Anda di halaman 1dari 12

Nama asisten : Rizky Fajar H

Tanggal Praktikum : 2 April 2019


Tanggal Pengumpulan : 16 April 2019

PRODUK OLAHAN SUSU


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN

Syifa Tsalitsu Muttaharoh (240210160020)

Departemen Teknologi Industri Pangan Universitas Padjadjaran, Jatinangor


Jalan Raya Bandung-Sumedang Km. 21, Jatinangor, Sumedang 40600 Telp. (022)
7798844, 779570 Fax. (022) 7795780 Email: syifatsm@gmail.com

ABSTRAK

Susu merupakan salah satu bahan pangan yang mudah rusak. Kerusakan
tersebut pada dasarnya dapat dicegah dengan cara penanganan susu yang tepat dan
juga pengolahan pada susu. Pengolahan susu yang dilakukan yaitu pengolahan cream
cheese, keju mozzarella dan gelato. Berdasarkan hasil pengamatan cream cheese
dengan penambahan lemon menghasilkan rasa asin dan aftertaste asam, warna
kekuningan, teksturnya halus dan menghasilkan rendemen yang lebih besar dari
cream cheese dengan penambahan asam sitrat. Hasil pengamatan mozzarella dengan
penambahan enzim rennet gagal terbentuk, sedangkan mozzarella perlakuan dengan
penambahan asam sitrat menghasilkan karakteristik tekstur yang lunak. Hasil
pengamatan dari gelato menghasilkan waktu pelelehan atau waktu resistensinya
selama 21 menit 48 detik. Lama waktu pelelehan gelato dipengaruhi oleh banyak
faktor, diantaranya jumlah udara yang terperangkap, kristal es, dan globula lemak
yang terbentuk sepanjang pembekuan.

Kata Kunci : Cream cheese, gelato, keju mozarella

PENDAHULUAN
METODOLOGI
Produk susu seringkali mudah
rusak. Hal tersebut diakibatkan oleh Alat dan Bahan
adanya kandungan kimia yang sangat Alat yang digunakan yakni beaker
baik bagi pertumbuhan mikro- glass, cawan, gelar ukur, ice cream
organisme, pHnya yang mendekati maker, kompor, lactodensitometer,
netral, dan kadar airnya yang tinggi panci, saringan, sendok, termometer dan
(Murti, 2016). Kerusakan tersebut pada wadah.
dasarnya dapat dicegah dengan cara Bahan yang digunakan yakni asam
penanganan susu yang tepat dan juga sitrat, cream, enzim rennet, garam, gula,
pengolahan pada susu. lemon, susu sapi segar, susu skim, skim
Pengolahan pada susu yang msnf dan whey.
dilakukan pada praktikum kali ini yaitu
pembuatan cream cheese, keju Prosedur
mozarella, dan gelato A. Cream Cheese
Tujuan pada praktikum kali ini Pertama-tama sampel susu skim di
adalah untuk mengetahui cara pasteurisasi pada suhu 80oC selama 30
pengolahan susu khususnya cream menit, kemudian didinginkan hingga
cheese, keju mozzarella dan gelato. mencapai suhu 40oC. Sampel
ditambahkan asam sitrat atau lemon
sambil diaduk hingga menggumpal. A. Cream Cheese
Sampel disaring hingga menghasilkan Cream cheese atau keju krim adalah
dadih dan whey. Dadih yang dihasilkan keju lembut bagaikan mentega,
ditambahkan whey dan garam, jadilah berwarna putih dengan rasa sedikit
cream cheese. gurih. Keju krim adalah keju muda yang
tidak mengalami proses pematangan.
B. Keju Mozarella Keju krim merupakan bahan utama
Siapkan sampel susu segar untuk membuat cheese cake dan
sebanyak 1 liter, kemudian berbagai hidangan penutup lain. Keju
o
dipasteurisasi pada 80 C selama 30 krim juga enak dimakan dengan cara
menit, lalu didinginkan sampai suhu dioleskan pada roti tawar dan biskuit
37oC. Sampel ditambahkan asam sitrat crackers.
atau enzim rennet dan diaduk hingga Cream cheese dapat digunakan
rata. Sampel yang telah diaduk, sebagai campuran pembuatan berbagai
didiamkan selama 2 jam, setelah itu produk pangan, terutama banyak
disaring dan menghasilkan whey dan digunakan dalam produk bakery. Cream
dadih. Dadih (curd) ditambahkan cheese sebaiknya disimpan dalam
garam dan diaduk hingga elastis keadaan dingin sehingga dapat
dengan menambahkan air panas hingga digunakan sebagai campuran bahan
menjadi mozzarella. Sampel yang telah masakan, sebagai saus dressing
menjadi mozzarella didinginkan dan makanan, dan pelapis (icing) pada
disimpan selama 8 jam dalam larutan bermacam – macam kue (Robinson,
garam. 2012). Cream cheese biasanya
dikonsumsi secara langsung dengan
C. Gelato menjadikannya olesan pada roti bagel,
Sampel susu segar dipasteurisasi salad dressing, dan bahan pembuat
dan diuji lactoscan, kemudian dessert seperti cheesecake. Pengolahan
ditambahkan gula, cream dan skim cream cheese di Indonesia belum
msnf hingga homogen. Sampel di aging banyak dikembangkan, namun telah
selama 4-6 jam, lalu dichurning dalam muncul penelitian – penelitian
ice cream maker kurang lebih selama pembuatan cream cheese dengan
20 menit. Sampel gelato yang sudah berbagai variasi, yakni menggunakan
jadi diamati overrun, resistensi, cabai, seledri, buah nanas, dan kacang
pelelehan, dan organoleptiknya. sebagai penambah cita rasa cream
cheese (Sukotjo, 2003). Tujuan
HASIL DAN PEMBAHASAN praktikum ini yaitu mencoba membuat
cream cheese menggunakan
Praktikum kali ini adalah untuk pengasaman langsung yaitu air perasan
mengetahui cara pengolahan susu lemon atau asam sitrat.
khususnya cream cheese, keju Pasteurisasi merupakan salah satu
mozzarella dan gelato. cara untuk mempertahankan mutu susu
segar serta memperpanjang umur dengan United State Departement Of
simpan susu. Pasteurisasi adalah Agricultural (1994) yang menyatakan
pemanasan susu pada temperatur dan keju krim memiliki pH asam yaitu pada
lama waktu tertentu yang tujuan pH 4,4 sampai 4,9.
utamanya adalah untuk membunuh Aroma yang dihasilkan yaitu khas
bakteri patogen, namun diharapkan keju. Aroma khas keju ini berasal dari
perubahan yang terjadi di dalam bahan utama dari pembuatan keju
komposisi, flavor dan nilai nutrisi tersebut (susu sapi). Cream cheese
seminimal mungkin. Buah lemon dengan penambahan lemon memiliki
(Citrus limon) mengandung asam sitrat sedikit aroma lemon. Hal ini
yang berfungsi menggabungkan kasein dikarenakan lemon mengandung
agar terjadi penggumpalan protein susu. limonin. Limonin adalah jenis
Pembuatan keju dapat juga dilakukan komponen kimia dalam minyak atsiri
dengan cara pengasaman langsung. Zat berupa terpen, senyawa ini memiliki
asam pada buah lemon (Citrus limon) wangi dan aroma khas lemon (Arifin,
(Wijayakusuma, 2008) dapat 2006).
menghasilkan gumpalan pada susu. Tekstur yang dihasilkan yaitu halus
Berikut ini merupakan tabel hasil dan nilai rendemen dari cream cheese
pengamatan pada pembuatan cream dengan penambahan lemon 23,3%
cheese. keatas, sedangkan dengan penambahan
Berdasarkan hasil pengamatan asam sitrat sekitar 16%. Tekstur
cream cheese yang dihasilkan dengan dipengaruhi oleh kadar air. Air
penambahan lemon menghasilkan merupakan komponen penting dalam
warna putih kekuningan. Hal ini bahan pangan karena air dapat
dikarenakan adanya proses pasteurisasi mempengaruhi kekerasan, penampakan,
yang terlalu lama ini menyebabkan citarasa dan nilai gizinya (Putri, 2007).
warna pada cream cheese menjadi Semakin kuat penyaringan dadihnya
kekuningan. Proses pasteurisasi ini maka cairan (whey) yang terpisah akan
tidak menyebabkan perubahan pada lebih maksimal, sehingga kadar airnya
kandungan protein susu. akan berkurang. Menurut United State
Rasa yang dihasilkan oleh cream Departement Of Agricultural (1994)
cheese dengan penambahan lemon yaitu keju krim mengandung kadar air tidak
asin dan aftertaste asam, sedangakn lebih dari 55% dapat diketahui bahwa
pada cream cheese dengan penambahan cream cheese akan memiliki tekstur
asam sitrat menghasilkan rasa hambar yang lunak dan halus, dengan adanya
dab aftertaste asam. Rasa asin yang kadar air pun akan mempengaruhi
dihasilkan dipengaruhi oleh rendemen yang dihasilkan.
penambahan garam dan dari lemon itu
sendiri. Penambahan asam sitrat atau B. Keju Mozarella
lemon digunakan sebagai pemberi rasa Keju Mozzarella merupakan salah
asam pada makanan (Suseno dan satu jenis keju lunak dan merupakan
Kusumawati, 2008). Hal ini sesuai keju asli Italia (Purwadi, 2008). Jenis
keju ini merupakan jenis keju yang Curd disaring dan dipisahkan dari
tidak memerlukan pengasaman dengan airnya kemudian curd ditambahkan
fermentasi. Pembuatannya bertujuan garam. Penambahan garam berguna
untuk memberikan tekstur mudah untuk meningkatkan rasa dan tekstur.
melumer dan berserat. Hal tersbeut Penambahan garam juga mampu
didukung dengan pernyataan Widarta et menghambat perumbuhan
al. (2016) pembuatan keju mozzarella mikroorganisme pengganggu.
dapat dilakukan dengan cara Pemanasan dilakukan saat menguleni
pengasaman langsung, sehingga tidak curd , pemanasan berguna untuk
perlu menunggu kerja kultur stater menghasilkan strutur elastis dan terjadi
bakteri untuk memproduksi asam laktat. pemadatan dan peningkatan flavor. Saat
Proses pembuatan mozzarella mozzarella mencapai ke elastisan yang
melibatkan susu yang telah diinginkan, mozzarella disimpan pada
dipasteurisasi. Susu ini digunakan larutan whey nya dan didinginkan pada
karena pembuatan mozzarella kulkas untuk memadatkan tekstur keju.
melibatkan enzim – enzim dan proses Perubahan disik berupa elastisitas,
aging. Bila dilakukan pada susu segar kekerasan dan plastisitas. Perubahan
dikhawatirkan ada mikroorganisme yang terjadi, diantaranya hidrolisis
pengganggu dalam proses pembuatan protein secara enzimatis yang
mozzarella. Secara umum proses menyebabkan kasein mudah larut,
pasteurisasi adalah suatu proses sehingga keju menjadi lunak (Joshi et
pemanasan yang relatif cukup rendah al, 2004) Berikut hasil pengamatan
(umumnya dilakukan pada suhu di keju mozzarella.
bawah 100oC) dengan tujuan untuk Berdasarkan hasil pengamatan
mengurangi populasi mikroorganisme mozzarella dengan penambahan enzim
pembusuk (Bejan dan Alan, 2003). rennet gagal terbentuk. Setelah
Penambahan asam sitrat kemudian didiamkan selama 2 jam tidak terbentuk
dilakukan untuk mendapatkan kondisi endapan atau curd pada dasar wadah.
pH optimum. Menambahan bahan yang Proses koagulasi protein oleh enzim
bersifat asam misalnya asam asetat atau rennet kali ini terjadi tidak sempurna.
asam sitrat, sehingga akan Hal tersebut yang menyebabkan curd
menghasilkan keju tipe mozzarela yang tidak terbentuk. Hal tersebut bisa terjadi
biasanya berwarna putih dan langsung karena enzim rennet yang digunakan
dikonsumsi tanpa melalui proses sudah tidak layak pakai atau sudah
pematangan (Arinda et al., 2013). kedaluwarsa.
Enzim rennet ditambahkan berguna Keju Mozarella dengan
untuk menggumpalkan protein susu penambahan asam sitrat terbentuk curd
hingga berbentuk curd (Hutagalung, dengan karakteristik berwarna putih
2008). Curd tadi yang kemudian akan kekuningan, beraroma susu dan kenyal.
diolah dan diuleni menjadi bahan yang Sedangkan mozzarella perlakuan 2
berserat dan mudah lumer. dengan penambahan asam sitrat
menghasilkan karakteristik tekstur yang
lunak. Warna putih kekuningan et al., 2013). Nilai rendemen keju
dihasilkan dari kandungan lemak pada mozzarella yang dihasilkan dengan
susu yang ikut terkoagulasi bersama menggunakan susu sapi sebagai bahan
protein. baku utama adalah kirakira sebesar 10%
Keju mozzarella yang terbentuk (Komar et al., 2009). Nilai rendemen
belum sesuai dengan literatur yang keju mozzarella yang dihasilkan
menyebutkan bahwa karakteristik yang dipengaruhi oleh komposisi curd itu
dimiliki berupa struktur yang terlihat sendiri yaitu persentase lemak, bahan
berserabut serta daya leleh dan kering tanpa lemak, garam, air serta
kemuluran yang tinggi (Purwadi, 2008). kadar protein (Komar et al.,
Standar keju mozzarella yaitu 2009).Tingkat keasaman susu yang
memiliki kandungan air berkisar antara berbeda akibat penambahan bahan
52-60%, kadar lemak ≤10,8%, kadar pengasam dapat mempengaruhi
garam 1,2%, dan nilai pH berkisar 5,1- aktivitas penggumpalan dan juga
5,4; pada kenampakan tidak terlihat mempengaruhi kekuatan curd sehingga
adanyatanda-tanda dicetak, serta tekstur dapat mempengaruhi nilai rendemen
yang lembut dan tanpa adanya lubang keju (Arinda et al., 2013)
(USDA, 2005).
Joshi et al (2004) menyebutkan C. Gelato
bahwa dengan penambahan asam (H+) Gelato merupakan salah satu jenis
ke dalam susu, pH susu akan turun dan es krim yang berasal dari Italia yang
ionisasi akan berkurang, ketika terlalu kini banyak dikembangkan di
banyak asam yang ditambahkan maka Indonesia. Gelato termasuk jenis frozen
akan terjadi penetralan muatan misel dairy food dessert yang merupakan
dan sifat hidrasi akan berkurang secara produk olahan berbahan dasar susu sapi
signifikan. Ketika tingkat keasaman dan memiliki penampakan luar seperti
pada susu meningkat akibat es krim (Goff dan Hartel, 2013). Gelato
penambahan bahan pengasam,maka dan es krim memiliki komposisi bahan
akan menyebabkan ketidakseimbangan yang sama tetapi presentase bahan yang
kasein sehingga terjadi penggumpalan berbeda. Komposisi bahan utama gelato
curd (Sumarmono dan Suhartati, 2012). meliputi susu sapi, whipped cream,
Penggunaan asam sitrat sebagai bahan kuning telur, dan gula. Dalam
pengasam akan menghasilkan cita rasa pembuatan gelato, komposisi susu yang
keju yang sedikit asam, sehingga digunakan lebih banyak daripada krim
menjadi kurang nikmat (Purwadi, 2008) serta tanpa ditambahkan bahan
Rendemen yang dihasilkan dalam penstabil. Hal ini membuat gelato
pembuatan keju mozzarella ini adalah memiliki rasa susu yang sangat kuat
43% dan 18%. Rendemen atau hasil dibandingkan dengan es krim.
merupakan perbandingan antara berat Perbedaan persentase bahan dalam
bahan yang digunakan, yaitu berat keju pembuatan gelato dibandingkan es krim
jenis mozzarella yang dihasilkan dengan mempengaruhi kandungannya.
berat dari susu yang digunakan (Arinda
Perbedaan gelato dan es krim yaitu rendah, yang membedakan adalah
kandungan gula gelato lebih tinggi yaitu desain alat secara mekanis.
16-25% sedangkan es krim yaitu 15- Overrun merupakan sebuah
16%. Selain itu, kandungan lemak parameter untuk mengetahui
gelato lebih rendah yaitu 4-8% peningkatan volume es krim karena
sedangkan es krim yaitu diatas 8% adanya udara yang terperangkap ke
(Goff dan Hartel, 2013). Hal tersebut dalam adonan es krim akibat proses
mempengaruhi perbedaan tekstur gelato agitasi (Oksilia, 2012). Gelato memiliki
dengan es krim. Tekstur gelato lebih nilai overrun yang lebih rendah jika
padat dan lembut daripada es krim. dibandingkan dengan es krim.
Gelato memiliki nilai overrun yang Rendahnya nilai overrun tersebut
lebih rendah jika dibandingkan dengan diakibatkan oleh perbedaan komposisi
es krim. Rendahnya nilai overrun lemak yang lebih sedikit dalam
tersebut diakibatkan oleh perbedaan pembuatan gelato dibandingkan dengan
komposisi lemak yang lebih sedikit es krim menyebabkan volume
dalam pembuatan gelato 4 dibandingkan pengembangan yang terbatas (Goff dan
dengan es krim sehingga menyebabkan Hartel, 2013). Berdasarkan nilai
volume pengembangan yang terbatas overrunnya, gelato mirip dengan es
(Goff dan Hartel, 2013). Berdasarkan krim super premium karena nilai
nilai overrunnya, gelato mirip dengan es overrunnya rendah yaitu sekitar 20-
krim super premium karena nilai 40% (Marshall et al., 2003), sedangkan
overrunnya rendah yaitu sekitar 20- menurut literatur lain gelato memiliki
40% (Marshall et al., 2003). Dalam nilai overrun 25% sampai dengan 60%
penyajiannya, gelato dapat disajikan (Goff dan Hartel 2013).
pada temperatur yang lebih hangat jika Proses pembuatan gelato pada
dibandingkan dengan es krim. Hal ini praktikum kali ini yaitu dimulai dari
menyebabkan gelato memiliki rasa lebih susu segar sebanyak 750 ml di
yang mudah dirasakan oleh indra pasteurisasi. Tujuan dipasteurisasi
sensoris manusia (Winarno, 2002). adalah untuk membunuh mikroba
Gelato atau Es krim modern pathogen, melarutkan bahan-bahan
dibekukan dengan menggunakan kering, meningkatkan citarasa,
votator/ice cream maker/gelato maker memperpanjang umur produk dan
dengan atau tanpa penambahan udara menghasilkan mutu produk yang
(votator pabrikan). Votator pabrikan seragam (Desroiser dan Tressler, 1977).
dapat ditransformasi menjadi alat yang Proses selanjutnya yaitu susu di
bersifat manual, alat inilah yang biasa homogenisasi adonan yaitu dengan
digunakan untuk membekukan es puter metode temperring (pemanasan
(votator manual). Prinsip kerja votator perlahan). Metode ini dilakukan dengan
pabrikan dan votator manual pada mencampurkan gula sebanyak 180
dasarnya sama, yaitu membekukan gram, cream sebanyak 210 gram,
adonan es krim/es puter melalui gelatin sebanyak 3 gram, dan skim
pengadukan dalam kondisi dingin/suhu bubuk sebanyak 50 gram kedalam susu
dalam keadaan panas secara perlahan rendah agar terjadi kristalisasi lemak
disertai dengan pengadukan. Proses ini yang sangat penting untuk membentuk
dilakukan untuk mencegah globula lemak membentuk jaringan
penggumpalan tekstur dan yang dapat memerangkap air dan udara
menghasilkan adonan yang homogen. dalam peningkatan volume
Penambahan cream atau lemak susu pengembangan es krim (Bennion dan
bertujuan untuk memberikan tekstur Hughes, 1975).
yang lembut pada gelato karena bersifat Gelato yang sudah jadi dilakukan
sebagai agen pembuih atau penangkap pengamatan resistensi/waktu pelelehan,
udara, menghambat pembentukan dan organoleptik yang dapat dilihat
kristal es yang besar, meningkatkan pada dari hasil pengamatan berikut.
citarasa, meningkatkan nilai gizi, Berdasarkan hasil pengamatan yang
membentuk body, dan membantu terdapat pada tabel 3, berat sebelum
pengembangan volume es krim (Padaga pelehan sebesar 12 gram sedangkan
dan Sawitri, 2005). Gula yang setelah pelelehan beratnya menjadi 14
digunakan dalam pembuatan gelato gram, selain itu waktu pelelehan atau
adalah sukrosa. Penggunaan sukrosa waktu resistensinya selama 21 menit 48
pada pembuatan gelato berfungsi untuk detik. Lama waktu pelelehan gelato
memberikan rasa manis dan dipengaruhi oleh banyak faktor,
menurunkan titik beku adonan agar diantaranya jumlah udara yang
tidak cepat membeku saat proses agitasi terperangkap, kristal es, dan globula
sehingga meningkatkan jumlah udara lemak yang terbentuk sepanjang
yang masuk sehingga didapat es krim pembekuan. Proses pelelehan gelato
yang lembut. Selain itu, sukrosa juga terjadi karena transfer panas dari udara
berfungsi sebagai pengawet alami di sekitar produk ke dalam es krim,
karena sifatnya yang higroskopis sehingga membuat kristal es meleleh
sehingga memperpanjang masa simpan (Muse dan Hartel 2003).
(Aliyah, 2010). Warna yang dihasilkan yaitu
Proses selanjutnya yaitu proses berwarna putih kekuningan. Warna
aging selama 4-6 jam. Proses ini kekuningan pada gelato dapat
bertujuan untuk membantu proses disebabkan akibat flavor yang
kristalisasi lemak, memberikan digunakan (Goff dan Hartel 2013).
kesempatan terjadinya hidrasi protein, Rasa yang dihasilkan yaitu berasa
dan meningkatkan viskositas sangat manis. Hal ini dikarenakan
(Pamungkasari, 2008). dalam pembuatan gelato ditambahkan
Proses selanjutnya yaitu proses gula agar rasanya manis (Goff dan
churning atau agitasi atau pembuihan. Hartel 2013).
Proses ini dilakukan dengan Aroma yang dihasilkan yaitu aroma
meggunakan mesin gelato maker susu. Aroma susu ini timbul
maupun ice cream maker selama kurang dikarenakan dalam pembuatan gelato
lebih 20 menit. Prinsip dari agitasi ini tidak ditambahkan bahan tambahan
adalah pembuihan adonan pada suhu essence seperti essensce coklat atau
strawberry yang dapat mempengaruhi KESIMPULAN
aroma, sehingga aroma yang timbul
yaitu aroma susu. Aroma khas dari Berdasarkan hasil pengamatan
gelato adalah aroma susunya karena cream cheese dengan penambahan
merupakan bahan utama dalam lemon menghasilkan rasa asin dan
pembuatan gelato. Aroma dari gelato aftertaste asam, warna kekuningan,
juga dapat ditingkatkan dengan teksturnya halus dan menghasilkan
penambahan berbagai essence seperti rendemen yang lebih besar dari cream
vanilla, aroma buahbuahan, serta aroma cheese dengan penambahan asam sitrat.
lain (Goff dan Hartel, 2013). Berdasarkan hasil pengamatan
Tekstur yang dihasilkan yaitu mozzarella dengan penambahan enzim
lembut. Hal ni terjadi karena pemberian rennet gagal terbentuk. Keju Mozarella
pemanis dalam pembuatan es krim dengan penambahan asam sitrat
dapat memengaruhi tekstur karena terbentuk curd dengan karakteristik
mempengaruhi viskositas adonan. berwarna putih kekuningan, beraroma
Pemanis dengan berat molekul yang susu dan kenyal. Sedangkan mozzarella
tinggi, akan menghasikan viskositas perlakuan 2 dengan penambahan asam
yang lebih tinggi (Clarke 2004). sitrat menghasilkan karakteristik tekstur
Menurut Goff dan Hartel (2013), yang lunak.
pemanfaatan gula sukrosa sebagai Berdasarkan hasil praktikum,
pemanis tunggal dapat menyebabkan bahwa dapat disimpulkan berat sebelum
tekstur yang lebih halus akan tetapi pelehan sebesar 12 gram sedangkan
potensi terjadinya rekristalisasi lebih setelah pelelehan beratnya menjadi 14
tinggi sehingga sering ditemui banyak gram, selain itu waktu pelelehan atau
kristal es pada permukaan es krim. Efek waktu resistensinya selama 21 menit 48
tersebut dapat dikurangi dengan detik. Lama waktu pelelehan gelato
mengombinasikan gula sukrosa dengan dipengaruhi oleh banyak faktor,
dextrose 3.5%. diantaranya jumlah udara yang
Akibat selain dari penambahan terperangkap, kristal es, dan globula
pemanis tekstur lembut pada gelato juga lemak yang terbentuk sepanjang
dikarenakan penambahan cream atau pembekuan.
lemak susu bertujuan untuk Hasil organoleptik dari gelato yang
memberikan tekstur yang lembut pada diamati yaitu meliputi warna, rasa,
gelato karena bersifat sebagai agen aroma, dan tekstur. Warna yang
pembuih atau penangkap udara, dihasilkan yaitu berwarna putih
menghambat pembentukan kristal es kekuningan. Rasa yang dihasilkan yaitu
yang besar, meningkatkan citarasa, berasa sangat manis. Aroma yang
meningkatkan nilai gizi, membentuk dihasilkan yaitu aroma susu. Tekstur
body, dan membantu pengembangan yang dihasilkan yaitu lembut.
volume es krim (Padaga dan Sawitri,
2005).
DAFTAR PUSTAKA Komar, N., L. C. Hawa, dan R.
Prastiwi. 2009. Thermal
Arifin, Zainul. 2006. Kajian Proses Characteristics of Mozzarella
Pembuatan Serbuk Kulit Jeruk Cheese Product (Study on Citric
lemon (Citrus medica var Lemon) Acid Concentration). Jurnal
sebagai Flavor Teh Celup. Skripsi. Teknologi Pertanian, Vol.
Bogor : Fakultas Teknolog 10,Hal:78-87.
Pertanian, IPB, hal. 16. Marshall, R.T., H.D. Goff and R.W.
Aliyah, Rakhmi. 2010. Pengaruh Bahan Hartel. 2003. Ice Cream. 6th
Pengental Dalam Pembuatan Es Edition. Plenum Publisher. New
Krim Sari Wortel Terhadap Kadar York.
Betakaroten dan Sifat Inderawi. Murti, T. W., dan T. Hidayat. 2009.
Skripsi. Universitas Negri Pengaruh Pemakaian Kultur Tiga
Semarang. Macam Bakteri Asam Laktat dan
Arinda, A.F., J. Sumarmono dan M. Pemeraman Terhadap Komposisi
Sulistyowati. 2013. Pengaruh bahan Kimia dan Flavour Keju. Journal of
pengasam dan kondisi susu sapi The Indonesian Tropical Animal
terhadap hasil rendemen, keasaman, Agriculture 34 (1) :10-15.
kadar air dan ketegaran (firmness) Muse,M.R, & R.W. Hartel. 2004. Ice
keju tipe mozarella. Jurnal Ilmiah Cream Stuctural Element that
Peternakan. 1(2): 456-462. Affect Melting Rate and Hardness.
Hutagalung, M. 2008. Teknologi J.Dairy Sci. 87:1-10.
Pengolahan Limbah Gas. Tersedia : Oksilia, Syafutri, dan Eka Lidiasari.
http://majarimagazine.com/2008/01/ 2012. Karakteristik Es krim Hasil
teknologi-pengolahan-limbahgas/ Modifikasi dengan Formulasi
(diakses 14 April, 2019). Bubur Timun Suri (Cucumis melo
Bejan, and Alan Kraus. 2003. Heat L) dan Sari Kedelai. Jurnal.
Transfer Handbook. Canada : John Sumatera Selatan: Fakultas
Wiley and Sons, Inc Pertanian, Universitas Sriwijaya.
Bennion, M and O. Hughes. 1975. Purwadi. 2006. Kualitas Kimia Keju
Introductory Foods. Macmillan Segar Dengan Bahan Pengasaman
Publishing Co., Inc. New York. Jus Jeruk Nipis. Jurnal Ilmu dan
Clarke, C. 2004. The Science of Ice Teknologi Hasil Ternak. Vol 1 (1) :
Cream. UK: Henry Ling Limited. 12-17
Desrosier, N.W. and Tressler, D.K. Padaga, M dan M, E, Sawitri. 2005. Es
1977. Fundamentals of Food Krim yang Sehat. Trubus
Freezing. The AVI Publishing Agrisarana. Surabaya.
Company Inc, New York. Pamungkasari, Dewi. 2008. Kajian
Goff, H.D. and R.W., Hartel. 2013. Ice Penggunaan Susu Kedelai Sebagai
Cream. Springer Science Business Substitusi Susu Sapi Terhadap Sifat
Media. New York. Es Krim Ubi Jalar (Ipomoea
batatas). Skripsi Fakultas Pertanian. United States Departement of
Universitas Sebelas Maret. Agriculture. 2000. Egg Grading
Putri, Yeny Nur. 2007. Mempelajar Manual. United State Departement
Pengaruh Penyimpanan Tape of Agriculture, United State.
Ketan (Oryza sativa Widarta, I. W. R., N.W. Wisaniyasa dan
glutinosa)Terhadap Daya Terima H. Prayeksi. 2016. Pengaruh
Konsumen. Skripsi. Bogor : Penambahan Ekstrak Belimbing
Departemen Ilmu dan Teknologi Wuluh Terhadap Karakteristik Keju
Pangan, Fakultas Teknologi Mozzarella. Jurnal Ilmiah Teknologi
Pertanian IPB, hal. 29-51. Pertanian. Vol.1, No.1. Hal:37-4
Robinson, Juile Garden. 2012. Food Wijayakusuma, Hembing. 2008.
Freezing Basics: Freezing Dairy Ramuan Herbal Penurun
Products, Eggs, and Other Foods. Kolesterol. Jakarta : Pustaka
North Dakota State University, Bunda, hal. 57.
North Dakota. Winarno, F. G dan I. E. Fernandez.
Sukotjo, Setiarti. 2003. Proses 2007. Susu dan Produk
Pembuatan Keju Lunak. Serpong: Fermentasinya. Bogor: M-Brio
CV. Chitra Delima. Press.
Sumarmono,J. dan F. M. Suhartati. Winarno. 2002. Flavor Bagi Industri
2012. Yield dan Komposisi Keju Pangan. Biotekindo. Bogor.
Lunak (Soft Cheese) Dari Susu Sapi
Yang Dibuat dengan Teknik Direct
Acidification Menggunakan Ekstrak
Buah Lokal. Jurnal Aplikasi
Teknologi Pakan, Vol.1, No.3
Suseno, T. I. P., N. Fibria., dan N.
Kusumawati. 2008. Pengaruh
Penggantian Sirup Glukosa
dengan Sirup Sorbitol dan
Penggantian Butter dengan
Salatrim Terhadap Sifat
Fisikokimia dan Organoleptik
Kembang Gula Karamel. Jurnal
Teknologi Pangan dan Gizi, Vol.
7 No. 1 April 2008. Unika Widya
Mandala, Surabaya.
United State Departement Of
Agricultural. 1994. Specifications
for Cream cheese, Cream cheese
with other Foods, and Related
Products. Agricultural Marketing
Sevice USDA. US.
LAMPIRAN

Tabel 1. Hasil Pengamatan Pembuatan Cream Cheese


Kel. Perlakuan Warna Rasa Aroma Testur Rendemen Gambar
1 Putih Hambar Keju Halus 70 𝑔
𝑥 100 %
kekuningan 300 𝑔
= 23,3 %
Ditambahkan
6 Putih Sedikit Khas Halus 72 𝑔
Lemon 𝑥 100 %
kekuningan asin, Keju 300 𝑔
aftertaste = 24 %
asam
2 Ditambahkan Putih Hambar Khas Halus 48 𝑔
𝑥 100 %
Asam Sitrat Kekuningan sedikit Keju 300 𝑔
asam = 16 %
7 Ditambahkan Putih Hambar Khas Halus 50 𝑔
𝑥 100 %
Asam Sitrat Kekuningan sedikit Keju 300 𝑔
asam = 16,7 %

11 Lemon Putih Sedikit Keju Halus 84 𝑔


𝑥 100 %
kekuningan asin 300 𝑔
dengan = 28 %
aftertaste
asam
12 Asam Sitrat Putih Hambar Khas Halus 68 𝑔
𝑥 100 %
Kekuningan dengan Keju 300 𝑔
(Putih 90%, aftertaste = 22,67 %
kuning asam
10%)
(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2019)

Tabel 2. Hasil Pengamatan Pembuatan Keju Mozarella


Kel. Perlakuan Warna Rasa Aroma Tekstur Rendemen Gambar
Enzim
3 - - - - - -
Rennet

Putih
4 Asam sitrat - Susu + Kenyal 43 %
kekuningan

Enzim
8 - - - - - -
Rennet
Kel. Perlakuan Warna Rasa Aroma Tekstur Rendemen Gambar

Lunak
9 Asam sitrat Putih tulang - Keju 18%
Terurai

Enzim
13 - - - - - -
Rennet

Putih Khas
14 Asam Sitrat - Lunak -
Kekuningan Susu

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2019)

Tabel 3. Hasil Pengamatan Pembuatan Gelato


Waktu
Berat Warna Rasa Aroma Tekstur Gambar
pelelehan
Sebelum
pelelehan
= 12 gram 21 menit 48 Putih Manis + Susu +
Lembut
Setelah detik kekuningan + + + + +
pelelehan
= 14 gram
(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2019)

Anda mungkin juga menyukai