JUSMITA
21806149
KELAS E (NONREG)
terakhir SD, suku Bugis, agama Islam , pekerjaan petani dengan penghasilan
yang tidak menentu. Tn Bahar mempunyai istri yaitu Ny Risna umur 46 tahun
Bahar tinggal serumah dengan Ny Risna dan tiga orang anaknya yaitu saudara
Rahmat umur 25 tahun, saudara Risman umur 20 tahun, dan saudari Rini
dan ruang tamu, ruang dapur dan tempat tidur hanya dibatasi tripleks, dan
memiliki satu WC. Lantai rumah terbuat dari semen, keadaan rumah yang
Tn Bahar saat ini mengeluh sering batuk, sesekali sesak, flu, sakit
mengira flu biasa yang terjadi pada dirinya dan Tn Bahar mengatakan
memiliki tetangga samping rumah dengan penyakit yang sama. Tanda-tanda
vital klien yaitu Tekanan Darah 130/90 mmHg, Suhu 38 ºC, Nadi 90 x/i,
berharap agar Tn Bahar dapat segera sembuh dari penyakit yang dideritanya.
B. Diagnosa Keperawatan
yaitu bersihan jalan nafas tidak efektif yang ditandai dengan data subjektif :
Klien mengatakan demam, sakit kepala, flu, sesekali sesak, batuk, dan
hanya mengira flu biasa yang terjadi pada dirinya dan klien mengatakan
memiliki tetangga samping rumah dengan penyakit yang sama. Data objektif :
Kurang ventilasi, keadaan rumah yang kurang bersih, Rumah yang padat.
C. Intervensi
efektif, intervensi yang dibuat adalah (1) kaji fungsi pernafasan, (2) berikan
pasien posisi semi fowler atau fowler, (3) bantu/ajarkan batuk efektif dan
latihan jalan nafas, (4) kolaborasi pemberian obat. Dan intervensi resiko
tentang Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), (2) berikan penjelasan pada
Akut (ISPA), (3) diskusikan dengan keluarga tentang dampak jika ISPA
tidak di atasi, (4) jelaskan pada keluarga cara yang bisa dilakukan untuk
(ISPA), (5) jelaskan pada keluarga tentang fasilitas kesehatan yang dapat
(ISPA).
D. Implementasi
1. Kunjungan pertama
pasien posisi semi fowler atau fowler : pasien nyaman dengan posisi semi
pasien mengerti dan tau cara batuk efektif dan latihan nafas dalam. (4)
dampak jika ISPA tidak di atasi : klien dan keluarga mengatakan belum
mengetahui dampak jika tidak mengatasi penyakit Infeksi Saluran
Pernafasan Akut (ISPA) secara dini, (4) Menjelaskan pada klien dan
2. Kunjungan kedua
pasien posisi semi fowler atau fowler : pasien nyaman dengan posisi semi
pasien mengerti dan tau cara batuk efektif dan latihan nafas dalam. (4)
dampak jika ISPA tidak di atasi : klien dan keluarga mengatakan sudah
Pernafasan Akut (ISPA) secara dini, (4) Menjelaskan pada klien dan
3. Kunjungan ketiga
pasien posisi semi fowler atau fowler : pasien nyaman dengan posisi semi
pasien mengerti dan tau cara batuk efektif dan latihan nafas dalam. (4)
klien dan keluarga cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi resiko
terjadinya penularan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) : klien dan
E. Evaluasi
dengan adanya kemampuan untuk bernafas, jalan nafas bersih, tidak ada
klien sudah mengenal tentang Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), klien
Akut (ISPA), klien dan keluarga sudah mengetahui dampak jika tidak
mengatasi penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) secara dini, klien
dan keluarga sudah mengerti cara yang dapat di lakukan untuk mengatasi