Anda di halaman 1dari 1

ANALISIS KEADILAN GENDER DALAM VIDEO THE IMPOSIBLE DREAM

Kisah di atas adalah kisah yang biasa ditemui oleh kita dalam kehidupan sehari-hari.
Banyak hal-hal yang tidak berpihak kepada perempuan dan kadang siapapun tidak menyadari
dan menganggap semuanya biasa.

Jenis ketidakadilan gender yang terdapat dalam video ini yaitu double burden atau
beban kerja ganda. Double burden atau beban kerja ganda ialah bentuk
diskriminasi gender dimana beban/ peran kerja yang diterima salah satu jenis kelamin lebih
besar dibandingkan jenis kelamin lainnya.

Perempuan memiliki tugas dan tanggung jawab yang berat dan terus – menerus,
terutama dalam mengurus rumah tangga.bagi perempuan di rumah mempunyai beban kerja
lebih besar dari laki – laki. Sembilan puluh persen (90%) pekerjaan domestik/ rumah tangga
dilakukan oleh perempuan, belum lagi jika di jumlahkan dengan pekerjaan di luar rumah.

Sang ibu dalam animasi tersebut terlihat melakukan pekerjaan ganda baik di sektor
domestik maupun publik. Ayah dalam video ini bekerja hanya di sektor publik dan tidak mau
mengurusi dalam sektor domestik / rumah tangga. Tampak juga bahwa anak perempuan
bekerja membantu ibunya dalam membersihkan rumah sedangkan anak laki-laki tidak
bekerja.

Ketika suaminya sedang berada ditempat kerja (kantor), suami seenaknya bermain
mata “genit” dengan wanita lain selain itu kongkow-kongkow dengan teman-temannya
sambil bermabuk-mabukkan.

Pada hakikatnya pekerjaan tidak ada yang mempunyai jenis kelamin, setiap orang bisa
menjalankan semua peran tersebut tanpa harus di bentuk-bentukkan. Yang laki-laki bisa
memerankan perempuan ataupun sebaliknya, yang bisa dikatakan kodrat biologis yaitu laki-
laki memiliki sperma untuk membuahi sedangkan kodrat perempuan yang tidak dapat
dipertukarkan oleh siapapun seperti, mengandung, melahirkan, menyusui dan menstruasi.
Reproduksi tersebut tidak bisa diperankan oleh laki-laki, hanya perempuan yang
memilikinya.

Jenis-jenis ketidak adilan dalam film tersebut.

1. Tidak ada kesetaraan gender (martabat perempuan lebih rendah dari laki-laki )
2. Tidak ada pembagian kerja rumahtangga dan mengurus anak (hanya perempuan yang
mengerjakan atau double borden)
3. Laki-laki lebih disayang, diperhatikan dan dihormati dibandingkan perempuan
4. Pembagian upah (perempuan lebih minim mendapatkan upah, padahal pekerjaannya
lebih berat dari laki-laki)
5. Masih kental budaya patriarki (laki-laki lebih diistimewakan dibandigkan perempuan)
6. Tidak ada keadilan gender (laki-laki lebih diutamakan dari perempuan)

Anda mungkin juga menyukai