Anda di halaman 1dari 13

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang maha Esa, Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya pada kita semua sehingga kami bisa menyelsaikan
Makalah ini dengan baik dan lancar, untuk menyelesaikan tugas ilmu alamiah dasar, dan
mengembangkan kemampuan menulis dan diskusi kami.

Tak lupa kami ucapkan terima kasih yang sebanyak – banyaknya kepada semua pihak yang telah
berpartisipasi dalam penyusunan Makalah ini, kami ucapkan banyak terima kasih.Semoga segala
bantuan dan dukungan yang diberikan kepada kami, mendapat imbalan yang berlipat dari Tuhan
YME.

Kami menyadari dalam penulisan Makalah ini masih terdapat beberapa kekurangan, sehingga
saran dan kritik yang membangun sangat kami butuhkan dalam penyempurnaan Makalah ini.
Atas saran, kritik maupun bantuannya kami ucapkan terima kasih.

Samarinda, April
2019
Latar Belakang
Unsur merupakan zat tunggal yang sederhana. Unsur dapat ditemukan di alam bebas ataupun
didalam tanah, ada pula unsur yang belum dapat ditemukan di alam bebas. Wujud unsur pun
berbeda-beda sesuai dengan tempat ditemukannya. Unsur dapat berbentuk dalam zat padat, cair
atau gas.Sampai saat ini sudah ditemukan 115 macam unsur dengan sifat-sifat yang khas untuk
setiap unsur. Ketika unsur yang dikenal sudah banyak, para ahli berupaya membuat
pengelompokan sehingga unsur-unsur tertata dengan baik. Sistem priodik merupakan suatu cara
untuk mengelompokkan unsur-unsur berdasarkan sifatnya. Pengelompokkan unsur mengalami
golongan, periode, dan sifat-sifat unsur dalam system periodik modern.
TABEL PERIODIK UNSUR DAN PERSAMAAN KIMIA
A. Perkembangan Tabel Periodik

Mencari keteratutran adalah salah satu aspek terpenting dalam kegiatan ilmu. BOYLE sebagai
pelopor ilmu kimia modern adalah orang pertama yang memberikan definisi unsur adalah suatu
zat yang tidak dapat dibagi-bagi lagi menjadi dua zat atau lebih dengan cara kimia. Sejak itu
orang dapat menyimpulkan bahwa unsur-unsur mempunyai sifat yang jelas dan ada kemiripan
diantara sifat unsur-unsur itu. Akhirnya ditemukan bahwa kemiripan ini muncul secara teratur
dan secara periodic jika unsur-unsur ini di atur menurut bobot atom. Keteraturan ini, pada tahun
1869, dikenal sebagai keperiodikan yang dinyatakan dalam suatu daftar sebagai susunan berkala
atau sistem periodic.

Perkembangan sistem periodik dimulai pada akhir abad 18 dan permulaan abad 19.

1. Lavoiser (1769)
Setelah BOYLE memberikan penjelasan tentang konsep unsur, LAVOISER pada tahun
1769 menerbitkan suatu daftar unsur-unsur. Lavoiser membagi unsur-unsur dalam logam dan
non logam. Pada waktu itu baru dikenal kurang lebih 21 unsur.Setelah ditemukan unsur-unsur
lain lebih banyak tidak mungkin bagi lavoiser untuk mengelompokkan unsur-unsur itu lebih
lanjut.
2. Dalton.
Pada permulaan abad 19 setelah teri atom Dalton disebar luaskan, orang berusaha
mengklafisikan unsur secara langsung atau tidak langsung berdasarkan teori ini. Meskipun teori
atom Dalton tidak mengandung hal-hal yang menyangkut pengklafikasian unsur. Tetapi teri ini
telah mendorong orang untuk mencari hubungan antara sifat-sifat unsur dengan atom. Pada
waktu itu bobot atom merupakan sifat yang dapat dipakai untuk membedakan atom su
atu unsur dengan atom unsur yang lain.
3. Lothar Meyer (1869)
Meyer menemukan hubungan yang lebih jelas antara sifat unsur dan bobot atom. Meyer
mengukur volume atom setiap unsur dalam keadaan padat. Volume atom setiap unsur adalah
bobot atom unsur dibagi dengan kecepatannya.
4. Dimitri Mendeleev (1869)
Jika Meyer menyusun daftar unsur berdasarkan sifat fisika, Mendeleev lebih menemukan
sifat kimia unsur-unsur. Salah satu kelebihan Mendeleev, ia telah memperhitungkan unsur-unsur
yang belum ditemukan. Mendeleev kemudian mengemukakan tentang adanya hubungan antara
sifat-sifat dengan bobot atom unsur-unsur. Ia kemudian menyusun daftar unsur berdasarkan
kenaikan bobot atom dan unsur-unsur dengan sifat-sifat hampir sama ditempatkan dalam satu
golongan. Ia mengamati adanya beberapa sifat yang berkala dan kemudian mengemukakan
hokum berkala, yang menyatakan bahwa sifat unsur-unsur merupakan fungsi berkala dari bobot
atom.

Daftar ini dikenal dengan, “Daftar Periodik Mendeleev”.


Pada daftar ini ditemukan adanya penyimpangan yaitu, pada unsur telurium dengan
yod,dan kalium dengan argon yang penempatannya tidak sesuai dengan kenaikan bobot atom.

Moseley memperbaiki susunan daftar ini, yaitu urutan unsur-unsur dalam sistem periodic adalah
berdasarkan nomor atom.
B. SISTEM PERIODIK PANJANG

Sistem periodik yang dipakai sekarang adalah sistem periodik bentuk panjang yang

disusun berdasarkan kenaikan nomor atom unsur, serta mengikuti aturan Aufbau dan aturan

Hund. Unsur-unsur dalam sistem periodik dapat dikelompokan dalam perioda dan golongan.

Pengelompokan secara horizontall disebut dengan perioda yang terdiri dari 7 perioda, sedangkan
pengelompokan secara vertikal disebut golongan yang terdiri atas 2 golongan yaitu A dan B.
Unsur-unsur golongan A disebut unsur-unsur representatif (unsur-unsur utama) yang terdiri dari
8 golongan yaitu golongan IA - VIIIA.

Unsur-unsur golongan B disebut unsur-unsur transisi yang terdiri dari

8 golongan yaitu golongan IB - VIIIB.

Golongan A mempunyai konfigurasi elektron terluar ns1-2 np0-6, yang berarti :

- pangkat merupakan jumlah elektron pada kulit terluar

- n menunjukkan periode
- jumlah elektron pada kulit terluar menunjukkan golongan.

Contoh Soal 1.
11
Na = 1s2 2s2 2p6 3s1

Temasuk golongan IA, periode 3.

Golongan B mempunyai konfigurasi terluar (n-1)d1-10 ns1-2 yang berarti:

pangkat merupakan jumlah elektron pada kulit terluar

- n menunjukkan periode

Catatan

Jika jumlah elektron - 8 - 10, maka unsur termasuk golongan VIII(B).

Jika jumlah elektron - 11, maka unsur temasuk golongan IB

Jika jumlah elektron - 12, maka unsur termasuk golongan IIB untuk jumlah elektron

lainnya sama dengan penentuan golongan A.

Contoh Soal

25 Mn = 1s2 2s2 sp6 3s2 3p6 4s2 3d5

Termasuk golongan VII B, periode 4

29 Cu = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d10

Termasuk golongan I B, periode 4


Berdasarkan konfigurasi elektronya makaTabel
unsur-unsur dalam susunan berkala dapat
Unsur Periodik

dikelompokan atas unsur-unsur :

Blok S : Yaitu unsur-unsur yang elektron terluanya mengisi orbital s. Dalam susunan berkala
unsur-unsur yang elektron terluarnya mengisi orbital s adalah unsur-unsur golognan IA dan IIA.

Blok P : Yaitu unsur-unsur yang elektron terluarnya mengisi orbital p. Dalamsusunan berkala
unsur-unsur yang elektron terluarnya mengisi orbital p adalah unsur-unsur glongan IIIA sampai
dengan golongan VIIIA.

Blok D : Yaitu unsur-unsur yang elektron terluarnya mengisi orbital d. Dalam susunan berkala
unsur-unsur yang elektron terluarnya mengisi orbital d adalah unsur-unsur golongan transisi IB
sampai dengan VIIB ditambah golongan VII.

Blok F : Yaitu Unsur-unsur yang elektron terluarnya mengisi orbital f. Unsur-unsur blok f
ini meliputi unsur-unsur lantanida dan aktinida.
C. SIFAT PERIODIK UNSUR

1. Sifat Logam

Unsur-unsur dapat dibagi menjadi:

● logam yaitu : zat yang dapat menghantarkan listrik dan panas


● bukan logam yaitu : zat yang tidak menghantarkan listrik
● semi logam (metaloid) yaitu : zat yang bersifat logam sekaligus bukan logam.

Dalam satu golongan makin ke atas letak suatu unsur sifat logam makin herkurang. Dan

dalam satu perioda makin ke kanan letak suatu unsur sifat logam kian berkurang.

2. Jari-jari Atom

Dalam sanu periode makin ke kanan letak suatu unsur. jari-jari atom semakin kecil. hal

ini disebabkan jumlah proton dalam inti dan jumlah clektron dalam orbital bertambah,
sehingga tarikan elektrostatik antara partikel yang berlawanan muatan bentambah. Flektron yang
berada pada kulit tertuar akan ditarik ke inti schingga ukuran atom bertambah kecil.

Dalam satu golongan makin ke bawah lctak suatu. jari-jari alom semakin besar. Ini
disebabkan bertambahnya kulit elektron sesuai dcngan bertambahnya hilangan kuantum utama.

3. Jari-jari Ion

Suatu atom yang melepaskan elcktron jari-jari ionnya lebih kecil dibanding dengan jari-
jari atom netralnya. Ini disebabkan tarikan inti yang lebih kuat dibandingkan tarikan inti pada
atom netral. Sebaliknya, apabila suatu atom menangkap elektrun, maka jari-jari ionnya lebih
besar dibandingkan dengan jari-jari atom netralny:a

4. Energi Ionisasi (Potensial Ionisasi)

Energi ionisasi adalah energi yang diperlukan untuk melepaskan satu elektron dari suatu
atom yang berdiri sendiri. Dalam sanu golongan, energi ionisasi scmakin berkurang jika nomor
om bertambah. Ini disebabkan karena makin bertambahnya kulit elcktron, maka elektron pada
kulit lerluar berada semakin jauh dari inti. Ini menyebabkan gaya tarikan ke inti semakin kecil
dan elektron dengan mudah dapat dilepaskan. Dalam satu periode, pada umumnya energi ionisasi
cenderung bertambah dari kiri ke kanan.

5. Afinitas Elektron

Afinitas elektron adalah energi yang dilepaskan jika atom dalam bentuk gas menerima

elektron dengan membentuk ion negatif.

Dalam satu golongan makin ke bawah lctak suatu unsur afinitas elektron makin
berkurang.

Dalam satu periode makin ke kanan letak suaru unsur afinitas elektron makin bertambah.

Ini disebabkan makin kecil jari-jari atom, afinitas elektron makin besar.

6. Keelektronegatifan

Keelekuronegatifan adalah kemampuan suatu atom untuk menarik elektron. Ini berkaitan
dengan energi ionisasi dan afinitas elektron. Sifat keelektronegatifan sama dengan encrgi ionisasi
dan finitas elektron, yaitu makin kecil jari-jari atom maka harga keelektronegatifan makin besar

7. Sifat-sifat Magnetik

Suatu atom menunjukkan sifat-sifat magnetik jika ditempatkan dalam medan magnetik.
Atom dapat dikelompokkan dalam dua golongan bendasarkan sifat magnetiknya. Suatu atom
dikatakan memiliki gejala diamagnetisme jika intcraksi elektron yang berpasangan dengan
medan magnetik akan tolak menolak. Sifat diamagnctik ini dapat dikalahkan oleh sifat
paramagnctik, yaitu gejala yang disebabkan apabila suanı atom mempunyai tidak berpasangan.
Makin banyak elektrun yang tidak berpasangan makin kuat gaya tarik medan magnetnya.

D. CARA MENENTUKAN REAKSI KOEFISEIN REAKSI

Persamaan kimia adalah lambing lambing yang menyatakan suatu reaksi kimia.Sedangkan yang
dimaksud Reaksi kimia adalah suatu proses dimana zat zat baru yaitu hasil reaksi,terbentuk dari
beberapa zat aslinya yang disebut pereaksi.
Biasanya suatu reaksi kimia disertai oleh kejadian kejadian fisika seperti perubahan
warna,pembentukan endapan,atau timbulnya gas.

Suatu persamaan reaksi kimia

aA +bB ------- >cC +dD

a,b,c,d adalah perbandingan bilangan zat dalam reaksi yang menyatakan jumlah mol.

jumlah koefisien pereaksi harus berbanding lurus dengan koefisien hasil reaksi.

Contoh Soal Menentukan Koefisien reksi ( reaksi setimbang )

Contoh Soal 4.

A1(p) + C12 (g) ----- > A1C13 ( belum setimbang)

A1(p) + 3 C12 (g) ------> 2 A1C13 (belum setimbang)

2 A1(p) + C12 (g) -------- > 2 A1C13 (reaksi setimbang)

E. Macam Reaksi

Dengan mengetahui beberapa sifat jenis reaksi, kita dapat menerangkan reaksi-reaksi kimia lebih
mudah.
Persamaan reaksi dapat ditulis apabila sudah diketahui rumus molekul zat-zat pereaksi dan hasil
reaksi.
Secara umum dikenal 5 macam reaksi.
1. Reaksi Kombinasi
2. Reaksi Penguraian
3. Reaksi Pertukaran
4. Reaksi Pertukaran Berganda
5. Reaksi Netralisasi

1. Reaksi Kombinasi
Reaksi Kombinasi adalah reaksi dua atau lebih zat (baik unsur atau senyawa)
yang bereaksi membentuk satu hasil reaksi.
Beberapa jenis reaksi kombinasi adalah sebagai berikut:
a. Logam + Non Logam ------- >Senyawa Biner
Contoh : 4 Al(p) + 3 O2(g) ----------> 2 Al2O3(p)
b. Bukan Logam + Oksigen ------- > Oksida Bukan Logam/
Contoh: 2 C (p) + O2(g) sedikit ------- > 2 CO (g)
2 C(p) + O2(g) banyak -------> 2 CO (g)

c. Oksigen Logam + Air ------- > Hidroksida Logam (basa)


Contoh : CaO(p) + H2O ------- > Ca(OH)2(lar)

d. Oksida Bukan Logam + ------- >Air-------> Asam Oksi


Contoh: SO3 + H2O ------- > H2SO4

e. Oksida Bukan Logam + Oksida Logam ------- > Garam


Contoh: CaO(p) + SO2(g) ----------------- > CaSO3(p)
Oksigen logam adalah anhidrida basa
Oksigen bukan logam adalah anhidrida asam

2. Reaksi Penguraian
Reaksi penguraian adalah suatu bentuk dua atau lebih zat baru yang hasilnya bisa unsur atau
senyawa. Kadang-kadang untuk penguraian diperlukan pemanasan.
Umumnya merupakan reaksi khusus.

a. Hidrat
Dipanaskan terurai menghasilkan air dan garam anhidrat
Contoh : BaCl2 2H2O------- > BaCl2(p) + 2 H2(g)O

b. Klorat
Dipanaskan terurai membentuk klorida dan gas oksigen
Contoh : 2 KClO3------- > 2 KCl (p) + 3 O2(p)

c. Bebera oksida logam


Bila dipanaskan membentuk logam bebas dan gas oksigen
Contoh : 2 HgO(P) ------- > 2 Hg (c) + O2(g)

d. Beberapa karbonat
Bila dipanaskan terurai membentuk oksida dan karbondioksida
Contoh : CaCO3 (p) ------- > CaO(P) + CO2(p)

e. Bikarbonat
Kebanyakan bila dipanaskan membentuk suatu oksida, air dan karbondioksida
Contoh : Ca (HCO3)2 (p)------- > ------- > CaO (p) + 2 CO2 (g) + H2O (g)
Karbonat golongan IA dipanaskan menghasilkan karbonat, karbondioksida dan air.
f. Air
Akan terurai menjadi gas Hidrogen dan gas Oksigen bila langsung dialiri listrik.
Arus Listrik
2 H2O (c) --------------------- >2 H2(g) + O2(g)
Langsung

3. Reaksi pertukaran
Kebanyakan dari jenis reaksi salah satu pereaksinya adalah logam yang akan menggantikan ion
logam lain dari larutan.
Logam yang menggantikan harus lebih aktif dari logam yang digantikan.
Deret keaktifan logam disebut deret volta.
Li K Ba Ca Na Mg Al Zn Fe Ni Sn Pb (H) Au
Susunan ini makin kekanan reaksinya kurang aktif.
Logam yang terletak disebelah kiri H dapat bereaksi dengan asam kuat encer menghasilkan gas
Hidrogen

Contoh :
1). Fe (p) + CuSO4(aq) ------- > FeSO4(aq) + CU (P)
2). Cu (p) + FeSO4(aq XX
3). Zn (p) + 2 HCl (aq) ------- > ZnCl2(aq) + H2 (g)
Reaksi pertukaran dapat terjadi juga pada deret bukan logam, misalnya deret halogen F Cl Br I.
Contoh :
1). Cl2(g) + 2 Na Br (aq) ------------> 2 NaCl (aq) + Br2(c)
2). I2(P) + 2 NaBr (aq) XX

4. Reaksi pertukaran rangkap

Reaksi pertukaran rangkap adalah suatu reaksi dimana terjadi pertukaran antara dua pereaksi.
Contoh :
------- >AgNO3(aq) + NaCl(aq)------- > ------- >AgCl (p) + NaNO3(aq)

No; dan Cl ditukar tempatnya sehingga NO; bergabung dengan Na+ dan Cl- bergabung dengan
Ag+ membentuk AgCl yang tidak larut.

5. Reaksi netralisasi

Reaksi netralisasi terjadi pada suatu asam atau oksida asam bereaksi dengan basa atau oksida
bisa membentuk garam dan air.
Bila tidak tebentuk air maka reaksinya antara oksida asam dan oksida basa (= reaksi
penggabungan).
Macam reaksi netralisasi :
a. Asam + Basa ------- > Garam + Air
Contoh :
HCl (aq) + NaOH (aq) ------- > NaCl (aq) + H2O (aq)

b. Oksida Logam + Asam------- >Garam + Air


Contoh :
CaO (p) + 2 HCl (aq) ------- > H2O (C) + CaCl2 (aq) ------- >

c. Oksida bukan logam + basa ------- > Garam + Air


Contoh :
SO2 (g) + 2 NaOH (aq) ------- > Na2SO3 (aq) + H2O (g)

d. Oksida asam + oksida basa ------- > Garam


Contoh :
MgO (p) + SO3 ------- > MgSO4 (p)

e. Ammonia + asam ------- > garam ammonia


Contoh :
NH3 (g) + HCl (aq) ------- > NH4Cl (P)

Anda mungkin juga menyukai