Anda di halaman 1dari 2

A.

KEBUGARAN JASMANI
Kebugaran jasmani adalah kesanggupan tubuh untuk melakukan aktivitas tanpa
mengalami kelelahan yang berarti dan masih memiliki cadangan tenaga untuk
melakukan kegiatan yang lain.
Menurut organisasi kesehatan di seluruh dunia klasifikasi kebugaran jasmani
adalah sebagai berikut :
 Sehat, yaitu terbebasnya tubuh baik fisik maupun mental dari segala penyakit.
 Bugar, yaitu kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas sehari-hari
secara maksimal, dan masih mempunyai cadangan tanpa mengalami kelelahan
yang berlebih.

Dalam menjalankan rutinitas sehari-hari, kebugaran jasmani diperlukan oleh


setiap orang apapun kegiatannya. Untuk meningkatkan dan mempertahankan kondisi
kebugaran jasmani maupun rohani seseorang, di antara caranya yaitu dengan
melakukan berbagai bentuk latihan fisik atau jasmani secara teratur dan sesuai aturan.

1. Prinsip Kebugaran Jasmani


 Prinsip Overload
Prinsip latihan overload adalah suatu prinsip latihan dengan pembebanan
dalam latihan harus melebihi ambang rangsangan terhadap fungsi fisiologi
yang dilatih. Dalam melakukan latihan, porsi latihan harus bervariasi, hari-
hari latihan berat dan harus diselingi pula dengan hari-hari latihan ringan.
 Prinsip Konsistensi
Konsistensi adalah kemauan untuk melakukan latihan dalam waktu yang
cukup lama. Untuk mencapai kondisi fisik yang baik diperlukan latihan
setidaknya tiga kali seminggu. Latihan sekali seminggu tidak akan
meningkatkan kualitas fisik, sedangkan latihan dua kali per minggu hanya
menghasilkan peningkatan kecil. Tetapi latihan 5 – 6 kali per minggu tidak
pula disarankan karena dapat mengakibatkan kerusakan fungsi organ-organ
tubuh.
 Prinsip Spesifikasi
Latihan yang spesifik akan meningkatkan efek biologis dan
menimbulkan adaptasi atau penyesuaian dalam tubuh. Konsep spesifikasi
diperkuat dengan fakta-fakta biomekanik dan tiap-tiap bentuk atau tipe
latihan mempunyai sumber energi dan kebutuhan oksigen yang berbeda-
beda. Yang menentukan spesifikasi adalah; (1) macam atau bentuk latihan,
(2) ukuran atau pertimbangan yang berbeda-beda, dan (3) waktu latihan.
 Prinsip Progresif
Latihan secara progresif adalah suatu latihan pembebanan yang
diberikan pada seorang atlet harus ditingkatkan secara berangsur-angsur
disesuaikan kemajuan dan kemampuan atlet. Beban latihan yang ditingkatkan
dalam waktu singkat malah bisa mempersulit proses adaptasi fisiologis dan
dapat menyebabkan terjadinya kerusakan fisik.
 Prinsip Individualitas
Untuk memberi hasil yang optimal dalam prinsip individual, perlu
diperhatikan: (1) respon terhadap latihan, (2) pembebanan latihan, dan (3)
kemampuan penyesuaian diri.
 Prinsip Tahap Latihan
Respon peserta terhadap latihan dipengaruhi oleh tahap latihan. Peserta
pemula sebaiknya dimulai dengan dosis beban latihan sedang, semakin lama
berlatih dosisnya semakin meningkat. Pada tingkatan untuk mencapai
kesegaran jasmani yang baik perlu dosis yang cukup berat.
 Prinsip Periodisasi
Periodisasi adalah program jangka pendek dengan berjangka dan
bertahap (periode). Jangka waktu program jangka pendek harus dibuat
bertahap sepanjang tahun. Bentuk-bentuk latihan dan komponen-komponen
yang diberikan dalam latihan harus menurut tingkat dan jenjang yang
bertahap (periode) dalam program latihan.
 Prinsip Kestabilan
Pada saat awal tahun secara teratur dalam organisasi prestasi, prestasi
dapat meningkat cepat. Namun, setelah mencapai tingkatan prestasi tertentu,
terasa bahwa prestasi sulit meningkat lagi.

Anda mungkin juga menyukai