Anda di halaman 1dari 7

Cooperative Learning

1. Pengertian Cooperative Learning


Cooperative Learning berasal dari kata cooperative yang
artinya mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling
membantu satu sama lainnya sebagai satu kelompok atau satu
“Cooperative Learning”
tim.
Pembelajaran cooperative merupakan model pembelajaran
dengan menggunakan system pengelompokan/tim kecil, yaitu
Oleh : antara 4 sampai 6 orang yang mempunyai latar belakang

1. Evrilia Ike Rachmawati (170210104006) kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang
2. Septian Pawulan Catur L. (170210104017) berbeda (heterogen). System penilaian dilakukan terhadap
3. Rizki Intan Rahmawati (170210104019)
4. Qothrun Nada F. Y. (170210104026) kelompok. Setiap kelompok akan memperoleh penghargaan
5. Endah Suliasti Ningsih (170210104027) (reward), jika kelompok menunjukkan prestasi yang
dipersyaratkan. Dengan demikian, setiap anggota kelompok,
akan mempunyai ketergantungan positif. Ketergantungan
semacam itulah yang selanjutnya akan memunculkan tanggung
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA
jawab individu terhadap kelompok dan keterampilan
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN interpersonal dari setiap anggota kelompok. Setiap individu akan
UNIVERSITAS JEMBER saling membantu, mereka akan mempunyai motivasi untuk
2018 keberhasilan kelompok, sehingga setiap individu akan memiliki
kesempatan yang sama untuk memberikan kontribusi demi d. Keterampilan interpersonal dan kelompok kecil. Dalam
keberhasilan kelompok. belajar kooperatif, selain dituntut untuk mempelajari materi
yang diberikan, seorang siswa dituntut untuk belajar
2. Unsur-Unsur Cooperative Learning bagaimana berinteraksi dengan siswa lain dalam
a. Saling ketergantungan positif antara siswa dalam belajar, kelompoknya.
siswa merasa nahwa mereka sedang bekerja sama untuk e. Proses kelompok. Belajar kooperatif tidak akan berlangsung
mencapai suatu tujuan dan peringkat satu sama lain. Seorang tanpa proses kelompok. Proses kelompok terjadi jika anggota
siswa tidak akan sukses kecuali semua anggota kelompoknya kelompok mendiskusikan bagaimana mereka akan mencapai
juga sukses. Siswa akan merasa bahwa dirinya merupakan tujuan dengan baik dan membuat hubungan kerja yang baik.
bagian dari kelompok yang juga mempunyai andil terhadap
suksesnya kelompok. 3. Tujuan Cooperative Learning
b. Belajar kooperatif akan meningkatkan interaksi antar siswa. Menurut Slavin, tujuan pembelajaran kooperatif adalah
Seorang akan membantu siswa lain untuk sukses sebagai menciptakan situasi di mana keberhasilan individu ditentukan
anggota kelompok. Interaksi yang terjadi dalam belajar atau dipengaruhi oleh keberhassilan kelompoknya.
kooperatif yaitu hal tukar menukar ide mengenai masalah Menurut Ibrahim, model pembelajaran kooperatif
yang sedang dipelajari bersama. dikembangkan untuk mencapai 3 tujuan, yaitu hasil belajar
c. Tanggung jawab individual. Tanggung jawab individual akademik, pemerimaan terhadap perbedaan individu, dan
dalam belajar kelompok dapat berupa tanggung jawab siswa pengembangan keterampilan sosial.
dalam hal: (a) membantu siswa yang membutuhkan, (b)
siswa tidak hanya sekedar “menitipkan nilai” pada hasil kerja
teman dalam kelompoknya.
4. Karakteristik Pembelajaran Kooperatif (Cooperatif pembelajaran kooperatif membutuhkan perencanaan yang
Learning) matang agar proses pembelajaran dapat berjalan baik, yang
Terdapat banyak sekali perbedaan mengenai stratgi kedua yaitu pelaksanaan, dengan memperlihatkan bahwa
pembelajaran satu dengan yang lainnya, dan dapat ditinjau dari pembelajaran kooperatif haruslah dilakukan sesuai dengan
beberapa proses pembelajaran yang menekankan pada perencanaan, melalui langkah-langkah pembelajaran yang
bagaimana proses kerja sama antara anggota kelompok. sudah ditentukan dengan ketentuan-ketentuan yang sudah
Kemampuan akademik, pengertian penguasaan bahan ajar, unsur disepakati sebelumnya, ketigao organisasi, dengan
kerja sama antara anggota satu dengan anggota lainnya untuk memperlihatkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah suatu
menguasai bahan materi tersebut merupakan tujuan yang ingin kegiatan bersama antara tiap-tiap anggota kelompok,
dicapai. Berikut adalah karakteristik dari pembelajaran sehingga diperlukan pengaturan tugas dan tanggung jawan
kooperatif: dari tiap anggota kelompoknya, keempat yaitu kontrol
a. Pembelajaran Berbasis Tim dengan memperlihatkan bahwa di dalam pembelajaran
Tim adalah kumpulan dari beberapa individu. Dimana kooperatif dibutuhkan penentuan sebuah kriteriakeberhasilan
dalam pembelajaran kooperatif ini tim berperan sebagai baik melalui tes maupun non-tes.
tempat untuk mencapai tujuan, sehingga dengan adanya c. Kemampuan Untuk Bekerja Sama
sebuah tim mewajibkan setiap siswa untuk belajar dan saling Kerja sama sangat dibutuhkan dalam pembelajaran
membantu satu sama lain. Oleh karena itu keberhasilan dari kooperatif,karena sangatlah menentukan keberhasilan dari
pembelajaran ini ditentukan oleh keberhasilan kerja sama pembelajaran. Tiap-tiap anggotanya tidak hanya sadar akan
antar tim. tanggung jawab tetapi juga harus saling membantu satu sama
b. Manajemen Kooperatif sebagai Dasar lain.
Pembelajaran kooperati itu memiliki 4 fungsi pokok
diantaranya: Perencanaan, dengan menunjukkan bahwa
d. Keterampilan Bekerja Sama keunggulan dari teknik ini terletak pada optimalisasi
Dengan adanya kemauan siswa untuk bekerja sama, partisipasi dari siswa.
sehingga pengaplikasiannya membutuhkan keterampilan d. Berkirim salam dan soal. Teknik ini digunakan untuk melatih
untuk mempraktikannya melalui aktivitas dan kegiatan yang pengetahuan dan keterampilan dari siswa dengan membuat
dilakukan siswa. Sehingga siswa tersebut diperlukan soal sendiri kemudian menjawab soal tersebut yang dijawab
dorongan untuk ikut serta berinteraksi dengan berbagai oleh siswa lain.
hambatan dan berinteraksi serta komunikasi. Oleh karena itu, e. Kepala Bernomor. Teknik ini digunakan untuk saling
setiap ide dari siswa, pendapat dari siswa, dan kontribusi dari memberikan ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang
setiap siswa sangatlah dibutuhkan. tepat, serta dapat mendorong siswa unutk meningkatkan
semangat belajar serta kerja sama antara teman lainnya.
5. Teknik Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) f. Kepala Bernomor Struktural. Teknik ini digunakan agar
a. Mencari Pasangan (Make a Match). Metode ini digunakan siswa belajar bertanggung jawab untuk pribadinya dan saling
dengan siswa mencari pasangan bersamaan dengan belajar berhubungan dengan teman lainnya, supaya memudahkan
mengenai suatu konsep bahan materi dalam kondisi se- untuk pengerjaan tugas.
nyaman mungkin dan menyenangkan. g. Dua Tinggal Dua Tamu. Dengan menggunakan teknik ini
b. Bertukar Pasangan. Teknik ini digunakan dengan cara siswa mendapatkan kesempatan untuk mengorganisir hasil
menukarkan pasangan dengan memberikan kesempatan dan informasi hasil dari diskusi.
kepada siswa yang lain.
c. Berfikir-berpasangan-berempat. Teknik ini digunakan untuk 6. Langkah-langkah Cooperative Learning
memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama - Fase 1: Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa.
dengan orang lain serta bekerja secara individu. Sehingga Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai
pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar.
- Fase 2: Menyajikan informasi kepercayaan kemampuan berpikir sendiri, menemukan
Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan informasi dari berbagai sumber dan belajar dari siswa yang
demonstrasi atau lewat bahan bacaan. lain.
- Fase 3: Mengorganisasi siswa dalam kelompok b. Cooperative learning dapat mengembangkan kemampuan
Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya mengungkapkan ide atau gagasan dengan kata-kata secara
membentuk kelompok belajar dan membantu setiap verbal dan membandingkannya dengan ide-ide orang lain.
kelompok agar melakukan transisi secara efisien. c. Cooperative learning dapat membantu anak untuk respek
- Fase 4: Membimbing kelompok bekerja dan belajar pada orang lain dan menyadari akan segala keterbatasannya
Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat serta menerima segala perbedaan.
mereka mengerjkaan tugasnya d. Cooperative learning dapat membantu memberdayakan
- Fase 5: Evaluasi setiap siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam belajar.
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah e. Cooperative learning merupakan suatu strategi yang cukup
dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan ampuh untuk meningkatkan prestasi akademik sekaligus
hasil kerjanya kemampuan sosial, termasuk mengembangkan rasa harga
- Fase 6: Memberikan penghargaan diri, hubungan umterpersonal yang posistif dengan yang lain,
Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya mengembangkan keterampilan memanage waktu, dan sikap
maupun hasil belajar individu dan kelompok. positif terhadap sekolah.
f. Melalui cooperative learning dapat mengembangkan
7. Keunggulan dan Kelemahan Cooperative Learning kemampuan siswa untuk menguji ide dan pemahamannya
Keunggulan pembelajaran kooperatif di antaranya yaitu: sendiri, menerima umpan balik. Siswa dapat berpraktik
a. Melalui cooperative learning, siswa tidal selalu memecahkan masalah tanpa takut membuat masalah, karena
menggantungkan pada guru, akan tetapi dapat menambah keputusan yang dibuat adalah tanggung jawab kelompoknya.
g. Cooperative learning dapat meningkatkan kemampuan siswa 4) Keberhasilan cooperative learning dalam upaya
menggunakan informasi dam kemampuan belajar abstrak mengembangkan kesadaran berkelompok memerlukan waktu
menjadi nyata (riil). yang cukup panjang, dan hal ini tidak mungkin dapat
h. Interaksi selama kooperatif berlangsung dapat meningkatkan tercapai hanya dengan satu kali atau berkali-kali penerapan
motivasi dan memberikan rangsangan untuk berpikir. pembelajaran ini.
5) Walaupun kemampuan bekerja sama merupakan kemampuan
Adapun kelemahan dari pembelajaran kooperatif yaitu: yang sangat penting untuk siswa, akan tetapi banyak aktifitas
1) untuk siswa yang dianggap memiliki kelebihan, mereka akan dalam kehidupan yang hanya didasarkan pada kemampuan
merasa terhambat oleh siswa yang dianggap kurang memiliki secara individual. Oleh karena itu, idealnya melalui
kemampuan, sehingga keadaan semacam ini menganggu cooperative learning selain siswa belajar bekerja sama, siswa
iklim kerja sama dalamkelompok. juga harus belajar bagaimana membangun kepercayaan diri.
2) ciri utama dari cooperative learning adalah bahwa siswa Untuk mencapai kedua hal itu dalam cooperative learning
saling membelajarkan.oleh karena itu,jika tanpa peer memang bukan pekerjaan yang mudah.
teaching yang efektif,makadibandingkan dengan pengajaran
langsung dari guru, bisa terjadi carabelajar yang demikian
apa yang seharusnya dipelajari dan dipahami tidak pernah
dicapai oleh siswa.
3) Penilaian yang diberikan dalam cooperatif learning
didasarkan kepada hasil kerja kelompok. Namun demikian,
guru perlu menyadari, bahwa sebenarnya hasil atau prestasi
yang diharapkan adalah prestasi setiap individu siswa.
Daftar Pustaka

Isjoni. 2011. Cooperative Learning. Bandung: Alfa Beta.


Ridho, N. 2011. Model Pembelajaran Kooperatif.
Sanjaya, W. 2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar
Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Suderadjat, H. 2004. Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi
(KBK). Bandung: Cipta Cekas Grafika.
Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif.
Jakarta: Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai