Anda di halaman 1dari 12

P- ISSN: 2086-3071, E-ISSN: 2443-0900 Versi online:

Volume 9, Nomor 2, Juli 2018 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/5160

Efektifitas Kandungan Modern Wound Dressing Terhadap


Perkembangan Bakteri Staphylococcus Aureus

Effectiveness of Modern Wound Dressing on the Growth of Staphylococcus


Aureus Bacteria

Gito 1*, Erna Rochmawati 2


1Mahasiswa, Magister Keperawatan, Program Pasca Sarjana, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Bantul Yogyakarta, (0274) 387656
2 Dosen, Magister Keperawatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Bantul Yogyakarta, (0274) 387656


E-mail: gito.junaidi@gmail.com

ABSTRAK

Luka diklasifikasikan sebagai akut dan kronis. Tahap awal pembentukan luka kronis ditandai dengan
munculnya organisme Gram-positif seperti Staphylococcus Aureus dan Escherichia coli. Pada tahap
selanjutnya, Gram-negatif spesies Pseudomonas yang cenderung menyerang lapisan dalam pada
luka. Modern wound dressing yang mengandung antimikroba telah dikembangkan sejak dua puluh
tahun terakhir, efektif membunuh bakteri dan jamur pada luka, mencegah infeksi berulang selama
penyembuhan . Tujuan review paper ini untuk melaporkan hasil analisa penelitian yang berfokus
pada pengaruh modern wound dressing terhadap bakteri Staphylococcus Aureus. Pencarian artikel
yang relevan menggunakan database PubMed dan search engine Google dengan menggunakan kata
kunci “modern wound dressing”,“antibacterial”, “staphylococcus”. Sepuluh artikel yang sesuai
dengan kriteria inklusi dimasukkan dalam review paper ini. Modern wound dressing dengan
kandungan antimikroba dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Dengan demikian, review paper
ini dapat menjadi dasar untuk penelitian selanjutnya tentang efektifitas modern wound dressing
terhadap bakteri Staphylococcus Aureus.

Kata kunci: balutan luka terkini, antibakteri, Staphylococcus Aureus

ABSTRACT

Wounds are classified as acute and chronic. The early stage of chronic wound formation are
characterized by the emergence of gram-positive and gram-negative organisms. such as
Staphylococcus Aureus and Escherichia coli. At a later stage, Gram-negative Pseudomonas species
tend to attack the inner layers of the wound. Modern wound dressings containing antimicrobials
that have been developed since the last twenty years. It is effectively to kill bacteria and fungi in the
wounds and to prevent recurrent infections during wound healings. The purpose of this paper is to
report the results of a review that focuses on the effect of modern wound dressing on Staphylococcus
Aureus bacteria. Relevant articles were searched in PubMed and google’s scholar using keywords
"modern wound dressing", "antibacterial", "staphylococcus". Ten articles that fit with the inclusion
criteria were included in this review. The results show Modern wound dressing with antimicrobial
content can inhibit bacterial growth. Interm of time and type of bactreria. Thus, this literatures
review can be the basis for further researchs on the effectiveness of modern wound dressings against
Staphylococcus Aureus.

Keywords: modern wound dressing, antibacterial, Staphylococcus Aureus

88
Efektifitas Kandungan Modern Wound Dressing Terhadap
Perkembangan Bakteri Staphylococcus Aureus
P- ISSN: 2086-3071, E-ISSN: 2443-0900 Versi online:
Volume 9, Nomor 2, Juli 2018 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/5160

LATAR BELAKANG yang dikenal sebagai modern wound


Kulit merupakan organ terbesar dressing, dinyatakan lebih efektif dalam
dari bagian tubuh dan terdiri dari penyembuhan luka (Kartika, 2015).
berbagai jenis jaringan ikat, saraf, otot, Modern wound dressing merupakan
dan epidermis. Jaringan ini merupakan salah satu metode perawatan luka dengan
organ yang memiliki banyak fungsi dan cara tertutup dan lembab yang
bertanggung jawab untuk memberikan difokuskan untuk menjaga luka dari
sensasi, termoregulasi, biokimia, dehidrasi dan meningkatkan proses
kekebalan tubuh, pelindung fisik penyembuhan luka (Dhivya, Padma, &
(Abrigo, McArthur, & Kingshott, 2014), Santhini, 2015). Luka dengan suasana
dan mempertahankan keseimbangan lembab dapat mempercepat fibrinolisis,
cairan (Rowan et al., 2015). Luka dapat angiogenesis, menurunkan resiko
didefinisikan sebagai cedera atau infeksi, pembentukan growth factor, dan
gangguan struktur anatomi dan fungsi pembentukan sel aktif (Handayani,
organ seperti kulit, jaringan subkutan, 2016). Modern wound dressing yang
otot, tendon, saraf, pembuluh darah, dan telah dikembangkan terbuat dari polimer
bahkan ke tulang (Boateng & Catanzano, sintetis dan diklasifikasikan sebagai
2015). Luka diklasifikasikan sebagai produk pasif, interaktif dan bioaktif
akut dan kronis (Güneş & Tıhmınlıoğlu, (Dhivya et al., 2015), dalam bentuk
2017). Luka akut bisa sembuh dalam hidrokoloid, alginat, hidrogel, film, dan
waktu terbatas, tidak menunjukkan busa (Borda, Macquhae, & Kirsner,
komplikasi, dan ditandai dengan 2016). Modern wound dressing yang
hilangnya integritas kulit (cedera) secara mengandung antimikroba telah
tiba-tiba (Sarheed, Ahmed, Shouqair, & dikembangkan sejak dua puluh tahun
Boateng, 2016). Luka kronis adalah terakhir, efektif membunuh bakteri dan
cedera jaringan yang tidak sembuh dalam jamur pada luka, mencegah infeksi
jangka waktu 12 minggu dan sering berulang selama penyembuhan (Boateng
terulang kembali (Boateng & Catanzano, & Catanzano, 2015), dan efektif untuk
2015). Fase penyembuhan luka terdiri pengobatan luka yang terinfeksi (Martin
dari peradangan, proliferasi, dan renovasi et al., 2013).
(Lin, Hsu, Chung, Ko, & Lin, 2016). Meningkatnya pertumbuhan
Umumnya, luka terinfeksi bakteri Staphylococcus Aureus akan
polymicrobial dan terkontaminasi oleh menghambat proses penyembuhan luka
patogen yang ditemukan di lingkungan yang terinfeksi (Shahzad et al., 2015).
terdekat. Bakteri adalah penyebab utama Modern wound dressing yang
infeksi luka di antara mikroorganisme mengandung antimikroba akan
lain yang hadir pada kulit. Tahap awal berpengaruh terhadap bakteri
pembentukan luka kronis ditandai Staphylococcus Aureus. Review paper ini
dengan munculnya organisme Gram- bertujuan melaporkan hasil analisa
positif seperti Staphylococcus Aureus dan penelitian yang berfokus pada pengaruh
Escherichia coli. Pada tahap selanjutnya, modern wound dressing terhadap bakteri
Gram-negatif spesies Pseudomonas yang Staphylococcus Aureus.
umum dan cenderung menyerang lapisan
yang lebih dalam pada luka (Sarheed et METODE PENELITIAN
al., 2016). Fokus utama kajian review paper
Pencegahan infeksi tersebut ini adalah pada efektifitas modern wound
dapat dilakukan dengan perawatan luka. dressing terhadap bakteri Staphylococcus
Metode perawatan luka yang Aureus. Dalam mengoptimalkan
berkembang saat ini adalah interpretasi review paper ini, pertama-
menggunakan prinsip moisture balance tama dilakukan klarifikasi hasil temuan

89
Efektifitas Kandungan Modern Wound Dressing Terhadap
Perkembangan Bakteri Staphylococcus Aureus
P- ISSN: 2086-3071, E-ISSN: 2443-0900 Versi online:
Volume 9, Nomor 2, Juli 2018 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/5160

penelitian untuk di lakukan literatur jurnal. Jurnal yang di ambil merupakan


review. original artikel sehingga data dapat
Penelusuran dilakukan dengan sajikan dengan lengkap dan
mencari literatur yang relevan melalui memudahkan dalam mereview
Google Scholar search engine dan penelitian.
database PubMed. Kata kunci yang
digunakan dalam penelusuran review HASIL DAN PEMBAHASAN
paper ini adalah “modern wound
dressing” “antibacterial” Strategi pencarian di awal
“staphylococcus”. Kriteria inklusi dalam teridentifikasi 129 artikel dari 1 database
review paper ini antara lain dan search engine. 129 artikel untuk
dipublikasikan antara tahun 2013 sampai review judul dan 40 artikel di kluarkan
2017, dalam bahasa Inggris, modern karena tidak relevan berdasarkan
wound dressing sebagai topik utama, teks penilaian judul, serta melakukan tinjauan
lengkap, serta balutan dressing lengkap sebanyak 10 artikel yang
antibacterial. artikel Literatur yang di memenuhi kriteria inklusi berdasarkan
dapat sejumlah 89 jurnal dan yang hasil analisis (Gambar 1).
memenuhi kriteria inklusi berjumlah 10

122 Artikel di identifikasi


Identifikasi melalui search engine
Google Scholar 129 Artikel di identifikasi
melalui search engine
Google Scholar dan
database Pubmed
7 Artikel di identifikasi
melalui pencarian
database Pubmed

129 artikel berdasarkan 40 artikel dikeluarkan


Skrining
judul berdasarkan penilaian judul

89 artikel berdasarkan 79 artikel dihapus


Skrining judul dan abstrak yang berdasarkan ulasan abstrak
dinilai kelayakan dan full teks

Skrining 10 artikel yang termasuk


dalam analisis akhir

Gambar 1. Proses Pencarian Artikel

90
Efektifitas Kandungan Modern Wound Dressing Terhadap
Perkembangan Bakteri Staphylococcus Aureus
P- ISSN: 2086-3071, E-ISSN: 2443-0900 Versi online:
Volume 9, Nomor 2, Juli 2018 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/5160

Tabel 1. Karakteristik Publikasi Yang Masuk Dalam Review

Penulis Tujuan Metode Jenis Polimer Antibiotik Hasil


balutan dalam
balutan
(Shahzad et Mengemban Eksperimen Hidrogel Chitosan, Cefixime Aktivitas
al., 2015) gkan balutan Poly, antibakteri
luka Hydroxy menunjukkan
antibakteri apatite bahwa dapat
pada (HA), menghambat
nanofibrous Glacial pertumbuhan
mats acetic acid bakteri
hydrogel (CH3COOH Staphylococcus
dan films ), Hydro- aureus dan
dari chloric Acid Escherichia
chitosan, (HCl), coli, yang
poly dan NaOH, dan merupakan
hydroxyapat CF. mikroorganisme
ite penyebab utama
yang ditemukan
di luka kronis.
(Chen et al., Meningkat- Eksperimen Hidrogel Sodium Tetracycline Hidrogel yang
2017) kan kinerja alginate and mengandung
hidrogel carboxymet tetracycline
alami dan hyl chitosan dapat
diterapkan (CMCS) menghambat
sebagai pertumbuhan
dressing bakteri
antimikroba Escherichia coli
dan
Staphylococcus
aureus.
(Ng & Mengemban Eksperimen Biofilm Sodium Gentamicin, Alginate yang
Leow, gkan sebuah Alginate, xylitol mengandung
2015) film alginat phosphate antimikroba
yang buffer saline xylitol
mengan- (pH 7.4) menunjukkan
dung xylitol tidak ada
dan pengaruh
gentamisin terhadap bakteri
untuk bakteri
penyembuh Staphylococcus
an infeksi aureus dan
luka Pseudomonas
aeruginosa.
sedangkan
alginate dengan
kandungan
gentamicin
(AG) dapat
menghambat
pertumbuhan
bakteri
staphylococcus
aureus dan
Pseudomonas
aeruginosa.

91
Efektifitas Kandungan Modern Wound Dressing Terhadap
Perkembangan Bakteri Staphylococcus Aureus
P- ISSN: 2086-3071, E-ISSN: 2443-0900 Versi online:
Volume 9, Nomor 2, Juli 2018 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/5160

Tabel 1. Karakteristik Publikasi Yang Masuk Dalam Review (Lanjutan)

enulis Tujuan Metode Jenis Polimer Antibiotik Hasil


balutan dalam
balutan
(Jayakumar, Mengem- Eksperimen Alginate Alginate Tetramethyl Alginate
Sudheesh bangkan hidrogel solution -rodamine hidrogel dengan
Kumar, Alginat (3% w/w) kandungan
Mohandas, nanopartikel and tetramet-
Lakshmana hidrogel / Chitosan hylrodamine
n, & zinc oxide hydrogel sangat efektif
Biswas, (nZnO) (1% w/w) untuk
2015) dengan menghambat
metode perkembangan
freeze Escherichia
kering dari coli,
campuran Staphylococcus
nZnO dan aureus, Candida
hidrogel albicans, dan
alginat methicillin
resistant
Staphylococcus
aureus (MRSA).
(Sebria & Mengem- Eksperimen Hidrogel Low-acyl Penicillin Hidrogel dengan
Amin, bangkan gellan gum, G-P10 kandungan
2016) gusi gellan glycerin, antibakteri dapat
(GG) anhydrous menghambat
hidrogel calcium Gram-positif,
digabung- chloride, yaitu
kan dengan CaCl2, and Staphylococcus
ibuprofen ibuprofen. aureus.
(Phaechamu Mengem- Eksperimen Natural Block NR Genta- Film topografi
d, bangkan rubber Films (STR 5L), micine dengan
Issarayungy modifikasi Concen- Sulfate kandungan
uen, & gentamicine trated NR, antimikroba
Pichayakorn pada Dichloro- gentamicine
, 2016) penyerap methane sulfate
balutan (DCM), menunjukkan
berjenis glycerin, dapat
natural triethyl menghambat
rubber films citrate and pertumbuhanba
180 mesh kteri
passed Staphylococcus
xanthan aureus dan
gum Pseudomonas
received. aeruginosa.
(Kurczewsk Menyelidiki Eksperimen Alginate Halloysite Vanco- Alginate dengan
a, Pecyna, nanotube nanotubes mycin kandungan
Ratajczak, haloisit (HNTs), (3- Hydro- vancomycin
Gajęcka, & sebagai Aminopropy chloride hydrocholorida
Schroeder, pembawa l)- dapat
2017) vankomisin trimethoxysi menghambat
dalam lane pertumbuhan
matriks (APTS), bakteri
berbasis alginic acid staphylococcus
alginat. sodium salt, aureus dan
gelatin staphylococcus
powder and epidermidis.
glycerol

92
Efektifitas Kandungan Modern Wound Dressing Terhadap
Perkembangan Bakteri Staphylococcus Aureus
P- ISSN: 2086-3071, E-ISSN: 2443-0900 Versi online:
Volume 9, Nomor 2, Juli 2018 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/5160

Tabel 1. Karakteristik Publikasi Yang Masuk Dalam Review (Lanjutan)

Penulis Tujuan Metode Jenis Polimer Antibiotik Hasil


balutan dalam
balutan
(Güneş & Mengem- Eksperimen Chitosan Chitosan, Penicillin Film Chitosan
Tıhmınlıoğl bangkan Films Hypericum dan Strepto yang
u, 2017) Hypericum perforatum mycin mengandung
perforatum oil, Acetic penicillin
(minyak) acid and Menunjukkan
dimasukkan ethanol. bahwa Dapat
film kitosan menghambat
untuk pertumbuhan
aplikasi bakteri
balutan luka Escherichia coli
dan
Staphylococcus
aureus.
(Blandón et mengemban Eksperimen Alginate gel Cip, sodium Chiprofloxa Alginate gel
al., 2016) gkan hybrid alginate, cine kefiran dengan
Kef-Alg citric acid, kandungan
mikrosfer sodium ciprofloxacin
gel dimuat citrate, kefiran
dengan Cip calcium menunjukkan
chloride, efek
potassium antimikroba
chloride, Escherichia
hydro- coli, K.
chloric acid, pneumoniae,
potassium Pseudomonas
phosphate, aeruginosa,
potassium Staphylococcus
bromide. aureus.

(Hajimirzab Mening- Eksperimen Alginate Sodium Povidone Menunjukkan


aba, katkan kasa alginate, Iodine bahwa dapat
Khajavi, kapas chitosan, menghambat
Mirjalili, & konven- Calcium pertumbuhan
KarimRahi sional untuk chloride, bakteri gram
mi, 2017) mencapai silver negatif
spesifikasi nitrate, Escherichia coli
balutan luka trifluoro- dan gram positif
yang acetic acid Staphylococcus
canggih (TFA), aureus.
sodium
borohydride
(NaBH4),
sodium
thiosulfate,
starch
adhesive,
tween 80
(TW80).

93
Efektifitas Kandungan Modern Wound Dressing Terhadap
Perkembangan Bakteri Staphylococcus Aureus
P- ISSN: 2086-3071, E-ISSN: 2443-0900 Versi online:
Volume 9, Nomor 2, Juli 2018 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/5160

Dari sepuluh artikel yang Escherichia coli (Phaechamud et al.,


ditinjau, semua penelitian yang 2016; Güneş & Tıhmınlıoğlu, 2017).
dilakukan review paper ini menggunakan Dressing jenis alginate, alginate gel dan
study design eksperimental (Shahzad et alginate hidrogel, menunjukkan bahwa
al., 2015; Chen et al., 2017; Ng & Leow, aktivitas antimikroba yang sangat efektif
2015; Jayakumar et al., 2015; Sebria & terhadap Escherichia coli,
Amin, 2016; Phaechamud et al., 2016; Staphylococcus Aureus, Candida
Kurczewska et al., 2017; Güneş & albicans, dan methicillin resistant
Tıhmınlıoğlu, 2017; Blandón et al., 2016; Staphylococcus Aureus (MRSA)
Hajimirzababa et al., 2017). Terdapat tiga (Jayakumar et al., 2015; Kurczewska et
penelitian menggunakan hidrogel al., 2017; Blandón et al., 2016;
(Shahzad et al., 2015; Chen et al., 2017; Hajimirzababa et al., 2017).
Sebria & Amin, 2016), dua penelitian Modern wound dressing
menggunakan natural rubber films dan mengandung antimikroba telah banyak
chitosan films (Phaechamud et al., 2016; digunakan dalam penyembuhan luka akut
Güneş & Tıhmınlıoğlu, 2017), dan satu dan kronis (Abdelhady, Honsy, &
penelitian menggunakan biofilm (Ng & Kurakula, 2015). Namun, modern wound
Leow, 2015), serta empat penelitian dressing berjenis hidrogel memiliki
menggunakan alginate (Jayakumar et al., beberapa polimer yang telah
2015; Kurczewska et al., 2017; Blandón dikembangkan dalam beberapa tahun
et al., 2016; Hajimirzababa et al., 2017). terakhir untuk diaplikasikan dalam
Dari keseluruhan artikal, terdapat perawatan luka (Martin et al., 2013).
satu artikel yang mengatakan bahwa polimer alam dan sintetis yang banyak
dressing berjenis biofilm Antimikroba digunakan dalam perawatan luka akut
menunjukkan bahwa alginate yang dan kronis karena memiliki aktivitas
mengandung xylitol tidak berpengaruh antimikroba (Sarheed et al., 2016).
pada bakteri Staphylococcus Aureus dan Kombinasi polimer chitosan
Pseudomonas aeruginosa, sedangkan (Abdelgawad, Hudson, & Rojas, 2014),
gentamisine (AG) menunjukkan aktivitas alginate (Catanzano et al., 2015), gelatine
antibakteri yang lebih tinggi terhadap (Kavoosi, Dadfar, & Purfard, 2013),
Staphylococcus Aureus dan glucan dan poly (Kamoun, Chen, Mohy
Pseudomonas aeruginosa (Ng & Leow, Eldin, & Kenawy, 2015), serta
2015). Terdapat tiga artikel yang antimikroba dalam modern wound
mengatakan hidrogel mempunyai dressing efektif untuk meningkatkan
antibakteri yang dapat menghambat dalam penyembuhan luka akut dan kronis
Staphylococcus Aureus dan Escherichia (Mogoşanu & Grumezescu, 2014).
coli, merupakan mikroorganisme Chitosan merupakan polimer
penyebab utama pada luka kronis dari cangkang atau karang krustasea.
(Shahzad et al., 2015). Hidrogel Chitosan memiliki manfaat terhadap
menunjukkan antibakteri dari 30 mg / mL penyembuhan luka, antara lain:
GM / Gel ganti melawan Escherichia coli mempercepat penyembuhan,
dan Staphylococcus Aureus (Chen et al., merangsang respon imun, memiliki
2017). Sedangkan Hidrogel GG dapat antimikroba, mengelola eksudat, serta
menghambat bakteri Gram positif, yaitu tidak memiliki racun terhadap luka
Staphylococcus Aureus (Sebria & Amin, (Stephen-Haynes, Gibson, &
2016). Dua artikel yang membahas Greenwood, 2014). (Anisha, Biswas,
tentang dressing film topografi Chennazhi, & Jayakumar, 2013),
menunjukkan aktivitas antimikroba yang melaporkan modern wound dressing
baik terhadap Staphylococcus Aureus, dengan komposit chitosan yang
Pseudomonas aeruginosa dan mengandung antibakteri dapat

94
Efektifitas Kandungan Modern Wound Dressing Terhadap
Perkembangan Bakteri Staphylococcus Aureus
P- ISSN: 2086-3071, E-ISSN: 2443-0900 Versi online:
Volume 9, Nomor 2, Juli 2018 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/5160

mengurangi pertumbuhan bakteri pada membuktikan pembentukan jaringan atau


luka akut dan kronis. Kombinasi chitosan granulasi dan re-epitelisasi lebuh cepat
dan antimikroba efektif terhadap bakteri (Martin et al., 2013). alginat dengan
dan sebagai bantuan dalam penyembuhan komposisi pektin yang mengandung
luka (Mogoşanu & Grumezescu, 2014). gentamicine sulfat mampu merangsang
polimer chitosan dilaporkan dapat cytokine, diproduksi oleh monosit
mencegah pembentukan bakteri manusia yang sangat berguna untuk
Staphylococcus Aureus, Escherichia coli, mempercepat penyembuhan luka dalam
Pseudomonas aeruginosa dan K. (De Cicco, Reverchon, et al., 2014; De
pneumoniae serta dapat digunakan pada Cicco, Porta, Sansone, Aquino, & Del
luka terinfeksi bakteri yang resisten Gaudio, 2014). Tetapi tidak
terhadap antibiotik (Anisha et al., 2013). direkomendasikan untuk luka kering
Gelatin merupakan bagian dari (Borda et al., 2016).
kolagen yang dapat digunakan sebagai Penggunaan antimikroba yang
hidrogel gelatin perawatan luka, untuk telah digabungkan kedalam modern
mengurangi infeksi, mendukung wound dressing dapat memberikan efek
pembentukan jaringan glanural, serta yang baik terhadap proses penyembuhan
merangsang penyembuhan luka lebih luka. Karena, Antimikroba yang ada pada
cepat (Moura, Dias, Carvalho, & de balutan luka dapat membunuh bakteri
Sousa, 2013). Dalam study lain, gelatin yang ada pada luka (Darwis, Basyir,
dengan konsentrasi timol dapat Hardiningsih, & Chosdu, 2013). Jenis
menghambat pertumbuhan bakteri Gram- antimikroba yang digunakan dalam
positif dan gram negatif (Kavoosi et al., modern wound dressing seperti:
2013). Oleh karena itu, timol Cefixime (Shahzad et al., 2015),
menunjukkan aktivitas antibakteri yang Tetracycline (Chen et al., 2017),
efektif terhadap Staphylococcu aureus, Gentamicin (Ng & Leow, 2015),
Escherrichia coli dan Pseudomonas Penicillin G-P10 (Sebria & Amin, 2016),
aeruginosa (Koosehgol, Ebrahimian- Tetramethylrodamine (Jayakumar et al.,
Hosseinabadi, Alizadeh, & Zamanian, 2015), Gentamicine Sulfate
2017). (Phaechamud et al., 2016), Vancomycin
Soadium alginat merupakan Hydrochloride (Kurczewska et al., 2017),
bahan alami polisakarida yang berasal Penicillin dan Streptomycin (Güneş &
dari ganggang. Komposit sodium alginat Tıhmınlıoğlu, 2017), Chiprofloxacine
terdiri dari β-D-mannuronate (M) dan α- (Blandón et al., 2016) dapat menghambat
L-guluronate (G) (Liakos et al., 2014). pertumbuhan bakteri. Secara
polimer asam alginat membuat dressing keseluruhan, antimikroba yang dibahas
kalsium alginat ideal untuk pembentuk dalam review paper ini memiliki efek
jaringan. Dressing ini juga memiliki yang baik dalam menghambat
mekanisme pembekuan yang seimbang pertumbuhan bakteri. Tetapi, terdapat
karena kehadiran ion kalsium selama satu jenis antibakteri memiliki efek yang
tahap pertama dari penyembuhan luka paling kuat terhadap bakteri yaitu
(Borda et al., 2016). Dengan demikian, Tetramethylrodamine. Kerena, dapat
alginat berbasis hidrogel yang menghambat pertumbuhan bakteri
mengandung nanosilver dapat menyerap berjenis Escherichia coli,
cairan pada luka dan dan memiliki Staphylococcus Aureus, Candida
aktivitas antimikroba yang kuat terhadap albicans, dan methicillin resistant
mikroorganisme (Sarheed et al., 2016). Staphylococcus Aureus (MRSA)
Selain itu, Alginat juga digunakan untuk (Jayakumar et al., 2015).
luka yang dalam (Dissemond et al., Semua publikasi yang
2014). Oleh sebab itu, alginat mampu dimasukan dalam review ini adalah

95
Efektifitas Kandungan Modern Wound Dressing Terhadap
Perkembangan Bakteri Staphylococcus Aureus
P- ISSN: 2086-3071, E-ISSN: 2443-0900 Versi online:
Volume 9, Nomor 2, Juli 2018 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/5160

penelitian eksperimen. Meskipun paper Engineered Fabrics & Fibers


ini menunjukan berbagai jenis antibakteri (JEFF), 10(4).
dalam modern wound dressing dapat
Abrigo, M., McArthur, S. L., &
menghambat perkembangan bakteri
Kingshott, P. (2014). Electrospun
namun terdapat beberapa keterbatasan.
Nanofibers as Dressings for
Review paper ini hanya menganalisis
Chronic Wound Care: Advances,
artikel-artikel yang dipublikasikan dalam
Challenges, and Future Prospects:
bahasa Inggris dari periode 2013-2017.
Electrospun Nanofibers as
Dressings for Chronic Wound Care
SIMPULAN
…. Macromolecular Bioscience,
Beberapa modern wound
14(6), 772–792.
dressing memiliki kandungan polimer
http://doi.org/10.1002/mabi.20130
chitosan, sodium alginat, dan gelatin.
0561
Modern dressing yang mengandung
antimikroba dapat menghambat Anisha, B. S., Biswas, R., Chennazhi, K.
pertumbuhan bakteri gram- positif dan P., & Jayakumar, R. (2013).
gram-negatif. Hal tersebut, dapat Chitosan–hyaluronic acid/nano
mempercepat proses penyembuhan luka. silver composite sponges for drug
Tinjauan review paper ini mendapatkan resistant bacteria infected diabetic
hasil bahwa modern wound dressing wounds. International Journal of
dengan kandungan polimer chitosan, Biological Macromolecules, 62,
sodium alginat dan gelatin dengan 310–320.
antimikroba menunjukkan aktivitas yang http://doi.org/10.1016/j.ijbiomac.2
efektif terhadap bakteri Staphylococcus 013.09.011
Aureus, Pseudomonas aeruginosa. Blandón, L. M., Islan, G. A., Castro, G.
Namun, keseluruhan dalam tinjauan R., Noseda, M. D., Thomaz-
literature review ini belum memberikan Soccol, V., & Soccol, C. R. (2016).
data dengan lengkap terkait jumlah Kefiran-alginate gel microspheres
bakteri yang terdapat pada luka. Dengan for oral delivery of ciprofloxacin.
demikian penelitian selanjutnya dapat Colloids and Surfaces B:
mengukur jumlah bakteri pada Biointerfaces, 145, 706–715.
penggunaan modern wound dressing. http://doi.org/10.1016/j.colsurfb.20
16.05.078
DAFTAR PUSTAKA
Boateng, J., & Catanzano, O. (2015).
Abdelgawad, A. M., Hudson, S. M., & Advanced Therapeutic Dressings
Rojas, O. J. (2014). Antimicrobial for Effective Wound Healing—A
wound dressing nanofiber mats Review. Journal of
from multicomponent Pharmaceutical Sciences, 104(11),
(chitosan/silver-NPs/polyvinyl 3653–3680.
alcohol) systems. Carbohydrate http://doi.org/10.1002/jps.24610
Polymers, 100, 166–178.
http://doi.org/10.1016/j.carbpol.20 Borda, L. J., Macquhae, F. E., &
12.12.043 Kirsner, R. S. (2016). Wound
Dressings: A Comprehensive
Abdelhady, S., Honsy, K. M., & Review. Current Dermatology
Kurakula, M. (2015). Electro Reports, 5(4), 287–297.
Spun-Nanofibrous Mats: A http://doi.org/10.1007/s13671-016-
Modern Wound Dressing Matrix 0162-5
with a Potential of Drug Delivery
and Therapeutics. Journal of Catanzano, O., D’Esposito, V., Acierno,
S., Ambrosio, M. R., De Caro, C.,

96
Efektifitas Kandungan Modern Wound Dressing Terhadap
Perkembangan Bakteri Staphylococcus Aureus
P- ISSN: 2086-3071, E-ISSN: 2443-0900 Versi online:
Volume 9, Nomor 2, Juli 2018 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/5160

Avagliano, C., … Quaglia, F. (2015). Wound dressings – a


(2015). Alginate–hyaluronan review. BioMedicine, 5(4).
composite hydrogels accelerate http://doi.org/10.7603/s40681-015-
wound healing process. 0022-9
Carbohydrate Polymers, 131, 407–
Dissemond, J., Augustin, M., Eming, S.
414.
A., Goerge, T., Horn, T., …
http://doi.org/10.1016/j.carbpol.20
Karrer, S. (2014). Modern wound
15.05.081
care - practical aspects of non-
Chen, H., Xing, X., Tan, H., Jia, Y., interventional topical treatment of
Zhou, T., Chen, Y., … Hu, X. patients with chronic wounds:
(2017). Covalently antibacterial CME Article. JDDG: Journal der
alginate-chitosan hydrogel dressing Deutschen Dermatologischen
integrated gelatin microspheres Gesellschaft, 12(7), 541–554.
containing tetracycline http://doi.org/10.1111/ddg.12351
hydrochloride for wound healing.
Güneş, S., & Tıhmınlıoğlu, F. (2017).
Materials Science and
Hypericum perforatum
Engineering: C, 70, 287–295.
incorporated chitosan films as
http://doi.org/10.1016/j.msec.2016.
potential bioactive wound dressing
08.086
material. International Journal of
Darwis, D., Basyir, T. E., Hardiningsih, Biological Macromolecules, 102,
L., & Chosdu, R. (2013). Uji daya 933–943.
antimikroba dan sifat fisiko-kimia http://doi.org/10.1016/j.ijbiomac.2
pembalut luka hidrogel steril 017.04.080
radiasi yang mengandung ekstrak
Hajimirzababa, H., Khajavi, R.,
buah mengkudu (Morinda citrifolia
Mirjalili, M., & KarimRahimi, M.
L.). Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop
(2017). Modified cotton gauze
Dan Radiasi, 1(1).
with nano-Ag decorated alginate
De Cicco, F., Porta, A., Sansone, F., microcapsules and chitosan loaded
Aquino, R. P., & Del Gaudio, P. with PVP-I. The Journal of The
(2014). Nanospray technology for Textile Institute, 1–9.
an in situ gelling nanoparticulate http://doi.org/10.1080/00405000.2
powder as a wound dressing. 017.1365398
International Journal of
Handayani, L. T. (2016). STUDI META
Pharmaceutics, 473(1–2), 30–37.
ANALISIS PERAWATAN LUKA
http://doi.org/10.1016/j.ijpharm.20
KAKI DIABETES DENGAN
14.06.049
MODERN DRESSING. THE
De Cicco, F., Reverchon, E., Adami, R., INDONESIAN JOURNAL OF
Auriemma, G., Russo, P., HEALTH SCIENCE, 6(2).
Calabrese, E. C., … Del Gaudio, P.
Jayakumar, R., Sudheesh Kumar, P.,
(2014). In situ forming
Mohandas, A., Lakshmanan, V.-
antibacterial dextran blend
K., & Biswas, R. (2015).
hydrogel for wound dressing: SAA
Exploration of alginate
technology vs. spray drying.
hydrogel/nano zinc oxide
Carbohydrate Polymers, 101,
composite bandages for infected
1216–1224.
wounds. International Journal of
http://doi.org/10.1016/j.carbpol.20
Nanomedicine, 53.
13.10.067
http://doi.org/10.2147/IJN.S79981
Dhivya, S., Padma, V. V., & Santhini, E.
Kamoun, E. A., Chen, X., Mohy Eldin,

97
Efektifitas Kandungan Modern Wound Dressing Terhadap
Perkembangan Bakteri Staphylococcus Aureus
P- ISSN: 2086-3071, E-ISSN: 2443-0900 Versi online:
Volume 9, Nomor 2, Juli 2018 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/5160

M. S., & Kenawy, E.-R. S. (2015). sodium alginate with antimicrobial


Crosslinked poly(vinyl alcohol) properties. International Journal of
hydrogels for wound dressing Pharmaceutics, 463(2), 137–145.
applications: A review of http://doi.org/10.1016/j.ijpharm.20
remarkably blended polymers. 13.10.046
Arabian Journal of Chemistry,
Lin, Y.-H., Hsu, W.-S., Chung, W.-Y.,
8(1), 1–14.
Ko, T.-H., & Lin, J.-H. (2016).
http://doi.org/10.1016/j.arabjc.201
Silver-based wound dressings
4.07.005
reduce bacterial burden and
Kartika, R. W. (2015). Perawatan Luka promote wound healing: Silver-
Kronis dengan Modern Dressing. containing dressing for accelerated
Teknik, 42(7), 546–550. wound healing. International
Wound Journal, 13(4), 505–511.
Kavoosi, G., Dadfar, S. M. M., &
http://doi.org/10.1111/iwj.12467
Purfard, A. M. (2013). Mechanical,
Physical, Antioxidant, and Martin, C., Low, W. L., Amin, M. C. I.
Antimicrobial Properties of Gelatin M., Radecka, I., Raj, P., &
Films Incorporated with Thymol Kenward, K. (2013). Current
for Potential Use as Nano Wound trends in the development of
Dressing: Properties of gelatin wound dressings, biomaterials and
films …. Journal of Food Science, devices. Pharmaceutical Patent
78(2), E244–E250. Analyst, 2(3), 341–359.
http://doi.org/10.1111/1750- http://doi.org/10.4155/ppa.13.18
3841.12015
Mogoşanu, G. D., & Grumezescu, A. M.
Koosehgol, S., Ebrahimian- (2014). Natural and synthetic
Hosseinabadi, M., Alizadeh, M., & polymers for wounds and burns
Zamanian, A. (2017). Preparation dressing. International Journal of
and characterization of in situ Pharmaceutics, 463(2), 127–136.
chitosan/polyethylene glycol http://doi.org/10.1016/j.ijpharm.20
fumarate/thymol hydrogel as an 13.12.015
effective wound dressing.
Moura, L. I. F., Dias, A. M. A.,
Materials Science and
Carvalho, E., & de Sousa, H. C.
Engineering: C, 79, 66–75.
(2013). Recent advances on the
http://doi.org/10.1016/j.msec.2017.
development of wound dressings
05.001
for diabetic foot ulcer treatment—
Kurczewska, J., Pecyna, P., Ratajczak, A review. Acta Biomaterialia,
M., Gajęcka, M., & Schroeder, G. 9(7), 7093–7114.
(2017). Halloysite nanotubes as http://doi.org/10.1016/j.actbio.201
carriers of vancomycin in alginate- 3.03.033
based wound dressing. Saudi
Ng, S.-F., & Leow, H.-L. (2015).
Pharmaceutical Journal, 25(6),
Development of biofilm-targeted
911–920.
antimicrobial wound dressing for
http://doi.org/10.1016/j.jsps.2017.0
the treatment of chronic wound
2.007
infections. Drug Development and
Liakos, I., Rizzello, L., Scurr, D. J., Industrial Pharmacy, 41(11),
Pompa, P. P., Bayer, I. S., & 1902–1909.
Athanassiou, A. (2014). All-natural http://doi.org/10.3109/03639045.2
composite wound dressing films of 015.1019888
essential oils encapsulated in
Phaechamud, T., Issarayungyuen, P., &

98
Efektifitas Kandungan Modern Wound Dressing Terhadap
Perkembangan Bakteri Staphylococcus Aureus
P- ISSN: 2086-3071, E-ISSN: 2443-0900 Versi online:
Volume 9, Nomor 2, Juli 2018 http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/5160

Pichayakorn, W. (2016). (2016). Gellan Gum/Ibuprofen


Gentamicin sulfate-loaded porous Hydrogel for Dressing
natural rubber films for wound Application: Mechanical
dressing. International Journal of Properties, Release Activity and
Biological Macromolecules, 85, Biocompatibility Studies.
634–644. International Journal of Applied
http://doi.org/10.1016/j.ijbiomac.2 Chemistry, 12(4), 483–498.
016.01.040
Shahzad, S., Yar, M., Siddiqi, S. A.,
Rowan, M. P., Cancio, L. C., Elster, E. Mahmood, N., Rauf, A., Qureshi,
A., Burmeister, D. M., Rose, L. F., Z.-A., … Afzaal, S. (2015).
Natesan, S., … Chung, K. K. Chitosan-based electrospun
(2015). Burn wound healing and nanofibrous mats, hydrogels and
treatment: review and cast films: novel anti-bacterial
advancements. Critical Care, wound dressing matrices. Journal
19(1). of Materials Science: Materials in
http://doi.org/10.1186/s13054-015- Medicine, 26(3).
0961-2 http://doi.org/10.1007/s10856-015-
5462-y
Sarheed, O., Ahmed, A., Shouqair, D.,
& Boateng, J. (2016). Stephen-Haynes, J., Gibson, E., &
Antimicrobial Dressings for Greenwood, M. (2014). Chitosan:
Improving Wound Healing. In V. a natural solution for wound
A. Alexandrescu (Ed.), Wound healing. Journal of Community
Healing - New insights into Nursing, 28(1), 48–53.
Ancient Challenges. InTech.
Sebria, N. J. M., & Amin, K. A. M.

99
Efektifitas Kandungan Modern Wound Dressing Terhadap
Perkembangan Bakteri Staphylococcus Aureus

Anda mungkin juga menyukai