SISTEM UTILITAS
RUMAH SAKIT SANTA ELISABETH
BATAM SANTA ELISABETH BATAM
1. Latar Belakang
Bangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan
tempat dan kedudukannya, sebagian atau seluruhnya yang berada di atas tanah/ perairan,
hunian maupun tempat tinggal, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya maupun kegiatan
khusus.
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat
jalan, dan gawat darurat. Fasilitas adalah segala sesuatu hal yang menyangkut Sarana,
Prasarana maupun Alat (baik alat medik maupun alat non medik) yang dibutuhkan oleh
Sarana adalah segala sesuatu benda fisik yang dapat tervisualisasi mata maupun teraba
oleh panca indra dan dengan mudah dapat dikenali oleh pasien dan (umumnya)
merupakan bagian dari suatu gedung ataupun bangunan gedung itu sendiri. Sistem Utilitas
(Prasarana) adalah benda maupun jaringan / instalasi yang membuat suatu sarana yang ada
Sistem kunci adalah prasarana (sistem utilitas) yang memegang peranan penting dalam
pemeliharaan sistem Utilitas dan Sistem kunci rumah sakit adalah tata cara pemeriksaan,
pemeliharaan, uji fungsi dari Sistem Utilitas dan Sistem Kunci yang ada di rumah sakit.
2. Maksud Dan Tujuan
Defenisi utilitas adalah sistem dan peralatan untuk menunjang layanan penting bagi
keselamatan pasien. Sistem utilitas sering disebut sistem penunjang. Sistem ini mencakup
jaringan listrik, air, ventilasi dan aliran udara, gas medik, perpipaan, uap panas, limbah, sistem
komunikasi dan data.
Sistem utilitas yang berfungsi efektif disemua tempat di rumah sakit menciptakan lingkungan
asuhan pasien yang baik. Untuk memenuhi kebutuhan pasien, keluarga pasien, pengunjung,
dan staf, sistem utilitas harus dapat berfungsi efisien. Asuhan pasien rutin dan darurat, berjalan
selama 24 jam terus menerus, setiap hari, dalam waktu 7 hari dalam seminggu. Jadi,
kesinambungan fungsi utilitas merupakan hal esensial untuk memenuhi kebutuhan pasien
termasuk listrik dan air harus tersedia selama 24 jam terus menerus, setiap hari, dalam waktu 7
hari dalam seminggu.
Manajemen utilitas yang baik dapat menghasilkan sistem utilitas berjalan efektif dan
mengurangi potensi risiko yang timbul. Untuk itu rumah sakit harus melakukan pemeriksaan
berkala, pemel;iharaan preventif dan pemeliharaan lainnya.
BAB II
RUANG LINGKUP
a) Ketersediaan air dan listrik 24 jam setiap hari dan dalam waktu tujuh hari dalam
seminggu secara terus menerus.
b) Membuat daftar inventaris komponen-komponen sistem utilitas dan memetakan
pendistribusiannya dan melakukan update secara berkala
c) Pemeriksaan dan pemeliharaan serta perbaikan semua komponen utilitas yang ada di
daftar inventaris.
d) Jadwal pemeriksaan, testing, pemeliharaan semua sistem utilitas berdasar kriteria
seperti rekomendasi dari pabrik, tingkat risiko dan pengalaman RS
e) Pelabelan pada tuas-tuas kontrol sistem utilitas untuk membantu pemadaman darurat
secara keseluruhan atau sebagian
f) Komponen listrik yang digunakan rumah sakit sesuai dengan standar dan peraturan
perundang-undangan
BAB III
TATA LAKSANA
A. Instalasi Air
Sumber air bersih di Rumah Sakit Santa Elisabeth Batam berasal dari ATB . Setiap
semester air ATB diperiksan ke Laboratorium Sucofindo cabang Batam. Adapun
parameter yang digunakan untuk pemeriksaan air adalah sudah sesuai dengan
Permenkes 416/Menkes/Per/IX/1990 tentang Persyaratan Kualitas air bersih
(Parameter Fisika, Kimia (anorganik dan organik), dan Mikrobiologi.
B. Instalasi Listrik
Listrik di Rumah Sakit Santa Elisabeth Batam berasal dari PT. PLN (Persero).
Apabila PLN tidah dapat memenuhi kebutuhan listrik di RSE maka digantikan oleh
generator set (Genset). RSE mempunyai generator : 1 dengan kekuatan 800 KVA.
Daya listrik dari PLN akan digantikan genset dalam waktu 2-3 detik. Apabila genset
mengalami gagal fungsi, maka ada daya listrik cadangan dari Sistem UPS
(Uninterruptible Power Supply) dan Pihak Manajemen/Petugas menghubungi
langsung pihak PLN untuk dapat mengatasi yaitu tidak ikut giliran untuk padam (di
Kota Batam sistem listrk di padamkan adalah bergiliran). Sistem UPS ini terdapat di
peralatan medis yang sifatnya untuk penunjang hidup.
Contohnya : ventilator, mesin anestesi, bedside monitor.
7. Belting Kipas
Pemeriksaan : Gerakan kipas dan kondisi kipas
Pemeliharaan : Apabila ada kerusakan, dilakukan penggantian kipas
8. Tangki Minyak
Pemeriksaan : Apakah terisi penuh
Pemeliharaan : Jika minyak kurang, dilakukan pengisian
9. Saringan Minyak
Pemeriksaan : Kotor atau tidak
Pemeliharaan : Jika kotor diganti dengan yang baru. Penggantian rutin
saringan dilakukan tiap 6 bulan.
10. Uji Fungsi
Hidupkan dan panaskan Genset secara manual (AMF)
Pastikan suara Genset lansam
Dilakukan pemeriksaan sensor temperature dan oli
Pemeriksaan tombol “STOP” berfungsi dengan baik
Matikan mesin apabila temperatur mesin normal (80 o C)
b. Service kubikel
Pemeriksaan : Pemeriksaan terhadap komponen kabel, pensaklaran, stop
kontak
Pemeliharaan : Apabila ada komponen yang rusak, dilakukan penggantian.
c. Panel listrik
Pemeriksaan : Pemeriksaan terhadap komponen NCB, Auto breaker
Pemeliharaan : Apabila ada komponen yang rusak, dilakukan
penggantian.
d. Spalir trafo
Pemeriksaan : Pemeriksaan Tegangan
e. Lampu
Pemeriksaan : Pemeriksaan pensaklaran dan penerangan
Pemeliharaan : Apabila ada komponen yang rusak, dilakukan
penggantian.
f. Sistem UPS
Pemeriksaan dan pemeliharaan :
Pemeriksaan terhadap power suplay, pastikan normal
Pemeriksaan perangkat elektronik pada papan PCB, bersihkan dengan
menggunakan kuas
Pemeriksaan battery charger, dengan memastikan inferter berfungsi
dengan baik (ukuran input-output 12 VDC-220 V)
Pemeriksaan accu/battery UPS, dengan memastikan kualitas battery
dalam kondisi baik (12VDC/ 7 Ampere)
Uji fungsi :
Aktifkan UPS, kemudian UPS disambungkan ke perangkat.
Saat power input diputus, pastikan perangkat masih hidup. Minimal
dapat bertahan 15-30 menit.
C. Gas medis
Pemeriksaan dan pemeliharaan gas medis meliputi :
1. Pemeriksaan terhadap tekanan Gas O2 dan jumlah tabung Gas O2
2. Pemeriksaan terhadap tekanan Gas N2O
3. Pemeriksaan terhadap kompresor dental dengan cara pembuangan angin setiap
harinya.
D. Lift (Elevator)
Pemeriksaan dan pemeliharaan lift selain dilaksanakan oleh teknisi, juga dilakukan
oleh pihak PT. Eka Perkasa)
Pemeriksaan oleh teknisi dilakukan sekali sehari, meliputi :
1. Pemeriksaan kondisi Break (rem)
2. Pemeriksaan Slink (kawat pengait)
3. Pemeriksaan Clift Hanger
4. Pemeriksaan oli rem
2. Chiller
Pemeliharaan :
Dilakukan pembersihan atau penyetelan terhadap permukaan luas unit chiller
ini dengan cara menyeka dengan kain atau dengan sikat pembersih.
Dilakukan pembersihan terhadap komponen pipa air pendingin kondensor
dan koil pipa pendingin evaporator dengan cara membuka bagian penutup
mesin chiller yang telah ditentukan oleh pabrik pembuatnya. Pembersihan
dilakukan pada saat mesin chiller tidak beroperasi.
Untuk penggantian refrigerant mesin chiller dilakukan sesuai petunjuk mesin
tersebut. Fluida yang digunakan adalah R-22, R-11 atau refrigerant lain
sesuai petunjuk pabrik.
3. Unit Pengolah Udara
Pemeliharaan
- Dilakukan pembersihan atau penyekaan pada rumah unit dengan cara
menyeka dengan kain atau sikat pembersih dan deterjen.
- Dilakukan pembersihan terhadap komponen filter udara dengan cara
membuka filter, komponen pipa pembuangan air dan panci pembuangan
dengan cara membuka penutup untuk perawatan bagian bawah AHU,
komponen koil pendingin dengan cara membuka bagian penutup untuk
perawatan bagian evaporator
- Dilakukan pengontrolan baut-baut yang kendor pada jalur aliran pipa
dengan cara mengkokohkan baut yang kendor sesuai dengan petunjuk
pabrik.
- Dilakukan penyetelan thermostat pendinginan sesuai dengan kebutuhan
pendinginan di dalam ruangan dengan cara mengatur thermostat pada
kondisi temperatur ruangan yang diinginkan.
Perbaikan kecil
Bila tali kipas rusak dilakukan penggantian baru. Bila ditemui kondisi
pendingin yang rusak dilakukan penggantian sesuai dengan bahan yang
semula
4. Cooling Tower
a) Pemeliharaan
Dilakukan pembersihan atau penyekaan pada rumah unit dengan kain atau
sikat pembersih dan deterjen.
Dilakukan pembersihan pada komponen lauver/ filling udara, kipas udara,
saringan air keluar, panci penampung/ filter drain dengan membuka
lauver/ filling udara dan dikeluarkan kemudian dibersihkan dengan cara
menggunakan alat, kain/sikat pembersih dan deterjen sedangkan untuk
kipas udara, saringan air keluar dan panic penampung dibersihkan di
tempat dengan menggunakan alat yang sama seperti di atas.
Dilakukakan pencampuran fluida cair pada air cooling tower yang
gunanya untuk membantu menurunkan temperatur air dan juga mencegah
timbulnya korosi pada instalasi cooling tower.
Dilakukan pelumasan terhadap motor listrik penggerak propeller dengan
cara melumasi poros yang berputar.
Dilakukan penyetelan/ pengaturan terhadap katup pelampung sesuai
dengan kebutuhan air cooling tower. Penyetelan dilakukan dengan cara
kalibrasi level pelampung yang berhubungan dengan make up water
terhadap kebutuhan air cooling tower yang ditunjukkan oleh meter air
yang ada.
3. Volume control
Pemeliharaan
Pembersihan permukaan dari kotoran dilakukan dengan kain lap,
sedangkan kemacetan pada kontak mekaniknya dibersihkan dengan
contact cleaner. Knop yang longgar dapat dilakukan penyetelan atau
penguatan dengan obeng.
Perbaikan kecil
Knop yang aus dapat dilakukan penggantian dengan elemen yang sama
4. Speaker
Pembersihan permukaan dari debu dilakukan dengan kuas.
b) Telepon
1. Pesawat telepon
Pemeliharaan
Handset dibersihkan dengan kain lap, sedangkan microphone sebaiknya
dilakukan dengan compressor angin.
2. Jack/outlet telepon
Pemeliharaan
Dilakukan penyetelan dengan obeng bila jack/outlet telepon longgar
Perbaikan kecil
Bila terjadi kerusakan dilakukan penggantian.
3. Main Distribution Frame (MDF)
Pemeliharaan
Debu yang terdapat pada MDF dibersihkan dengan kuas. Kabel-kabel
yang longgar pada terminal kabel diperkuat dengan obeng ataupun
dengan penyolderan.
G. Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Air limbah rumah sakit yang berasal dari rawat inap, rawat jalan, laboratorium,
lain-lain masuk ke bak IPAL, sedangkan air limbah dari dapur dan kantin masuk ke
grase trap untuk memisahkan lemak. Air limbah yang berasal dari toilet sebelumnya
masuk ke septic tank kemudian dialirkan ke IPAL.
a. Saluran dari sumber air limbah menuju IPAL
Air limbah rawat inap IPAL
IGD,ICU,OK,VK IPAL
Laboratorium,radiologi IPAL
Poly IPAL
Dapur Grease trap IPAL
Wc ruang perawatan Septic tank IPAL
Wc ruang non medis/kantor Septic tank IPAL
Kantin Grease trap IPAL
Diagram alir proses produksi
Limbah cair Limbah cair non
infeksius infeksius Dapur
Screening
Sampah IPAL
incinerator Drainase
Kesling RSE
Air sisa atau air yang tidak digunakan lagi dari unit perawatan dan dari setiap
unit rumah sakit masuk ke dalam primary tank, dalam bak ini terdapat screening
yang bertujuan menyaring partikel kasar dan kotoran yang terbawa dalam air
limbah. Dari primary tank air limbah menuju Equalization tank sebagai penampung
fluktuasi debit air limbah yang masuk serta menampung bermacam-macam
karakteristik/ sifat air limbah yang berbeda-beda. Air limbah di pompa menuju
clarifier tank di dalam bak equalization pump. Didalam clarifier tank air akan
diendapkan pada screen.
Dari clarifier, air kemudian masuk ke dalam reactor yaitu FBK-Bioreactor
(biodetox) merupakan system pengolah limbah secara aerobic dengan
menggunakan system fixed bed cascade. Sistem ini terdiri dari sebuah reactor dan
di dalamnya terdapat elemen fixed bed atau media film yang berfungsi sebagai
tempat berkembangbiaknya mikroorganisma.
Dengan system ini, mikroorganisma pembentuk film akan melekat, tumbuh dan
berkembang pada permukaan elemen tersebut. Dengan adanya media tersebut
mikroorganisma dapat ditumbuhkan dengan spectrum yang amat luas seperti
bakteri lipolitic untuk pemakan lemak, bakteri proteolitic untuk pemakan protein,
bakteri pemakan detergent, bakteri warna dan sebagainya. Pada system ini aerasi
dibutuhkan karena mikroorganisma yang digunakan adalah mikroorganisma aerob.
Air limbah dari FBK-Bioreaktor dialirkan ke chlorination tank, disini dilakukan
penjernihan air limbah dengan menambahkan kaporit. Kaporit berfungsi untuk
mematikan bakteri-bakteri yang ada sebelum di alirkan ke lingkungan. Untuk
memenuhi kualitas air limbah sesuai dengan baku mutu yang ditentukan oleh
pemerintah dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik
Indonesia No. P.68/Menlhk- Sekjen/2016 Tentang Baku mutu air limbah domestik,
maka rumah sakit santa Elisabeth batam bekerjasama dengan PT. Sucofindo cabang
batam dengan parameter pemeriksaannya adalah pH, TSS, BOD 5 days 200C, COD
By K2Cr2O7, Ammonia (NH3), oil & grease, Total Coliform.
1. Pencatatan
Pencatatan hasil pemeriksaan dan pemeliharaan diisi di lembaran pengecekan.
2. Pelaporan
Pelaporan hasil pemeriksaan dan pemeliharaan dilakukan setiap bulan oleh
penanggungjawab bidang pemeliharaan Sistem Utilitas
21