Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS STRATEGI DALAM MEMASUKI PASAR INTERNASIONAL

(Studi Kasus Pada PT Telekomunikasi Indonesia dalam Ekspansi di Myanmar)

Dina Setio Charity


Edy Yulianto
Wilopo
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang
Email : dina.charity@gmail.com

ABSTRACT

PT Telekomunikasi Indonesia is one of the largest telecomunications company in Indoensia. The company’s
vision is to become the leading TIMES player in the region, that can expand abroad. The company start to
expand since 2011 and 2012 in Myanmar. A company need to have the right strategy in entering International
market in order to expand market in Myanmar and be able compete in ASEAN Economic Comunity (AEC)
2016. The purpose of this study are to figure out strategy that being applied by PT Telkom, to figure out the
company’s stengths, weakness, theats, and opportunities, and also to analyze the appropriate strategy for PT
Telkom. This type of reseach is descriptive with qualitative approach. The analytical method used is SWOT
(Strenghts, Weakness, Opportunities, and Threats) analyisis, with the analysis of EFAS, IFAS, IE and SWOT
matrix. The conclusion of this research is PT Telekomunikasi Indonesia already applied the right strategy
with strategy of developing, but to support the company’s expansion activities in Myanmar it need to do some
alternative strategies that have been formulated based on the vision, mission, internal analysis and external
analysis.

Key words : Corporate Strategy, Expansion, International Markets, Myanmar

ABSTRAK

PT Telekomunikasi Indonesia merupakan salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia. Visi
yang dimiliki perusahaan adalah menjadi pemimpin pemain TIMES di kawasan regional, dan dapat
melakukan ekspansi. Perusahaan mulai berekspansi sejak tahun 2011 dan 2012 di Myanmar. Sebuah
perusahaan harus memiliki strategi yang tepat dalam memasuki pasar internasional untuk memperluas pasar
di Myanmar dan mampu bersaing di Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2016. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui strategi yang diterapkan oleh perusahaan, untuk mengetahui kekuatan, kelemahan,
ancaman dan peluang perusahaan, dan juga untuk menganalisis strategi yang tepat untuk perusahaan. Jenis
penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode analisis yang digunakan adalah analisis
SWOT (Strenghts, Weakness, Opportunities, dan Threats), dengan matriks EFAS, IFAS, IE dan SWOT.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah PT Telekomunikasi Indonesia sudah menerapkan strategi yang tepat
dengan strategi pengembangan, namun untuk mendukung kegiatan ekspansi di Myanmar perusahaan perlu
melakukan beberapa alternatif strategi yang telah dirumuskan berdasarkan visi, misi, analisis internal dan
analisis eksternal.

Kata Kunci : Strategi Perusahaan, Ekspansi, Pasar Internasional, Myanmar

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 32 No. 1 Maret 2016| 18


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
PENDAHULUAN KAJIAN PUSTAKA
Perkembangan teknologi dan globalisasi saat Strategi
ini membuat peluang melakukan perdagangan Menurut Byson (2004:189-190) Strategi dapat
bebas terbuka luas. Perdagangan bebas merupakan dipandang sebagai pola tujuan program tindakan
tantangan yang besar bagi sebuah perusahaan keputusan atau alokasi sumber daya yang
karena akan membuat persaingan yang ketat. mendefinisikan bagaimana organisasi itu, apa yang
Persaingan antar perusahaan membuat suatu dilakukan dan mengapa organisasi melakukannya.
perusahaan harus memiliki strategi yang tepat untuk Menurut Wheelen dan Hunger (2012:53)
memasuki pasar internasional. Perdagangan bebas Manajemen strategi sendiri adalah sekumpulan
kawasan ASEAN 2016 sudah dimulai, dengan keputusan manajerial dan aksi pengambilan
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) maka seperti keputusan jangka panjang didalam perusahaan.
tidak ada batasan untuk melakukan perdagangan Menurut Porter (2002:32) dilihat dari tingkat tugas
antar negara anggota ASEAN. PT Telekomunikasi strategi dapat diklasifikasikan menjadi tiga yaitu:
Indonesia adalah salah satu contoh perusahaan 1) strategi generik, merupakan suatu pendekatan
telekeomunikasi yang melakukan ekspansi. strategi perusahaan dalam rangka menggunguli
Fokus pada ekspansi internasional merupakan pesaing dalam industri sejenis.
salah satu inisiatif strategis PT Telekomunikasi 2) strategi utama, merupakan strategi yang lebih
Indonesia sejak 2007. Pada saat ini perusahaan oprasional dan merupakan tindak lanjut dari
berhasil melakukan ekspansi ke area pertumbuhan strategi generik
di sembilan negara yaitu Singapore, Hongkong, 3) strategi fungsional, merupakan turunan strategi
Myanmar, Macau, Timor Leste, Australia, Taiwan, utama dan lebih bersifat spesifik serta terperinci
Amerika, dan Malaysia. Salah satu negara ASEAN tentang pengelolaan bidang-bidang fungsional
yang menjadi tujuan perusahaan adalah Myanmar. tertentu sperti bidang pemasaran, bidang
Myanmar memiliki potensi besar dengan jumlah keuangan, bidang SDM, bidang pelayanan, dan
penduduk lebih dari 50 juta jiwa. Potensi Myanmar lain sebagainya
yang besar akan menimbulkan persaingan yang
ketat, maka suatu perusahaan harus memiliki Strategi Memasuki Pasar Internasional
strategi yang tepat. Strategi untuk memasuki pasar internasional
Strategi yang tepat akan membawa dampak yaitu secara langsung dan tidak langsung. Ada
positif bagi perusahaan. Strategi perusahaan dapat beberapa pilihan strategi untuk memasuki pasar
dianalisis melalui analisis SWOT (Strenght, internasional anatara lain :
Weakness, Opportunities, dan Threats). Analisis 1) Ekspor
SWOT dilakukan sehingga perusahaan dapat Ekspor adalah tahapan paling awal dalam
memaksimalkan kekuatan, menghindari kelemahan, melakukan bisnis lintas negara. Menurut Madura
memanfaatkan peuang dan memperkecil ancaman. (2007:16) mengekspor adalah penjualan produk
Analisis SWOT didapatkan dari analisis faktor atau jasa kepada pembeli yang berada di negara lain.
internal dan faktor eksternal yang mempengaruhi 2) Aliansi Strategis
perusahaa. Analisis SWOT terdiri dari matriks Menurut Keegan dan Green (2005: 297-305)
IFAS (Internal Faktor Analisis Strategi), EFAS aliansi Strategis dibagi menjadi lima yaitu : (1)
(Eksternal Faktor Analisis Strategi), IE (Internal Lisensi, (2) Waralaba: variasi lain dari strategi
Eksternal), dan SWOT. Berdasarkan manfaat yang perusahaan lisensi dan sebuah kontrak antara
diberikan dari suatu strategi untuk perusahaan sebuah perusahaan induk dengan pihak lain yang
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian memperbolehkan pihak terwalaba mengoprasikan
terhadap strategi dalam memasuki pasar sebuah bisnis yang dikembangkan oleh pihak
internasional dengan studi kasus pada PT pewaralaba, (3) Usaha Patungan : usaha patungan
Telekomunikasi Indonesia dalam ekspansi di atau joint venture adalah sebuah strategi untuk
Myanmar. memasuki sebuah pasar host country dimana pihak
mitra (lokal) memiliki kepemilikan bersama dalam
sebuah perusahaan yang baru dibentuk, (4) Kontrak
produksi : perusahaan berkonsentrasi pada desain
produk dan pemasaran, dan mentransfer tanggung
jawab untuk kepemilikan fasilitas-fasilitas
produksi, (5) Investasi langsung: investasi langsung
dilaukan untuk menghindari hambatan tarif dan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 32 No. 1 Maret 2016| 19


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
kuota, pengalaman untuk mentransfer teknologi, 4) Matriks SWOT
dan menyediakan teknik manufaktur baru. Menurut Rangkuti (2005:31) matriks SWOT
adalah alat untuk menyusun faktor-faktor strategis
Alat Analisis Strategi perusahaan. Berikut ini adalah tabel matriks SWOT:
Menurut Rangkuti (2005:26) pada analisis Tabel 4 : Matriks SWOT
SWOT terdapat beberapa model matriks internal Faktor IE Strength Weakness
dan eksternal, antara lain : Opportunities Strategi SO Strategi WO
1) Matriks IFAS (Internal Factor Analysis Threat Strategi ST Strategi WT
Strategy) Sumber : Wheelen dan Hunger (2012: 182)
Tabel IFAS disusun untuk merumuskan faktor-
faktor strategis internal dalam kerangka Strength Alternatif Strategi
dan Weakness perusahaan. Hasil dari tabel IFAS Alternatif strategi generik yang diungkapkan
akan menunjukkan kekuatan dan kelemahan oleh Wheelen dan Hunger (2012:206-219), akan
terbesar perusahaan. Berikut ini adalah tabel IFAS : dijabarkan menjadi beberapa strategi utama untuk
Tabel 1 : Matriks IFAS setiap generiknya, antara lain :
Faktor Bobot Rating Skor Komentar 1) Strategi Pertumbuhan
Internal Strategi pertumbuhan dibagi menjadi strategi
Kekuat pertumbuhan terkonsentrasi dan strategi
an pertumbuhan diversivikasi. Strategi pertumbuhan
Kelemah terkonsentrasi merupakan strategi dimana
an perusahaan berkonsentrasi dan bertumbuh-
Total kembang pada semua sumber daya yang sejenis.
Sumber : Wheelen dan Hunger (2012:178) Strategi pertumbuhan diversivikasi merupakan
melakukan penambahan produk dan divisi yang
2) Matriks EFAS (External Factor Analysis tidak ada hubungannya dengan lini produk atau jasa
Strategy) yan telah dimiliki sebelumnya.
Tabel EFAS disusun untuk merumuskan 2) Strategi Stabilitas
faktor-faktor strategis eksternal dalam kerangka Strategi stabilitas adalah strategi yang paling sesuai
peluang dan ancaman perusahaan. Hasil dari tabel bagi perusahaan yang berhasil pada industri dengan
EFAS akan menunjukkan peluang dan ancaman daya tarik industri medium. Strategi stabilitas
terbesar. Berikut ini adalah tabel EFAS : memiliki empat bentuk strategi yaitu strategi
Tabel 2 : Matriks EFAS istrahat, strategi waspada, strategi tanpa perubahan
Faktor Bobot Rating Skor Komentar dan strategi laba.
Eksternal 3) Strategi Penciutan
Peluang Strategi penciutan bertujuan melakukan
Ancaman penghematan atau penciutan bila suatu perusahaan
Total mempunyai posisi persaingan yang lemah
Skor dibandingkan dengan daya tarik industrinya.
Sumber : Wheelen dan Hunger (2012: 178) Strategi penciutan memiliki empat bentuk strategi
utama untuk yaitu strategi perubahan haluan,
3) Matriks IE strategi memikat perusahaan lain, strategi jual, dan
Matriks IE memiliki tiga area utama yang strategi pelepasan.
memiliki implikasi strategi yang berbeda, yaitu
growth strategy ( sel 1, 2, dan 5), stability strategy METODE PENELITIAN
(sel 4 dan 5), dan retrenchment strategy (sel 3, 6 dan Jenis Penelitian
9). Beikut ini adalah tabel IE: Metode penelitian yang digunakan dalam
Tabel 3 : Matriks IE penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan
Total IFAS 1,0
4,0 kualitatif. Menurut Sugiono (2010:14) Metode
I II III penelitian kualitatif adalah metode penelitian
dengan landasan filsafat postpositivisme, dan
Total IV V VI digunaan pada kondisi obyek yang alamiah, dimana
EFAS peneliti adalah instrumen kunci. Dengan metode
VII VIII IX
1,0 yang sesuai akan membantu peneliti memperoleh
data yang relevan dengan penelitian.
Sumber: Husein Umar (2003: 235)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 32 No. 1 Maret 2016| 20


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Teknik Pengumpulan Data strategic innitiave yaitu dengan menggunakan
Teknik pengumpulan data kualitatif pada langkah-langkah kecil dengan cara membina
dasarnya bersifat tentatif karena penggunaannya hubungan baik dengan rekan-rekan bangsa
ditentukan oleh konteks permasalahan dan Myanmar dan kedutaan besar Indonesia di
gambaran yang ingin diperoleh. Metode Myanmar.
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian Perusahaan menunjuk seorang pimpinan yang
ini adalah: secara penuh bertugas di Myanmar dan dibantu
1) Wawancara oleh wakil. Langkah selanjutnya dengan
2) Dokumentasi mengundang sejumlah menteri Indonesia datang ke
3) Triangulasi Myanmar untuk bertemu Presiden Myanmar untuk
menjalin hubungan politik yang baik antara
Metode Analisis Indonesia dengan Myanmar. Langkah terakhir
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan adalah dengan strategi korporatif, yaitu dengan
untuk mengetahui strategi yang diterapkan dan juga menjalin kerjasama dengan perusahaan Myanmar.
menemukan strategi yang tepat untuk PT
Telekomunikasi Indonesia. Metode analisis yang Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman.
digunakan meliputi penggunan matriks IFAS, 1) Kekuatan
matriks EFAS, matrik IE dan matriks SWOT. a. Perusahaan telekomunikasi terbesar di
Formulasi yang digunakan peneliti yang pertama Indonesia
adalah mengevaluasi faktor eksternal dan faktor b. Brand image perusahaan yang kuat
internal perusahaan, kedua melakukan analisis c. Kekuatan dari segi teknologi jaringan
dengan menggunakan matriks IFAS, EFAS, IE dan d. Memiliki SDM berkualitas dengan seleksi
SWOT, ketiga menyimpulkan hasil analisis global talent
sehingga diketahui alternatif strategi. e. Kekuatan dari segi keuangan
f. Dukungan KBRI di Myanmar
HASIL DAN PEMBAHASAN g. Memiliki kerjsama yang baik dengan ITC
Memasuki Pasar Internasional Myanmar
Faktor pendorong PT Telekomunikasi 2) Kelemahan
Indonesia memasuki pasar internasional dengan a. Kurang pengalaman ekspansi ke luar negeri
ekspansi adalah sebagai suatu upaya memenuhi visi b. Tuntutan syarat tender yang terkadang
perusahaan, meningkatkan pendapatan, serta belum bisa dipenuhi
memperkuat dan memperluas pasar. Ekspansi c. Kurangnya dukungan dari pemerintah
pasar di Myanmar sangat sesuai dengan visi d. Perbedaan bahasa untuk berkomunikasi
perusahaan yaitu menjadi pemain “TIMES” paling 3) Peluang
unggul di kawasan regional. Melalui anak a. Myanmar merupakan daerah greenfield
perusahaan yaitu PT Telekomunikasi Indonesia b. Myanmar memiliki banyak potensi
International (Telin), perusahaan telah memperluas konsumen
posisi di pasar internasional. Perusahaan c. Perekonomian di Myanmar tiap tahun terus
menjalankan skema Moble Virtual Network di meningkat
Malaysia, Hongkong, Makau, dan Arab Saudi. d. Mahalnya harga layanan telekomunikasi di
Perusahaan juga mengoperasikan layanan Business Myanmar
Process Outsourcing (BPO) di Australi dan e. Pemerintah myanmar mendukung investasi
Selandia Baru, dan memiliki bisnis telekomunikasi dari luar di bidang telekomunikasi
terkait lainnya di Taiwan, Myanmar, dan Amerika f. Terbukanya perdagangan di wilayah
Serikat. ASEAN
4) Ancaman
Strategi Ekspansi a. Pesaing dari 12 negara lain yang juga
Strategi yang digunakan PT Telekomunikasi memasuki pasar Myanmar
Indonesia dalam memasuki pasar internasional b. Infrastruktur di Myanmar terbatas
adalah dengan melakukan investasi langsung ke c. Perbedaan aturan hukum
negara tujuan, dengan cara membangun anak d. Myanmar rentan kerusuhan dan
perusahaan. Perusahaan sedang mengembankan demonstrasi
dan memperluas bisnis di Myanmar untuk
memperluas dan mendiversifikasi pasar.
Perusahaan memulai bisnis di Myanmar dengan
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 32 No. 1 Maret 2016| 21
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Analisis Strategi Perusahaan
Matriks IFAS
Tabel 5 : Matriks Internal Factor Analysis Strategy (IFAS)
Manager Cabang
Manager Warrooom Kepala Pemasaran Rata-
Faktor Internal Kepanjen
Rata
Bobot Rating Skor Bobot Rating Skor Bobot Rating Skor
Kekuatan :
a. Perusahaan 0,127 4 0,508 0,127 4 0,508 0,127 4 0,508 0,508
telekomunikasi
terbesar di
Indonesia
b. Brand image 0,057 3 0,171 0,057 3 0,171 0,057 3 0,171 0,171
PT Telkom
yang kuat
c. Kekuatan dari 0,107 3 0,321 0,107 4 0,428 0,107 4 0,428 0,392
segi teknologi
jaringan
d. Memiliki SDM 0,06 3 0,18 0,06 3 0,18 0,06 4 0,24 0,200
berkualitas
dengan seleksi
global talent
e. Kekuatan dari 0,13 4 0,52 0,13 4 0,52 0,13 4 0,52 0,520
segi keuangan
f. Dukungan 0,05 3 0,15 0,05 3 0,15 0,05 3 0,15 0,150
KBRI di
Myanmar
g. Memiliki 0,105 3 0,315 0,105 4 0,42 0,105 4 0,42 0,385
kerjasama
yang baik
dengan ITC
Myanmar dan
perusahaan
Myanmar
Kelemahan :
a. Kurang 0,14 1 0,14 0,14 1 0,14 0,14 1 0,14 0,140
pengalaman
ekspansi ke
luar negeri
b. Tuntutan syarat 0,107 2 0,214 0,107 1 0,107 0,107 2 0,214 0,178
tender yang
terkadang
belum bisa
dipenuhi
c. Kurangnya 0,067 2 0,134 0,067 2 0,134 0,067 2 0,134 0,134
dukungan dari
pemerintah
d. Perbedaan 0,05 2 0,10 0,05 2 0,10 0,05 2 0,10 0,100
bahasa untuk
berkomunikasi
Total 1,00 2,753 1,00 2,858 1,00 3,025 2,878
Sumber: Data Diolah 2015

Analisis faktor internal adalah faktor yang terbesar yang dimiliki PT Telkom adalah kurangnya
berasal dari dalam perusahaan yaitu kekuatan dan pengalaman dalam melakukan ekspansi dengan
kelemahan. Menurut pendapat ketiga informan bobot 0,14. Pada bobot tersebut maka kekuatan dan
ditersebut maka kekuatan terbesar yang dimiliki PT kelemahan tersebut termasuk penting dalam matriks
Telkom adalah kekuatan di bidang keuangan IFAS.
dengan bobot sebesar 0,13. Sedangkan kelemahan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 32 No. 1 Maret 2016| 22


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Matriks EFAS
Tabel 6: Matriks External Factor Analysis Strategy (EFAS)
Manager Cabang
Manager Warrooom Kepala Pemasaran Rata-
Faktor External Kepanjen
Rata
Bobot Rating Skor Bobot Rating Skor Bobot Rating Skor
Peluang :
a. Myanmar 0,143 4 0,572 0,143 4 0,572 0,143 4 0,572 0,572
merupakan
daerah green
field
b. Myanmar 0,117 3 0,351 0,117 3 0,351 0,117 4 0,468 0,390
memiliki banyak
potensi
konsumen
c. Perekonomian 0,066 3 0,198 0,066 3 0,198 0,066 3 0,198 0,198
di Myanmar tiap
tahun terus
meningkat
d. Mahalnya harga 0,05 3 0,15 0,05 3 0,15 0,05 3 0,15 0,150
layanan
telekomunikasi
di Myanmar
e. Pemerintah 0,107 3 0,321 0,107 3 0,321 0,107 3 0,321 0,321
Myanmar
mendukung
investasi dari
luar di bidang
telekomunikasi
f. Terbukanya 0,127 4 0,508 0,127 3 0,381 0,127 4 0,508 0,465
perdagangan di
wiliyah ASEAN
Ancaman :
a. Pesaing dari 12 0,15 2 0,30 0,15 1 0,15 0,15 1 0,15 0,200
negara lain yang
juga memasuki
pasar Myanmar
b. Myanmar rentan 0,05 2 0,10 0,05 2 0,10 0,05 2 0,10 0,100
kerusuhan dan
aksi demonstrasi
c. Infrastuktur di 0,117 2 0,234 0,117 2 0,234 0,117 2 0,234 0,234
Myanmar
terbatas
d. Perbedaan 0,073 2 0,146 0,073 2 0,146 0,073 2 0,146 0,146
peraturan
hukum yang ada
Total 1,00 2,88 1,00 2,603 1,00 2,847 2,776
Sumber : Data Diolah 2015

Hasil analisis disajikan dalam tabel tersebut Menurut pendapat ketiga informan
untuk mengetahui peluang dan ancaman terbesar ditersebut maka ancaman terbesar yang dimiliki PT
perusahaan. Menurut pendapat ketiga informan Telkom adalah Pesaing dari 12 negara lain
ditersebut maka peluang terbesar yang dimiliki PT diberikan bobot sebesar 0,15. Pada bobot tersebut
Telkom adalah Myanmar sebagai daerah greenfield maka ancaman tersebut termasuk sangat penting
memiliki bobot sebesar 0,143. Pada bobot tersebut dalam matriks EFAS. Maka ancaman terbesar yang
maka peluang Myanmar sebagai daerah greenfield dimiliki perusahaan adalah pesaing dari 12 negara
termasuk penting dalam matriks EFAS. Maka lain yang juga memasuki pasar Myanmar.
peluang terbesar yang dimiliki perusahaan adalah
Myanmar sebagai daerah Greenfield.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 32 No. 1 Maret 2016| 23


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Matriks Internal External (IE) 3) Memiliki SDM berkualitas dengan seleksi
Matriks IE dibuat menggunakan hasil global talent
analisis dari matrik EFAS dan matriks IFAS. 4) Kekuatan dari segi keuangan
Setelah mengetahui skor dari masing-masing faktor 5) Memiliki kerjasama yang baik dengan ITC
strategi external dan faktor strategi internal maka Myanmar dan perusahaan Myanmar
akan dimasukkan kedalam matriks IE. Matriks ini Kelemahan :
akan menunjukkan posisi perusahaan berada di sel 1) Kurang pengalaman ekspansi ke luar negeri
mana dalam sel tersebut akan diketahui strategi 2) Perbedaan bahasa untuk berkomunikasi
yang sesuai untuk PT Telkom. Posisi PT Telkom Peluang :
dapat dilihat pada tabel berikut ini: 1) Myanmar merupakan daerah green field
Tabel 7 : Matriks IE 2) Myanmar memiliki banyak potensi konsumen
Total IFAS 3) Perekonomian di Myanmar tiap tahun terus
2,878 1,0 meningkat
4,0 4) Pemerintah Myanmar mendukung investasi dari
luar di bidang telekomunikasi
I II III 5) Terbukanya perdagangan di wiliyah ASEAN
Ancaman :
2,776 1) Pesaing dari 12 negara lain yang juga memasuki
IV V VI pasar Myanmar
Total
EFAS 2) Myanmar rentan kerusuhan dan aksi
demonstrasi
VII VIII IX
1,0 3) Infrastuktur di Myanmar terbatas
4) Perbedaan peraturan hukum yang ada
Sumber: Data Diolah 2015
Berdasarkan hasil analisis matriks SWOT
maka diperoleh beberapa alternatif strategi yaitu
Matriks internal dan external pada tabel
strategi SO, strategi WO, strategi ST dan strategi
menunjukkan nilai rata-rata total skor IFAS adalah
WT:
2,878 dan skor EFAS adalah 2,776 dapat diketahui
1. Strategi SO ( Strength Opportunities)
bahwa strategi yang sesuai bagi PT Telkom terletak
Strategi SO dipilih berdasarkan pemikiran bahwa
di sel V. Strategi untuk sel V yaitu strategi
dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk
pertumbuhan dengan konsentrasi melalui integrasi
merebut dan memanfaatkan peluang secara
horizontal. Strategi pertumbuhan melalui intergrasi
maksimal.
horizontal menurut Wheelen & Hunger (2012:213)
2. Strategi WO (Weakness Opportunities)
dari sisi internal hendaknya segmen pasar diperluas
Strategi WO berdasarkan pemanfaatan peluang
menjadi lebih besar, dan dari sisi external
yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan
perusahaan dapat melakukan akuisisi atau joint
yang ada .
venture dengan perusahaan pada industri yang
3. Strategi ST ( Strength Treats)
sama.
Strategi ST berdasarkan kekuatan yang dimiliki
perusahaan untuk mengatasi ancaman yang
Matriks SWOT
dihadapi oleh perusahaan.
Peneliti hanya menfokuskan pada poin yang
4. Strategi WT (Weakness Threats)
dianggap berhubungan langsung dengan hasil dari
Strategi WT adalah strategi yang bertujuan untuk
matriks IE yaitu strategi perluasan pasar dengan
mempertahankan perusahaan dari ancaman dengan
akuisisi dan joint venture. Jadi tidak semua poin-
cara meminimalkan kelemahan yang ada serta
poin yang terdapat didalam tabel IFAS dan EFAS
menghindari ancaman.
menjadi bahan analisis dalam matriks SWOT.
Adapun poin-poin kekuatan, kelemahan, peluang
dan ancaman berkaitan langsung dengan analisis
strategi perusahan dalam memasuki pasar luar
negeri melalui akuisisi dan joint venture adalah :
Kekuatan :
1) Perusahaan telekomunikasi terbesar di
Indonesia
2) Kekuatan dari segi teknologi jaringan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 32 No. 1 Maret 2016| 24


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Matriks SWOT
Tabel 8 : Matriks SWOT
STRENGTHS (S) WEAKNESS (W)
1. Perusahaan telekomunikasi 1. Kurang
terbesar di Indonesia pengalaman
2. Kekuatan dari segi teknologi ekspansi ke
INTERNAL
jaringan luar negeri
3. Memiliki SDM berkualitas 2. Perbedaan
dengan seleksi global talent bahasa untuk
4. Kekuatan dari segi keuangan berkomunikasi
EXTERNAL
5. Memiliki kerjasama yang baik
dengan ITC Myanmar dan
perusahaan Myanmar
1. Myanmar merupakan Strategi S-O Strategi W-O
daerah green field 1. Memperluas segmen pasar 1. Melakukan
O
2. Myanmar memiliki dengan pengalaman yang kerjasama
P
banyak potensi dimiliki sebagai perusahan dengan
P
konsumen terbesar di Indonesia (S.a- perusahaan
O
3. Perekonomian di O.a.b.e) sejenis (W.a-
R
Myanmar tiap tahun 2. Melakukan riset pasar untuk O.a.b.c.d.e)
T
terus meningkat memerluas bisnis ITC di 2. Melakukan
U
4. Pemerintah Myanmar Myanmar (S.c.d.e-O.a.b.d.e) pelatihan
N
mendukung investasi 3. Mendekati konsumen Myanmar bahasa inggris
I
dari luar di bidang dengan membangun perusahaan untuk pekerja
T
telekomunikasi cabang (S.d-O.b.c.d.) asli Myanmar
I
5. Terbukanya dan
E
perdagangan di penerjemahan
S
wiliyah ASEAN angket ke
Burmese untuk
(O)
riset konsumen
(W.b-O.b.d.e)
1. Pesaing dari 12 negara Strategi S-T Strategi W-T
lain yang juga 1. Mempertahankan kualitas 1. Melakukan
memasuki pasar teknologi jaringan yang strategi
T
Myanmar merupakan keunggulan bersaing
H
2. Myanmar rentan perusahaan (S.a.b.c-T.a) dengan
R
kerusuhan dan aksi 2. Mengembangkan infrastruktur perusahaan
E
demonstrasi (S.d.e-T.c) telekomunikasi
A
3. Infrastuktur di Myanmar 3. Mengasuransikan aset lainnya (W.a-
T
terbatas perusahaan dan menghindari O.a)
S
4. Perbedaan peraturan daerah rawan konflik dan
hukum antar negara demonstrasi (S.d-T.b)
(T)
4. Memanfaatkan SDM untuk
menganalisis aturan hukum yang
berbeda. (S.c-T.d)
Sumber : Data Diolah 2015

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 32 No. 1 Maret 2016| 25


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
KESIMPULAN DAN SARAN 6. Mempertahankan kualitas teknologi jaringan
Kesimpulan yang merupakan keunggulan perusahaan
PT Telkom memasuki pasar internasional 7. Mengembangkan infrastruktur pendukung di
dengan cara ekspansi pasar. Strategi yang bidang telekomunikasi
diimplementasikan PT Telkom termasuk pada 8. Melakukan pelatihan bahasa inggris untuk
strategi pertumbuhan. Hal ini dikarenakan PT pekerja asal Myanmar dan menerjemahkan
Telkom memiliki strategi dengan tujuan untuk terus angket ke Burmese untuk riset ke masyarakat
bergerak maju dan memperluas pasar serta menjadi 9. Mengasuransikan aset perusahaan dan
pemain unggul di kawasan regional. Strategi menghindari daerah rawan konflik dan
ekspansi yang dilakukan perusahaan di Myanmar demonstrasi
dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor external. 10. Memanfaatkan SDM yang berkualitas untuk
Persahaan memiliki kelemahan, kekuatan, peluang menganalisis aturan yang berpindah
dan ancaman dalam memasuki pasar internasional.
Berdasarkan hasil analisis lingkungan yang telah DAFTAR PUSTAKA
dilakukan, maka dapat diambil beberapa Bryson, John M. 2004. Strategic Planning for Public
kesimpulan sebagai berikut : and Nonprofit Organizations: A Guide to
1. Hasil tabel IFAS (Internal Factor Analysis Strengthening and Sustaining Organizational
Summary) yang berisi tentang faktor kekuatan Achievement. 3rd Edition. San Francisco :
dan kelemahan dan memiliki total skor rata-rata Jossey-Bass
2,878 menunjukkan posisi internal perusahaan
Husein, Umar. 2003. Strategic in Action. Jakarta:
kuat dan mampu meminimalisir kelemahan Gramedia Pustaka Utama
yang dimiliki oleh perusahaan. Kekuatan
perusahaan dibidang keuangan adalah kekuatan Keegan, W.J. dan Green, M.C. 2005. Global
terbesar yang dimiliki perusahaan. Kelemahan Marketing. Fourth Edition. USA: Pearson
terbesar yang dimiliki oleh perusahaan adalah Prentice Hall.
kurangnya pengalaman dalam melakukan Madura, Jeff. 2007. Introduction to Business.
ekspansi. Fourth Edition. Canada: Thomson South-
2. Hasil Tabel EFAS (External Factor Analysis Western.
Summary) berisiskan faktor peluang dan
ancaman yang dihadapi perusahaan. Pada rata- Porter, Michael E. 2002. Strategi Bersaing Teknis
rata skor total EFAS adalah 2,776 menunjukkan Menganalisis Industri dan Pesaing. Jakarta:
bahwa perusahaan berada diantara rata-rata dan Erlangga.
cukup serta siap menghadapi ancaman dan Rangkuti, Freddy. 2005. Analisis SWOT Teknik
dapat memanfaatkan peluang yang ada. Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: Gramedia
Myanmar sebagai daerah greenfield adalah Pustaka Utama
peluang yang besar bagi perusahaan.
Sedangkan ancaman terbesar perusahaan Sugiono. 2010. Metode Penelitian Bisnis
adalah pesaing dari 12 negara lain. (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan
R&D). Bandung: Alfabeta.
Saran Wheelen, Thomas L. Hunger, J David. 2012.
Alternatif strategi yang dapat dijadikan sebagai Strategic Management and Business Policy :
strategi utama berdasarkan analisis IE adalah Toward Global Sustainability. Thirteen
strategi pertumbuhan terkonsentrasi horizontal Edition. United States: Pearson
dengan melakukan akuisisi atau joint venture pada
perusahaan di bidang telekomunikasi dan didukung
strategi dari analisis SWOT berikut ini :
1. Segmen pasar diperluas menjadi lebih besar
2. Melakukan kerjasama dengan perusahaan
sejenis
3. Melakukan strategi bersaing dengan perusahaan
telekomunikasi lainnya
4. Melakukan riset pasar untuk memerluas bisnis
ITC di Myanmar
5. Mendekati konsumen Myanmar dengan
membangun perusahaan cabang di Myanmar
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 32 No. 1 Maret 2016| 26
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

Anda mungkin juga menyukai