PORTOFOLIO-abses Hepar
PORTOFOLIO-abses Hepar
Subyektif
Pasien laki-laki 54 tahun datang ke IGD RS Petala Bumi dengan keluhan nyeri perut kanan
atas sejak 4 hari sebelum masuk rumah sakit. Nyeri muncul secara tiba-tiba. Nyeri dirasakan
terus menerus dan seperti ditusuk-tusuk. Nyeri dirasakan menjalar sampai ke bagian
punggung. Pasien mengatakan sampai tidak dapat melakukan aktifitasnya akibat nyeri yang
dirasakan. Selain itu, pasien juga mengeluh demam yang dirasakan sejak 7 hari yang lalu.
Demam yang diarasakan hilang timbul. Demam yang dirasakan disertai rasa menggigil. Mual
(+), muntah (-). Nafsu makan menurun juga diarasakan oleh pasien sejak 1 minggu ini.
Pasien juga menyangkal mata dan seluruh badan menjadi kuning. Pembengkakan perut dan
kaki (-). Muntah darah (-). Nyeri bertambah saat mengkonsumsi makanan yang berlemak (-).
BAK (+) normal, BAB (+) normal. Riwayat minum alkohol 10 tahun yang lalu.
Objective
Lain-lain :
Darah :
Hb : 11,3 gr/dL
Ht : 39,4 %
Leukosit : 15.000/µL
Trombosit : 193.000/µL
SGOT : 54,6 U/L
SGPT : 62,3 U/L
Bilirubin direk : 0,96 mg/dl
Bilirubin inderik : 0,34 mg/dl
Assesment
Diagnosis
Dari anamnesis diketahui bahwa pada pasien mengeluhkan nyeri perut kanan atas sejak
4 hari sebelum masuk rumah sakit. Nyeri muncul secara tiba-tiba. Nyeri dirasakan terus menerus
dan seperti ditusuk-tusuk. Selain itu, pasien juga mengeluh demam yang dirasakan sejak 7
hari yang lalu. Demam yang diarasakan hilang timbul. Mual (+). Nafsu makan menurun juga
diarasakan oleh pasien sejak 1 minggu ini. Dari pemeriksaan fisik ditemukan sklera ikterik
dan pada palpasi abdomen ditemukan hepar teraba 3 jari di bawah arcus costa, tepi reguler
dan permukaan licin. Nyeri tekan kuadran kanan atas (+). Ludwig sign (+). Dari pemeriksaan
laboratorium ditemukan leukositosis, peningkatan SGOT/SGPT dan bilirubin direk. Maka
diagnosis sementara pada pasien ini adalah abdominal pain ec abses hepar.
Abses hepar adalah penimbunan atau akumulasi debris nekro-inflamatori purulen di
dalam parenkim hati yang disebabkan oleh kuman piogenik ataupun ameba. Kuman
piogenik yang sering menjadi penyebab yaitu bakteri usus (E. coli, Klebsiella pneumonia,
Streptococcus faecalis), Coccus gram negative (Staphylococcus aureus) dan juga bakteri
anaerob (Bakteroides, Clostridium), dan parasit amuba yang tersering yaitu E. Histolytica.
Untuk diagnosis amoebiasis hati dapat digunakan criteria Sherlock, criteria Ramachandran
atau criteria Lamont dan Pooler.
Criteria Sherlock :
hepatomegali yang nyeri tekan
respon baik terhadap obat amoebisid
leukositosis
peninggian diafragma kanan dan pergerakan yang kurang
aspirasi pus
pada USG didapatkan rongga dalam hati
tes hemaglutinasi positif
Kriteria Ramachandran (bila didapatkan 3 atau lebih dari) :
hepatomegali yang nyeri
riwayat disentri
leukositosis
kelainan radiologis
respon terhadap terapi amoebisid
Terapi
IVFD D5:NaCl 2:1 20 tpm
Inj. Ceftriakson 1 gr/12 jam
Inf. Metronidazol 500 mg/8 jam
Inj. Ranitidin 1 amp/8 jam
Inj. Ketorolac 1 amp/8 jam
Urdafak tab 3x1
Sulcolon tab 3x1
Magalat syr 3x1
Daftar pustaka
1. Wenas NT, Waleleng BJ (2006). Abses hati pogenik. Dalam: Buku ajar ilmu penyakit
dalam.Editor: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S.Edisi
keempat. Jakarta. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI, hal. 462-
463
2. Ayles HM and Cock KD (2004). Hepatic abscess and cysts. In: Handbook of liver
disease. Friedman LS, Keeffe EB eds.Second edition. Elsevier Inc.Philadelphia, pp 349-
364
3. Haque R, Huston CD, Hughes M, Houpt E, Petri Jr.WA (2003).Amebiasis. N Engl J
Med 348,1565-73