Anda di halaman 1dari 5

SISTEM PEMIPAAN SEDERHANA

1.1 Tujuan
Mahasiswa diharapkan mampu membuat rangkaian pipa sederhana.

1.2 Dasar Teori


Pipa adalah benda berbentuk lubang silinder dengan lubang di tengahnya yang terbuat dari
logam maupun bahan-bahan lain sebagai sarana pengaliran atau transportasi fluida berbentuk
cair,gas maupun udara. Fungsi pipa yaitu sebagai sarana untuk menyalurkan bahan fluida cair,gas
maupun uap dari suatu tempat ke tempat tertentu dengan mempertimbangkan efek,temperature dan
tekanan fluida yang dialirkan,lokasi serta pengaruh lingkungan sekitar. Selain fungsi di atas jenis
pipa tertentu bisa juga digunakan sebagai konstruksi bangunan gedung,gudang dan lain-lain.

Terdapat tiga (3) istilah terkait perpipaan yang ada dalam bahasa inggris yaitu:

1. Plumbing, secara umum menggambarkan alat pengangkut air, gas, dan cairan pekat tanpa
ada spesifikasi kondisi tertentu, sehingga biasanya tanpa dibantu alat lainnya seperti pompa.
2. Piping, secara umum menggambarkan alat pengangkut air, gas, dan cairan pekat yang
dibantu oleh alat lainnya seperti pompa karena adanya tekanan yang tinggi, laju alir yang
besar, dan peningkatan suhu yang tinggi atau adanya material berbahaya (hazardous).
3. Tubing, secara umum menggambarkan piping dalam bentuk yang jauh lebih kecil dan
ringan karena kemampuannya yang bersifat lentur dan fleksibel.

MATERIAL PIPA
Material pipa yang dapat kita temukan saat ini cukup bervariasi, diantaranya sebagai berikut:

1. Galvanized Carbon Steel (GCS) or Steel Galvanized Pipe (SGP)


2. Impact-Tested Carbon Steel (ITCS)
3. Low-Temperature Carbon Steel (LTCS)
4. Stainless Steel (SS) or Steel Use Stainless (SUS)
5. Malleable Iron
6. Non-ferrous Metals (includes copper, inconel, incoloy, and cupronickel)
7. Non-metallic (includes Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS), Fibre-Reinforced Plastic
(FRP), Polyvinyl Chloride (PVC), High-Density PolyEthylene (HDPE), and Toughened-
glass)
8. Chrome-molybdenum (alloy) steel

KOMPONEN PERPIPAAN
Sistem perpipaan terdiri atas beberapa komponen yang dirangkai dalam satu kesatuan bertujuan
untuk alat transportasi fluida dari penampung fluida ke penampung fluida lainnya. Komponen
sistem perpipaan terdiri atas beberapa bagian:

1. Pipe (Pipa)
2. Pipe Fittings (Sambungan pipa)
3. Flanges (Alat penggabung ke komponen lain)
4. Gasket (Lapisan sambungan antar komponen)
5. Bolting (Baut)
6. Valves (Katup)
(1) Pipe
Jenis dan material pipa telah dijelaskan diatas. Adapun ukuran pipa berbeda-beda sesuai
dengan aplikasinya, hal yang perlu diperhatikan adalah: a) Actual Outside Diameter (OD),
ukuran diameter bagian luar pipa, b) Average Inside Diameter (ID), ukuran diameter bagian
dalam pipa, dan c) Wall Thickness atau Schedule, ketebalan pipa.

(2) Pipe Fittings


Merupakan beberapa komponen yang digunakan untuk menyambung dua buah pipa atau
lebih, terdiri atas 5 bagian yaitu: a) Elbow, b) Tee, c) Reducer, d) Couplings, dan e) Swage
Nipples. Adapun dari sifat tetap tidaknya dibagi menjadi 2 jenis: a) Welded Component, yaitu
sambungan bersifat tetap digunakan penge-las-an pada prosesnya, b) Threaded Component,
yaitu sambungan bersifat fleksibel dan mudah dilepas menggunakan ulir.

(3). Flanges
Merupakan sambungan baut dimana dua buah atau lebih pipa, equipment, fitting dan
valve dihubungkan bersama-sama. Terdapat beberapa tipe flange diantaranya yaitu a) welding-
neck, b) threaded, c) slip-on, d) socket weld, e) lap-joint, f) blind, dan g) orifice flange and plate,
dan h) spectable blind.

(4). Gasket
Merupakan lapisan material yang dipasang diantara dua permukaan benda (contohnya flange),
dimana di dalamnya terdapat fluida bertekanan agar mencegah terjadinya kebocoran. Gasket
biasanya dibuat dari material metal dan non-metal. Contoh gasket metal yaitu terbuat dari tembaga,
alumunium, dan kuningan, sedangkan gasket non-metal dibuat dari asbes, kertas, karet, rami, kulit,
silikon, gabus, neoprene, karet nitril, fiberglass, PTFE (Polytetrafluoroethylene), atau polimer plastik
seperti PCTFE (Polychlorotrifluoroethylene). Terdapat sekitar 6 jenis gasket berdasarkan bentuknya
yaitu: a) flat gasket, b) spiral wound gasket, c) metal O-ring gasket, d) metal U-ring gasket, e) Metal
C-ring gasket, dan f) Metal spring-energizing rings. Untuk aplikasi pada flange, gasket dibedakan
menjadi beberapa tipe diantara yaitu a) tipe D, ukurannya cocok dengan cincin bagian dalam ring-
type-joint flanges, b) tipe E, ukurannya sama dengan diameter luar flange dan disesuaikan dengan
potongan baut, dan c) tipe F, ukurannya disesuaikan dengan bagian dalam flange saja tanpa ada
lubang yang disesuaikan dengan baut.

(5). Bolting
Biasa disebut baut yang memiliki alur heliks penguat (threaded fastener) disertai dengan tabung
dengan alur heliks (male thread). Setiap baut memiliki mur (nut) sebagai penguatnya.

(6). Valves
Disebut juga katup yaitu alat untuk mengatur, mengarahkan atau mengontrol aliran fluida
dengan cara membuka, menutup, atau menghalangi sebagian. Pada saat katup terbuka, maka
fluida akan mengalir dari tekanan tinggi ke tekanan yang lebih rendah. Terdapat banyak jenis katup,
berikut diantaranya yang banyak dipakai yaitu ball valve, butterfly valve, clapper valve, check valve,
choke valve, diaphragm valve, gate valve, globe valve, needle valve, pinch valve, piston valve, knife
valve, plug valve, solenoid valve dan safety valve.
1.3 Data Kerja

Alat dan Bahan Ukuran Jumlah Gambar


Pipa PVC Ukuran pipa : ½ inch 2
Panjang pipa : 60 cm

Pipa PVC Ukuran pipa : ½ inch 2


Panjang pipa : 40 cm

Ellbow ½ inch 4

Tee ½ inch 4

Gergaji - 1

Mistar Baja - 1
1.4 Langkah Kerja

1. Menyiapkan pipa PVC sebagai bahan utama


2. Memotong pipa menggunakan gergaji dengan ukuran 40 cm sebanyak dua buah.
3. Memotong pipa mengguakan gergaji dengan ukuran 60 cm sebanyak dua buah.
4. Menggabungkan pipa pipa membentuk rangkaian menggunakan elbow.
5. Pipa ukuran 40 cm dipotong menjadi dua lalu disambung menggunakan tee.
6. Pipa ukuran 60 cm dipotong menjadi dua lalu disambung menggunakan tee.
7. Contoh rangkaian :
Hasil Akhir

Anda mungkin juga menyukai