Anda di halaman 1dari 8

EKONOMI TEKNIK

(RUMUS JENIS-JENIS TINGKAT BUNGA)

DisusunOleh:

NamaAnggota / NPM :1.Dias Adrian Muluk /31416983


2.Binhot Butarbutar /38416024
Kelompok : 3 (Tiga)
Kelas : 3ID10
Hari : Selasa / 23 April 2019

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS GUNADARMA

BEKASI

2019
1. BUNGA FLAT
Bunga flat adalah sistem perhitungan suku bunga yang besarnya mengacu
pada pokok utang awal. Suku bunga ini biasanya diterapkan untuk kredit barang
konsumsi atau KTA (Kredit Tanpa Angunan). Dalam sistem bunga flat ini porsi
dan pokok dalam angsuran bulanan tetap sama. Cara penghitungan bunga flat bisa
dianggap paling mudah dibandingkan dua jenis tipe bunga lainnya.

Nilai plafon pinjaman dan bunganya dihitung secara seimbang sesuai


dengan jangka waktu atau tenor pinjaman. Biasanya diterapkan untuk kredit
barang konsumsi seperti handphone, home appliances, mobil atau kredit tanpa
agunan (KTA). Dengan menggunakan sistem bunga flat ini maka porsi bunga dan
pokok dalam angsuran bulanan akan tetap sama. Misalnya besarnyaangsuran
adalah satu juta rupiah dengan komposisi porsi pokok 750 ribu dan bunga 250
ribu. Maka, sejak angsuran pertama hingga terakhir porsinya akan tetap sama.

Keuntungan dan Kekurangan Bunga Flat


Keuntungan:
 Adanya kepastian nominal angsuran yang harus dibayar, karena angsuran
akan berjumlah sama dari bulan ke bulan hinga akhir masa kredit.
 Tidak dikenakan biaya pinalti yang cukup besar.
Kelemahan:
 Jika terjadi penurunan suku bunga, Anda tidak bisa ikut merasakan
keuntungan dari turunnya tingkat suku bunga tersebut
Rumus dari Bunga Flat adalah :

Bunga perbulan = (P x I x t)/jb


P = pokok pinjaman
I = suku bunga per tahun
t = jumlah
Contoh tahun jangka
Perhitungan Bungawaktu
Flat kredit
:
jb = jumlah bulan dalam jangka waktu kredit
1. Seorang pelanggan mengajukan KTA sebesar Rp120 juta dengan jangka
waktu kredit 24 bulan, dan dikenakan bunga pinjaman sebesar 10% per
tahun secara flat. Berapakah angsuran per bulan yang harus dibayar?
Jawaban:
Data:
Pokok pinjaman: Rp120.000.000
Bunga per tahun: 10%
Tenor pinjaman: 24 bulan
Cicilan pokok:
Rp120.000.000 : 24 bulan = Rp5.000.000/bulan
Bunga:
(Rp120.000.000 x 10%) : 24 bulan = Rp 500.000
Angsuran per bulan:
Rp 5.000.000 + Rp 500.000 = Rp 5.500.000
Jadi, dari pinjaman tersebut setelah dihitung dengan cara hitung
bunga flat, angsuran yang harus pelanggan tersebut bayarkan hingga
pinjaman tersebut lunas adalah Rp 5.500.000 tiap bulan. Nilai angsuran ini
tidak akan berubah-ubah sebab bunga yang dikenakan adalah jenis
bunga flat.

2. Bambang mengajukan KTA sebesar Rp 150 juta dengan masa kredit


selama 12 bulan. Kredit dikenakan bunga pinjaman sebesar 10% per tahun
secara flat. Berapa angsuran yang harus dibayar Bambang setiap bulan?
Jawaban:
Data:
Pokok pinjaman: Rp150.000.000
Bunga per tahun: 10%
Tenor pinjaman: 12 bulan
Cicilan pokok:
Rp150.000.000 : 12 bulan = Rp15.000.000/bulan
Bunga:
(Rp150.000.000 x 10%) : 12 bulan = Rp1.250.000
Angsuran per bulan:
Rp15.000.000 + Rp1.250.000 = Rp16.250.000
Jadi, dari pinjaman tersebut setelah dihitung dengan cara hitung
bunga flat, angsuran yang harus Anda bayarkan hingga pinjaman tersebut
lunas adalah Rp11.000.000 tiap bulan. Nilai angsuran ini tidak akan
berubah sebab bunga yang dikenakan adalah jenis bunga flat.

2. BUNGA EFEKTIF

Nama lain dari suku bunga efektif adalah sliding rate. Jenis bunga ini biasa
diterapkan pada kredit dengan jangka waktu atau tenor yang panjang. Contohnya
adalah ketika dilakukan pengajuan kredit pemilikan rumah (KPR) atau kredit
pemilikan apartemen (KPA). Alasan bunga efektif lebih ditujukan untuk kredit
jangka panjang karena tenor yang panjang membuat pinjaman tidak harus segera
terlunasi, sementara suku bunganya tidak terlalu besar. Suku bunga efektif biasa
lebih rendah dibandingkan bunga flat.

Hal ini juga yang menyebabkan suku bunga efektif lebih ditunjukkan untuk kredit
jangka panjang. Bunga yang lebih kecil itu didapatkan dari cara hitung bunga
efektif yang melihat sisa pinjaman pokok dari debitur. Jika bunga flat melakukan
penghitungan dengan mematok nilai pokok pinjaman dari awal pinjaman, berbeda
dengan penerapan bunga efektif. Yang dihitung saat kreditur menggunakan jenis
bunga ini adalah jumlah utang yang belum terbayarkan tiap bulannya.
Keuntungan dan Kekurangan Bunga Efektif
Keuntungan :
 Suku bunga pada bunga efektif bisa turun sesuai dengan suku bunga yang
berlaku di pasaran.
 Total biaya bunga yang dibayarkan cenderung lebih kecil dibandingkan
bunga flat karena dihitung dari sisa utang pokok.
Kekurangan : Tidak tahu pasti tentang jumlah angsuran karena sewaktu-waktu
bisa terjadi kenaikan angsuran yang harus dibayarkan karena kenaikan suku
bunga.
Adapun Rumus dari perhitungan jenis Bunga Efektif adalah sebagai berikut:
Rumus perhitungannya:
Bunga = SP X i X (30/360)
SP = saldo pokok pinjaman bulan sebelumnya
i = suku bunga per tahun
30 = jumlah hari sebulan
360 = jumlah hari dalam setahun

Contoh Perhitungan Bunga Efektif :

1. Dian mengajukan kredit KPA sebesar Rp120 juta dengan jangka waktu
kredit 12 bulan, dan dikenakan bunga pinjaman sebesar 10% per tahun
secara efektif. Berapakah angsuran per bulan yang harus dibayar?
Jawaban:
Data:
Pokok pinjaman: Rp120.000.000
Bunga per tahun: 10%
Tenor pinjaman: 12 bulan
Cicilan pokok:
Rp120.000.000 : 12 bulan = Rp10.000.000/bulan
Bunga bulan 1:
((Rp120.000.000 - ((1-1) x Rp10.000.000)) x 10% : 12 = Rp 1.000.000
Maka, cicilan bulan 1 = Rp10.000.000 + Rp1.000.000 = Rp11.000.000
Bunga bulan 2:
((Rp120.000.000 - ((2-1) x Rp10.000.000)) x 10% : 12 = Rp916.667
Maka, cicilan bulan 2 = Rp10.000.000 + Rp916.667 = Rp10.916.667
Bunga bulan 3:
((Rp120.000.000 - ((3-1) x Rp10.000.000)) x 10% : 12 = Rp833.333
Maka, cicilan bulan 3 = Rp10.000.000 + Rp833.333 = Rp10.833.333
Dan seterusnya, hingga...
Bunga bulan 12:
((Rp120.000.000 - ((12-1) x Rp10.000.000)) x 10% : 12 = Rp83.333
Maka, cicilan bulan 12 = Rp10.000.000 + Rp83.333 = Rp10.083.333
Terlihat ada pengurangan nilai total angsuran dari bulan pertama, bulan
kedua, dan seterusnya. Ini karena penerapan bunga efektif yang membuat
bunga semakin kecil bergantung sisa pokok pinjaman. Untuk bulan-bulan
berikut dengan contoh kasus di atas, hasil penghitungan bunga akan
semakin kecil dan total angsuran akan semakin rendah.

3. BUNGA ANUITAS

Secara umum ada 2 metode dalam perhitungan bunga yaitu efektif dan
flat. Namun dalam praktik sehari-hari ada modifikasi dari metode efektif
yang disebut dengan metode anuitas. Jenis bunga satu ini modifikasi dari bunga
efektif dengan maksud mempermudah kreditur membayar angsuran tiap bulan
karena besarannya sama. Atau dengan kata lain, bunga anuitas ini membuat
angsuran bulanan yang dibayarkan selalu tetap tapi komposisi bunga dan pokok
angsuran berubah secara periodik.

Angsuran pokok per bulannya bakal membesar tapi di saat bersamaan


besaran bunganya per bulan mengecil. Bunga anuitas mirip dengan perhitungan
kredit bunga efektif namun ada perubahan untuk mempermudah nasabah dalam
membayar angsuran per bulan karena angsuran setiap bulannya sama.

Perhitungan anuitas sendiri umumnya dimanfaatkan dalam:


 Perhitungan bunga atas suatu pinjaman: mengetahui berapa besarnya uang
yang harus dibayarkan untuk membayar bunga serta pokok pinjaman
selama jangka waktu pinjaman.
 Perhitungan bunga atas suatu Deposito/Investasi Jangka Panjang:
mengetahui berapa besarnya uang yang akan diterima jika kita menyimpan
uang dalam bentuk deposito/Investasi Jangka Panjang yang memberikan
imbalan bunga selama jangka waktu Deposito/Investasi Jangka Panjang
tersebut.
Keungulan perhitungan bunga anuitas adalah angsuran bulanan tetap, dan
penghitungan bunga dilakukan fair karena dihitung dari sisa pokok yang belum
dibayar. Sedangkan
kekurangannya adalah rumitnya perhitungan, sehingga diperlukan software
khusus
Rumus dari Bunga Anuitas adalah :

Rumus perhitungannya:

Bunga = SP X i X (30/360)
SP = saldo pokok pinjaman bulan sebelumnya
i = suku bunga per tahun
30 = jumlah hari sebulan
360 = jumlah hari dalam setahun

Contoh Perhitungan Bunga Anuitas :

1. Contoh kasus
Diketahui
Pokok pinjaman : Rp 24.000.000
Bunga : 10 %/tahun
Jangka waktu kredit : 24 bulan
Besaran bunga anuitas angsuran 1
= Rp 24.000.000,00 x 10% x (30 hari/360 hari)
= Rp 200.000,00
Angsuran pokok dan bunga pada bulan 1 adalah
=Rp 907.478,00 + 200.000,00 = Rp 1.107.478,00
Besaran bunga anuitas angsuran 2
= Rp 23.092.522,00 x 10% x (30/360)
= Rp 192.438,00
Angsuran pokok dan bunga pada bulan 2
Rp 915.040,00 + 192.438,00 = Rp 1.107.478,00

Berdasarkan hasil perhtiungan dapat dilihat angsuran yang mesti


dibayarkan tiap bulan selalu sama, yakni Rp 1.107.478. Kemudian
perhatian di angsuran pokok dan bunganya pada angsuran pertama dan
kedua yang besarannya berbeda.

Anda mungkin juga menyukai