ASAM SULFANILAT
Oleh :
KELOMPOK B-10
Melisa (1100009)
I Wayan Ari Padma (1100148)
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SURABAYA
2011
DAFTAR ISI
Halaman Judul i
Daftar Isi ii
Pustaka 1
Prosedur 2
Dasar Teori 4
Tujuan Praktikum 22
Alat dan Bahan 22
Mekanisme Reaksi 23
Cara Kerja 24
Skema Kerja 25
Gambar Pemasangan Alat 26
Hasil Praktikum 30
Ketetapan Alam 30
Pembahasan 31
Kesimpulan 36
I. PUSTAKA
Fessenden RJ & Fessenden JS, 1994, Organic Chemistry, 5th edition, Brooks/Cole
Publishing Company Pasific Grove, California, 574.
Funiss BS, et al, 1989, Vogel’s Textbook of Pratical Organic Chemistry, 5th
edition, Longman Scientific & Technical, New York, 912.
Stecher, Paul G, dkk. 1960. The Merck Index of Chemicals and Drugs Seventh
Edition. USA : Merck & Co., Inc.
T.W. Graham solomons, 1994, Organic Chemistry Revised Printing. John wiley n
sons.inc., New York.
Vishnoi NK. 1979. Advance Practical Organic Chemistry. First Edition. Vikas
Publishing House, PVT, Ltd., New Delhi, 303 - 331
4. Rekristalisasi
Rekristalisasi adalah pemurnian zat padat secara mengkristalkan
kembali dari cairan pelarut atau campuran pelarut, melarutkan kristal
dalam pelarut panas (atau campuran pelarut) kemudian mendinginkan
larutan secara perlahan sampai terbentuk kristal yang murni.
Metode rekristalisasi dibagi menjadi 4, yaitu :
1. Rekristalisasi langsung dari pelarut (tunggal atau campuran)
2. Rekristalisasi dengan cara penguapan pelarut
3. Rekristalisasi dengan cara presipitasi
4. Rekristalisasi atas dasar asam basa
Tujuan Rekristalisasi :
Menghilangkan kotoran yang dihasilkan selama reaksi baik mekanis
maupun fisis.
Anilin
Asam sulfat pekat
NaOH 2 N
Norit
2HO- + I2 -
OI + I- + H2O
O
O
H3C + -
OI H3C + HOI
CH3 -
CH2
aseton
O O
H3C I - OH H3C + OH-
CH2- CH2I
.. .. - ..
:O :O : :O :
O
H3C proton
CH3 C CI3 CH3 C + CI3
transfer
H3C - + CHI3
CI3 :O
: OH
.. : OH
.. .. : iodoform
.. ion asetat
:OH
..
-
Reaksi :
O O
3I2 + H3C + 3NaOH H3C + 3NaI + 3H2O
CH3 CI3
iod aseton Triod asetat
O O
H3C + NaOH CHI3 + H3C
CI3 ONa
iodoform
Triod asetat Na-asetat
Dinginkan 10 – 15 menit
Timbang hasil
tambahkan 20 ml
H2SO4 P sedikit
demi sedikit
anilin 10,2 g
anilin 10 ml
masukkan
dalam 200ml
air es, aduk
10 menit
keringkan
rekristalisasi : air
panas 200-250ml
Laporan Kimia Organik Iodoform | 14
hasil teoritis :
10-11g
HASIL PERCOBAAN
A. Pembahasan
Asam Sulfanilat merupakan senyawa yang dibuat dari reaksi antara
anilin dengan oleum (asam sulfat pekat) pada suhu reaksi antara 180°C dan
195°C dengan produk utamanya yaitu asam sulfanilat, sedangkan produk
sampingnya yaitu air. Pada mulanya produk yang dihasilkan larutan karena asam
sulfanilat bersifat mudah larut maka untuk mendapatkan kristalnya didinginkan.
Dalam percobaan kali ini gugus metil keton yang dipakai adalah aseton,
yang akan direaksikan dengan iodium suasana basa menghasilkan iodoform. Jika
kristal yang terjadi berwarna, maka harus segera disaring dengan ditambah norit
yang bersifat sebagai karbo adsorben untuk menyerap kotoran-kotoran tersebut.
Norit yang ditambahkan 0,5% - 2% dari berat seluruhnya kemudian dipanaskan
pada suhu 50o C. Dan selanjutnya dilakukan proses rekristalisasi.
Pada tahap awal dalam percobaan ini dilakukan pengenceran aseton dengan
air. Hal ini aseton mudah menguap dalam cuaca yang panas. Dengan adanya
penambahan air dapat mencegah penguapan aseton. Proses ini dilakukan di labu
alas datar. Penggunaan labu alas datar supaya dapat berdiri tanpa dipegang.
Kemudian aseton dan air di masukan ke dalam erlenmeyer berisi iodium sambil di
goyang.
Setelah dilakukan pengocokan ditambahkan NaOH sedikit demi sedikit
sampai warna coklat hilang berubah menjadi bentuk endapan kuning. NaOH
berfungsi sebagai suasana basa. Dalam percobaan ini, setelah iodoform habis
bereaksi harus segera ditambahkan sejumlah air karena bila iodoform telah habis
bereaksi berarti sudah terbentuk kristal iodoform. Penambahan segera 125 ml air
setelah terbentuk kristal maksudnya untuk mengencerkan NaOH yang mungkin
berlebih dan untuk mencegah kecepatan terhidrolisisnya iodoform yang terbentuk.
Penambahan air ini juga untuk menyempurnakan reaksi agar kristal yang
dihasilkan bagus.
B. Diskusi
1. Mengapa penambahan asam sulfat pekat harus dilakukan sedikit demi sedikit
sambil dikocok pelan?
2. Apa yang terjadi bila temperatur reaksi berlangsung dibawah 150 C atau
diatas 200 C?
3. Apa kegunaan larutan NaOH2 N. Bagaimana reaksinya?
4. Apa akibat kelebihan penambahan pelarut untuk rekristalisasi?
5. Mengapa asam sulfanilat tidak ditetapkan titik lelehnya?
C. Kesimpulan
Iodoform termasuk senyawa haloform selain kloroform dan bromoform.
Reaksi iodoform merupakan reaksi yang spesifik untuk gugus metil keton.
Gugus metil keton (aseton) yang direaksikan dengan iodium dalam suasana basa
akan menghasilkan iodoform (CHI3) yang padat dan berwarna kuning.
Dengan reaksi sebagai berikut:
O O
R – C – CH3 + I2 CHI3 + R – C – ONa
Aseton Iodoform
Gugus metal keton yang digunakan adalah aseton yang direaksikan dalam
suasana basa dan menghasilkan iodoform.
Iodium yang sudah habis bereaksi ditandai dengan hilangnya warna coklat,
kemudian di tambah air karena iodium mudah teroksidasi oleh cahaya dan
segera di saring.
Rekristalisasi adalah pemurnian zat padat dengan cara mengkristalkan kembali
dari cairan pelarut / campuran pelarut tertentu, dimana dalam keadaan panas zat
Tandatangan Praktikan
Praktikan I Praktikan II