Anda di halaman 1dari 6

Pengaruh Pertumbuhan Pertunasan Benih Padi (Oryza sativa L.

) Varietas Inpari-4 dengan Pemberian 53


Frekuensi Gelombang Bunyi NATURAL B, Vol. 3, No. 1, April 2015

Pengaruh Pertumbuhan Pertunasan Benih Padi (Oryza sativa L.)


Varietas Inpari-4 dengan Pemberian Frekuensi Gelombang Bunyi
Bahtiar1)*, Chomsin S. Widodo 2), Didik R. Santoso 2)

1)
Program Studi Magister Ilmu Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Brawijaya, Malang
2)
Jurusan Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Brawijaya, Malang

Diterima 30 Januari 2015, direvisi 13 Maret 2015

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengkaji pengaruh penggunaan frekuensi
gelombang bunyi terhadap pertumbuhan benih padi pada fase pertunasan. Benih padi varitas Inpari-4
ditanam pada empat medium tumbuh dalam kotak sterofoam dengan perlakuan frekuensi yang berbeda,
yaitu 10 Hz, 4 kHz, 7 kHz, dan 30 kHz, serta satu medium tumbuh tanpa perlakuan frekuensi gelombang
bunyi yang berfungsi sebagai tanaman kontrol. Parameter uji yang sering diamati sebagai indikator
pertumbuhan tanaman yaitu laju pertumbuhan tinggi tanaman, banyak daun, berat basah dan kering akar,
panjang akar, kadar air dan uji keserempakan tumbuh. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat
nilai frekuensi gelombang bunyi yang direspon baik oleh benih padi dalam proses pertunasannya sehingga
pertumbuhannya menjadi optimal, yaitu frekuensi 4 kHz.

Kata kunci : Frekuensi gelombang bunyi, pertunasan, padi.

ABSTRACT

Has done research that aims to examine the influence of sound wave frequency of rice seeds of the
shoots phase. Rice seeds Inpari-4 varieties planted at four growing medium in the sterofoam box with the
treatment of the different frequncies of 10 Hz, 4 kHz, 7 kHz, 30 kHz and one growing medium without
sound treatment which serves as the control plants. The test parameters were often observed as an indicator
of plant, a lot of leaves, wet and dry weight of roots, root lenght, moisture content and test unison is growing.
The result showed that there is a sound wave frequency value responded well by rice seed shoots in the
process so that its growth into the optimal frequency of 4 kHz.

Keywords : Frequency sound waves, germination, rice.

fisiologis dan biokimia, yang dimulai dengan


PENDAHULUAN penyerapan air (inhibisi) oleh jaringan benih,
kemudian terjadi aktivitas enzim, pertumbuhan
Padi merupakan bahan makanan yang embrio dan pecahnya kulit biji membentuk
menghasilkan beras. Bahan makanan ini tanaman muda. Proses pertunasan ini
merupakan makanan pokok bagi sebagian besar dipengaruhi oleh faktor internal benih yaitu
penduduk Indonesia. Untuk mendapatkan tingkat kemasakan benih, ukuran benih, dan
kualitas tanaman padi yang baik maka perlu dormansi. Faktor lain yang juga berpengaruh
diperhatikan proses pertumbuhan awal tanaman pada proses ini adalah faktor eksternal yang
(pertunasan) yang baik pula. meliputi air, temperatur, cahaya, oksigen, dan
Pertunasan adalah aktivitas pertumbuhan medium tumbuh.
yang terjadi dalam waktu singkat dari biji Salah satu teknologi dalam rangka
menjadi tanaman muda [1]. Pada proses meningkatkan mutu benih adalah melalui
pertunasan ini terjadi perubahan morfologis, penerapan teknologi sonic bloom. Teknologi
--------------------- sonic bloom merupakan teknologi terobosan
*Corresponding author: yang ditujukan untuk membuat tanaman
E-mail: yars_moe@yahoo.com tumbuh lebih baik. Sonic bloom memanfaatkan
54 Pengaruh Pertumbuhan Pertunasan Benih Padi (Oryza sativa L.) Varietas Inpari-4 dengan Pemberian
Frekuensi Gelombang Bunyi

gelombang suara frekuensi tinggi yang penguat yang dihubungkan ke generator sinyal
berfungsi memacu membukanya mulut daun untuk pemberian perlakuan frekuensi bunyi
(stomata) yang dipadu dengan nutrisi organik (Gambar 1).
[2].
Pada penelitian ini hanya mengkaji
penggunaan gelombang bunyi dengan berbagai 1
frekuensi pada proses pertunasan padi agar
diperoleh pertumbuhan yang optimal. Melalui 2
rambatan energi gelombang bunyi yang 4
berpengaruh pada pembukaan stomata dan 3
aktivitas enzim, diharapkan proses
Gambar 1. Sketsa alat penelitian (Keterangan: 1 = kotak
perkecambahan kedelai menjadi optimal. sterofoam, 2 = generator sinyal, 3 = speaker,
Aplikasi gelombang bunyi untuk 4 = wadah tempat sampel).
mempercepat pertumbuhan tanaman
sebenarnya telah dilakukan oleh Aditya [3] Benih padi varietas Inpari-4 ditanam di
yaitu mengamati pengaruh aplikasi gelombang wadah dan diletakkan pada kotak sterofoam
bunyi dalam bentuk frekuensi garengpung yang yang diberi gelombang bunyi dengan frekuensi
merupakan hewan yang menandai musim berbeda, yaitu frekuensi infrasonik (10 Hz),
kemarau pada tanaman bawang merah. Hasil frekuensi audiosonik (4 kHz dan 7 kHz) dan
penelitiannya menunjukkan gelombang frekuensi ultrasonik (30 kHz). Sebagai tanaman
frekuensi rendah (4200 – 6000 Hz) dan kontrol (pembanding) ditanam benih padi pada
frekuensi tinggi (6000 – 9600 Hz) ternyata kotak tanpa gelombang bunyi. Pemberian
mampu merangsang pertumbuhan sawi hijau frekuensi bunyi dilakukan selama 21 hari pada
lebih cepat dan dapa meningkatkan hasil jam 07.30-08.30 dengan lama 1 jam tiap
produksinya [4]. Oleh karena itu melalui harinya. Pengamatan pertumbuhan dengan
penelitian ini diharapkan memperoleh nilai melakukan pengukuran tinggi tunas/benih padi,
frekuensi gelombang bunyi yang dapat banyak daun, panjang akar dengan
merangsang proses pertumbuhan pertunasan menggunakan penggaris, berat basah dan kering
padi secara optimal. akar dengan menggunakan timbangan digital,
kadar air dengan menggunakan oven dan
keserampakan tumbuh yang dilakukan sejak
METODE PENELITIAN tunas mulai tumbuh sampai umur 21 hari (siap
pindah tanam).
Penelitian ini dilakukan di Balai Pengkajian Pada penelitian ini faktor-faktor yang
Teknologi Pertanian (BPTP), Kecamatan mempengaruhi pertumbuhan tunas padi
Karangploso, Kabupaten Malang. Proses dikondisikan homogen baik pH tanah,
pengujian dilakukan di Laboratorium LSIH dan kelembaban udara, suhu ruangan, jenis benih,
Laboratorium Biofisika Fakultas MIPA maupun taraf intensitas bunyi untuk setiap
Universitas Brawijaya. Peralatan yang sampel. Hal ini dimaksudkan agar pertumbuhan
digunakan antara lain unit suara dari sonic padi hanya dipengaruhi oleh perbedaan
bloom yaitu generator signal, wadah/bedengan, frekuensi bunyi pada sampel.
kotak sterofoam cangkul, alat penyemprot
tanaman, termometer, timbangan digital, oven
dan penggaris/mistar. Sedangkan bahan yang HASIL DAN PEMBAHASAN
digunakan adalah yaitu bibit padi varietas
Inpari-4, tanah, air, pupuk kompos, arang Tinggi Tanaman. Hasil analisis ragam
sekam dan toples. pengukuran rata-rata tinggi tanaman padi
Tanah sebagai medium tumbuh padi menunjukkan bahwa pemberian suara
(merupakan gabungan tanah dan pupuk berpengaruh terhadap tinggi tanaman padi
kandang) yang dimasukkan ke dalam wadah apabila dibandingkan dengan tanaman padi
hingga 3/4 penuh dan diletakkan dalam kotak tanpa perlakuan. Hal ini dapat dilihat seperti
sterofoam dengan ukuran 50  50  40 cm yang pada Gambar 2. Berdasarkan Gambar 2 tersebut
telah dilengkapi dengan speaker dan rangkaian terdapat perbedaan tinggi tunas padi pada tiap-
Pengaruh Pertumbuhan Pertunasan Benih Padi (Oryza sativa L.) Varietas Inpari-4 dengan Pemberian 55
Frekuensi Gelombang Bunyi

tiap sampel. Bila dibandingkan dengan tanaman adalah sampel 3 (sampel dengan perlakuan
kontrol (tanpa perlakuan), maka benih atau frekuensin bunyi 4 kHz) dan sampel 4 (sampel
tunas padi yang paling cepat pertumbuhannya dengan perlakuan frekuensi bunyi 7 kHz).

35

30
Tinggi Tanaman (cm)

0 kHz
25

20
0,01 kHz

15 4 kHz
10 7 kHz
5
30 kHz
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Umur Tanaman (hari)
Gambar 2. Grafik hubungan tinggi tanaman terhadap pemberian frekuensi gelombang bunyi pada tanaman padi

5
0 kHz
Jumlah Daun

4
0,01 kHz
3
4 kHz
2
7 kHz
1
30 kHz
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Umur Tanaman (hari)
Gambar 3. Grafik hubungan jumlah daun terhadap pemberian frekuensi gelombang bunyi pada tanaman padi

Dengan hasil ini diketahui bahwa tidak tidak terlalu berbeda jauh. Hal ini disebabkan
semua frekuensi bunyi berpengaruh positif karena tinggi kedua tanaman mulai stabil pada
terhadap pertumbuhan tunas tanaman padi, hari ke 19 hingga 20 hst karena sudah
contohnya sampel 2 (sampel dengan frekuensi mendekati usia maksimal tanaman (siap pindah
bunyi 0,01 kHz) dan sampel 5 (sampel dengan tanam). Hasil ini sesuai dengan pernyataan
frekuensi bunyi 30 kHz) yang justru bahwa penerapan teknologi gelombang suara
pertumbuhannya lebih lambat dan hampir sama pada tanaman padi mampu mempercepat
dengan pertumbuhan tunas tanaman tanaman pertumbuhan bibit, memperbanyak dan
padi tanpa perlakuan. Ternyata ada frekuensi memperpanjang akar bibit padi, serta
tertentu yang direspon baik oleh benih padi memperbanyak anak bibit padi pada proses
sehingga pertumbuhan tunas padi menjadi persemaian [5].
optimal yaitu frekuensi 4 kHz.
Tinggi tanaman padi dengan perlakuan Jumlah Daun. Selain dari pertumbuhan
frekuensi 4 kHz memiliki rerata tinggi tanaman tinggi tanamannya, karakteristik lain yang dapat
lebih besar dibandingkan dengan yang lainnya dilihat yaitu jumlah daunnya. Bila
dan mampu merangsang pertumbuhan tunas dibandingkan dengan tanaman padi tanpa
padi lebih cepat. Tanaman padi pada umur 21 perlakuan, maka padi yang paling cepat
hst dengan perlakuan frekuensi 4 kHz memiliki merangsang pertumbuhan munculnya tunas
rerata tinggi tanaman yaitu sebesar 30,9 cm daun yaitu padi dengan frekuensi 4 kHz. Hasil
sedangkan tinggi tanaman tanpa perlakuan yaitu tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.
28,7 cm. Rerata tinggi tanaman padi baik Jumlah daun tanaman yang diberikan
dengan perlakuan maupun tanpa perlakuan frekuensi gelombang bunyi 4 kHz pada umur 4
memiliki selisih rerata tinggi tanaman yang hst memiliki jumlah daun yang lebih banyak
56 Pengaruh Pertumbuhan Pertunasan Benih Padi (Oryza sativa L.) Varietas Inpari-4 dengan Pemberian
Frekuensi Gelombang Bunyi

yaitu 2 helai daun tunas sedangkan tanaman dengan perlakuanfrekuensi bunyi 7 kHz).
padi tanpa perlakuan pada umur 4 hst memiliki
1 helai daun tunas. Perbedaan tersebut juga 8

Panjang Akar Pada Hari ke


terlihat pada tanaman padi umur 8 hst, dimana 7
untuk tanaman padi yang diberikan frekuensi 6
gelombang bunyi 4 kHz memiliki jumlah daun 5

21 (cm)
lebih banyak yaitu 3 helai daun sedangkan 4
tanaman padi tanpa perlakuan memiliki 2 helai 3
daun. Jumlah daun kedua tanaman baik dengan 2
perlakuan dan tanpa perlakuan mulai stabil pada 1
hari ke 12 hingga 20 hst karena sudah 0
Kontrol 10 Hz 4 kHz 7 kHz 30 kHz
mendekati usia maksimal tanaman (siap pindah Frekuensi
tanam).
Gambar 4. Grafik hubungan rerata panjang akar
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terhadap variasi pemberian frekuensi suara
pertambahan tinggi tanaman padi berkolerasi pada tanaman padi.
dengan jumlah daun. Proses pembentukan
tinggi tanaman padi dan jumlah daun berkaitan Dengan hasil ini diketahui bahwa tidak
dengan proses penyerapan nutrisi dan air dari semua frekuensi bunyi berpengaruh positif
dalam tanah oleh akar tanaman. Jumlah daun terhadap pertumbuhan panjang akar tanaman
sangat mempengaruhi proses fotosintesisnya. padi, contohnya sampel 2 (sampel dengan
Semakin banyak jumlah daun maka tanaman frekuensi bunyi 0,01 kHz) dan sampel 5 (sampel
dalam melakukan fotosintesis akan lebih baik dengan frekuensi bunyi 30 kHz) yang justru
karena cahaya matahari dapat lebih banyak merangsang pertumbuhan panjang akar padi
ditangkap oleh daun dalam proses fotosentesis lebih lambat dan hampir sama dengan panjang
sehingga hasil fotosintat juga akan lebih besar. akar tanaman padi tanpa perlakuan. Ternyata
Besarnya hasil fotosintat dapat berpengaruh ada frekuensi tertentu yang direspon baik oleh
terhadap tinggi tanaman dan jumlah daun. benih padi sehingga merangsang pertumbuhan
Respon tanaman padi dalam hal jumlah panjang akar lebih cepat yaitu pada frekuensi 4
daun terhadap pemberian suara sejalan dengan kHz. Panjang akar tanaman padi dengan
kondisi pertumbuhan dan perkembangan perlakuan frekuensi 4 kHz memiliki memiliki
jumlah daun. Jumlah daun yang disertai respon tumbuh yang lebih cepat dibandingkan
penampakan daun yang berwarna hijau dengan yang sehingga dapat dikatakan bahwa
menandakan adanya kandungan klorofil yang tanaman padi dengan perlakuan frekuensi 4 kHz
dapat menghasilkan fotosintat untuk sangat cocok untuk merangsang pertumbuhan
pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang panjang akar tanaman padi dan potensial untuk
pada akhirnya mempengaruhi berat basah hasil ditanam di lahan yang kekurangan air.
panen [6]. Hasil pengamatan rasio panjang akar
tanaman pada padi menunjukkan respon yang
Panjang Akar. Hasil analisis ragam berbeda baik untuk tanaman padi dengan
pengukuran jumlah daun tanaman padi, perlakuan dan tanpa perlakuan. Penelitian
menunjukkan bahwa pemberian suara lanjutan yang mengevaluasi respon pemberian
berpengaruh terhadap panjang akar tanaman suara terhadap tanaman padi varietas Inpari-4
padi apabila dibandingkan dengan tanaman padi terhadap kekurangan air pada fase berikutnya
tanpa perlakuan. Hal ini dapat dilihat seperti (fase generatif) perlu dilakukan untuk
pada Gambar 4. memperkuat kesimpulan tersebut. Berdasarkan
Berdasarkan Gambar 4, memperlihatkan hasil pengujian ini dapat diketahui bahwa
bahwa terdapat perbedaan panjang akar semakin panjang akar pada tanaman padi maka
tanaman padi pada tiap-tiap sampel. Bila semakin berat akarnya yang berpengaruh juga
dibandingkan dengan tanaman kontrol (tanpa terhadap tingkat daya serap akar terhadap
perlakuan) maka benih atau tunas padi yang airnya.
paling cepat merangsang pertumbuhan panjang Berdasarkan Tabel 1 terdapat perbedaan
akar adalah sampel 3 (sampel dengan perlakuan berat basah akar dan berat kering akar baik pada
frekuensin bunyi 4 kHz) dan sampel 4 (sampel tanaman padi tanpa perlakuan maupun tanaman
Pengaruh Pertumbuhan Pertunasan Benih Padi (Oryza sativa L.) Varietas Inpari-4 dengan Pemberian 57
Frekuensi Gelombang Bunyi

padi dengan perlakuan. Bila dibandingkan perbedaan keserempakan tumbuh baik pada
dengan tanaman kontrol (tanpa perlakuan), tanaman padi tanpa perlakuan maupun tanaman
maka tanaman padi yang memiliki berat akar padi dengan perlakuan. Keserempakan tumbuh
basah dan berat kering akar yang paling besar tanaman padi dengan perlakuan lebih besar
adalah tanaman padi dengan frekuensi 4 kHz. dibandingkan dengan keserempakan tumbuh
tanaman padi tanpa perlakuan. Tanaman padi
Tabel 1. Data Pengukuran Berat Akar dan Daya Serap dengan pemberian frekuensi suara 4 kHz
Akar
memiliki keserempakan tumbuh paling besar
Berat Berat Daya yaitu 93,5% sedangkan pada tanaman padi
Frekuensi
Basah Akar Kering Akar Serap Akar
(kHz) (gram) (gram) (% Volume) tanpa perlakuan yaitu 80,3% sehingga dapat
dikatakan bahwa tanaman padi dengan
Kontrol 142.018 76.919 45.8
perlakuan frekuensi 4 kHz merupakan indikator
0.01 145.121 77.904 46.3 yang tepat karena tidak hanya dapat
4 148.389 79.245 46.6 merangsang pertumbuhan tanaman padi lebih
7 147.431 78.846 46.5 cepat tetapi juga mampu menciptakan suatu
30 141.002 76.643 45.6 pertanaman yang seragam/serempak.

Berat basah akar digunakan untuk 100

Keserampakan Tumbuh
mengetahui kemampuan tanaman dalam 80
menyerap air. Untuk mengetahui biomassa total
akar di dalam tanah maka pengamatan berat (%) 60
basah akar merupakan variabel pengamatan
40
yang sesuai. Kebutuhan tanaman akan air dapat
dipenuhi dengan jalan penyerapan oleh akar. 20
Kadar air di dalam tanah dan kemampuan akar
untuk menyerap air sangat mempengaruhi 0
Kontrol 10 Hz 4 kHz 7 kHz 30 kHz
besarnya air yang diserap oleh akar sehingga Frekuensi
kemampuan akar dalam menyerap air tersebut
Gambar 5. Grafik hubungan keserampakan tumbuh
sangat mempengaruhi berat basah akar. terhadap variasi pemberian frekuensi suara
Berat kering akar mengindikasikan pada tanaman padi.
kemampuan suatu tanaman untuk menyerap air,
karena tanaman yang memiliki berat kering
akar yang tinggi memiliki perakaran yang lebih Frekuensi Sitoplasma
besar serta memiliki tingkat toleransi yang lebih
tinggi terhadap kekeringan dibandingkan
dengan tanaman dengan berat kering akar yang Katiledon Microbubles
rendah. Berat kering akar merupakan indikator
kekurangan air yang potensial pada frekuensi
audiosonik (4 kHz) tetapi bukan indikator pada
tanaman padi pada frekuensi ultrasonik (30 Enzim Turgor
kHz) dan tanpa perlakuan.

Keserampakan Tumbuh. Dari data Pertumbuhan


Stomata
Cepat
pengukuran keserampakan tumbuh tanaman
padi yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa Gambar 6. Hubungan frekuensi terhadap pertumbuhan
pengaruh pemberian frekuensi suara pada pertunasan padi
tanaman padi dengan metode persemaian kering
terhadap keserampakan tumbuh dari tanaman Pengaruh Frekuensi Suara Terhadap
padi umur 21 hari (siap pindah tanam) Pertumbuhan Pertunasan Padi. Secara garis
mempunyai perbedaan yang sangat nyata. Hal besar penggunaan frekuensi gelombang bunyi
tersebut dapat diketahui melalui Gambar 5. yang diberikan pada tanaman padi pada fase
Berdasarkan Gambar 5 dapat diketahui pertunasan dapat diasumsikan Gambar 6.
bahwa pada umur tanam 20 hst terdapat Frekuensi gelombang bunyi yang diberikan
58 Pengaruh Pertumbuhan Pertunasan Benih Padi (Oryza sativa L.) Varietas Inpari-4 dengan Pemberian
Frekuensi Gelombang Bunyi

pada tanaman padi pada fase pertunasan dapat yang nyata. Hasil penelitian menunjukkan
merangsang aktivitas enzim untuk melakukan bahwa tidak semua frekuensi bunyi
pembelahan sel pada kotiledon benih padi [7]. berpengaruh positif terhadap laju pertumbuhan
Dimana kotiledon merupakan salah satu bagian tanaman padi pada fase vegetatif. Frekuensi
penting bagi embrio yang berperan sebagai yang tepat yang direspon baik oleh benih padi
sebagai tempat menyimpan cadangan makanan sehingga pertumbuhan tunas padi menjadi
dan sebagai organ pertama fotosintesis sebelum optimal yaitu pada frekuensi audiosonik (4
terbentuknya daun yang dapat berfotosintesis. kHz).
Enzim ini akan menghasilkan energi dan Perlu dilakukan penelitian lanjutan yang
makanan dimana salah satu peran enzim yaitu bertujuan untuk mengetahui pengaruh frekuensi
katalis (fungsi mempercepat reaksi didalamnya) gelombang bunyi 4 kHz ini terhadap
sehingga pertumbuhan semakin cepat. pertumbuhan tanaman padi pada fase
Hal tersebut sejalan dengan pernyataan berikutnya (fase generatif) dengan
Yannick Van Doome [8], frekuensi 4 kHz yang produktivitas atau hasil panen padi.
mengenai sitoplasma menyebabkan timbulnya
microbubbles, kemudian microbubbles tersebut
beresonansi dengan suara dan mendorong DAFTAR PUSTAKA
dinding sel penjaga. Oleh karena itu tekanan
turgorditas mengalami peningkatan dan stomata [1] Copeland, L. D. (1976). Principles ofseed
dapat membuka secara maksimal. Tetapi, science and technology, Burgess
apabilafrekuensi gelombang bunyi yang Publishng Company, Minnesota.
diberikan terlalu besar (30 kHz) maka [2] Iriani, E., A. Choliq, Yulianto, P. Trireni,
microbubbles di sitoplasma akan pecah (rusak) M. Aris (2005). Kaji terap teknologi sonic
sehingga menyebabkan tidak adanya tekanan bloom pada tanaman kentang untuk
turgor yang mengenai dinding sel penjaga yang produksi benih, BuletinPertanian dan
mengakibatkan stomata yang berfungsi sebagai Peternakan 8(11): 7-11.
jalan masuk dan keluarnya udara akan menutup [3] Aditya, T. (2005). Pengaruh Gelombang
dan mengakibatkan pertumbuhan pertunasan Akustik Terhadap Pertumbuhan Atau
padi akan terhambat. Perkembangan Sawi Hijau, Universitas
Hal ini juga sesuai dengan hasil penelitian Kristen Satya Wacana. Salatiga.
yang telah dilakukan [3], dimana teknologi [4] Yulianto (2006). Sonic bloom sebagai
sonic bloom digunakan untuk pertumbuhan dan alternatif teknologi terobosan untuk
perkembangan sawi hijau. Pemanfaatan meningkatkan produktivitas padi,
teknologi sonic bloom tersebut dengan Agrosains 8(2): 87-90.
menggunakan 2 frekuensi gelombang suara [5] Yulianto, Sumardi dan L. T. Sunaryanto.
yang berbeda yaitu gelombang frekuensi rendah (2005). Inovasi Teknologi Budidaya
(4200 – 6000 Hz) dan frekuensi tinggi (6000 – Tanaman Pangan dan Perkebunan di Jawa
9600 Hz) dimana frekuensi yang dipakai adalah Tengah Menggunakan Sonic Bloom.
frekuensi garengpung yang merupakan hewan Prosiding Seminar Nasional - Memacu
yang menandai musim kemarau. Pembangunan Pertanian di Era Pasar
Global, Magelang: 531 - 536.
[6] Salisbury, F.B. dan Clean W.R., (1995),
KESIMPULAN Fisiologi Tumbuhan Jilid 1. ITB,
Bandung.
Berdasarkan hasil penelitian yang [7] Zulbahrum, (1996). Dampak bising,
diperoleh, dapat diambil kesimpulan bahwa getaran dan penanganannya, Jurusan
benih atau tunas tanaman padi yang diberikan Fisika Universitas Bengkulu.
perlakuan dan tanpa perlakuan (kontrol) dengan [8] Van Doorne, Y., (2010). The Effect of
beberapa parameter ukur seperti yaitu tinggi Sound Living Organisms. Applications in
tanaman, banyak daun, panjang akar, berat Agriculture. http://users.belgacom.net/
basah akar dan berat kering akar, kadar air dan gc681999/Onderwerpen/Info/Ecosonic.ht
keserampakan tumbuh menunjukkan perbedaan m. Diakses 2 Januari, 2015.

Anda mungkin juga menyukai