PEMBAHASAN
A. Pengkajian
1. Identitas pasien :
Pasien berusia 61 tahun yang sudah termasuk kategori lansia sehingga telah
menuntut untuk bekerja siang dan malam serta sering keliling kota, membuat
kurang terjaga
3. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama:
dapat disebabkan karena menurunnya daya tahan tubuh pasien dengan hasil CD
64
65
perubahan kesedaran.
selama 3 hari , dua minggu kemudian pasien datang lagi ke RS AL islam dan
dirawat karena mata dan sekujur tubuhnya tampak kuning dokter mengatakan
pasien mengalami penyakit hati, pasien dirawat selama 1 minggu, setelah pulang
ke rumah selama kurang lebih 1 minggu pasien susah makan dan badannya
Bandung, dari data di atas diketahui bahwa pasien pernah mengalami sakit
karena dua penyakit sebelumnya hal ini menunjukan penurunan daya tahan
tubuh pasien sudah terjadi sejak lama dan kemungkinan pasien terinfeksi kuman
Kemungkinan besar ada riwayat dahulu pada waktu kecil paien tidak
diberikan imunisasi BCG, namun data ini tidak dapat terkaji, dan menurut
keterangan keluarga pun pasien tidak ada riwayat batuk lama dan tidak ada
riwayat sakit TBC sebelumnya, namun diketahui bahwa dahulu pasien adalah
Dalam hal ini tidak didapatkan data keluarga pasien yang mengalami penyakit
TB atau penyakit serupa dengan pasien begitu pula dengan penyakit keturunan
66
harus di lakukan pemeriksaan lebih lanjut karena hal ini dapat terjadi, penularan
dari orang terdekat atau bahkan pasien yang menularkan ke eluarga dapat
dalamnya kebutuhan spiritual, interaksi sosialnya pun tidak dapat dilakukan oleh
pasien, secara psikis penulis hanya mampu mengkaji psikis keluarga dan
(Doengoes,2000)
67
6. Pemeriksaan fisik
Ditemukan kaku kuduk positif pada TN Y hal ini terjadi akibat peningkatan
tonus otot leher dan kekakuan yang disebabkan oleh reaksi peradangan pada
untuk bantuan asupan nutrisi kebersihan mulut (mukosa, bibir,lidah, gigi ) akan
kurang dan memerlukan bantuan. Pada pasien penurunan kesadaran dengan GCS
9 dapat dikaji reaksi pendengaran pasien saat dibangunkan maka matanya akan
dikaji.
2) Dada
Thoraks pada tanggal 27 Maret 2019, cardiomegaly dapat terjadi karena factor
3) Abdomen
Tn Y mengalami konstipasi belu BAB sejak 3 hari yang lalu dari tanggal
pengkajian sehingga akan ditemukan bising usus lemah, hal ini terjadi karena
68
TN Y mobilisasi nya kurang, dan edukasi keluarga untuk miring kanan dan
4) Ekstremitas
Pada pasien TN Y kernight sign + dilakukan dan pasien tampak meringis saat
1/1
lutut sebelah kiri fleksi sedikit terangkat. Kekuatan otot Edukasi keluarga
1/1
5) Genetalia
Pasein belum BAB sudah 3 hari dari tanggal pengkajian, lesi tidak
ditemukan, kemungkinan lesi dapat terjadi pada pasien tirah baring lama,.
7. Pemeriksaan diagnostic
Pemeriksaan CD 4 204 sel /µL mengalami penurunan dari nilai normal 404 –
menurun hingga mudah terkena penyakit seperti meningitis bakteri atau virus
batas normal dan menunjukan peningkatan pada chloride dengan hasil 110
Hasil rontgen thorak diketahui cardiomegaly tanpa bendungan paru dan tidak
B. Analisa data
Didapatkan 3 diagnosa
kesadaran.
melakukan asuhan keperawatan selama 3 hari dan hanya satu masalah yang
teratasi.
C. Perencanaan
berdasarkan prioritas masalah yang berorientasi pada masalah yang muncul pada
saat pengkajian dan melalui analisa data yang didasarkan pada teori yang ada.
antaranya kemampuan keluarga, sarana dan prasarana yang ada di ruangan serta
classification.
70
demam pada pasien sehingga dapat memberikan rasa nyaman pada pasien.
Diagnosa resiko syndrome disuse bertujuan agar syndrome disuse tidak terjadi
bertujuan untuk agar tidak terjadi cedera pada pasien dengan melakukan
C. Implementasi
makanan cair melalui NGT, mengajarkan ROM pasif pada keluarga dan
mengatur posisi tidur pasien miring kiri / miring kanan. Penyusun tidak
pasien sangat kooperatif, sampai hari ketiga penyusun bertugas pasien sudah
boleh dipulangkan oleh dokter karena kondisi pasien sudah cukup stabil dan
perbaikan.
71
E. Evaluasi
Evaluasi merupakan tahap akhir dari proses keperawatan dan diarahkan untuk
Pada kasus Tn.Y, dua diagnosa dapat teratasi yaitu hipertermi dan resiko
cedera, dan diagnosa resiko terjadinya syndrome disuse sebagian teratasi yang