123 Hi Welcome
123 Hi Welcome
Proposal Skripsi
Disusun oleh :
H2A016010
FAKULTAS KEDOKTERAN
2019
HUBUNGAN TINGKAT ADVERSITAS QUOTIENT DENGAN KEJADIAN STRES
AKADEMIK PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
Proposal Skripsi
Disusun oleh :
H2A016010
FAKULTAS KEDOKTERAN
2019
HALAMAN PERSETUJUAN
Telah disetujui oleh Dosen Pembimbing, proposal skripsi dari :
Nama : Destya Kusuma Wardhani
NIM : H2A016010
Fakultas : Kedokteran Umum
Universitas : Universitas Muhammadiyah Semarang
Tingkat : Pendidikan Tahap Akademik
Judul :
“Hubungan Tingkat Adversitas Quotient Dengan Kejadian Stres Akademik Pada Mahasiswa
Tahun Pertama Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang ”
Pembimbing :
dr. Andra Novitasari, M.Pd
dr. Merry Tiyas Anggraini, M.Kes
Semarang, 2019
Adalah benar hasil karya saya dan penuh kesadaran bahwa saya tidak melakukan tindakan
plagiasi atau mengambil alih seluruh atau sebagian besar karya orang lain. Hal –hal yang
bukan karya saya dalam skripsi tersebut telah diberi tanda sitasi dan dituliskan dalam daftar
pustaka.
Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia menerima
sanksi akademik berupa pencabutan skripsi dan gelar yang saya peroleh dari skripsi tersebut.
Semarang, 2019
Yang membuat Pernyataan,
Semarang, 2019
Penulis
DAFTAR ISI
1.1 Latar Belakang....................................................................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................................................................
2.1.1.1 ................................................................................................................................................................
2.1.2.1 .................................................................................................................................................................
2.1.2.2 .................................................................................................................................................................
2.1.2.3..................................................................................................................................................................
2.4 Hipotesis...............................................................................................................................................................
3.6.1 ....................................................................................................................................................................
3.6.2 ....................................................................................................................................................................
3.6.3 ....................................................................................................................................................................
3.6.4 ....................................................................................................................................................................
3.6.5 ....................................................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................................................
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian......................................................................................................................................
PENDAHULUAN
Stress akademik dapat berasal dari faktor eksternal maupun dari internal. Yang
berasal dari eksternal antara lain faktor keluarga, beban pelajaran, tugas kuliah,
penyesuaian atau adaptasi dengan lingkungan kampus, kompetisi antar pelajar, teman
sebaya, hubungan dengan dosen. Sedangkan yang berasal dari internal antara lain
character strenght, self esteem (kepercayaan diri), self efficacy, kompetensi sosial,
adversitas quotient, ketrampilan dalam memecahkan masalah, jenis kelamin.
Adversitas quotient adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk
bertahan menghadapi kesulitan atau hambatan dan kemampuan untuk
mengatasinya. Tingkat adversitas quotient pada manusia digunakan untuk
menghadapi suatu stressor atau permasalahan yang membantu dalam menentukan
apakah permasalahan tersebut bisa dikendalikan atau tidak. Berdasarkan hasil
penelitian sebelumnya didapatkan bahwa adversitas quotient mempunyai hubungan
dengan terjadinya kecemasan, stres, dan berpengaruh terhadap prestasi akademik.
quotient seseorang maka semakin tinggi tingkat stres nya, dan semakin tinggi tingkat
adversitas quotient maka semakin rendah tingkat stress nya. Tetapi belum pernah
diteliti hubungan antara tingkat adversitas quotient dengan stres akademik pada
mahasiswa tahun pertama. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tentang hubungan tingkat Adversitas quotient dengan kejadian stress
akademik pada mahasiswa tahun pertama di Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Semarang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Coping adalah suatu tindakan merubah kognitif secara konstan dan merupakan
suatu usaha tingkah laku untuk mengatasi tuntutan internal atau eksternal yang dinilai
membebani atau melebihi sumber daya yang dimiliki individu. Coping yang
dilakukan ini berbeda dengan perilaku adaptif otomatis, karena coping membutuhkan
suatu usaha, yang mana hal tersebut akan menjadi perilaku otomatis lewat proses
belajar.
i. Problem-focused coping
a. Faktor eksternal
b. Faktor internal
a. Frustasi
b. Konflik
Terjadi akibat adanya dua atau lebih alternatif yang diinginkan dan tidak
diinginkan untuk mencapai tujuan dengan mempertimbangkan konsekuensi baik
positif maupun negatif.
c. Tekanan
Yang disebabkan adanya kompetisi, dikerjar waktu, beban kerja berlebihan,
tanggung jawab, keinginan, atau harapan.
d. Perubahan
Yang terjadi sebagai akibat dari perubahan hidup dan perubahan yang meliputi
apa saja yang dapat menganggu kehidupan.
e. Self imposed
Selalu terjadi ketika seseorang selalu berusaha menang atau ingin diperhatikan
dan dicintai semua orang, kekhawatiran berlebih, perfectionis, kecemasan
menghadapi ujian.
Stres fisik atau emosional mengaktivasi amygdala yang merupakan bagian dari
sistem limbik yang berhubungan dengan komponen emosional dari otak. Respon
neurologis dari amygdala ditransmisikan dan menstimulasi respon hormonal dari
hypothalamus. Hipotalamus akan melepaskan hormon CRF (corticotropin- releasing
factor) yang menstimulasi hipofisis untuk melepaskan hormon lain yaitu ACTH
(adrenocorticotropic hormon) ke dalam darah. ACTH sebagai gantinya menstimulasi
kelenjar adrenal.
Kelenjar adrenal berisi dua daerah berbeda, bagian dalam atau medulaa yang
mensekresikan adrenalin (epinefrine) dan norepinefrin (norepinefrine) dan lapisan
luar atau korteks yang mensekresi kortikosteroid mineral (aldosteron) dan
glukokortikoid (kortisol). Secara simultan, hipotalamus bekerja secara langsung pada
sistem otonom untuk merangsang respon yang segera terhadap stres. Sistem otonom
sendiri diperlukan dalam menjaga keseimbangan tubuh. Sistem otonom terbagi
menjadi dua yaitu sistem simpatis dan parasimpatis. Sistem simpatis bertanggung
jawab terhadap adanya stimulasi atau stres. Reaksi yang timbul berupa peningkatan
denyut jantung, napas yang cepat, penurunan aktivitas gastrointestinal. Sementara
sistem parasimpatis membuat tubbuh kembali ke keadaan istirahat melalui
penurunan denyut jantung, perlambatan pernafasan, meningkatkan aktivitas
gastrointestinal. Perangsangan berkelanjutanterhadap sistem simpatis menimbulkan
respon stress yang berulang ulang dan menempatkan sistem otonom pada
ketidakseimbangan. Keseimbangan antara kedua sistem ini sangat penting bagi
kesehatan tubuh.
tersebut sering menjadi mudah marah dan agresif, tidak dapat rileks,
atau menunjukan sikap yang tidak kooperatif. Selain itu, stres akademik
a. Gejala fisik
lesu letih, kaku leher belakang sampai punggung, dan sejumlah gejala
lain. sulit tidur, sakit kepala, selera makan berubah, tekanan darah
b. Gejala kognitif
pikiran saja.
c. Gejala emosional
character strenght
self esteem
FRUSTASI, (kepercayaan diri)
STRES AKADEMIK
EFEK PSIKOLOGIS
2.4 Kerangka konsep
ADVERSITAS QUOTIENT
STRES AKADEMIK
- Faktor Kurikulum
- Tempat Tinggal
- Faktor Lingkungan
Pendidikan
- Jenis Kelamin
2.5 Hipotesis
Terdapat hubungan antara tingkat adversitas quotient dengan kejadian stress akademik
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Ruang Lingkup Penelitian
a. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada tahun 2019
b. Tempat Penelitian
Pengambilan data ini diambil di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Semarang
c. Ruang lingkup keilmuan
Ruang lingkup keilmuan dalam penelitian ini adalah bidang Medical Education
(MEDU)
3.3.1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan dari unit di dalam pengamatan yang akan kita lakukan atau
kumpulan individu dimana hasil suatu penelitian akan dilakukan generalisasi. Populasi pada
penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang.
3.3.2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang nilai/karakteristiknya akan diukur dan yang
nantinya dipakai untuk menduga karakteristik dari populasi, atau bagian dari populasi yang
dipilih dengan cara tertentu hingga dianggap mewakili populasinya.
3.3.2.1. Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu populasi target
yang terjangkau dan yang akan di teliti.
Untuk penelitian cross sectional apabila diketahui besar populasi, maka besar sampel
dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan :
α = derajat kepercayaan
Sampel minimal dalam penelitian ini adalah 59 orang. Maka jumlah sampel
yang dibutuhkan, yaitu sampel minimal + 10% = 59 + 6 = 65 orang. Jadi dalam
penelitian ini sampel yang dibutuhkan sebanyak 65 orang.
Sampel yang dipilih adalah mahasiswa tahun pertama Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Semarang. Sampel akan diambil dengan cara Simple Random Sampling,
yaitu dengan mengambil sampel secara acak pada kelompok mahasiswa tahun pertama
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang.
Stres Akademik Suatu kondisi dimana individu Kuesioner Nilai Score Interval
mengalami tekanan sebagai hasil Scale For
persepsi siswa tentang stressor Assessing
yang dihadapi, yang Academic
berpengaruh terhadap kondisi Stress (SAAS)
akademik nya. Digunakan untuk
menilai ada atau tidak nya
indikator stres akademik,
terdapat 5 komponen :
1. Cognitive
2. Affective
3. Physical
4. Social/interpersonal
5. motivational
Kategori rendah jika score ≤62,
kategori sedang ≥62-≤89,
kategori tinggi ≥89
Tahap Pelaksanaan
(Angkatan 2018)
Pengolahan data
3.7 Pengolahan dan Analisis Data
3.7.1 Pengolahan Data
Analisis data
Semua data yang diperoleh diolah dengan program berbasis komputer dengan langkah langkah
sebagai berikut :
3.7.1.1 Editing (memeriksa data)
Memeriksa kembali kelengkapan kuesioner yang telah diisi. Apabila ada kekurangan maka dapat
segera dilengkapi.
3.7.1.2 Coding (memberi kode)
Memberikan kode angka pada data yang sudah diperoleh sesuai dengan kategori masing-masing
agar data tersebut lebih mudah untuk diolah.
Perempuan 1
Jenis kelamin
Laki-laki 2
M J J A S O N D J F M
No e u u g e k o e a e a
Kegiatan i n l u p t v s n b r
i i s t o e e u r e
t e b m m a u t
u m e b b ri a
1. Pembuatan proposal s b r e e r
2. Ujian proposal
3. Ethical clearance
penelitian
4. Sampling
5. Mengumpulkan data
6. Pengolahan data
7. Analisis data
8. Menulis laporan
9. Ujian skripsi
DAFTAR PUSTAKA