”HAKEKAT KURIKULUM “
Dosen Pembimbing;
Drs. MASRIL,M.Si.
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
Rangkuman
Kurikulum memunyai empat komponen yaitu (1) tujuan (obyektive), (2) pengalaman-
pengalaman belajar (learning experiences), (3) organisasi dari pengalaman belajar (organization
of learning experiences), dan (4) penilaian hasil belajar (evaluation of student progress).
Jenis-jenis kurikulum dapat dibedakan atas lima jenis, yaitu (1) berdasarkan orientasi
atau fokus meliputi kurikulum tradisional dan kurikulum modern, (2) berdasarkan sistem nilai
pendidikan meliputi kurikulum humanisme klasikal, kurikulum rekonstruksionisme, kurikulum
progresivisme, (3) berdasarkan teori dan praktek meliputi kurikulum teori dan kurikulum praktis,
(4) berdasarkan kejelasan atau keterselubungannya meliputi kurikulum nyata dan kurikulum
terselubung, dan (5) berdasarkan perspektifnya meliputi kurikulum ideal, kurikulum formal,
kurikulum instruksional, kurikulum opresional, dan kurikulum eksperiensial.
HAKEKAT KURIKULUM
A. Pengertian kurikulum
Secara etimologi, kurikulum (curiculum) berasal dari bahasa yunani, yaitu currir yang
artinya ‘’pelari ‘’ dan curere yang berarti ‘’tempat berpacu’’. Itu berarti istilah kurikulum
berasal berasal dari dunia olah raga pada zaman Yunani kuno di yunani, yang mengandung
pengertian suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari dari garis start samapi finish,
kemudian digunakan oleh dunia pendidikan (Masril dan Fanny,2017:15).
Tidak hanya sebagai mata pelajaran dan pengalaman belajar, kurikulum juga
dipandang sebagai rencana atau program belajar. Seperti yang dikemukakan Hilda taba
(1962) mengemukakan kurikulum pada dasarnya sebuah perencanaan atau program
pengalaman siswa yang diarahkan sekolah.
Dari berbagai definisi yang telah dikemukakan dapat disimpulkan bahwa kurikulum
adalah merupakan gagasan pendidikan yang diekspresikan dalam praktik. Dengan kata lain
kurikulum adalah suatu perencanaan yang disusun secara sruktur untuk mendapatkan
keluaran yang diharapkan dari suatu pembelajaran.
B. Komponen Kurikulum
Salah satu usaha penyebaran ialah membagi kurikulum menjadi empat komponen
yaitu sebagai berikut.
a. Tujuan (obyektive).
b. Pengalaman-pengalaman belajar (learning experiences).
c. Organisasi dari pengalaman belajar (organization of learning experiences).
d. Penilaian hasil belajar (evaluation of student progress).
1. Komponen Tujuan
2. Komponen Materi/Isi
3. Komponen Metode/Organisasi
Komponen metode dibagi atas dua bagian yaitu, komponen metode
dalam pengertian luas dan sempit. Komponen metode dalam arti sempit
yaitu berupa penggunaan salah satu cara dalam mengajar atau belajar.
Sedangkan Komponen metode dalam pengertian luas adalah tidak hanya
sekedar metode mengajar, tetapi juga dipersoalkan mengenai bagaimana
membangun nilai, pengetahuan, pengalaman dan keterampilan diri anak.
Dari komponen metode kurikulum dalam arti luas, juga dapat mencakup
persoalan seperti cara penyampaian seorang guru, cara memimpin sekolah,
cara karyawan bekerja dan cara lain yang saling terkait yang dilakukan
oleh SDM sekolah atau oleh penguasa yang semuanya berpengaruh
terhadap pembangunan nilai-nilai yang diajarkan guru kepada siswa.
Komponen metode harus terjamin mutunya karena dari proses yang baik
akan menghasilkan sesuatu yang baik dimana berfungsi untuk membuat
siswa yang bermutu.
4. Komponen Evaluasi
2. Psikologis Belajar
3. Faktor Anak
Sekolah didirikan untuk anak. Oleh sebab itu, anak itu sendiri
merupakan suatu faktor yang tak dapat diabaikan. Pada permulaan abad
kedua puluh hak dan pribadi anak sangat diutamakan. Ada kurikulum
yang semata-mata didasarkan atas minat dan kebutuhan anak yang disebut
child-centered kurikulum yang timbul reaksi terhadap kurikulum yang
hanya member bahan pelajaran yang penting menurut anggapan orang
dewasa tanpa menghiraukan keinginan dan kebutuhan anak sendiri.
4. Faktor Masyarakat
C. Jenis-Jenis Kurikulum
Terdapat berbagai ragam kurikulum, hal ini disebabkan oleh perbedaan sudut
pandang. Bila dipandang dari sudut masa atau orientasi/focus maka kita mengenal dua jenis
kurikulum, yaitu sebagai berikut.
Bila dipandang dari sudut sistem nilai pendidikan, maka kita mengenal kurikulum
sebagai berikut.
Bila dipandang dari segi teori dan praktiknya, maka kita mengenal kurikulum sebagai
berikut.
a. Kurikulum Teoretis
b. Kurikulum Praktis (Tarigan, 1993:19)
Bila dipandang dari perspektifnya, maka kita mengenal kurikulum sebagai berikut.
a. Kurikulum Ideal
b. Kurikulum Formal
c. Kurikulum Instruksional
d. Kurikulum Operasional
e. Kurikulum Eksperiensial (Tarigan, 1993:19)
http://fhatia19.blogspot.com/2017/01/makalah-akekat-kurikulum-silabus-stkip.html