Terapi Dan Komplikasi Mioma
Terapi Dan Komplikasi Mioma
2. Penanganan operatif
Intervensi operasi atau pembedahan dilakukan pada penderita mioma uteri
dengan indikasi: (13)
Perdarahan uterus abnormal yang menyebabkan penderita anemi
Nyeri pelvis yang hebat
Ketidakmampuan untuk mengevaluasi adneksa (biasanya karena
mioma berukuran kehamilan 12 minggu atau sebesar tinju dewasa)
Gangguan buang air kecil (retensi urin)
Pertumbuhan mioma setelah menopause
Infertilitas
Meningkatnya pertumbuhan mioma.
Jenis operasi yang dilakukan pada mioma uteri dapat berupa :
Miomektomi
Miomektomi adalah pengambilan sarang mioma tanpa pengangkatan
rahim/uterus(1) Tindakan ini dapat dikerjakan misalnya pada mioma
submukoum pada myom geburt dengan cara ekstirpasi lewat vagina.
Pengambilan sarang mioma subserosum dapat mudah dilaksanakan
apabila tumor bertangkai. Apabila miomektomi ini dikerjakan karena
keinginan memperoleh anak, maka kemungkinan akan terjadi
kehamilan adalah 30-50%. (7)
Histerektomi
Adalah tindakan yang dilakukan bila kesuburan tidak lagi perlu
dipertahankan. Histerektomi total umumnya dilakukan dengan alasan
mencegah akan timbulnya karsinoma servisis uteri. Histerektomi
supravaginal hanya dilakukan apabila terdapat kesukaran teknis dalam
mengangkat uterus.(7) Kriteria menurut American College of
Obstetricians Gynecologists (ACOG) untuk histerektomi adalah
sebagai berikut (14)
a. Terdapatnya 1 sampai 3 mioma asimptomatik atau yang dapat
teraba dari luar dan dikeluhkan oleh pasien
b. Perdarahan uterus berlebihan, meliputi perdarahan yang banyak
dan bergumpal-gumpal atau berulang-ulang selama lebih dari 8
hari dan anemia akibat kehilangan darah akut atau kronis.
c. Rasa tidak nyaman di pelvis akibat mioma uteri meliputi nyeri
hebat dan akut, rasa tertekan punggung bawah atau perut bagian
bawah yang kronis dan penekanan pada vesika urinaria
mengakibatkan frekuensi miksi yang sering.
Komplikasi potensial pasca pembedahan:
a. Hemoragi
Hilangnya cairan dari pembuluh darah terjadi dalam waktu cepat
dengan jumlah yang banyak
b. Trombosis vena emboli
Jarang terjadi namun dapat membahayakan jiwa karena dapat
ditemukan emboli pada apru-paru
c. Infeksi
Drainase pada ruang retroperitoneal dapat meminimalisir adanya
infeksi
3. Radioterapi
Tindakan ini bertujuan agar ovarium tidak berfungsi lagi sehingga
penderita mengalami menopause. Radioterapi ini umumnya hanya
dikerjakan kalau terdapat kontraindikasi untuk tindakan operatif.
Radioterapi hendaknya hanya digunakan apabila tidak ada keganasan pada
uterus.(4)
KOMPLIKASI