1) kita tidak dapat memastikan apakah jajanan tersebut bersih, bergizi , sehat
dan aman.
Jajanan yang tidak terjamin kebersihannya bisa saja sudah tercemar
kumansehingga menyebabkan penyakit diare atau disentri, atau pada
makanan tersebutada telur cacing yang menyebabkan penyakit cacingan.
2) Jajan sembarangan tidak aman karena kita tidak tahu apakah bahan
makanan tambahan yang digunakan seperti zat pewarna, zat pengawet,
bumbu penyedap apakah aman bagi kesehatan kita. Oleh karena itu
berhati-hatilah dengan jajanan yang berwarna mencolok. Zat pewarna
alami seperti daun pandan, kunyit, buah bit dsb biasanya menimbulkan
warna yang pudar pada makanan sehingga jajanan terlihat kurang
menarik. Penjaja makanan cenderung menggunakan zat pewarna kain
karena murah sedangkan zat pewarna yang aman bagi kesehatan biasanya
mahal.
3) Bahan makanan tambahan yang tidak aman dapat menjadi racun bagi
tubuh.Reaksi yang ditimbulkan oleh keracunan makanan bisa
seperti muntah , lemas pada tubuh dan pusing.
4. Berolahraga
Manfaat Olahraga
1) Menyehatkan jantung
2) Membuat metabolisme tubuh meningkat
3) Menormalkan tekanan darah
4) Membakar lemak
5) Membuat panjang umur
6)
5. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan secara teratur .
pencatatan hasil penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan
siswa di kartu menuju sehat anak sekolah (KMS-AS) secara teratur setiap 6 bulan
akan memperlihatkan pertumbuhan dan perkembangan siswa ( kekurangan gizi
,kegemukan atau gizi baik ). Anak dengan status gizi baik akan tumbuh dan
berkembang secara optimal sesuai usia.
6. Buang air kecil (BAK) dan buang air besar (BAB) di jamban sekolah
Cara menggunakan jamban dengan benar
1. Buang air kecil (BAK) dan buang air besar (BAB) di jamban
dengan benar, yaitu bila menggunakan jamban duduk jangan
berjongkok karena kaki /alas kaki akan mengotori jamban
2. Menyiram hingga bersih setelah buang air kecil dan buang air
besar
3. Membuang sampah pada tempatnya, agar jamban tidak tersumbat
dan penuh dengan sampah
4. Mengingatkan siswa/I dan penjaga sekolah untuk mengawasi dan
memastikan jamban yang tersedia selalu dalam keadaan bersih
Cara memeliharanya
1. Membersihkan lantai jamban dan menghindari terjadi genangan
air
2. Membersihkan jamban secara teratur sehingga ruang jamban
dalam keadaanbersih dan tidak ada kotoran didalam jamban, tidak
ada serangga (kecoa,lalat) dantikus yang berkeliaran.
3. Selalu tersedia alat pembersih (sabun,sikat,air bersih dan tisu ).
4. Sediakan tempat sampah.
5. Apabila ada kerusakan segera diperbaiki
Buang air kecil dan buang air besar dijamban sekolah
1. Untuk mmenjaga lingkungan agar selalu bersih, sehat dan tidak
berbau.
2. Supaya tidak mencemari sumber air yang ada sekitarnya.
3. Agar tidak mengundang datangnya lalat atau serangga yang dapat
menjadi penularan penyakit seperti
diare,kolera,disentri,thypus,cacingan,penyakitinfeksisaluran
pencernaan,penyakit kulit dan keracunan.
Jamban yang sehat
1. tidak mencemari sumber air minum (jarak antara sumber air minum
dengan lubang penampungan minimal 10 meter ).
2. tidak berbau.
3. kotoran tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus.tidak
mencemari tanah sekitarnya.
4. mudah dibersihkan dan aman digunakan.
5. dilengkapi dinding dan atap pelindung.
6. penerangan dan ventilasi cukup.
7. lantai kedap air dan luas ruangan memadai tersedia air dan luas
ruangan memadai.
8. tersedia air,sabun dan alat pembersih.
8. Hindari rokok
Tar
merupakan bahan kimia beracun yang dapat mengakibatkan kerusakan
selparu – paru dan menyebabkan kanker, terutama kanker paru.
Karbon monoksida
merupakan gas beracun yang berakibat pada kurangnyakemampuan darah
membawa oksigen sehingga mengakibatkan otak, jantungdan organ tubuh
yang penting menjadi kekurangan oksigen.
Bahaya merokok
1) dapat menderita kanker paru, kanker mulut, kanker organ tubuh yang
lainnya
2) penyakit jantung dan pembuluh darah, batuk – batuk yang menahun
(kronik )
3) kelainan kehamilan, katarak, kerusakan ginjal, kerusakan gigi, kehilangan
pendengaran, tulang mudah patah dll
4) selain dapat menyebabkan penyakit juga memberikan pengaruh pada
pikiran, perasaan dan tingkah laku perokok seperti menjadi ketagihan,
kemudian ketergantungan pada rokok tinggi.