PEMBAHASAN
Seperti yang telah diterangkan pada Tinjauan Teori pada BAB II, Uji
datar sumur KMJ-X dimulai dengan menutup sumur sampai dicapai kondisi
reservoir pada saat akan dilakukan Uji Datar Tersebut. Pada kondisi stabil ini
reservoir.
TKS dimana masing-masing TKS akan diubah saat mencapai tekanan stabil
kembali. Dalam pengujian kali ini menggunakan metode orifice plate dengan
Radius Tapping. Uji datar ini dilakukan pada berbagai harga tekanan kepala
sumur (TKS) dari 23 ksc, 18 ksc, 13 ksc dan 8 ksc kemudian tekanan tersebut
stabil pada 23.20 ksc, 17.60 ksc, 12.60 dan 8.10 ksc.
1
5.2 Data Lapangan
5.2.1 Laju Alir Massa Uap Pada TKS 7.00 (KMJ-X 2009)
Data lapangan untuk perhitungan laju alir massa uap sebagai berikut:
- Tekanan kepala sumur (TKS): 7.00 ksc
Data lapangan untuk perhitungan laju alir massa uap sebagai berikut:
- Tekanan kepala sumur (TKS):
10.10 ksc
2
5.2.3 Laju Alir Massa Uap Pada TKS 13.30
Data lapangan untuk perhitungan laju alir massa uap sebagai berikut:
- Tekanan kepala sumur (TKS):
13.30 ksc
5.2.4 Laju Alir Massa Uap Pada TKS 8.10 (KMJ-X 2012)
Data lapangan untuk perhitungan laju alir massa uap sebagai berikut:
- Tekanan kepala sumur (TKS):
8.10 ksc
3
5.2.5 Laju Alir Massa Uap Pada TKS 12.60
Data lapangan untuk perhitungan laju alir massa uap sebagai berikut:
- Tekanan kepala sumur (TKS):
12.60 ksc
Data lapangan untuk perhitungan laju alir massa uap sebagai berikut:
- Tekanan kepala sumur (TKS):
17.60 ksc
4
- Diameter dalam pipa: 242.925 mm.
Data lapangan untuk perhitungan laju alir massa uap sebagai berikut:
- Tekanan kepala sumur (TKS):
23.20 ksc
5
Diameter orifice plate koreksi (d) = 181.00 x 1.002
d = 181.362 mm.
Pipa uji datar faktor koreksi ekspansi panas Mild Steel =1.002
D = 243.41 mm.
ρ = 3.872 kg/m3.
macro, diperoleh:
γ = 0.922
6. Menghitung m = (d/D)2 setelah dilakukan koreksi menggunakan
6
8. Menentukan koefisien dasar C menggunakan program macro sesuai
rasio luas (m) antara penampang lubang orifice dan diameter dalam pipa
uji diperoleh:
C = 0.606
9. Menghitung perkiraan laju alir massa, M1 menggunakan persamaan
sebesar:
M1 = 34.42 ton/jam. (BS appr)
Rd = 4533.659
11. Menghitung harga Z besarnya tergantung m, D dan Rd
berikut
P U|¿|
∆ P /¿
ε
( 0.41+0.35 m2 ) (1 / γ ) ( ¿ }
¿ 1−¿
ε = 0.975.
corr)
7
Jadi laju alir uap yang diperoleh setelah dikoreksi sebesar
33.606ton/jam.
ρ = 5.27 kg/m3.
8
4. Menentukan viskositas fluida, μ (poise) pada kondisi TU
macro, diperoleh:
γ = 1.256
m = (181.362/243.41)2 = 0.555
E = (1 – 0.5552)-0.5 = 1.202
sesuai rasio luas (m) antara penampang lubang orifice dan diameter
C = 0.606
9
10. Menghitung bilangan Reynold. Rd = 3.54 M1/ μ d, dimana
Rd = 3832.304
Z = 1 X 1.0014 = 1.0014.
berikut
P U|¿|
∆ P /¿
ε
( 0.41+0.35 m2 ) (1 / γ ) ( ¿ }
¿ 1−¿
ε = 0.993
corr)
29.051ton/jam.
10
1. Mengoreksi diameter lubang orifice (d) dan diameter dalam pipa (D)
198 ℃ diperoleh:
ρ = 6.759 kg/m3.
macro, diperoleh:
γ = 1.258
11
6. Menghitung m = (d/D)2 setelah dilakukan koreksi
m = (181.362/243.41)2 = 0.555
E = (1 – 0.5552)-0.5 = 1.202
sesuai rasio luas (m) antara penampang lubang orifice dan diameter
C = 0.606
Rd = 3138.819
Z = 1 X 1.0014 = 1.0014.
12
12. Menentukan faktor ekspansibilitas (Ekspansibility Faktor),
berikut
P U|¿|
∆ P /¿
ε
( 0.41+0.35 m2 ) (1 / γ ) ( ¿ }
¿ 1−¿
ε = 0.997
corr)
24.52ton/jam.
d = 181.362 mm.
Pipa uji datar faktor koreksi ekspansi panas Mild Steel =1.002
13
D = 243.41 mm.
ρ = 8.05 kg/m3.
macro, diperoleh:
γ = 1.262
m = (181.362/243.41)2 = 0.555
E = (1 – 0.5552)-0.5 = 1.202
14
8. Menentukan koefisien dasar C menggunakan program macro
sesuai rasio luas (m) antara penampang lubang orifice dan diameter
C = 0.606
Rd = 1847.016
Z = 1 X 1.0014 = 1.0014.
berikut
15
P U|¿|
∆ P /¿
ε
( 0.41+0.35 m2 ) (1 / γ ) ( ¿ }
¿ 1−¿
ε = 0.999
corr)
14.74ton/jam.
16
ρ = 10.02 kg/m3.
macro, diperoleh:
γ = 1.266
m = (181.362/243.41)2 = 0.555
E = (1 – 0.5552)-0.5 = 1.202
sesuai rasio luas (m) antara penampang lubang orifice dan diameter
C = 0.606
17
M1 = 9.49 ton/jam. (BS appr)
Rd = 1163.537
Z = 1 X 1.0014 = 1.0014.
berikut
P U|¿|
∆ P /¿
ε
( 0.41+0.35 m2 ) (1 / γ ) ( ¿ }
¿ 1−¿
ε = 0.999
Jadi laju alir uap yang diperoleh setelah dikoreksi sebesar 9.49ton/jam.
5.3.6 Laju Alir Massa Uap Pada TKS 8.10 (KMJ-X 2012)
18
1. Mengoreksi diameter lubang orifice (d) dan diameter dalam
ρ = 4.4527 kg/m3.
diperoleh:
γ = 1.068
19
6. Menghitung m = (d/D)2 setelah dilakukan koreksi
m = (181.362/243.41)2 = 0.555
E = (1 – 0.5552)-0.5 = 1.202
sesuai rasio luas (m) antara penampang lubang orifice dan diameter
C = 0.606
Rd = 3811.702
Z = 1 X 1.0014 = 1.0014
20
12. Menentukan faktor ekspansibilitas (Ekspansibility Faktor),
berikut
P U|¿|
∆ P /¿
ε
( 0.41+0.35 m2 ) (1 / γ ) ( ¿ }
¿ 1−¿
ε = 0.988
corr)
28.298ton/jam.
21
3. Menentukan berat jenis fluida ρ (kg/m3) pada kondisi
ρ = 10.02 kg/m3.
macro, diperoleh:
γ = 1.266
m = (181.362/243.41)2 = 0.555
E = (1 – 0.5552)-0.5 = 1.202
sesuai rasio luas (m) antara penampang lubang orifice dan diameter
C = 0.606
22
9. Menghitung perkiraan laju alir massa, M1 menggunakan
Rd = 3409.959
Z = 1 X 1.0014 = 1.0014
berikut
P U|¿|
∆ P /¿
ε
( 0.41+0.35 m2 ) (1 / γ ) ( ¿ }
¿ 1−¿
ε = 0.998
corr)
23
Jadi laju alir uap yang diperoleh setelah dikoreksi sebesar
26.835ton/jam.
ρ = 9.05 kg/m3.
24
4. Menentukan viskositas fluida, μ (poise) pada kondisi TU
macro, diperoleh:
γ = 1.262
m = (181.362/243.41)2 = 0.555
E = (1 – 0.5552)-0.5 = 1.202
sesuai rasio luas (m) antara penampang lubang orifice dan diameter
C = 0.606
25
10. Menghitung bilangan Reynold. Rd = 3.54 M1/ μ d, dimana
Rd = 2715.712
Z = 1 X 1.0014 = 1.0014
berikut
P U|¿|
∆ P /¿
ε
( 0.41+0.35 m2 ) (1 / γ ) ( ¿ }
¿ 1−¿
ε = 0.859
corr)
19.015ton/jam.
26
1. Mengoreksi diameter lubang orifice (d) dan diameter dalam
ρ = 11.80 kg/m3.
macro, diperoleh:
γ = 1.267
27
6. Menghitung m = (d/D)2 setelah dilakukan koreksi
m = (181.362/243.41)2 = 0.555
E = (1 – 0.5552)-0.5 = 1.202
sesuai rasio luas (m) antara penampang lubang orifice dan diameter
C = 0.606
Rd = 1238.76
Z = 1 X 1.0014 = 1.0014
28
12. Menentukan faktor ekspansibilitas (Ekspansibility Faktor),
berikut
P U|¿|
∆ P /¿
ε
( 0.41+0.35 m2 ) (1 / γ ) ( ¿ }
¿ 1−¿
ε = 0.999
corr)
10.37ton/jam.
Analisa data hasil Uji Datar dimaksudkan untuk mencari nilai ‘n’ dan
(persamaan 2.1) dan Kurva Output Produksi dari sumur KMJ-X. Hubungan
TKS dan Laju Produksi pada saat stabil dari sumur KMJ-X bisa dilihat pada
Tabel 5.1
M M
TKS Pu dP Tu Proxi
Appr Corr
ton/ja
ksc deg-C
m
7 6.7 0.34 174 36.15 34.42 33.61
29
13.3 12.7 0.1 189 23.69 24.66 24.52
Gambar 5.1
Perbandingan Hasil Perhitungan Laju Alir saat Stabil Sumur KMJ-X 2009
Untuk mencari nilai n dan C digunakan plot antara Laju Produksi (M)
dan dP2 dalam skala log-log. Hasil perhitungan dan plot tersebut dapat dilihat
Tabel 5.2
30
13.3 23.688 24.66 24.52 552.11 2.742026 1.374528 1.3919931 1.3895205
15.8 14.008 14.74 14.74 479.36 2.680662 1.146376 1.1684975 1.1684975
19.8 8.968 9.49 9.49 336.96 2.527578 0.952696 0.9772662 0.9772662
Gambar 5.2
0.000082 dan n(Proxi) = 1.980 ; C (BS Appr) = 10 -3.826= 0.000149 dan n (BS
2 2 1.890
M : BS Appr =0.000149 ( PR −TKS ) ...............................(Persamaan5.2)
1.864
M : BS Coor=0.00017 ( P R2−TKS 2 ) .................................(Persamaan5.3)
dari hasil Uji Datar. Kurva output produksi dibangun dengan menggunakan
31
persamaan di atas, dengan mengasumsikan berbagai harga TKS. Hasil
perhitungan dan Kurva Output Produksi Sumur KMJ-X dapat dilihat pada Tabel
Tabel 5.3
BS BS
Proxi
Appr Corr
TKS ( ksc ) (ton/j
(ton/j (ton/j
am)
am) am)
32
12.6 23.49 24.15 23.89
13 22.66 23.34 23.10
13.3 22.03 22.72 22.50
14 20.55 21.26 21.07
15.8 16.65 17.40 17.29
16 16.22 16.96 16.86
17.6 12.77 13.50 13.47
18 11.93 12.65 12.63
19.8 8.29 8.94 8.96
20.2 7.53 8.15 8.19
22 4.41 4.89 4.95
23.2 2.69 3.05 3.10
24 1.74 2.01 2.06
25 0.81 0.97 1.00
26 0.21 0.27 0.29
27 0.00 0.00 0.00
Gambar 5.3
Kurva Output Produksi Hasil Uji Datar Sumur KMJ-X 2009
Tabel 5.4
33
ksc deg-C ton/jam
23.2 23.17 0.01 218 10.10 10.37 10.37
Gambar 5.4
Perbandingan Hasil Perhitungan Laju Alir saat Stabil Sumur KMJ-X 2012
Untuk mencari nilai n dan C digunakan plot antara Laju Produksi (M)
dan dP2 dalam skala log-log. Hasil perhitungan dan plot tersebut dapat dilihat
Tabel 5.5
34
10.09 2.28048 1.00419235 1.01577875 1.015778
23.2 7 10.37 10.37 190.76 7 6 6 8
21.72 2.62246 1.33687981 1.34449051 1.279096
17.6 1 22.105 19.015 419.24 3 6 9 3
26.21 2.75605 1.42896046 1.428701
12.6 1 26.851 26.835 570.24 8 1.41848359 5 6
29.14 2.82176 1.46248784 1.451755
8.1 9 29.006 28.298 663.39 9 1.46462366 3 7
Gambar 5.5
Plot Penentuan Nilai C dan n Sumur KMJ-X 2012
0.1137627 dan n(Proxi) = 0.858 ; C (BS Appr) = 10 -0.893 = 0.127938 dan n (BS
0.842
M : BS Appr =0.127938 ( PR 2−TKS 2 ) ..............................(Persamaan5.2)
0.828
M : BS Coor=0.132739 ( PR 2−TKS 2 ) ...............................(Persamaan5.3)
35
Persamaan di atas merupakan persamaan deliverabilitas sumur KMJ-X
dari hasil Uji Datar. Kurva output produksi dibangun dengan menggunakan
perhitungan dan Kurva Output Produksi Sumur KMJ-X dapat dilihat pada Tabel
Tabel 5.6
Hasil Perhitungan Kurva Output Produksi Sumur KMJ-X 2012
BS BS
Pro
App Cor
xi
r r
TKS ( ksc ) (ton
(ton (ton
/ja
/ja /ja
m)
m) m)
36
23.7 24.1 22.9
15
0 2 4
22.4 22.8 21.7
16
4 7 7
20.2 20.6 19.7
17.6
3 6 0
19.6 20.0 19.1
18
4 7 4
18.0 18.5 17.6
19
9 1 8
16.4 16.8 16.1
20
3 5 2
12.7 13.1 12.6
22
6 4 2
10.3 10.6 10.2
23.2
0 5 6
24 8.52 8.84 8.55
25 6.12 6.39 6.21
26 3.43 3.62 3.55
27 0.00 0.00 0.00
Gambar 5.6
Dari hasil pengolahan data uji datar pada sumur KMJ-X 2009
didapatkan hasil pengolahan data pada TKS 7.00 laju alir masa uap
37
dengan menggunakan Proxi sebesar 36.15 ton/jam, BS Appr sebesar
34.42 ton/jam dan BS Coor sebesar 33.61 ton/jam. Pada TKS 10.10 laju
Appr sebesar 29.22 ton/jam dan BS Coor sebesar 29.05 ton/jam. Pada
TKS 13.30 laju alir masa uap dengan menggunakan Proxi sebesar 23.69
ton/jam. Pada TKS 15.80 laju alir masa uap dengan menggunakan Proxi
sebesar 14.74 ton/jam. Pada TKS 19.80 laju alir masa uap dengan
pada TKS 20.23 laju alir masa uap dengan menggunakan Proxi sebesar
10.37 ton/jam. Pada TKS 17.60 laju alir masa uap dengan menggunakan
Coor sebesar 19.02 ton/jam. Pada TKS 12.60 laju alir masa uap dengan
ton/jam dan BS Coor sebesar 26.84 ton/jam. Pada TKS 8.10 laju alir
38
Dapat diketahui bahwa pengolahan data dengan menggunakan
Proxi, BS Appr dan BS Coor ketiganya memiliki hasil yang tidak terlalu
data hasil dari analisa uji datar yaitu untuk membuat grafik
39