outbreak
A. Latar Belakang
RSU Permata Medical Center sebagai salah satu sarana
kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat dan memiliki peranan yang sangat penting dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu
rumah sakit dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang
bermutu sesuai dengan standar yang sudah ditentukan dimana
salah satu tolak ukur mutu dan kualitas pelayanan rumah
sakit adalah mampu melakukan penanganan bila terjadi KLB
di rumah sakit.
Outbreak adalah peningkatan insidensi kasus yang melebihi
ekspektasi normal secara mendadak pada suatu komunitas, di
suatu tempat terbatas, misalnya desa, kecamatan, kota, atau
institusi yang tertutup. Hakikatnya outbreak sama dengan
epidemik (wabah). Hanya saja terma kata outbreak biasanya
digunakan untuk suatu keadaan epidemik yang terjadi pada
1
populasi dan area geografis yang relatif terbatas. Area terbatas
yang merupakan tempat terjadinya outbreak disebut fokus
epidemik. Alasan lain penggunaan terma outbreak sebagai
pengganti epidemi karena kata epidemi atau wabah berkonotasi
gawat sehingga dapat menimbulkan kepanikan pada
masyarakat (Tomes, 2000). Tuberkulosis (TB) adalah penyakit
infeksius, yang terutama menyerang parenkim paru
Tuberkulosis dapat juga ditularkan ke bagian tubuh lainnya,
termasuk meningens, ginjal, tulang, dan nodus limfe. (Suzanne
C. Smeltzer & Brenda G. Bare, 2002). Indonesia, TBC
merupakan masalah utama kesehatan masyarakat. Jumlah
pasien TBC di Indonesia merupakan ke-3 terbanyak di dunia
setelah India dan Cina. Diperkirakan pada tahun 2004, setiap
tahun ada 539.000 kasus baru dan kematian 101.000 orang
(Anonim, 2007). Di Indonesia dengan prevalensi TBC positif
0,22% (laporan WHO 1998), penyakit ini merupakan salah satu
penyakit yang setiap tahun mortalitasnya cukup tinggi.
Kawasan Indonesia timur banyak ditemukan terutama gizi
makanannya tidak memadai dan hidup dalam keadaan sosial
ekonomi dan higiene dibawah normal (Tjay dan Rahardja,
2007).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
a. Setelah dilakukan edukasi pada staf dapat mengerti dan
memahami tentang Mengambil langkah cepat
penanggulangan KLB segera setelah penemuan.
2
b. Setelah dilakukan edukasi pada staf dapat mengerti dan
memahami tentang kewaspadaan isolasi sesuai dengan
transmisinya (airbone, droplet dan kontak)
2. Tujuan khusus
C. Materi Kegiatan
1. Pengertian TBC
Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit menular granulomatosa
kronik yang telah dikenal sejak berabad-abad yang lalu dan
paling sering disebabkan oleh kuman Mycobacterium
tuberculosis. Sebagian besar kuman TBC menyerang paru,
85% dari seluruh kasus TBC adalah TBC paru, sisanya
(15%) menyerang organ tubuh lain mulai dari kulit, tulang,
organ-organ dalam seperti ginjal, usus, otak, dan lainnya
(Icksan dan Luhur, 2008).
D. Cara Penularan
Penyakit TBC ditularkan dari orang ke orang, terutama melalui
saluran napas dengan menghisap atau menelan tetes-tetes
ludah/dahak (droplet infection) yang mengandung basil dan
dibatukkan oleh penderita TBC terbuka. Atau juga karena
adanya kontak antara tetes ludah/dahak tersebut dan luka di
kulit. Untuk membatasi penyebaran perlu sekali discreen
semua anggota keluarga dekat yang erat hubungannya dengan
penderita (Tjay dan Rahardja, 2007).
3
E. Tujuan Penyelidikan /Investigasi KLB adalah:
1. Memastikan adanya KLB
2. Mengetahui luasnya masalah
3. Mengetahui cara transmisi
4. Mengetahui sumber penularan
5. Mengetahui Agent
6. Memutus rantai penularan/Pencegahan dan Pengendalian
7. Mencegah terulangnya kejadian serupa
4
10. Perawat IPCN mebuat laporan ke Komite medic
/Direktur.
11. Perawat IPCN membuat rekomendasi ke Direktur untuk
tindak lanjut
Jika terjadi outbreak maka pihak berwewenang melakukan
investigasi outbreak secara retrospektif dan/atau prospektif
(apabila outbreak masih berlangsung) dengan alasan:
a. Mencegah bertambahnya kasus dari outbreak
sekarang
b. Mencegah outbreak di masa mendatang, dengan cara
memperbaiki program kesehatan,sistem surveilans,
dan sistem kesehatan
c. Menerapkan sistem surveilans (investigasi outbreak
merupakan bagian dari sistem surveilans)
d. Memberi keyakinan kepada publik bahwa telah
diambil langkah-langkah yang diperlukan untuk
mengatasi outbreak, agar tidak terjadi situasi panic
G. Pelaksanaan
Pengeloaan pasien infeksius bila terjadi out break
H. Sasaran
Seluruh staf RSU PMC Indramayu
I. Metode
Ceramah
5
J. Waktu dan Tempat
1. Hari : Kamis
2. Tanggal : 10 Januari 2019
3. Jam : 10.00 wib
4. Tempat : Aula RSU PMC Indramayu
6
M. Dokumentasi Edukasi pengelolaan pasien infeksi bila
terjadi out break
7
Gambar 2 peserta sosialisasi sedang menyimak materi yang di
sampaikan oleh tim ppi