Anda di halaman 1dari 4

TERAPI

Tidak semua mioma uteri memerlukan pengobatan bedah. Penanganan mioma


uteri tergantung pada umur, status fertilitas, paritas, lokasi dan ukuran tumor,
sehingga biasanya mioma yang ditangani yaitu yang membesar secara cepat dan
bergejala serta mioma yang diduga menyebabkan fertilitas. Secara umum,
penanganan mioma uteri terbagi atas penanganan konservatif dan operatif. (5)
1. Konservatif
Penanganan konservatif bila mioma berukuran kecil pada pra dan post
menopause tanpa gejala.Cara penanganan konservatif dapat dilakukan
sebagai berikut(4,7,9):
 Observasi dengan pemeriksaan pelvis secara periodik setiap 3-6 bulan
 Monitor keadaan Hb
 Pemberian zat besi
 Penggunaan agonis GnRH

2. Penanganan operatif
Intervensi operasi atau pembedahan dilakukan pada penderita mioma uteri
dengan indikasi: (13)
 Perdarahan uterus abnormal yang menyebabkan penderita anemi
 Nyeri pelvis yang hebat
 Ketidakmampuan untuk mengevaluasi adneksa (biasanya karena
mioma berukuran kehamilan 12 minggu atau sebesar tinju dewasa)
 Gangguan buang air kecil (retensi urin)
 Pertumbuhan mioma setelah menopause
 Infertilitas
 Meningkatnya pertumbuhan mioma.
Jenis operasi yang dilakukan pada mioma uteri dapat berupa :
 Miomektomi
Miomektomi adalah pengambilan sarang mioma tanpa pengangkatan
rahim/uterus(1) Tindakan ini dapat dikerjakan misalnya pada mioma
submukoum pada myom geburt dengan cara ekstirpasi lewat vagina.
Pengambilan sarang mioma subserosum dapat mudah dilaksanakan
apabila tumor bertangkai. Apabila miomektomi ini dikerjakan karena
keinginan memperoleh anak, maka kemungkinan akan terjadi
kehamilan adalah 30-50%. (7)
 Histerektomi
Adalah tindakan yang dilakukan bila kesuburan tidak lagi perlu
dipertahankan. Histerektomi total umumnya dilakukan dengan alasan
mencegah akan timbulnya karsinoma servisis uteri. Histerektomi
supravaginal hanya dilakukan apabila terdapat kesukaran teknis dalam
mengangkat uterus.(7) Kriteria menurut American College of
Obstetricians Gynecologists (ACOG) untuk histerektomi adalah
sebagai berikut (14)
a. Terdapatnya 1 sampai 3 mioma asimptomatik atau yang dapat
teraba dari luar dan dikeluhkan oleh pasien
b. Perdarahan uterus berlebihan, meliputi perdarahan yang banyak
dan bergumpal-gumpal atau berulang-ulang selama lebih dari 8
hari dan anemia akibat kehilangan darah akut atau kronis.
c. Rasa tidak nyaman di pelvis akibat mioma uteri meliputi nyeri
hebat dan akut, rasa tertekan punggung bawah atau perut bagian
bawah yang kronis dan penekanan pada vesika urinaria
mengakibatkan frekuensi miksi yang sering.
Komplikasi potensial pasca pembedahan:
a. Hemoragi
Hilangnya cairan dari pembuluh darah terjadi dalam waktu cepat
dengan jumlah yang banyak
b. Trombosis vena emboli
Jarang terjadi namun dapat membahayakan jiwa karena dapat
ditemukan emboli pada apru-paru
c. Infeksi
Drainase pada ruang retroperitoneal dapat meminimalisir adanya
infeksi
3. Radioterapi
Tindakan ini bertujuan agar ovarium tidak berfungsi lagi sehingga
penderita mengalami menopause. Radioterapi ini umumnya hanya
dikerjakan kalau terdapat kontraindikasi untuk tindakan operatif.
Radioterapi hendaknya hanya digunakan apabila tidak ada keganasan pada
uterus.(4)

KOMPLIKASI

Komplikasi yang terjadi pada mioma uteri : (7)


1. Degenerasi ganas.
Mioma uteri yang menjadi leiomiosarkoma ditemukan hanya 0,32-0,6% dari
seluruh mioma; serta merupakan 50-75% dari semua sarkoma uterus.
Keganasan umumnya baru ditemukan pada pemeriksaan histologi uterus yang
telah diangkat. Kecurigaan akan keganasan uterus apabila mioma uteri cepat
membesar dan apabila terjadi pembesaran sarang mioma dalam menopause.
2. Torsi (putaran tangkai).
Sarang mioma yang bertangkai dapat mengalami torsi, timbul gangguan
sirkulasi akut sehingga mengalami nekrosis. Dengan demikian terjadilah
sindrom abdomen akut. Jika torsi terjadi perlahan-lahan, gangguan akut tidak
terjadi.
3. Nekrosis dan infeksi.
Sarang mioma dapat mengalami nekrosis dan infeksi yang diperkirakan
karena gangguan sirkulasi darah padanya.

Anda mungkin juga menyukai