disusun oleh :
KELOMPOK 04
1. ARIS WIDANARKO D 100 100 005
2. WAHYUPURNOMOJATI D 100 100 006
3. RIKSA DARU W D 100 100 022
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAHSURAKARTA
2011
LEMBAR PENGESAHAN
Diajukan Oleh :
KELOMPOK 04
1. Aris Widanarko D 100 100 005
2. Wahyu Purnomojati D 100 100 006
3. Riksa Daru W D 100 100 022
Mengetahui,
Ka. Lab. Ilmu Ukur Tanah.
Fakultas TeknikJurusan Teknik Sipil
Qunik Wiqoyah,ST,MT
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Penulis mengucapkan puji syukur terhadap kehadirat Allah SWT yang
mana telah memberikan rahmat, hidayah serta inayah-Nya kepada penulis
dalam pengerjaan Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah ini. Penulis
mengucapkan terima kasih kepada kedua orangtua penulis yang mana telah
mendukung dalam pengerjaan Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ii
LEMBAR ASISTENSI ...............................................................................iii
KATA PENGANTAR .................................................................................xi
DAFTAR ISI ................................................................................................xii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................xiii
DAFTAR TABEL........................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................1
BAB II WATERPASS.........................................................................2
BAB III POLYGON ..............................................................................34
PENUTUP ....................................................................................................80
LAMPIRAN.................................................................................................81
DAFTAR GAMBAR
PENDAHULUAN
1.2 Pemetaan
Definisi : peta adalah sarana guna memperoleh informasi ilmiah mengenai
keadaan permukaan bumi dengan cara menggambar berbagai tanda dan
keterangan sehingga mudah di baca dan dimengerti.
Dalam ilmu ukur tanah, kita mengenal peta tranches yaitu peta yang
dilengkapi dengan garis kontur (garis tinggi) yang menunjukkan ketinggian
suatu tempat, situasi dan sebagainya.Peta tersebut biasanya digunakan untuk
pembangunan, jadi jenis peta ada bermacam-macam tergantung dari
penggunaannya.
BAB II
WATERPASS
2.1 Waterpass
Perhitungan waterpass dimaksud untuk mengetahui ketinggian suatu titik di
atas permukaan tanah.Ketinggian di sini adalah perbedaan vertikal antara dua
titik atau jarak dari bidang referensi yang telah ditetapkan ke suatu titik
tertentu sepanjang garis vertikal.
H H : Elevasi titik
Muka air laut
Bidang referensi
Gb.2.1 Bidang referensi
Blk muka
HA
HB
H HB = HB – HA
HA H
Tp TA
t.g.v = BT + TA
BT dimana, tgv = tinggi garis
vizir BT = benang tengah
TA = tinggi titik A
Gb.2.5Pengukuran tgv dengan titik A diketahui tingginya
c. Waterpass memanjang
Waterpass memanjang / berantai dimaksud untuk memperoleh suatu
rangkaian / jaring-jaring.
b3 m3 b4 m4 b5 m5
b1 m1 b2 m2
5
4
3
A 1 2
Gb.2.6 Waterpass memanjang
h1 = b1 – m1
h2 = b2 – m2
h3 = b3 – m3
h4 = b4 – m4
1n h = (b + b + …+ b) – (m + m + …+ m)
n1 h = n1 b - n1 m
dimana, h = jumlah beda tinggi (m)
b = jumlah pembacaan benang tengah belakang
m = jumlah pembacaan benang tengah muka
Untuk memberikan hasil yang teliti maka dilakukan pengukuran pergi
pulang, dimana apabila hasil antara dua pengukuran mempunyai selisih
terhadap hasil rata-rata antara dua pengukuran tersebut maka harganya
harus memenuhi toleransi yang disyaratkan. Toleransi tersebut
dinyatakan dalam rumus :
E=ks
Dimana, E = nilai kesalahan
K = konstanta
S = jarak
Tabel berikut adalah toleransi kesalahan pada berbagai tingkat
pengukuran
Tabel 2.1. Limitasi kesalahan dalam pengukuran waterpass
Tingkat Tingkat Tingkat Catatan
pertama kedua ketiga
Ketelitian Perbedaan 2.5 5 mms 10 mms S adalah
dua mms jarak satu
pembacaan arah.
(kedepan S dalam
dan Km.
kebelakang) 5 mms 10 mms
. 2 mms
Kesalahan
penutup.
Selisih pengukuran 6 mm
Toleransi pengukuran untuk tingkat ketiga 10s = 10 0.326 = 5.7 mm
(6 mm diulangi) kesalahan lebih besar dari toleransi yang syaratkan.
PETUNJUK PRAKTIKUM
PENGUKURAN WATERPASS MEMANJANG
belakang muka
A 1
30 m 30 m
Gambar 2.7 Pembacaan Waterpass pergi
A 1
30 m 30 m
Langkah/tahapan praktikum
Lakukanlah pengukuran kedepan sepanjang 50 m.
Letakkan pesawat pada titik awal (A), kemudian setimbangkan
kedudukan nivo nya dengan menggunakan sekrup 3 penyetel.
Ukur tinggi pesawat.
Lakukan pengukuran melintang jalan.
Buat sketsa dimana titik-titik cross dilakukan, serta beri keterangan.
Pindahkan pesawat ketitik 50m dan lakukan pengukuran cross section,
begitu seterusnya.
2 3 4 5 6
3 8
1 2 4 5 6 7 9
Ketentuan teknis
a. Jumlah titik kipas tidak terbatas, tergantung pada keadaan lapangan.
b. Setiap pengukuran harus disertai sketsa dimana di dalamnya ditunjukkan
mengenai kedudukan titik-titik dan bangunan yang diukur serta diberi
nomor urut sesuai dengan arah saat pengukuran.
c. Pada waktu pengukuran titik kipas dari suatu kedudukan titik harus
overlap dengan pengukuran yang sama dari titik yang lain.
d. Titik pesawat diukur dari permukaan tanah sampai garis bidik
PESAWAT WATERPASS
Keterangan :Beda tinggi pulang dan pergi pada titik A-1 dan 1-2 terdapat hasil yang berbeda dikarenakan adanya pembacaan yang keliru.
PROFIL WATERPASS MEMANJANG
0.700
4 6 7
0.600 1 3 5
Jarak Dari Titik A ( m )
2
0.500
A
0.400
0.300
0.200
0.100
0.000
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450
Tinggi Titik ( m )
Titik A 1 2 3 4 5 6 7 B
0.9
0.8 2
0.7
Tinggi titik (m)
7
0.6 4
0.5 5 6
0.4 8
0.3 1 3
0.2
0.1
0.0
0.0 3.0 6.0 9.0 12.0 15.0 18.0 21.0 24.0 27.0 30.0
Titik 1 2 3 4 5 6 7 8
Jarak ( m ) 7,5 7,3 7,0 0,0 11,5 20,8 21,0 21,5
Jarak dari titik 1 (
m) 0,0 0,2 0,5 7,5 19,0 28,3 28,5 29,0
Tinggi titik ( m ) 0,417 0,785 0,414 0,480 0,444 0,404 0,746 0,445
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
Jl. A. Yani Pabelan Kartasura Telp ( 0271 ) 717417-219 Tromol Pos I Surakarta 57162
Diukur Oleh : Kelompok 4 Lokasi Praktek : Utara Danau
Tanggal : 26 Apeil 2011 Halaman
0.9
0.8 10
2 6 8
0.7
Tinggi titik (m)
0.6 4 7 11
3 9
0.5
0.4 5
0.3 1
0.2
0.1
0.0
0.0 2.0 4.0 6.0 8.0 10.0 12.0 14.0 16.0 18.0
Titik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Jarak ( m ) 6,0 5,8 5,5 0,0 1,5 2,5 3,5 7,0 10,0 10,2 10,3
Jarak dari titik 1 (m) 0,0 0,2 0,5 6,0 7,5 8,5 9,5 13,0 16,0 16,2 16,3
Tinggi titik ( m ) 0,449 0,758 0,482 0,519 0,552 0,747 0,569 0,607 0,489 0,783 0,607
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
Jl. A. Yani Pabelan Kartasura Telp ( 0271 ) 717417-219 Tromol Pos I Surakarta 57162
Diukur Oleh : Kelompok 4 Lokasi Praktek : Selatan Timur Gedung J
Tanggal : 26 April 2011 Halaman
0.9
0.8 2 6 10
Tinggi titik (m)
0.7 4 5 8
0.6 7 9
11
0.5 1
0.4
0.3 3
0.2
0.1
0.0
0.0 2.0 4.0 6.0 8.0 10.0 12.0 14.0 16.0 18.0
Titik 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Jarak ( m ) 5,5 5,2 5,0 0,0 1,5 2,5 3,5 8,0 11,0 11,2 11,3
Jarak dari titik1(m) 0,0 0,3 0,5 5,5 7,0 8,0 9,0 13,5 16,5 16,7 16,8
Tinggi titik ( m ) 0,533 0,784 0,425 0,490 0,473 0,798 0,510 0,537 0,475 0,794 0,574
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
Jl. A. Yani Pabelan Kartasura Telp ( 0271 ) 717417-219 Tromol Pos I Surakarta 57162
Diukur Oleh : Kelompok 4 Lokasi Praktek : Utara Gedung J
Tanggal : 26 April 2011 Halaman
0.80 2 6
4
Tinggi Titik (m)
0.70
0.60
0.50 1 3 5
0.40 Series1
0.30
0.20
0.10
0.00
0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0 6.0 7.0 8.0 9.0 10.0
Titik 1 2 3 4 5 6 7
Jarak ( m ) 4,00 3,7 3,5 0,0 4,2 4,5 5,0
Jarak dari titik 1 ( m ) 0,0 0,3 0,5 4,0 8,2 8,5 9,0
Tinggi titik ( m ) 0,453 0,652 0,326 0,558 0,457 0,741 0,415
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
Jl. A. Yani Pabelan Kartasura Telp ( 0271 ) 717417-219 Tromol Pos I Surakarta 57162
Diukur Oleh : Kelompok 4 Lokasi Praktek : Barat Lapangan Sepakbola
Tanggal : 26 April 2011 Halaman
0.80 2 6
4
0.70
0.60
0.50 1 3 5
0.40 Series1
0.30
0.20
0.10
0.00
0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0 6.0 7.0 8.0 9.0 10.0
Jarak Dari Titik 1 (m)
Titik 1 2 3 4 5 6 7
Jarak ( m ) 4,00 3,7 3,5 0,0 4,2 4,5 5,0
Jarak dari titik 1 ( m ) 0,0 0,3 0,5 4,0 8,2 8,5 9,0
Tinggi titik ( m ) 0,453 0,652 0,326 0,558 0,457 0,741 0,415
2
Tinggi titik (m)
0.8 1
0.7 4
0.6 3 6
0.5
0.4 5 7
0.3
0.2
0.1
0.0
0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0 6.0 7.0 8.0 9.0
Jarak dari titik 1 (m)
Titik 1 2 3 4 5 6 7
Jarak ( m ) 4,4 4,2 4,00 0,0 3,6 3,8 3,9
Jarak dari titik 1 ( m ) 0,0 0,2 0,40 4,4 8,0 8,2 8,3
Tinggi titik ( m ) 0,671 0,758 0,481 0,532 0,427 0,702 0,402
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
Jl. A. Yani Pabelan Kartasura Telp ( 0271 ) 717417-219 Tromol Pos I Surakarta 57162
Diukur Oleh : Kelompok 4 Lokasi Praktek : Jembatan Utara Gdg. Psikolog
Tanggal : 26 April 2011 Halaman
0.8
Tinggi titik (m)
0.7 1 6
0.6 2 3 4 5
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0.0
0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0 6.0 7.0 8.0 9.0
Titik 1 2 3 4 5 6
Jarak ( m ) 3,3 3,0 0,0 2,0 4,8 5,0
Jarak dari titik 1 ( m ) 0,0 0,3 3,3 5,3 8,1 8,3
Tinggi titik ( m ) 0,663 0,544 0,521 0,519 0,508 0,669
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
LABORATORIUM ILMU UKUR TANAH
Jl. A. Yani Pabelan Kartasura Telp ( 0271 ) 717417-219 Tromol Pos I Surakarta 57162
Diukur Oleh : Kelompok 4 Lokasi Praktek : Pertigaan Depan Gedung J
Tanggal : 26 April 2011 Halaman
0º
1 Titik 1,430 1,390 1,350 0º 90º 8,00 8,00 0,030 0,572
2 4 1,370 1,340 1,310 20º 90º 6,00 6,00 0,080 0,622
3 1,300 1,270 1,240 38º 90º 6,00 6,00 0,150 0,692
4 1,420 1,365 1,303 1,240 83º 90º 12,50 12,50 0,118 0,660
5 1,420 1,373 1,325 115º 90º 9,50 9,50 0,047 0,590
6 1,480 1,415 1,350 135º 90º 13,00 13,00 0,005 0,547
7 1,485 1,420 1,355 185º 90º 13,00 13,00 0,000 0,542
8 1,400 1,365 1,330 205º 90º 7,00 7,00 0,055 0,597
9 1,305 1,270 1,235 254º 90º 7,00 7,00 0,150 0,692
0º
1 1,520 1,580 1,528 1,476 0º 0º 90º 10,40 10,40 -0,008 0,513
2 1,512 1,481 1,450 45º 45º 90º 6,20 6,20 0,039 0,560
3 1,560 1,523 1,485 151º 151º 90º 7,50 7,50 -0,002 0,519
4 1,548 1,487 1,425 213º 213º 90º 12,30 12,30 0,034 0,555
5 1,590 1,498 1,405 223º 223º 90º 18,50 18,50 0,023 0,544
6 1,480 1,436 1,391 239º 239º 90º 8,90 8,90 0,085 0,606
7 1,539 1,487 1,435 278º 278º 90º 10,40 10,40 0,033 0,554
8 1,535 1,497 1,458 303º 303º 90º 7,70 7,70 0,024 0,545
9 1,665 1,585 1,505 315º 315º 90º 16,00 16,00 -0,065 0,456
10 1,425 1,413 1,400 309º 309º 90º 2,50 2,50 0,108 0,629
TitikAwal= 0,521
3.1 Skala
Topografi map adalah representasi dari suatu daerah atau bagian dari bumi,
jarak dari dua titik yang diperlihatkan di peta harus diketahui dengan suatu
perbandingan tertentu dengan keadaan tertentu, perbandingan itu disebut
skala. Ada beberapa macam skala dari peta misalnya 1:1.000 artinya 1 cm di
peta sama dengan 1.000 cm atau 10 m di lapangan. Pemilihan skala tergantung
dari pada penggunaan dari peta, hal ini kerena menyangkut masalah ketelitian
yang didapat dari hasil pengukuran. Oleh karena itu skala peta harus
ditentukan dahulu sebelum pekerjaan dimulai.
3.2 Kontur
Garis kontur adalah garis yang menunjukkan tempat-tempat yang mempunyai
ketinggian sama. Ketinggian antara dua kontur disebut interval kontur. Dari
interval kontur dan jarak horizontal antara kedua kontur tersebut, kita bisa
menentukkan kecuraman suatu lereng. Sedangkan ketinggian (elevasi) dari
sembarang titik yang terletak antara kedua kontur bisa kita tentukan dengan
cara interpolasi. Pada peta, garis kontur merupakkan garis yang tertutup atau
garis yang tidak boleh berhenti kecuali tepi peta. Umumnya, pada setiap lima
garis kontur di gambarkan dengan garis yang lebih tebal dari yang lain (lihat
contoh). Pada garis-garis kontur yang teratur dan dekat jaraknya maka garis-
garis kontur diberi angka hanya terbatas pada kontur yang tebal, kecuali pada
garis-garis kontur yang berjauhan jaraknya (lihat contoh berikut).
50 49 48
47
46
46
47
48
49
50
Gambar.3.1 kontur
Angka pada garis kontur tersebut menunjukkan ketinggian dari kontur, kita
dapat mengetahui bentuk konfigurasi permukaan tanah. Kontur seperti pada
gambar 2 menunjukkan adanya suatu aliran air (sungai).
3.3 Poligon
Maksud dilakukannya pengukuran poligon adalah menentukkan arah dan
kedudukkan titik-titik yang di ukur. Perhitungan poligon tertutup terbagi
dalam:
CP 3
CP 1
U
CP 4
BM
Gb.3.2 Poligon.
2 0 D2 D2SinY D2CosY
X2 X2
0 Xp+D2Si Yp+D2 2
n Cos
Y+X2= Y+Y
X2 2=Y2
=Yn=
Yp
n N n
D Dsi Dcos
1 nY Y
1 1
syarat yang harus dipenuhi adalah :
S Dsin Y = 0 dan S Dcos Y = 0
Oleh karena itu awal dan titiknya sama, apabila :
1n Dsin Y 0 dan 1n Dcos Y 0
kesalahan yaitu :
sebesar AX dan AY sehingga mempengaruhi kedudukan titik dan
mengakibatkan poligon X dan Y tidak tertutup. Kesalahan ini akibat
pengukuran sudut, jarak dan azimut.
Oleh karena Xn = XBM = Xp maka harga X tersebut harus sama dengan Xp.
Demikian pula untuk perhitungan ordinat (Yp) identik seperti di atas, jadi
harga-harga X1, X2, 1/4, X(n-1), Xn dan Y1, Y2, ¼, Y(n-1), Yn yang didapat
dariperhitungan adalah saling berkaitan, jingga akhirnya Xn = Xp dan Yn =
Yp. Toleransi atau limitasi kesalahan dalam praktikum ini (SX dan SY) tidak
melebihi 1m.
Dalam pengukuran yang sesungguhnya toleransi kesalahan ini berfariasi
tergantung dari pengadaan peta, sebagai contoh adalah sebagai berikut :
BB
h = selisih tinggi
= sudut vertical
TP = tinggi pesawat
h
BA, BT, BB =
TP
pembacaan baak
d
Gb.3.3 Pengukuran jarak miring
Untuk mencari jarak D, yaitu jarak optis antara titik tetap (A) dan titik detail
(1), adalah sebagai berikut :
Dimana, B = konstanta, diambil 100
BA = pembacaaan baak/rambu
= Sudut vertical
D = B Sin v (BA – BB)
Sudut horizontal
Pengukuran sudut horizontal dimaksud untuk mengetahui arah dan
kedudukan dari titik-titik detail terhadap titik tetap.
100
B
250
400
C
500
700 D
E
Gb.3.4 Pengukuran sudut horizontal
Pembacaan dimulai dari titik A (instruman berdiri dititik tetap) dengan
posisi pembacaan sudut horizontal 0 dan berakhir pada titik E. Pada setiap
arah sudut horisontalnya dibaca secara komulatif, artinya besarnya sudut
yang dicari adalah selisih antara pembacaan titik yang diarah dengan titik
yang diarah sebelumnya.
Tujuan : untuk mengetahui kedudukan suatu titik dan sudut arah dengan
melakukan pengukuran sudut dan jarak dilapangan
Ketentuan teknis
1. Jarak tiap titik tidak terbatas kecuali apabila dipengaruhi oleh hambatan
seperti : undulasi udara, fatamorgana dan bangunan-bangunan.
2. Setiap pembacaan sudut harus selalu dikontrol, sudut yang dibaca adalah
sudut luar.
3. Setiap penyetelan alat harus memenuhin syarat garis vizir/garis bidik
sumbu.
Langkah/tahapan Poligon
1. Tentukan titik-titik polygon nya (BM dan CP).
2. Letakkan pesawat theodolit di titik BM, setimbangkan kedudukan nivonya
dengan menggunakan sekrup 3 penyetel.
3. Arahkan pesawat theodolit ke utara, kemudian setel pesawat dengan sudut
vertikal 90000’00” dan sudut horizontalnya 0000’00” Putar pesawat ke titik
CP 1, sehingga didapatkan sudut, yang selanjutnya disebut Ψawal . Baca
BA, BT, BB.
U
maks
CP1
CP2
Sudut Dalam
Arahkan pesawat theodolit ke titik sesudahnya, kemudian setel pesawat
dengan sudut vertikal 90000’00” dan sudut horizontalnya 0000’00”
kemudian putar searah jarum jam ke titik sebelumnya. Catat BA, BT, BB,
serta sudut horizontalnya. Sudut yang didapatkan tersebut disebut sudut
horizontal dalam.
Sudut Luar
Arahkan pesawat theodolit ke titik sebelumnya, kemudian setel pesawat
dengan sudut vertikal 90000’00” dan sudut horizontalnya 0000’00”
kemudian putar searah jarum jam ke titik sesudahnya. Catat BA, BT, BB,
serta sudut horizontalnya. Sudut yang didapatkan tersebut disebut sudut
horizontal luar.
PETUNJUK PRAKTIKUM
PENGUKURAN PENGIPASAN
( PENGUKURAN DETAIL )
Ketentuan teknis
1. Jumlah titik kipas tidak terbatas, tergantung pada keadaan lapangan.
2. Setiap pengukuran harus disertai sketsa dimana di dalamnya ditunjukkan
mengenai kedudukan titik-titik dan bangunan yang diukur serta diberi
nomor urut sesuai dengan arah saat pengukuran.
3. Pada waktu pengukuran titik kipas dari suatu kedudukan titik harus
overlap dengan pengukuran yang sama dari titik yang lain.
4. Titik pesawat diukur dari permukaan tanah sampai garis bidik.
ukur
Cp2
Cp1
BM
Gb. 3.5 Pengukuran kipas pada sungai
Cp2
4 5
BM 6
8 7
10 9
11
14 12
19 17 16 15 13
20 18
Gambar.3.7.Poligon primer
Gambar.3.8.Digital Elektrik
PERHITUNGAN KONTUR
PENGIPASAN BM
Interval 0,01
Pengipasan :
1 D = 29
Δh = 0,14
Jumlah Grade = Δ h / 0.01 = 14,00
D' = D / Juml. Grade = 2,071
2 D = 27,5
Δh = 0,15
Jumlah Grade = Δ h / 0.01 = 15
D' = D / Juml. Grade = 1,833
3 D = 27,5
Δh = 0,03
Jumlah Grade = Δ h / 0.01 = 3
D' = D / Juml. Grade = 9,167
4 D = 25,5
Δh = 0,04
Jumlah Grade = Δ h / 0.01 = 4
D' = D / Juml. Grade = 6,375
5 D = 16,5
Δh = 0,06
Jumlah Grade = Δ h / 0.01 = 6
D' = D / Juml. Grade = 2,750
6 D = 46
Δh = 0,12
Jumlah Grade = Δ h / 0.01 = 12
D' = D / Juml. Grade = 3,833
7 D = 42,5
Δh = 0,13
Jumlah Grade = Δ h / 0.01 = 13
D' = D / Juml. Grade = 3,269
8 D = 33
Δh = 0,13
Jumlah Grade = Δ h / 0.01 = 13
D' = D / Juml. Grade = 2,538
PENGIPASAN CP 1
Interval 0,01
Pengipasan :
1 D = 23,5
Δh = -0,28
Jumlah Grade = Δ h / 0.01 = -28
D' = D / Juml. Grade = -0,839
2 D = 24
Δh = -0,16
Jumlah Grade = Δ h / 0.01 = -16
D' = D / Juml. Grade = -1,500
3 D = 25
Δh = 0,13
Jumlah Grade = Δ h / 0.01 = 13
D' = D / Juml. Grade = 1,923
4 D = 21
Δh = -0,15
Jumlah Grade = Δ h / 0.01 = -15
D' = D / Juml. Grade = -1,400
5 D = 21
Δh = -0,02
Jumlah Grade = Δ h / 0.01 = -2
D' = D / Juml. Grade = -10,500
6 D = 17
Δh = -0,28
Jumlah Grade = Δ h / 0.01 = -28
D' = D / Juml. Grade = -0,607
7 D = 19
Δh = -0,24
Jumlah Grade = Δ h / 0.01 = -24
D' = D / Juml. Grade = -0,792
8 D = 22
Δh = -0,11
Jumlah Grade = Δ h / 0.01 = -11
D' = D / Juml. Grade = -2,000
9 D = 26
Δh = -0,33
Jumlah Grade = Δ h / 0.01 = -33
D' = D / Juml. Grade = -0,788
PENGIPASAN CP 2
Interval 0,01
Pengipasan :
1 D = 22,5
Δh = 0,19
Jumlah Grade = Δ h / 0.01 = 19
D' = D / Juml. Grade = 1,184
2 D = 17,5
Δh = 0,17
Jumlah Grade = Δ h / 0.01 = 17
D' = D / Juml. Grade = 1,029
3 D = 11,5
Δh = 0,13
Jumlah Grade = Δ h / 0.01 = 13
D' = D / Juml. Grade = 0,885
4 D = 17
Δh = 0,17
Jumlah Grade = Δ h / 0.01 = 17
D' = D / Juml. Grade = 1,000
5 D = 25
Δh = -0,25
Jumlah Grade = Δ h / 0.01 = -25
D' = D / Juml. Grade = -1,000
6 D = 6
Δh = 0,17
Jumlah Grade = Δ h / 0.01 = 17
D' = D / Juml. Grade = 0,353
7 D = 17,5
Δh = -0,2
Jumlah Grade = Δ h / 0.01 = -20
D' = D / Juml. Grade = -0,875
8 D = 22,5
Δh = -0,57
Jumlah Grade = Δ h / 0.01 = -57
D' = D / Juml. Grade = -0,395
PENGIPASAN CP 3
Interval 0,01
Pengipasan :
1 D = 3,5
Δh = 0,05
Jumlah Grade = Δ h / 0.01 = 5
D' = D / Juml. Grade = 0,700
2 D = 40,5
Δh = 0,07
Jumlah Grade = Δ h / 0.01 = 7
D' = D / Juml. Grade = 5,786
3 D = 9
Δh = 0,08
Jumlah Grade = Δ h / 0.01 = 8
D' = D / Juml. Grade = 1,125
4 D = 28
Δh = -0,62
Jumlah Grade = Δ h / 0.01 = -62
D' = D / Juml. Grade = -0,452
5 D = 32
Δh = -0,64
Jumlah Grade = Δ h / 0.01 = -64
D' = D / Juml. Grade = -0,500
6 D = 24
Δh = -0,74
Jumlah Grade = Δ h / 0.01 = -74
D' = D / Juml. Grade = -0,324
7 D = 6,9
Δh = -0,39
Jumlah Grade = Δ h / 0.01 = -39
D' = D / Juml. Grade = -0,177
PENGIPASAN CP 4
Interval 0,01
Pengipasan :
1 D = 10
Δh = 0,01
Jumlah Grade = Δ h / 0.01 = 1
D' = D / Juml. Grade = 10,000
2 D = 8,7
Δh = 0,02
Jumlah Grade = Δ h / 0.01 = 2
D' = D / Juml. Grade = 4,350
3 D = 1,3
Δh = 0,01
Jumlah Grade = Δ h / 0.01 = 1
D' = D / Juml. Grade = 1,300
4 D = 9
Δh = -0,01
Jumlah Grade = Δ h / 0.01 = -1
D' = D / Juml. Grade = -9,000
5 D = 32,5
Δh = 0,01
Jumlah Grade = Δ h / 0.01 = 1
D' = D / Juml. Grade = 32,500
6 D = 51,5
Δh = -0,04
Jumlah Grade = Δ h / 0.01 = -4
D' = D / Juml. Grade = -12,875
7 D = 1
Δh = 0,01
Jumlah Grade = Δ h / 0.01 = 1
D' = D / Juml. Grade = 1,000
8 D = 5,7
Δh = 0,01
Jumlah Grade = Δ h / 0.01 = 1
D' = D / Juml. Grade = 5,700
9 D = 13,5
Δh = -0,02
Jumlah Grade = Δ h / 0.01 = -2
D' = D / Juml. Grade = -6,750
PENGIPASAN CP 5
Interval 0,01
Pengipasan :
1 D = 10,4
Δh = -0,52
Jumlah Grade = Δ h / 0.01 = -52
D' = D / Juml. Grade = -0,200
2 D = 14,8
Δh = -0,51
Jumlah Grade = Δ h / 0.01 = -51
D' = D / Juml. Grade = -0,290
3 D = 13,2
Δh = -0,53
Jumlah Grade = Δ h / 0.01 = -53
D' = D / Juml. Grade = -0,249
4 D = 11
Δh = -0,03
Jumlah Grade = Δ h / 0.01 = -3
D' = D / Juml. Grade = -3,667
5 D = 7
Δh = 0,3
Jumlah Grade = Δ h / 0.01 = 30
D' = D / Juml. Grade = 0,233
6 D = 7
Δh = 0,9
Jumlah Grade = Δ h / 0.01 = 90
D' = D / Juml. Grade = 0,078
7 D = 18
Δh = -0,5
Jumlah Grade = Δ h / 0.01 = -50
D' = D / Juml. Grade = -0,360
PENUTUP
PENUTUP
Penyusun