Penyearah 1 Fasa 0.5 Gel Terkontrol PDF
Penyearah 1 Fasa 0.5 Gel Terkontrol PDF
PRAKTIKUM V
PENYEARAH 1 FASA ½ GELOMBANG TERKONTROL
1. Tujuan Percobaan
Setelah melakukan kegiatan praktikum mahasiswa diharapkan :
1. Dapat merangkai rangkaian penyearah satu fasa setengah gelombang terkendali
2. Mengetahui bentuk gelombang tegangan penyearah 1 fasa ½ gelombang terkendali
3. Dapat membandingkan perhitungan tegangan output fingsi sudut trigger thyristor antara
teori dan praktek
4. Mengetahui pengaruh tegangan output terhadap pergeseran sudut trigger
2. Pendahuluan
Beban
a
Penyearah tegangan terkontrol yang akan merubah tegangan AC konstan menjadi tegangan DC
variable membutuhkan komponen elektronika daya jenis Thyristor (SCR) atau disebut Thyristor
control fasa. Dimana dengan mengatur sudut fasa tegangan trigger thyristor maka dapat
mengatur sudut konduksi dari thyristor. Besarnya tegangan keluaran arus searah (DC) tergantung
dari posisi sudut trigger yang bergerak dari sudut 1800 sampai dengan sudut 00 pada saat
gelombang input tegangan AC pada daerah positiv. Jika gelombang tegangan input negativ,
maka tegangan output DC menjadi 0 Volt dan posisi tegangan trigger tidak bisa mempengaruhi
besarnya tegangan output DC nya. Secara otomatis bahwa jika tegangan input mencapai 0 Volt
maka Thyristor (SCR) akan off dan peristiwa ini disebut komutasi atau line commutation.
1
Elek t r on ik a D a y a
Pada sudut trigger 1800 tegangan output DC nya sama dengan 0 Volt sebaliknya jika sudut
tegangan trigger 00 maka tegangan outputnya menjadi maksimum.
Penyearah AC ke DC terkontrol ini disebut juga AC-DC Converter. Sudut tegangan trigger a
bisa diatur dari sudut 0 - 180o dengan persamaan tegangan keluaran sbb :
Vdc( ) Vm sinθd (θ); T 2
1
T
Vm
Dengan tegangan keluaran bisa bervariasi dari 0 Volt sampai dengan
Volt.
Di bawah ini gambar penyearah 1 fasa ½ gelombang terkontrol dengan beban resistif.
Th
E1 E2 V R E2 Vm sin t
Gelombang tegangan :
2
V g tegangan trigger
0 t ( )
Vout
0 t ( ) Vout Tegangan ouput beban
2
T beban R,
2
Elek t r on ik a D a y a
1/2
1
Vrms( ) Vm sin θ d (θ) ; T 2
2
T 0
1/2 1/2
1 1
Vm
sin 2 sin 2
Vrms( )
2
;
2
f ( );
2
Vm
Maka : Tegangan efektif out put penyearah : Vrms( ) f ; dan
2
Vm
Arus efektif pada beban resistif : Irms( ) f ;
2.R
Penyearah terkontrol ini menyebabkan adanya pergeseran sudut antara arus beban terhadap
tegangan input yang disebut Power Faktor (Cos f) meskipun beban tersebut berbentuk resistif.
Power factor (PF) adalah perbandingan antara input daya aktiv dan daya input semu yang
dirumuskan sbb :
Vm
Pin( semu )( ) xIrms( )
2
Vbeban(rms)( )
2
Pbeban(rms)( )
Sehingga power factor (PF) menjadi : PF ( )
Pin( semu )( )
Vbeban(rms)( )
2
x 2
Atau sebesar : PF ( )
RVmxIbeban
. (rms)( )
3
Elek t r on ik a D a y a
4. Rangkaian Percobaan :
Rangkaian
trigger
A1 A2
Th
E1 E2 V1 V2 R
5. Langkah Kerja :
B. Langkah percobaan :
1. Buat rangkaian percobaan seperti pada gambar
2. Pasang oschilloscope prop1 di rangkaian input dan prop 2 di rangkaian output
4
Elek t r on ik a D a y a
5
Elek t r on ik a D a y a