A. Definisi
Spasme adalah kejang otot setempat yang mengenai sekelompok atau beberapa
kelompok otot, yang timbul secara involunter. Adanya kejang otot disebabkan oleh
gangguan otot atau karena gangguan persyarafannya (Muttaqin, 2014). Buttock
adalah bagian belakang pinggul yang membentuk salah satu bagian berdaging
tempat seseorang duduk (Cambridge, 2018).
B. Anatomi dan Fisiologi
1. Os. Pelvis
B. KELAINAN
1. OA Hip
Definisi: Osteoartritis merupakan bentuk artritis yang paling umum, yang
mempengaruhi penduduk setengah baya dan lansia. Penyakit ini bersifat kronis,
degenerative, penyakit sendi progresif dan multifactorial (Lozada, 2017).
Anamnesis: usia tua, nyeri sendi yang bertambah dengan pemakaian yang
ekstensif, gerakan terbatas, kekakuan selama istirahat, dapat berkembang,
kekakuan sendi pagi hari biasanya kurang dari 30 menit, bengkak (CDC, 2018).
Gambar 1.7. Osteoartritis (Lozada, 2017)
Faktor Resiko (CDC, 2018):
1. Cidera sendi atau pemakaian berlebih
2. Usia, resiko OA bertambah seiring dengan bertambahnya usia
3. Gender, perempuan lebih banyak daripada laki-laki, terutama setelah usia
50 tahun
4. Obesitas
5. Genetik, orang yang memiliki keluarga dengan OA lebih sering terkena
OA. Orang yang memiliki OA tangan lebih sering terkena OA lutut.
6. Ras, beberapa populasi Asia memiliki resiko yang lebih rendah
7. Prosedur operasi sebelumnya
8. Kelainan tulang (contoh: Penyakit Paget dan nekrosis avaskular)
Pemeriksaan Fisik: berkurangnya ROM dan krepitasi
Parameter nilai ROM normal Hip joint :
a. Fleksi : 0 – 120o
b. Ekstensi : 5 – 20o
c. Abduksi : 0 – 40o
d. Adduksi : 0 – 25o
e. Internal rotasi (knee 90o) : 0 – 45o
f. Eksternl rotasi (knee 90o) : 0 – 45o
g. Internal rotasi (knee ekstensi) : 0 – 35o
h. Eksternal rotasi (knee ekstensi): 0 – 45o
2. Iliopsoas tendinitis
Definisi: inflamasi pada tendon atau area disekitar tendon iliopsoas (Garry,
2017).
Etiologi: trauma akut, pemakaian berlebih dari fleksi hip berulang (Garry,
2017).
Anamnesis: nyeri berbarengan dengan aktivitas olahraga seperti jogging, lari,
dan menendang, memakai sepatu, saat mau berdiri dari duduk, naik tangga,
nyeri dapat menjalar ke paha depan sampai lutut, dapat terdengar suara “snap”
atau “click” pada piggul, atau daerah selangkangan (Garry, 2017).
Pemeriksaan Fisik:
Inspeksi:
Pinggul terlihat agak fleksi dan rotasi eksternal untuk meringankan
tegangan musculotendinous, gaya jalan terlihat melangkah lebih pendek pada
sisi yang terkena (Garry, 2017).
Palpasi:
Menilai kemiringan pelvis anterior akibat pengetatan m. iliopsoas.
Pasien berbaring dan lutut difleksikan. Kemudian paha di fleksikan lebih lanjut
sambil ditahan (Lumbantobing, 2014).