjuk yang jelas mengenai tugas dan waktu.
Setiap proyek akan menjadi tanggungjawab setiap individu yang ditunjuk dan
diberi sumber daya spesifik dan dalam batas waktu tertentu.
3) Anggaran
Anggaran adalah pernyataan tentang sumber daya keuangan (financial
resources) yang disediakan untuk kegiatan tertentu dalam waktu tertentu pula.

b. Rencana tetap (standing plan)


Rencana tetap merupakan pendekatan yang sudah dilakukan untuk menangani
situasi yang terjadi berulang dan dapat diperkirakan. Bentuk utama rencana tetap, antara
lain sebagai berikut.
1) Kebijakan (policy)
Kebijakan adalah suatu pedoman umum dalam pengambilan keputusan. Manajer
puncak membuat suatu kebijakan disebabkan hal-hal berikut.
1.Kebijakan tersebut akan meningkatkan efektivitas organisasi.
2. Harapan bahwa beberapa aspek organisasi dapat mencerminkan nilai pribadi
mereka.
3. Perlu menghilangkan adanya kontradiksi atau kekacauan yang terjadi.

6
2) Prosedur Standar (standard procedure)
Implementasi kebijakan dilakukan melalui garis pedoman lebih detail yang
disebut prosedur standar.
3) Peraturan (rules)
Peraturan adalah pernyataan bahwa suatu tindakan harus dilakukan untuk atau
tidak boleh dilakukan dalam situasi tertentu,

Rencana

Rencana Strategis Rencana Operasional

Rencana Sekali Rencana Tetap


Mewujudkan Pakai
Misi

Program
Kebijakan

Proyek Prosedur
Standar
Anggaran Peraturan

Gambar 2. Klasifikasi Rencana

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa sebuah perencanaan
(planning) sangatlah penting dalam manajemen. Karena merupakan fungsi dari
manajemen yang pasti ada dan sangat dibutuhkan, maka peran perencanaan sangat
penting dan sangat menentukan langkah selanjutnya dalam manajemen.
Perencanaan, dengan demikian adalah proses yang hanya akan berakhir jika
seluruh bangunan rancang rencana sudah diimplementasikan. Tugas para manajer
pada titik ini adalah memastikan setiap langkah dan keputusan yang diambil sudah
sesuai dengan rencana yang ditetapkan.

3.2 Saran
Mengingat pentingnya perencanaan maka perlu kiranya masalah ini
diperhatikan dan dipahami sebaik-baiknya. Setelah memahami perencanaan maka
sebaiknya diterapkan dalam aktual di lapangan. Dan untuk para pemimpin sebaiknya
harus mengetahui semua hal yang menyangkut tentang organisasi baik secara individu
maupun kelompok sehingga dapat membuat perencanaan yang baik untuk masa depan
sebuah organisasi.

8
DAFTAR PUSTAKA

Dr. H.B. Siswanto, M.Si. 2011. Pengantar Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.

Dr.Lilis Sulastri, MM. 2012. Manajemen, sebuah pengantar. Jakarta: La Goods Publishing.

Hasibuan, Malayu S. P. 2011. Manajemen: Dasar, Pengertian, dan Masalah (Edisi Revisi).
Jakarta: Bumi Aksara.

James AF Stoner, Charles Wankel. 1986. Management, Third Edition. Inggris: Prentice Hall.

Robbins, Stephen P. 1996. Perilaku Organisasi, Konsep Kontroversi Aplikasi. Jakarta:


PT.Prenhallindo.

Sukarna, Drs. 1992. Dasar - Dasar Manajemen. Bandung: Cv. Mandar Maju.

Anda mungkin juga menyukai