Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS JURNAL

Disusun Oleh:

Keperawatan B

Kelompok 3
Jumasing

Ulfa Wildana Hasan

Waode Yulianti Togala

Nurfadillah

Nur Annisa Berlin

Ainun Rafiqa

PRODI KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2018
ANALISIS JURNAL

A. Judul Jurnal

“Perceived benefits and barriers to yoga participation after stroke: A focus group approach.”

“Manfaat dan Hambatan yang dirasakan Saat Pemberian Terapi Yoga Pasca Stroke:Fokus

Pendekatan Kelompok.”

B. Kata Kunci

Terapi yoga, fokus pendekatan kelompok, pasca stroke

C. Penulis
A.Harris, GF Strong Rehabilitation Centre, Canada

M. Austin, GF Strong Rehabilitation Centre, Canada dan Department of Occupational

Science and Occupational Therapy, Faculty of Medicine, The University of British Columbia,

Canada

T.M. Blake, GF Strong Rehabilitation Centre, Canada

M.l. Bird, GF Strong Rehabilitation Centre, Canada dan Department of Physical Therapy,

Faculty of Medicine, The University of British Columbia, Canada

D. Telaah Step 1 (Fokus penelitian jelas)


Stroke adalah penyebab utama kecacatan di
Kanada dengan hambatan yang diketahui untuk semua
jenis aktivitas fisik. Orang-orang setelah stroke adalah
yang paling menetap dari semua populasi penyakit kronis
dan terlibat dalam aktivitas fisik sangat penting untuk

Problems meningkatkan fungsi, kualitas hidup dan untuk


pencegahan penyakit sekunder. Yoga semakin populer di
dunia populasi umum; ada lebih dari 36 juta orang yang
berlatih yoga di Amerika Serikat.
Ada banyak bukti yang menunjukkan bahwa yoga
dapat bermanfaat bagi kesehatan dan kesejahteraan setelah
stroke. Topik yoga dan stroke adalah bidang minat
penelitian yang semakin meningkat.
Intervention Pemberian terapi yoga
Comparison Intervention Pada penelitian ini, tidak terdapat intervensi
pembanding.
Outcome Sebanyak 26 peserta dilibatkan dalam
penelitian ini, termasuk 14 perempuan. Usia
peserta berkisar antara 46 hingga 85 tahun (rata-
rata 63,6 ± 10,7 tahun). Waktu rata-rata sejak
stroke berkisar antara dua hingga dua puluh tiga
tahun (rata-rata 7 ± 6,5 tahun). Satu orang
memiliki koreografi Huntington dan dua orang
melaporkan mengalami infark miokard
sebelumnya serta stroke. Dua orang tinggal di
lingkungan yang dibantu. Dua puluh dua orang
memiliki pengalaman yoga, baik sebelum atau
setelah mereka stroke. Sepuluh di antaranya telah
menghadiri yoga duduk di kelompok pemulihan
stroke yang mereka rekrut dan telah melakukan
lima atau lebih sedikit kelas. Seseorang memiliki
pengalaman yoga Bikram sebelum stroke mereka.
Setidaknya enam orang memiliki afasia yang dapat
diidentifikasi dan strategi bahasa yang didukung
(kata-kata kunci tertulis pada flip chart) digunakan
untuk memfasilitasi inklusi dalam kelompok.
Kelompok fokus masing-masing memiliki
enam atau tujuh orang dan semuanya melibatkan
pria dan wanita. Tidak ada peserta yang memiliki
hubungan saat ini dengan peneliti mana pun pada
saat diskusi kelompok terarah. Satu orang
memiliki hubungan terapeutik sebelumnya dengan
seorang peneliti.
E. Telaah Step 2 (Validitas)
Kelompok fokus diadakan di tiga lokasi
kelompok pemulihan stroke lokal yang berbeda
selama waktu pertemuan reguler mereka. Grup
dijaga agar maksimum tujuh peserta untuk
mengoptimalkan potensi diskusi kelompok.
Kelompok fokus direkam dan catatan lapangan

Recruitment diambil pada setiap sesi.


Metode fokus grup dipilih untuk memberikan
perspektif kelompok yang luas tentang topik yoga
setelah stroke. Sebagai Cote-Arsenault dan
Morrison-Beedy menyatakan, "tujuan semua
kelompok fokus adalah untuk mendapatkan
pemahaman tentang perspektif dan pendapat
kelompok tertentu"
Intervensi yang digunakan adalah pemberian terapi
musik klasik yang dikombinasikan dengan terapi
Maintenance ROM Pasif.

Tidak tercantum variable/instrument penelitian


Measurement pada jurnal.

F. Telaah Step 3 (Aplikabilitas)


Penelitian ini dapat diterapkan di Rumah Sakit maupun di Puskesmas sebagai salah satu
tindakan mandiri perawat. Selain mudah untuk di aplikasikan, pemberian terapi yoga juga tidak
membutuhkan biaya yang banyak. Hanya memerlukan pelatih yang handal dibidangnya
G. Kesimpulan:
1. Kelebihan: Penelitian ini mudah diterapkan pada pasien dan tidak memerlukan biaya.
Selain itu, hasil analisis statistic pada penelitian tersebut didukung oleh beberapa teori
dan penelitian sebelumnya.
2. Kekurangan: pada penelitian ini tidak mencantumkan instrument penelitian dan SOP
pemberian terapi yogs..

H. Saran:
1. Peneliti selanjutnya dapat menyusun jurnal dengan penulisan yang lebih lengkap.

Anda mungkin juga menyukai