Anda di halaman 1dari 16

1.

Infertilitas
Infertilitas, atau terkadang disebut kemandulan, adalah sebuah istilah dapat juga
diartikan sebagai kegagalan, tidak berhasil, atau tidak dapat membentuk. Istilah
infertilitas banyak digunakan pada bidang reproduksi yang dimaksudkan untuk
membuahkan keturunan pada manusia maupun hewan. Reproduksi dilakukan
melalui hubungan seksual antara pria dan wanita atau jantan dan betina.

ETIOLOGI
Infertilitas dapat disebabkan oleh beberapa faktor, baik itu dari istri (40%-
55%), dari suami(25%-40%), maupun dari keduanya (10%), dan idiopatik (10%).a.

F
aktor dari laki-
laki dapat berupa :Penurunan kualitas dan produksi sperma, kelainan pada semen, g
angguan interaksisperma, hipospadia, undescendus testis, micropenis, hernia scortat
is. b.

F
aktor dari wanita dapat berupa :Gangguan ovulasi, cedera tuba, hambatan / perlengk
etan tuba, endometriosis, gangguaninteraksi sperma-
sekret servix, kelainan yang jarang seperti kelainan uterus, infeksi pelvic(infeksi pelvi
c dapat menghambat / menghalangi satu atau kedua tuba palopii yangmencegah aks
es sperma menuju ovum). Dapat juga disebabkan karena tumor, kistaataupun karena g
angguan mens amenorhoe.c.

Faktor lainnya :1.

F
aktor hormonal/ lokal dapat menggagalkan ovulsi atau mencegah fertilisasi telur dar
iimplantasi.2.

Terganggunya traktus reproduksi3.

Rentang hidup sperma & ovum pendek 4.

Ovum tetap hidup selama kurang lebih 24 jam. Tetapi waktu optimal untuk
2.Kehamilan Molahidatidosa

Mola hidatidosa adalah salah satu kelainan pada proses kehamilan, dimana terbentuk massa atau
jaringan yangterus tumbuh di dalam rahim pada awal kehamilan. Massa tersebut berbentuk bulat-
bulat dan berisi cairan, persis menyerupai buah anggur. Oleh sebab itu kondisiini disebut juga
dengan kehamilan mola atau hamil anggur. Ada 2 macam mola hidatidosa, yaitu :

 Mola hidatidosa partial (sebagian). Pada kasus ini ada


sebagian plasenta yang normal dan sebagian lagi tidak normal,
sehingga terdapat perkembangan janin walaupun tidak
sempurna, dapat terjadi cacat, lahir prematur, atau bahkan meninggal
di dalam kandungan.

 Mola hidatidosa total. Pada kasus ini, seluruh plasenta yang terbentuk
tidak normal, sehingga tidak terbentuk janin. Yang ada hanyalah sel-
sel abnormal seperti buah anggur.
Kedua kasus mola hidatidosa tersebut, sama-sama mengalami proses pembuahan yaitu proses
bertemunya sel telur dengan sperma. Hal ini juga serupa pada kehamilan normal pada umumnya.

Apa saja ciri-ciri dan gejala mola hidatidosa?


Wanita hamil yang mengalami mola hidatidosa akan tetap menghasilkan pemeriksaan kehamilan
yang positif dengan test pack. Akan tetapi pada sebagian besar kasus, pasien akan merasakan tanda
dan gejala yang spesifik. Beberapa tanda dari kehamilan mola hidatidosa antara lain:

 Pertumbuhan janin yang tidak normal, bisa lebih besar atau lebih kecil
dari ukuranseharusnya.
 Terjadi mual dan muntah yang berlebihan, kadang sampai
membutuhkan perawatan di rumah sakit.
 Terjadi perdarahan vaginaberwarna coklat tua sampai merah terang
pada trimester pertama kehamilan.
 Nyeri pada rongga panggul.
 Muncul gejala-gejala menyerupai kelainan hipertiroid, yaitu : tidak
tahan panas, diare, detak jantungmeningkat, mudah gugup, kulit yang
teraba hangat dan lembab, gemetaran, dan penurunan berat
badan tanpa sebab yang jelas.
 Muncul gejala-gejala menyerupai preeklampsia pada trimester
pertama sampai awal trimester kedua, yaitu :
peningkatan tekanan darah, pembengkakan di tungkai bawah sampai
ujung kaki.

Apa penyebab mola hidatidosa?


Mola hidatidosa ini terjadi karena terlalu banyakjaringan yang tumbuh menjadi plasenta sehingga
membentuk suatu massa. Plasenta sendiri merupakan tempat jalan masuknya makanan dari ibu ke
janin. Terbentuknya massa pada plasenta ini biasa disebabkan oleh gangguan di
tingkat kromosom sel telur dan sperma. Mola hidatidosa parsial terjadi ketika 1 sel telur dibuahi
oleh 2 sperma. Sedangkan pada mola hidatidosa total, terjadi ketika sel telur yang tidak memiliki
materi genetik apapun dibuahi oleh sperma. Faktor resiko yang meningkatkan kemungkinan
terjadinya kehamilan mola hidatidosa antara lain :

 Usia wanita saat hamil. Wanita yang hamil pada usia kurang dari 20
tahun atau diatas 35 tahun, memiliki resiko lebih besar untuk
terjadinya kehamilan mola.

 Riwayat hamil anggur sebelumnya.

Penegakan Diagnosis
Pada pemeriksaan fisik, kehamilan mola hidatidosa sulit dibedakan dengan kehamilan normal.
Kehamilan mola baru dapat diketahui pada saat pasien melakukan pemeriksaan kehamilan dengan
USG. Dari pemeriksaan ini dapat diketahui pertumbuhan plasenta yang tidak normal, dengan atau
tanpa pertumbuhan janin. Selain itu, dokter juga akan menyarankan untuk melakukan pemeriksaan
darah yang bertujuan mengetahui kadar hormon kehamilan, human chorionic gonadotropin
(HCG). Langkah Penanganan Pasien yang mengalami kehamilan mola hidatidosa total, maka
kehamilannya harus segera dihentikan karena apabila terus dilanjutkan akan sia-sia, tidak ada janin
yang berkembang di dalamnya. Beberapa pilihan terapi yang dapat dilakukan untuk mengatasi mola
hidatidosa total, antara lain :

 Kuretase. Kuretase menjadi salah satu terapi yang paling banyak


digunakan untuk menangani kasus hamil anggur, terutama jenis mola
hidatidosa total. Setelah dilakukan kuretase, maka kadar hormon
kehamilan akan tetap terus dipantau selama 1 tahun, agar dokter
yakin benar-benar tidak ada sisa jaringan mola yang tertinggal.

 Histerektomi. Merupakan tindakan medis untuk membuang rahim.


Tindakan ini dilakukan apabila massa yang tumbuh sudah sangat
parah dan pasien sudah tidak ada keinginan lagi untuk memiliki anak.
Pemilihan tindakan apa yang akan dilakukan oleh dokter, tergantung dari kondisi pasiennya serta
harus mendapat persetujuan dari pasien atau keluarganya. Apabila terjadi mola hidatidosa partial,
dimana ada janin yang masih dapat tumbuh, maka kehamilan dapat terus dilanjutkan sampai prose
melahirkan. Tentu saja hal ini merupakan kehamilan dengan resiko tinggi, dimana resiko yang
mungkin terjadi adalah terjadi perdarahan, peningkatan tekanan darah, dan juga bayi lahir
prematur. Pasien yang sudah di kuretase untuk mengatasi mola hidatidos, maka disarankan untuk
tidak hamil dahulu selama 6 bulan sampai 1 tahun kedepan.

Komplikasi dan Prognosis


Komplikasi yang mungkin terjadi pada hamil anggur adalah terbentuknya gestational trophoblastic
disease (GTD), yang biasa terjadi setelah mola hidatidosa total dibanding yang jenis partial. Salah
satu tanda terjadinya GTD adalah kadar hormon kehamilan human chorionic gonadotropin (HCG)
yang masih tetap tinggi walaupun massa sudah diangkat. GTD dapat dengan mudah diatasi dengan
kemoterapi dan radoterapi, biasanya memberikan hasil yang memuaskan. Mola hidatidosa dapat
digolongkan sebagai tumor jinak, bukan suatu keganasan sel kanker. Oleh karena itu, prognosis
dari penyakit ini biasanya baik dengan penanganan yang tepat. Pada sebagian kecil kasus, walaupun
jarang terjadi, mola hidatidosa dapat berkembang ke arah keganasan menjadi
sel kanker choriocarcinoma. Kanker ini dapat tumbuh dengan cepat dan mengancam nyawa.

3.Endometriosis

adalah kondisi ketika jaringan yang membentuk lapisan dalam dinding


rahim tumbuh di luar rahim. Jaringan yang disebut endometrium ini
dapat tumbuh di indung telur, usus, tuba falopi (saluran telur), vagina,
atau di rektum (bagian akhir usus yang terhubung ke anus).

Sebelum menstruasi, endometrium akan menebal sebagai tempat untuk


menempelnya sel telur yang sudah dibuahi. Bila tidak dalam kondisi hamil,
endometrium tersebut akan luruh, lalu keluar dari tubuh sebagai darah menstruasi.
Pada kasus endometriosis, jaringan endometrium di luar rahim tersebut juga ikut
menebal, tetapi tidak dapat luruh dan keluar dari tubuh. Kondisi tersebut dapat
menimbulkan keluhan nyeri, bahkan dapat menyebabkan kemandulan.

Stadium Endometriosis

Endometriosis terbagi menjadi empat tingkatan, yang tergantung kepada lokasi,


jumlah, ukuran, dan kedalaman lapisan endometrium. Berikut ini adalah empat
tingkatan endometriosis dan ciri-cirinya:

 Endometriosis minimal. Muncul jaringan endometrium yang kecil dan dangkal di


indung telur. Peradangan juga dapat terjadi di sekitar rongga panggul.
 Endometriosis ringan. Terdapat jaringan endometrium yang kecil dan dangkal di
indung telur dan dinding panggul.
 Endometriosis menengah. Terdapat beberapa jaringan endometrium yang cukup
dalam di indung telur.
 Endometriosis berat. Terdapat jaringan endometrium yang dalam di indung telur,
dinding panggul, saluran indung telur, dan usus.
Penyebab dan Gejala Endometriosis

Endometriosis diduga terkait dengan gangguan sistem kekebalan tubuh, atau aliran
darah menstruasi yang berbalik arah.Kondisi ini umumnya ditandai dengan
beberapa gejala, seperti:

 Nyeri di perut bagian bawah dan panggul.


 Volume darah yang berlebihan saat menstruasi.
 Sakit saat buang air besar atau buang air kecil.

Pengobatan Endometriosis

Pemilihan metode pengobatan tergantung tingkat keparahan dan apakah penderita


masih ingin memiliki anak. Pengobatan endometriosis meliputi:

 Pemberian obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS).


 Terapi hormon untuk menghentikan produksi hormon estrogen.
 Prosedur operasi, seperti laparoskopi, laparotomi, histerektomi.

4. Disfungsi seksual

 Disfungsi seksual adalah masalah yang menghalangi seseorang memiliki


hasrat seksual atau mendapat kepuasan dalam kegiatan seksual. Kondisi ini
dapat menimpa wanita maupun pria, dan risikonya semakin tinggi
seiring pertambahan usia.
 Disfungsi seksual pada wanita meliputi masalah dalam respon seksual,
orgasme dan rasa nyeri saat berhubungan seksual. Sedangkan masalah
seksual pada pria menyangkut disfungsi ereksi atau impotensi, gangguan
ejakulasi, dan kehilangan gairah seksual. Disfungsi seksual sendiri bukanlah
suatu hal yang jarang terjadi, di mana 43 persen wanita dan 31 persen pria
setidaknya pernah merasakan gangguan atau kesulitan dalam aktivitas
seksual mereka.

Disfungsi seksual dapat menjadi gangguan jika masalah ini terjadi terus-menerus
dan berpengaruh secara signifikan dalam kehidupan seksual seseorang. Semakin
lama disfungsi seksual ini berlangsung, semakin tinggi tekanan dan tingkat
kecemasan yang dimiliki penderita. Meski begitu, sebagian besar penderita disfungsi
seksual dapat dipulihkan dengan pengobatan fisik yang dipadukan dengan terapi
psikologi.

Gejala Disfungsi Seksual

Disfungsi seksual menunjukkan gejala berdasarkan jenis gangguan yang diderita.


Pria dan wanita memiliki gejala yang berbeda. Berikut adalah gejala disfungsi
seksual pada wanita:

 Hasrat seksual yang rendah. Ini adalah jenis disfungsi seksual yang paling umum
diderita wanita, dan ditandai dengan hilangnya hasrat atau keinginan untuk
berhubungan seksual.
 Gangguan rangsangan seksual. Dalam kondisi ini, hasrat berhubungan seksual
tetap ada, tapi seorang wanita sulit untuk terangsang dan mempertahankan
rangsangan selama kegiatan seksual.
 Gangguan nyeri seksual/dyspareunia. Gejalanya adalah timbul rasa nyeri saat
melakukan kontak vagina atau stimulasi seksual. Banyak hal yang dapat memicu
rasa nyeri dalam hubungan seksual, di antaranya vaginismus, pelumas yang tidak
memadai, serta otot vagina yang kaku.
 Gangguan orgasme, yaitu kesulitan mencapai orgasme meski rangsangan dan
stimulasi dilakukan terus menerus.

Sedangkan gejala disfungsi seksual pada pria adalah:

 Disfungsi ereksi atau dikenal dengan nama impotensi. Kondisi ini terjadi saat pria
tidak mampu untuk ereksi atau mempertahankan ereksi yang dibutuhkan selama
hubungan seksual.
 Penurunan hasrat berhubungan seksual (libido). Kondisi ini seringkli dikaitkan
dengan rendahnya jumlah hormon testosteron dalam tubuh. Apabila penurunan
hasrat sudah parah, seorang pria akan sama sekali tidak bergairah untuk melakukan
hubungan seksual.
 Gangguan ejakulasi, Ada tiga jenis gangguan ejakulasi, yakni ejakulasi dini
(ejakulasi yang terjadi sebelum penetrasi atau sesaat setelah penetrasi), ejakulasi
yang lambat, serta ejakulasi berbalik (ejakulasi kembali ke kandung kemih dan bukan
keluar di ujung penis melalui uretra).

Penyebab Disfungsi Seksual

Disfungsi seksual dapat terjadi karena beberapa faktor, di antaranya:

 Kondisi fisik atau medis yang mengganggu fungsi seksual. Kondisi tersebut
termasuk penyakit diabetes, jantung dan vaskuler, gangguan saraf, penyakit kronis,
penyalahgunaan obat, dan efek samping dari obat-obatan tertentu (salah satunya
adalah antidepresan yang dapat mengganggu hasrat dan fungsi seksual).
 Kondisi hormonal, seperti penurunan kadar hormon estrogen pada wanita,
terutama setelah menopause dan hormon testosteron yang rendah pada pria
sehingga mengurangi hasrat melakukan kegiatan seksual.
 Faktor psikologi, terutama stres, dapat menyebabkan disfungsi seksual. Selain itu,
kecemasan, kekhawatiran berlebihan akan performa seksualnya, masalah dalam
hubungan atau pernikahan, depresi, perasaan bersalah, serta efek trauma masa lalu
juga dapat berpengaruh.

Diagnosis Disfungsi Seksual


Diagnosis disfungsi seksual dimulai dengan menanyakan gejala secara menyeluruh
dan melakukan pemeriksaan fisik, termasuk pemeriksaan perubahan fisik yang
dapat mempengaruhi kepuasan seksual, seperti elastisitas kulit dan jaringan pada
alat kelamin. Untuk menguatkan diagnosis disfungsi seksual, dokter mungkin akan
melakukan beberapa tes berikut ini, di antaranya:

 Tes darah untuk memeriksa kadar hormon dan faktor risiko lain, seperti diabetes dan
kolesterol.
 Tes untuk memonitor ereksi saat tidur di malam hari. Tes ini akan menentukan
apakah gangguan ereksi yang dialami akibat faktor fisik atau psikologis.
 Tes vaskuler pada pria untuk memeriksa aliran darah ke penis.
 Tes pengujian sensori untuk memeriksa kekuatan impuls saraf pada bagian tubuh
tertentu.

Dokter juga dapat merujuk pasien ke dokter lain, seperti dokter spesialis urologi,
endokrinologi, neurologi, terapis seksual dan terapis lain guna mendapatkan
diagnosis dan pilihan pengobatan yang paling tepat.

Pengobatan Disfungsi Seksual


Pengobatan disfungsi seksual bertujuan mengatasi masalah utama yang
menyebabkan gangguan ini. Pengobatan tersebut meliputi:

 Pengobatan medis untuk menangani masalah fisik. Bagi penderita suatu


penyakit, dokter dapat menyesuaikan atau mengganti obat yang memiliki efek
seksual tertentu. Obat flibanserin diberikan pada wanita pramenopause yang
memiliki hasrat seksual rendah. Sedangkan obat tadalafil, sildenafil,
atau vardenafil dapat meningkatkan fungsi seksual pria dengan meningkatkan aliran
darah ke penis. Untuk masalah ejakulasi dini, dokter dapat memberi
obat promescent. Obat semprot topikal ini mengandung lidocaine yang bertujuan
mengurangi sensitivitas agar ejakulasi lebih terkendali.
 Pengobatan yang berkaitan dengan masalah hormon. Bagi wanita dengan kadar
estrogen rendah, terapi estrogen dapat diberikan guna membantu elastisitas vagina
dengan meningkatkan aliran darah dan pelumas pada vagina. Terapi ini dapat
diberikan dalam bentuk cincin vagina, krim, atau tablet Sedangkan bagi pria dengan
kadar testosteron rendah, dokter dapat memberi suplemen hormon atau terapi
pengganti testosteron.
 Terapi psikologi. Terapi ini dilakukan oleh konselor terlatih untuk membantu
seseorang mengatasi kecemasan, rasa takut atau perasaan bersalah yang
berdampak pada fungsi seksual. Selain itu, pemahaman tentang seks dan tingkah
laku seksual juga perlu dimiliki penderita agar kegelisahan tentang kemampuan
seksualnya dapat teratasi. Salah satu caranya adalah berbicara secara terbuka pada
pasangan tentang kebutuhan dan kegelisahan pada dirinya guna menghilangkan
hambatan dalam kehidupan seks.

Selain pengobatan tersebut, beberapa alat bantu seperti alat pompa (vakum) dan
vibrator dapat membantu seseorang dalam penanganan masalah seksual.
Sedangkan untuk membantu pria dengan gangguan ereksi, pilihan operasi implan
penis dapat dipertimbangkan.

Guna meningkatkan kehidupan seksual Anda, tingkatkan kepercayaan diri dan


temukan cara agar bisa nyaman dengan seksualitas Anda. Selain itu, Anda juga
harus bisa menerima bentuk fisik Anda. Itu semua bisa dicapai dengan menerapkan
pola hidup sehat, seperti berolahraga guna meningkatkan kebugaran dan suasana
hati, meluangkan waktu untuk bersantai guna meredakan stres, menghindari
konsumsi alkohol, serta menghentikan kebiasaan merokok.

B. Abortus

Abortus ~ Abortus atau lebih sering disebut keguguran ialah kematian bayi dalam kandungan dengan umur
kehamilan kurang dari 20 minggu. Berdasarkan penyebabnya terdapat dua macam abortus yaitu abortus
disengaja (induced abortion) dan tidak disengaja (spontaneous abortion).
Pada umumnya wanita seringkali mengalami abortus atau yang lebih sering disebut dengan keguguran. Akan
tetapi tidak banyak dari kita belum mengetahui dengan pasti apa itu abortus, jenis-jenis abortus dan penyebab
abortus.
Abortus atau keguguran merupakan salah satu ancaman yang terjadi ketika janin yang ada dalam kandungan
keluar pada kehamilan yang berusia sekitar 20 minggu atau berat anak kurang dari 500 gram.
Abortus pun dibagi bagi lagi menjadi beberapa bagian, antara lain :
1. Abortus Komplet
Seluruh hasil konsepsi telah keluar dari rahim pada kehamilan kurang dari 20 minggu.
2. Abortus Inkomplet
Sebagian hasil konsepsi telah keluar dari rahim dan masih ada yang tertinggal.
3. Abortus Insipiens
Abortus yang sedang mengancam yang ditandai dengan serviks yang telah mendatar, sedangkan hasil konsepsi
masih berada lengkap di dalam rahim.
4. Abortus Iminens
Abortus tingkat permulaan, terjadi perdarahan per vaginam, sedangkan jalan lahir masih tertutup dan hasil
konsepsi masih baik di dalam rahim.
5. Missed Abortion
Abortus yang ditandai dengan embrio atau fetus terlah meninggal dalam kandungan sebelum kehamilan 20
minggu dan hasil konsepsi seluruhnya masih dalam kandungan.
6. Abortus Habitualis
Abortus yang terjadi sebanyak tiga kali berturut turut atau lebih.
C. Partus Macett

PARTUS MACETA.

Definisi
Partus macet adalah suatu keadaan dari suatu persalinan yang mengalami kema
cetandan berlangsung lama sehingga timbul komplikasi ibu maupun janin (anak).P a r t u s
macet adalah persalinan dengan tidak ada penurunan kepala > 1 jam u
n t u k nulipara dan multipara. (Sarwono, 2 !)
B.

Etiologi
Penyebab persalinan macet diantaranya adalah"1.

#elainan letak janin2.

#elainan jalan lahir $alan lahir dibagi atas bagian tulang yang terdiri atas tulang%t
ulang panggul dengan sendi%sendinya dan bagian lunak terdiri atas otot%otot, j
aringan%jaringan dan ligamen%ligamen.&engan demikian distosia akibat jalan lahir da
pat dibagi atas"a.

&istosia karena kelainan panggul#elainan panggul dapat disebabkan oleh' gangguan pertum
buhan, penyakit tulang dan sendi(rachitis, neoplasma, raktur, dll), penyakit kolumn
a ertebralis (kyphosis, scoliosis,dll),kelainan ekstremitas in erior (co*itis, rak
tur, dll). #elainan panggul dapat menyebabkankesempitan panggul. #esempitan pang
gul dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu'1)

#esempitan pintu atas panggul, pintu atas panggul dikatakan sempit jika ukuran
konjugata era kurang dari 1 cm atau diameter trans ersa kurang dari 12 cm.#esempita
n pintu atas panggul dapat menyebabkan persalinan yang lama atau persalinan
macet karena adanya gangguan pembukaan yang diakibatkan oleh ketuban peca
h sebelumwaktunya yang disebabkan bagian terbawah kurang menutupi pintu at
as panggul sehinggaketuban sangat menonjol dalam agina dan setelah ketuban
pecah kepala tetap tidak dapatmenekan cer iks karena tertahan pada pintu atas pangg
ul.2)

#esempitan panggul tengah, bila jumlah diameter interspinarum ditambah diameter sagitali
s posterior

1+, cm (normalnya 1 , -
cm 1 , cm ).P a d a p a n g g u l t e n g a h y a n g s e m p i t , l e b i h s e r i n g d i t e m u k a n
p o s i s i o k s i p i t a l i s p o s t e r i o r persisten atau presentasi kepala dalam posisi lintang tet
ap (
transverse arrest
)+)

#esempitan pintu bawah panggul, diartikan jika distansia intertuberum



! cm dan diameter trans ersa - diameter sagitalis posterior / 1 cm (0 11 cm-
, cm 1!, cm), hal ini dapatmenyebabkan kemacetan pada kelahiran janin ukuran biasa.
Sedangkan kesempitan panggul umum, mencakup adanya riwayat raktur tulang
panggul, poliomielitis, ki oskoliosis, wanita yang bertubuh kecil, dan dismor ik, pel ik ki
osis b.

&istosia karena kelainan jalan lahir lunak Persalinan kadang%kadang terganggu oleh karena
kelainan jalan lahir lunak (kelainan tractusgenitalis). #elainan tersebut terdapat di ul a, ag
ina, cer iks uteri, dan uterus"1)

abnormalitas ul a ( atresia ul a, in lamasi ul a, tumor dekat ul a)


2)

abnormalitas agina (atresia agina, seeptum longitudinalis agina, striktur anuler)+)

abnormalitas ser iks (atresia dan stenosis ser iks, a ser iks)3)

#elainan letak uterus (ante leksi, retro leksi, mioma uteri, mioma ser iks) )

4umor o arium+.

kelainan keluaran his dan meneran5is yang tidak normal dalam kekuatan atau si atnya men
yebabkan hambatan pada jalan lahir y a n g l a 6 i m t e r d a p a t p a d a s e t i a p p e r s a l i n a
n , j i k a t i d a k d a p a t d i a t a s i d a p a t m e g a k i b a t k a n kemacetan persalinan. 5is y
ang normal dimulai dari salah satu sudut di undus uteri yangkemudian menjalar
merata simetris ke seluruh korpus uteri dengan adanya dominasi kekutan pada undus uteri
, kemudian mengadakan relaksasi secara merata dan menyeluruh. 7aik atautidaknya his di
nilai dengan kemajuan persalinan, si at dari his itu sendiri ( rekuensinya,lamany
a, kuatnya dan relaksasinya) serta besarnya caput succedaneum
.
8dapun jenis%jenis kelainan his sebagai berikut"a.

9nersia uteri5is bersi at biasa, yaitu undus berkontraksi lebih kuat dan lebih dahulu daripa
da bagian lain. # e l a i n a n n y a t e r l e t a k d a l a m h a l b a h w a k o n t a k s i
b e r l a n g s u n g t e r l a l u l a m a d a p a t meningkatkan morbiditas ibu dan mo
rtalitas janin. #eadaan ini dinamakan dengan inersiauteri primer. $ika setelah b
elangsungnya his yang kuat untuk waktu yang lama dinamakani n e r s i a u t e r i s e
kunder. #arena dewasa ini persalinan tidak dibiarkan berlangsung lama
(hingga menimbulkan kelelahan otot uterus) maka inersia uterus sekunder jarang ditemuka
n
2
. b.
5is yang terlalu kuat5is yang terlalu kuat dan terlalu e isien menyebabkan persalin
an selesai dalam waktu yangsangat singkat. Partus yang sudah selesai kurang da
ri tiga jam disebut partus presipitatus.Si at his normal, tonus otot diluar his juga norm
al, kelainannya hanya terletak pada kekuatanhis. 7ahaya dari partus presipitatus bagi
ibu adalah perlukaan pada jalan lahir, khususnyaser iks uteri, agina dan perineum.
Sedangkan bagi bayi bisa mengalami perdarahan dalamtengkorak karena bagian tersebut m
englami tekanan kuat dalam waktu yang singkat.c.

#ekuatan uterus yang tdak terkoordinasi&isini kontraksi terus tidak ada koordinasi an
tara kontraksi bagian atas, tengah dan bawah,tidak adanya dominasi undal, tid
ak adanya sinkronisasi antara kontraksi daripada bagian% bagiannya. &engan kekua
tan seperti ini, maka tonus otot terus meningkat sehinggam e n g a k i b a t k a n r a s a n y e
r i y a n g t e r u s m e n e r u s d a n h i p o k s i a j a n i n . : a c a m n y a a d a l a h hiperto
nik lower segment, colicky uterus, lingkaran kontriksi dan distosia ser ikalis#elainan :engeja
nP a d a u m u m n y a p e r s a l i n a n k a l a 9 9 k e m a j u a n n y a s a n g a t d i b a n t u o l e h h
e j a n p e r u t , y a n g biasanya dikerjakan bersama%sama pada waktu his. #elainan mengeja
n disebabkan oleh"a.

;tot dinding perut lemah b.

&istasis recti, abdomen pendulans dan jarak antara kedua m. recti lebar c.

<e leks mengejan hilang oleh karena pemberian narkose atau anestesid.

#elelahan (otot dinding perut menjadi lemah)3.

pimpinan persalinan yang salah pimpinan persalinan yang salah dari penolong juga bisa me
njadi salah satu penyebabterjadinya partus macet. .

primi tua primer atau sekunder.

Materi baru

Defenisi partus presipitatus


Partus presipitatus adalah persalinan berlangsung sangat cepat.Kemajuan cepat dari persali
nan, berakhir kurang dari 3 jam dari awitankelahiran, dan melahirkan di luar rumah sakit ad
alah situasi kedaruratanyang membuat terjadi peningkatan resiko komplikasi dan/atau hasil
yangtidak baik pada klien/janin (Doenges, 2001).Saat kelainan terjadi, ibu mengalami robeka
n di jalan lahir, pendarahan pasca persalinan serta infeksi. Selain itu, jika kelahirannyaterjadi
pada posisi ibu kurang ideal (misalnya saat msih berdiri) maka bayi beresiko mengalami pen
darahan di otak dan cedera akibat benturankepala serta robekan tali pusar. ( Deri, reski. 201
3)Persalinan presipitatus adalah suatu persalinan cepat abnormal,serta rusuh dimana dilatas
i serviks terjadi dengan cepat dan desensus bagian presentasi cepat pula. Keadaan ini diseba
bkan karena kontraksiuterus yang terlalu aktif, terlau sering dan hebat, serta daya tahan bag
ian- bagian lunak maternal yang terlalu lemah. Sering terdapat kontraksi penyerta yang sang
at kuat dari otot-
otot abdomen sehingga persalinanditingkatkan dan kelahiran dipengaruhi dengan cepat. Per
salinan presipitatus dapat melukai ibu dan bayi. Mortalitas perinatal meningkatakibat traum
a dan hipoksia penyerta. (Ben-
Zion,Taber. 1994)Persalinan dan pelahiran presipitatus dapat terjadi akibat dilatasiatau pen
urunan yang sangat cepat. Dilatasi presipitatus didefenisikan
sebagai dilatasi fase aktif ≥ 5 cm/jam pada primipara atau ≥ 10 c
m/jam pada multipara. Persalinan presipitatus biasanya diakibatkan olehkontraksi yang sang
at kuat (misalnya induksi oksitosin atau akibat solusio plasenta) atau tahanan jalan lahir yan
g rendah (misalnya multiparitas).Hentikan oksitosin jika digunakan. Namun, tidak ada pengo
batan yangefektif dan upaya-
upaya fisik untuk menunda pelahiran merupakankontraindikasi absolut. ( Ralph C, Benson. 2
008

B. Etologi partus presipitatus


Penyebab kejadian ini adalah terlalu kuatnya kontraksi dan kuranglunaknya jaringan mulut r
ahim. Kasus seperti ini sering terjadi pada ibuyang sudah pernah melahirkan lebih dari sekali
(anak kedua danseterusnya). ( Deri, reski. 2013), abnormalitas tahanan yang rendah pada b
agian jalan lahir dan pada keadaan yang sangat jarang dijumpai olehtidak adanya rasa nyeri
pada saat his sehingga ibu tidak menyadari adanya proses-
proses persalinan yang sangat kuat itu (Doenges, 2001).
C.

Tanda dan gejala partus presipitatus


Dapat mengalami ambang nyeri yang tidak biasanya atau tidak menyadari kontraksi abdomi
nal. Kemungkinan tidak ada kontraksi yangdapat diraba, bila terjadi pada ibu yang obesitas.
Ketidaknyamanan punggung bagian bawah (tidak dikenali sebagai tanda kemajuan persalina
n). Kontraksi uterus yang lama/hebat, ketidak-
adekuatan relaksasiuterus diantara kontraksi. Dorongan invalunter lintula mengejan (Doeng
es,2001).
D.

Akibat pada ibu


Partus presipitatus jarang disertai dengan komplikasi maternalyagn serius jika serviks menga
dakan penipisan serta dilatasi denganmudah, vagina sebelumnya sudah teregang dan perine
um dalam keadaanlemas (relaksasi). Namun demikian, kontraksi uterus yang kuat disertaise
rviks yang panjang serta kaku, dan vagina, vulva atau perineum yangtidak teregang dapat m
enimbulkan rupture uteri atau laserasi yang luas pada serviks, vagina, vulva atau perineum.
Dalam keadaan yang terakhir,emboli cairan ketuban yang langka itu besar kemungkinannya
untuk terjadi. Uterus yang mengadakan kontraksi dengan kekuatan yang tidak lazim sebelu
m proses persalinan bayi, kemungkinan akan menjadihipotonik setelah proses persalinan ter
sebut dan sebagai konsekuensinya,akan disertai dengan perdarahan dari templat implantasi
placenta(Sarwono, 2005).

E.

Akibat pada fetus dan neonatus


Mortalitas dan morbiditas perinatal akibat partus presipatatus dapatmeningkat cukup tajam
karena beberapa hal. Pertama, kontraksi uterusyang amat kuat dan sering dengan interval r
elaksasi yang sangat singkatakan menghalangi aliran darah uterus dan oksigenasi darah jani
n. Kedua,tahanan yang diberikan oleh jalan lahir terhadap proses ekspulsi kepala janin dapat
menimbulkan trauma intrakronial meskipun keadaan iniseharusnya jarang terjadi. Ketiga, p
ada proses kelahiran yang tidak didampingi, bayi bisa jatuh ke lantai dan mengalami cedera
ataumemerlukan resusitasi yang tidak segera tersedia (Sarwono, 2005).
F.

Komplikasi partus presipitatus


Persalinan presipitatus dapat menyebabkan emboli cairan amnion pada ibu, ruptur uteri, ro
bekan serviks atau jalan lahir. Dapat disertaihipotonus uterus post partum dengan resiko pe
ndarahan. Perinatal jugasangat beresiko mengalami partum dengan resiko pendarahan. Peri
natal juga sangat beresiko mengalami hipoksia (terancamnya pertukaran darahuteroplasent
a akibat kontraksi) dan pendarahan intrakranial perinatal(trauma langsung atau tidak langsu
ng). Lebih lanjut,persalinan yang tidak didampingi (trauma langsung, tidak ada resusitasi, ke
dinginan) akanmembahayakan bayi baru lahir. ( Ralph C, Benson. 2008).
G.

Penanganan
Kontraksi uterus spontan yang kuat dan tidak lazim, tidak mungkindapat diubah menjadi der
ajat kontraksi yang bermakna oleh pemberiananastesi. Jika tindakan anastesi hendak dicoba
, takarannya harussedemikian rupa sehingga keadaan bayi yang akan dilahirkan itu tidak be
rtambah buruk dengan pemberian anastesi kepada ibunya.Penggangguan anastesi umum de
ngan preparat yang bisa mengganggukemampuan kontraksi rahim, seperti haloton dan isofl
uran, seringkalimerupakan tindakan yang terlalu berani. Tentu saja, setiap preparatoksitasik
yang sudah diberikan harus dihentikan dengan segera. Preparattokolitik, seperti ritodrin dan
magnesium sulfat parenteral, terbukti efektif.Tindakan mengunci tungkai ibu atau menahan
kepala bayi secara langsung

dalam upaya untuk memperlambat persalinan tidak akan bisadipertahankan. Perasat semac
am ini dapat merusak otak bayi tersebut.(Sarwono, 2005).

DAFTAR PUSTAKA
Sarwono, Prawiroharjo, 2005.
Ilmu Kebidanan
. Jakarta : YBPDoenges, Marilynn E. 2001.
Rencana Keperawatan
. Jakarta : EGC
Ralph C, Benson.2008.
Buku saku obsetri dan ginekologi
. Jakarta : EGCBen-Zion,Taber. 1994.
Kapita selekta kedaruratan obsetri dan ginekologi.
Jakarta : EGCDeri, Reski. 2013.
LAPORAN PENDAHULUAN POST SCI.KONSEP DASAR SECTIO CAESAREA A.Pengertian
Sectio caesaria adalah suatu persalinan buatan dimana janind i l a h i r k a n m e l a l u i s u a
t u i n s i s i p a d a d i n d i n g d e p a n p e r u t d a n dinding rahim dengan syarat rahim
dalam keadaan utuh serta berat janin di atas 500 gram (Sarwono, 2009).Sectio caesarea adal
ah suatu cara melahirkan janin denganmembuat sayatan pada dinding uterus melalui
depan perut atau agina. !tau disebut juga histerotomia untuk melahirkan janin daridalam
rahim. ("ochtar, #99$).Seksio sesarea adalah suatu cara melahirkan janin denganmemb
uat sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut(So%an, 20#2).
B.Etiologi
"enurut "ochtar (#99$) &aktor dari ibu dilakukannya sectioc a e s a r e a a d a l a h p l a s e n t a
p r e i a , p a n g g u l s e m p i t , p a r t u s l a m a , distosia ser iks, pre'eklamsi dan hipertensi.
Sedangkan &aktor dari janin adalah letak lintang dan letak bokong." e n u r u t " a n u a b a
( 2 0 0 # ) i n d i k a s i i b u d i l a k u k a n s e c t i o caesarea adalah ruptur uteri im
inen, perdarahan antepartum,ketuban pecah dini. Sedangkan indikasi d
a r i j a n i n a d a l a h & e t a l distres dan janin besar melebihi .000 gram. ari beberapa &akt
orsectio caesarea diatas dapat diuraikan beberapa penyebab sectiocaesarea sebag
ai berikut *# . + (
Chepalo Pelvik Disproportion)
2.- (-etuban ecah ini) ./anin esar ("akrosomia) .-
elainan 1etak /anin5 . a y i k e m b a r

makanan peroral. emberian minuman dengan jumlah yangsedikit sudah boleh d


ilakukan pada ' #0 jam pasca operasi,berupa air putih dan air teh. . " o b i l i s
a s i "obilisasi dilakukan secara bertahap meliputi*a . " i r i n g k a n a n d a n k i r i
dapat dimulai sejak ' # 0 j a m setelah operasib.1atihan perna&as
an dapat dilakukan penderita sambil tidurtelentang sedini mungkin setelah sadarc . =
a r i k e d u a p o s t o p e r a s i , p e n d e r i t a d a p a t d i d u d u k k a n selama
5 m e n i t d a n d i m i n t a u n t u k b e r n a & a s d a l a m l a l u menghembuskannya.d . -
e m u d i a n p o s i s i t i d u r t e l e n t a n g d a p a t d i u b a h m e n j a d i posisi setengah
duduk (semi&owler)e . S e l a n j u t n y a s e l a m a b e r t u r u t ' t u r u t , h a r i d e m i h a r i , p a
s i e n dianjurkan belajar duduk selama sehari, belajar berjalan,dan kemudian berj
alan sendiri pada hari ke' sampai harike5 pasca operasi.5 . - a t e t e r i s a s i -
andung kemih yang penuh menimbulkan rasa nyeri dan tidak e n a k p a d a p e n d e r i t
a , m e n g h a l a n g i i n o l u s i u t e r u s d a n menyebabkan perdarahan. -
ateter biasanya terpasang 2 ' $ jam < lebih lama lagi tergantung jenis operasi dan keadaan
penderita. . e m b e r i a n o b a t ' o b a t a n a . ! n t i b i o t i k +ara pemilihan dan pe
mberian antibiotic sangat berbeda'beda setiap institusib . ! n a l g e t i k d a n o b a
t u n t u k m e m p e r l a n c a r k e r j a s a l u r a n pencernaan#)Supositoria C ketop
ropen sup 2@<2 jam2)Dral C tramadol tiap jam atau paracetamol

)8njeksi C penitidine 90'45 mg diberikan setiap j a m bila perluc .


D b a t ' o b a t a n l a i n ntuk meningkatkan italitas dan keadaan umum penderitadapat di
berikan caboransia seperti neurobian 8 it. +d . e r a w a t a n l u k a #)/ika pada pembalut
luka terjadi perdarahan atau keluarcairan tidak terlalu banyak jangan mengganti pemb
alut2)/ika pembalut agak kendor , jangan ganti pembalut, tapiberi plester untuk me
ngencangkan )?anti pembalut dengan cara steril )1uka harus dijaga agar tetap ke
ring dan bersih5 ) / a h i t a n & a s i a a d a l a h u t a m a d a l a m b e d a h a b d
o m e n , angkat jahitan kulit dilakukan pada hari kelima pascaS+e . e r a w a t a n
r u t i n =al'hal yang harus diperhatikan dalam pemeriksaan adalahsuhu, tekanan darah, nadi,
dan perna&asan

Anda mungkin juga menyukai