KEPERAWATAN KOMUITAS
“ASUHAN KEPERAWATAN DAN PENDOKUMENTASIAN
KEPERAWATAN KOMUNITAS”
DI SUSUN OLEH :
Tk 2 Semester IV (Genap)
KELOMPOK 12
MISI
DIPLOMA IV KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PONTIANAK
KOMUNITAS‘’
Semester : IV (Empat)
Jurusan : Keperawatan
Penyusun
Puji da syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
rahmat dan limpahan karuia-Nya sehingga penulis dapat meyelesaikan makalah
Keperawatan Komunitas yang berjudul “Asuhan Keperawatan dan Pedokumentasia
Keperawatan Komunitas”. Dalam penyusunan makalah ini penulis telah melibatkan
bantuan banyak pihak sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingi mengucapkan terima kasih banyak
kepada:
A. Latar Belakang
Masalah kesehatan kini menjadi fokus penting dalam asuhan
kepearwatan komunitas. Berbagai masalah dari masalah fisik, psikososial,
budaya, hingga spiritual dapat menjadi salah satu sumber masalah di tingkat
individu, keluarga, bahkan komunitas. Dalam proses menentukan masalah
yang ada di masyarakat perkotaan, terlebih dahulu mengkaji dan menganalisis
berbagai aspek yang dapat dijadikan data penunjang dalam menentukan
masalah. Sehingga akan dapat diberikan intervensi yang sesuai yang salah
satunya melalui proses pengorganisasian masyarakat untuk menjawab
masalah yang ada.
Komunitas (community) adalah sekelompok masyarakat yang
mempunyai persamaan nilai (values), perhatian (interest) yang merupakan
kelompok khusus dengan batas-batas geografi yang jelas, dengan norma dan
nilai yang telah. Misalnya di dalam kesehatan di kenal kelompok ibu hamil,
kelompok ibu menyusui, kelompok anak balita, kelompok lansia, kelompok
masyarakat dalam suatu wilayah desa binaan dan lain sebagainya. Sedangkan
dalam kelompok masyarakat ada masyarakat petani, masyarakat pedagang,
masyarakat pekerja, masyarakat terasing dan sebagainya.
Keperawatan komunitas sebagai suatu bidang keperawatan yang
merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat (public
health) dengan dukungan peran serta masyarakat secara aktif serta
mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan
tanpa mengabaikan perawatan kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dan
terpadu yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok serta masyarakat
sebagai kesatuan utuh melalui proses keperawatan (nursing process) untuk
meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal, sehingga mampu
mandiri dalam upaya kesehatan.
Keperawatan komunitas merupakan salah satu upaya utuk
meningkatkan derajat kesehatan dimana sifat asuhan yang diberikan adalah
umum dan menyeluruh, lebih banyak tidak langsung dan diberikan secara
terus menerus melalui kerja sama.
Pendekata yang diguakan dalam asuhan komunitas adalah pendekatan
keluarga binaan dan kelompok kerja komunitas. Strategi yang digunakan
untuk pemecahan masalah adalah melalui pedidikan kesehatan, teknologi
tepat guna serta memanfaatkan kebijaksanaan pemeritah.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis dapat membuat
rumusan masalah yaitu sebagai berikut:
a. Apa itu proses Keperawatan Komunitas?
b. Apa itu pengkajian Keperawatan Komunitas?
c. Apa itu Diagosa keperawatan komunitas atau kelompok
dan analisa data?
d. Apa saja Perencanaan ( Intervensi) Keperawatan
Komunitas?
e. Apa saja Pelaksanaan ( Implementasi) Keperawatan
Komunitas?
f. Apa saja Evaluasi Keperawatan Komunitas?
C. Tujuan
a. Tujuan Umum
Megetahui asuhan keperawatan Komunitas dan pendokumentasian
keperawatan komunitas.
b. Tujuan Khusus
1. Mengetahui data yang harus dikaji pada keperawatan komunitas
2. Mengetahui dan memahami diagnosa keperawatan komunitas
3. Mengetahui dan memahami intervensi keperawatan komunitas
4. Mengetahui dan memahami implemetasi dan evaluasi keperawatan
komunitas
5. Mengetahui pendokumentasi asuhan keperawatan komunitas
BAB II
PEMBAHASAN
2. Tuberkulosis 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 48 4
3. Ibu hamil 3 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 51 3
resiko tinggi
4. ISPA pada 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 52 2
balita
5. Hipertensi 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 44 5
Keterangan Pembobotan
Sangat rendah = 1, Rendah = 2 , Cukup = 3, Tinggi = 4,
Sangat tinggi = 5
Aspek yang dinilai:
A : Risiko terjadi
B : Risiko parah
C : Potensial untuk Penkes
D : Minat masyarakat
E : Mungkin diatasi
F : Sesuai program pemerintah
G : Tempat
H : Waktu
I : Dana
J : Fasilitas
K : Sumber daya
2. Menetapkan sasaran
Setelah menetapkan prioritas masalah kesehatan, maka langkah
selanjutnya adalah menetapkan sasaran. Sasaran merupakan hasil yang
diharapkan. Dalam pelayanan kesehatan sasaran adalah pernyataan situasi ke
depan, kondisi, atau status jangka panjang, dan belum bisa diukur. Berikut ini
adalah contoh dari penulisan sasaran.
a) Meningkatkan cakupan imunisasi pada bayi.
b) Memperbaiki komunikasi antara orang tua dan guru.
c) Meningkatkan proporsi individu yang memiliki tekanan darah.
d) Menurunkan kejadian penyakit kardiovaskuler.
3. Menetapkan Tujuan.
Tujuan adalah suatu pernyataan hasil yang diharapkan dapat diukur,
dibatasi waktu dan berorientasi pada kegiatan. Berikut ini merupakan
karakteristik dalam penulisan tujuan.
a) Menggunakan kata kerja.
b) Menggambarkan tingkah laku akhir.
c) Menggambarkan kualitas penampilan.
d) Menggambarkan kuantitas penampilan.
e) Menggambarkan bagaimana penampilan diukur.
f) Berhubungan dengan sasaran (goal).
g) Adanya batasan waktu.
Dibawah ini contoh dalam menuliskan tujuan.
a) Masalah : Risiko tinggi penularan TB di Desa A
b) Sasaran : Menurunnya angka kesakitan TB di Desa A
c) Tujuan :
- Meningkatnya pengetahuan keluarga tentang TB menjadi 90% (dari 60%);
- Meningkatnya angka kesembuhan 85% (dari 69%).
4. Menetapkan rencana intervensi
Rencana intervensi dalam keperawatan komunitas berorientasi pada
promosi kesehatan, pencegahan penyakit, pemeliharaan kesehatan, dan
manajemen krisis. Dalam menetapkan rencana intervensi keperawatan
kesehatan komunitas, maka harus mencakup:
a. Apa yang akan dilakukan?
b. Kapan melakukannya?
c. Berapa banyak?
d. Siapa yang menjadi sasaran?
e. Lokasinya di mana?
Contoh
Pelatihan kader Posyandu bagi kader baru sebanyak 20 orang di RW
01, Desa Sukahati pada minggu kedua bulan Januari 2013. Dalam menetapkan
rencana intervensi keperawatan komunitas, maka perlu juga memperhatikan
beberapa hal antara lain berikut ini.
1. Program pemerintah terkait dengan masalah kesehatan yang ada.
2. Kondisi atau situasi yang ada.
3. Sumber daya yang ada di dalam dan di luar komunitas, dapat dimanfaatkan.
4. Program yang lalu yang pernah dijalankan.
5. Menekankan pada pemberdayaan masyarakat.
6. Penggunaan teknologi tepat guna.
7. Mengedepankan upaya promotif dan preventif tanpa mengabaikan upaya
kuratif dan rehabilitatif.
Berikut ini contoh membuat rencana intervensi keperawatan kesehatan komunitas.
No. Diagnosa Sasaran Tujuan Rencana Intervensi
1. Risiko tinggi Menurunnya Meningkatnya - Promosi kesehatan
penularan TB di angka pengetahuan masalah TB
Desa A kesakitan TB masyarakat tentang TB untuk seluruh warga
di menjadi 90 % (dari 60 desa
Desa A %) pada melalui kelompok-
minggu ke-2 bulan kelompok
Februari kegiatan yang ada di
2013. masyarakat pada
minggu ke-3
dan ke- 4 Januari
2013.
- Pemasangan
spanduk, poster
Terlaksananya dan penyebaran
dukungan leaflet
masyarakat untuk penanggulangan TB
penanggulangan TB pada
pada setiap RW pada
akhir bulan Februari minggu ke-2
2013. bulan Januari 2013
- Pembentukan
kelompok
Swabantu masalah
- Diperolehnya
TB di Desa
dukungan
Sukahati pada
pemerintah daerah
minggu ke-3
dalam
bulan Januari 2013.
penanggulangan TB
pada - Pelatihan masalah
akhir bulan Februari TB untuk
2013. kelompok swabantu
dan kader
kesehatan pada
minggu ke- 4
bulan Januari.
- Meningkatnya
angka
kesembuhan 85 %
(dari 69 %)
akhir tahun 2013.
I. DATA DEMOGRAFI
A. Struktur Keluarga
Nama KK :
Umur :
Agama :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Suku/ Bangsa :
B. Daftar Anggota Keluarga
No Nama/ Umur Jenis Hub Klg Aga Pend Pekj Kead Fisik Ket
Kelamin ma
L P Sehat Sakit
C. Data Ekonomi
a. Penghasilan rata-rata perbulan :
1. <Rp 1.000.000 2. Rp 1.000.000-3.000.000 3. >Rp 3.000.000
b. Apakah keluarga menabung :
1. Ya 2. Tidak
c. Kondisi
1. Terawat 2. Tidak terawat
III. KONDISI KESEHATAN UMUM
A. Pelayanan Kesehatan
a. Sarana kesehatan terdekat
1. Rumah sakit 2. Puskesmas 3. dr/ Perawat/ Bidan
4. Balai pengobatan 5. Lain-lain, sebutkan……….
7. Lain-lain, sebutkan………..
h. Apakah mendapatkan TT
1. Tidak 2. Ya
i. Bila Ya
1. Lengkap (2 kali) 2. Tidak lengkap (1 kali)
j. Adakah penyakit/ keluhan yang dirasakan bumil saat ini
1. Lemah, letih, lesu 2. Pusing
3. Mual & muntah 4. Bengkak di kaki atau tempat lain
5. Lain-lain, sebutkan……...
C. Ibu Menyusui
a. Apakah ada buteki
1. Tidak 2. Ya
b. Bila Ya, apakah ibu meneteki anaknya
1. Tidak 2. Ya
c. Bila Ya, lamanya menyusui
1. < 1 bulan 2. 1 – 4 bulan 3. 5 – 12 bulan
4. > 12 bulan
F. Usia Lanjut
a. Apakah anggota keluarga ada yang berusia lanjut (lebih dari 60 tahun)
1. Tidak ada 2. Ada, usianya……..
b. Apakah lansia memiliki keluhan penyakit
1. Tidak 2. Ya
c. Jika Ya, jenis penyakitnya
1. Asma 2. TBC 3. Hipertensi
4. Kencing manis 5. Rheumatik/arthritis 6. Katarak
\
ANALISIS DATA
DATA MASALAH
PRIORITAS MASALAH (STANHOPE & LANCASTER)
(C X M)
NO MASALAH SKOR
RENCANA KEGIATAN (POA)
:
……………………………
PUSKESMAS ………………………..
BU : R-1
LA …………………………… CH
N ……………………….. N
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keperawatan komunitas sebagai suatu bidang
keperawatan yang merupakan perpaduan antara keperawatan
dan kesehatan masyarakat (public health) dengan dukungan
peran serta masyarakat secara aktif serta mengutamakan
pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan
tanpa mengabaikan perawatan kuratif dan rehabilitatif secara
menyeluruh dan terpadu yang ditujukan kepada individu,
keluarga, kelompok serta masyarakat sebagai kesatuan utuh
melalui proses keperawatan (nursing process) untuk
meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal,
sehingga mampu mandiri dalam upaya kesehatan. Pada tahap
pengkajian bertujuan megidetifikasi data yang penting
megenai klien yang perlu dikaji Core atau inti dan Delapan
subsitem yang mempengaruhi komunitas ( Betty neuma).
Diagnosis keperawatan yaitu pengkajian di komunitas atau
kelompok/aggregates, maka perawat yang bekerja di
komunitas, berkolaborasi dengan komunitas, tokoh
komunitas, kepala kelurahan/desa serta aparatnya, pemuka
agama serta tenaga kesehatan lainnya, sehingga formulasi
diagnosis keperawatan harus mewakili semua pemangku
kepentingan di komunitas.Tahap ketiga tidakan menetapkan
apa yang harus dilakukan untuk membantu sasaran dalam
upaya promotif, preventif,kuratif dan rehabilitatif langkah
pertama dalam tahap perencanaan adalah meletakan tujuan
dan sasaran kegiatan untuk mengatasi masalah yang telah
ditetapkan sesuai dengan diagnosis keperawatan.
B. Saran
Kita sebagai tenaga kesehatan harus mampu menangkap
peluang dan berespon terhadap perubahan dan tantangan di
masa mendatang merupakan dasar yang kuat bagi
perkembangan keperawatan kesehatan komunitas baik itu
sasara Individu, keluarga, kelompok, maupu dimasyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
KELAS : REGULER B
KELOMPOK : 12
3) KHOIRUL MUTTAKIN
4)MUTIARA APRIANINGSIH
NILAI
KRITERIA
NO 79-100 68-78 56-67 41-55 KET
PENILAIAN
A B C D
I Persiapan Makalah:
1. Kebenaran isi
2. Ketajaman
pembahasan
3. Sistematika
penulisan
4. Kelengkapan
kepustakaan
II Presentasi seminar:
1. Penguasaan dan
kejelasan materi
2. Strategi seminar
3. Diskusi aktif
4. Kerja kelompok
5. Penggunaan AVA
(Alat peraga visual)
6. Kesimpulan hasil
diskusi
Penilaian : 79-100 = A
68-78 = B
56-67 = C
41-55 = D
10
Pontianak, 2019
Penilai