Anda di halaman 1dari 9

Pengolahan Sampah Anorganik Menjadi

Kerajinan Yang Bernilai Ekonomis

[1] [2] [3] [4]


Dr. M. Irwan M.P , Ni Putu Devi M.W. , Baiq Andella Sepira , Magfira Sona F. ,
[5] [6] [7] [8] [9]
Rubiyanti Rukmana , Ria Hermawati , Isna Febriana , Lalu Tomi T. , Ananda Ghufran ,
[10] [11]
Alan Ihtiar Pratama , Roni Mahendra

Universitas Mataram

Jl. Majapahit 62, Mataram, Lombok NTB, Indonesia

Email : dae.wan65@yahoo.com[1], deviwidyantari27@gmail.com[2],


baiqdella09@gmail.com[3], fanysona@gmail.com[4], rubirukmana99@yahoo.com[5],
riahermawati@gmail.com[6], febriana0710@gmail.com[7], tomioboh06@gmail.com[8],
anandaghufran@gmail.com[9], alanihtiarpratama@gmail.com[10],
ronimahendra211@gmail.com[11]

[1]
Dosen Fakultas Ekonomi, Universitas Mataram
[2], [3], [6], [7], [8]
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram
[4], [5]
Fakultas Hukum, Universitas Mataram
[9]
Fakultas Teknik, Universitas Mataram
[10]
Fakultas Ekonomi, Universitas Mataram
[11]
Fakultas Peternakan, Universitas Mataram

ABSTRAK

Desa Barabali merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Batukliang,
Kabupaten Lombok Tengah yang memiliki wilayah sangat luas dan terdiri dari 23 dusun.
Kendala yang dihadapi oleh masyarakat adalah banyaknya volume sampah setiap harinya, tidak
tersedianya tempat pembuangan sampah akhir, dan tidak adanya alat penghancur sampah
(organik maupun anorganik). Alternatif solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi kendala
tersebut adalah dengan mengadakan kegiatan sosialisasi dan pelatihan kepada masyarakat.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh mahasiswa KKN Tematik Universitas Mataram tahun 2019.
Tujuan diadakannya kegiatan sosialisasi dan pelatihan pengolahan sampah khususnya sampah
anorganik ini yaitu untuk membagi ilmu dan menanamkan jiwa berwirausaha serta memberikan
motivasi kepada masyarakat untuk dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi diri sendiri
sebagai upaya peningkatan taraf hidup ekonomi masyarakat desa. Sasaran dari kegiatan
pengolahan sampah ini sudah sangat jelas yaitu masyarakat desa Barabali khususnya para ibu-ibu
rumah tangga dusun Muhajirin yang terkumpul dalam suatu perkumpulan yang dapat disebut
sebagai Kelompok Masyarakat Peduli Sampah (KMPS). Kelompok Masyarakat Peduli Sampah
(KMPS) bertugas untuk mengolah sampah yang semula telah hilang nilai gunanya menjadi suatu
kerajinan yang bernilai ekonomis seperti tas dan dompet dari sampah anorganik.

Kata kunci : Sampah Anorganik, Kerajinan, Bernilai Ekonomis.

Inorganic Waste Processing Becomes


Economical Value Crafts

ABSTRACT

Barabali Village is one of the villages in Batukliang District, Central Lombok Regency
which has a very wide area and consists of 23 hamlets. Constraints faced by the community are
the large volume of waste every day, the unavailability of final landfills, and the absence of
garbage crusher (organic or inorganic). The alternative solution that can be done to overcome
these obstacles is by holding socialization and training activities for the community. This activity
is organized by the University of Mataram Thematic KKN students in 2019. The purpose of
holding this socialization and training program for waste management, especially inorganic
waste is to share knowledge and instill the spirit of entrepreneurship and provide motivation to
the community to be able to create jobs for themselves as an effort to improve the economic
standard of living of rural communities. The target of this waste management activity is very
clear, namely the people of Barabali village, especially the housewives of the Muhajirin hamlet
gathered in an association which can be referred to as the Waste Care Community Group
(KMPS). The Waste Care Community Group (KMPS) is tasked with processing waste which has
previously lost its usefulness to become an economically valuable craft such as bags and wallets
from inorganic waste.

Keywords : Inorganic Waste, Crafts, Economical Value.


PENDAHULUAN cara penanggulangannya. Purnama dan
Yuriandala (2010) mengatakan bahwa
Menurut Iqbal dan Nurul (2009) salah satu sampah anorganik yang
sampah dapat diartikan sebagai benda yang berbahaya yaitu sampah plastik dengan
tidak terpakai, tidak diinginkan dan tingkat risiko (bahaya) yang besar bagi
dibuang atau sesuatu yang tidak digunakan, keberlangsungan hidup manusia. Limbah
dan tidak disenangi yang berasal dari dari plastik ini sangatlah sulit untuk
kegiatan manusia. Sampah juga dapat diuraikan secara alami. Untuk menguraikan
dikatakan sebagai suatu bahan yang sampah plastik itu sendiri membutuhkan
terbuang atau dibuang dari sumber hasil waktu kurang lebih 80 tahun agar dapat
aktivitas manusia maupun alam yang terdegradasi secara sempurna. Namun, saat
belum memiliki nilai ekonomis (Sumantri, ini cara yang paling tepat adalah dengan
2010). Sampah berasal dari kegiatan mendaur ulang sampah-sampah tersebut
penghasil sampah seperti pasar, rumah menjadi suatu kerajinan yang bernilai
tangga, kegiatan komersial/perdagangan, ekonomis (Permadi, 2011).
dan kegiatan lain seperti industri.
Daur ulang sampah plastik adalah
Berdasarkan bahan asalnya sampah proses untuk menjadikan suatu bahan bekas
dibagi menjadi dua jenis yaitu sampah menjadi bahan baru dengan tujuan
organik dan anorganik. Sampah organik mencegah adanya sampah yang sebenarnya
yaitu sampah yang umumnya dapat terurai dapat menjadi sesuatu yang lebih berguna.
secara alami oleh mikroorganisme, Menurut Sulistya (2009) daur ulang terdiri
contohnya sisa makanan. Sampah dari kegiatan pemilihan, pengumpulan,
anorganik yaitu sampah yang umumnya pemrosesan, pendistribusian, dan
sulit terurai oleh mikroorganisme, pembuatan produk.
contohnya kaca, kaleng, dan plastik
(Nurhidayat, 2010). Proses memanfaatkan barang bekas
atau sampah untuk menghasilkan produk
Setiap tahun jumlah tumpukan yang dapat digunakan kembali memiliki
sampah selalu bertambah sesuai dengan manfaat antara lain: (a) mengurangi jumlah
pertumbuhan penduduk, terutama dalam sampah yang dibuang ke TPA,
hal yang berkaitan dengan produksi dan (b)mengurangi dampak lingkungan akibat
konsumsi masyarakat yang menghasilkan penumpukan sampah, (c) dapat menambah
banyak sampah secara berlebihan penghasilan dari produk daur ulang yang
(Sucipto, 2012). Seperti diketahui plastik dihasilkan (ESP-USAID, 2010).
merupakan bahan kebutuhan yang banyak
dipergunakan dalam kehidupan manusia Sampah plastik bisa diolah menjadi
modern. Akan tetapi sisa sampah dari aneka kerajinan yang memiliki potensi
plastik menjadi permasalahan tersendiri. ekonomi yang cukup baik. Kerajinan dari
sampah plastik merupakan kerajinan yang
Sampai saat ini sampah plastik bisa menjadi alternatif peluang usaha di
merupakan sampah yang belum diketahui sekeliling kita. Peluang usaha kerajinan
sampah plastik ini disamping kalah indah dengan buatan para perajin
mendatangkan rezeki juga mengurangi pabrik.
polusi akibat sampah plastik. Wardi (2011)
mengatakan sampah yang dikelola dengan
baik selain mendapatkan keuntungan
ekonomi juga mendapatkan keuntungan
sosial seperti kesehatan dan estetika METODE PELAKSANAAN
lingkungan. Selain itu, Nurheti (2010)
Waktu dan Tempat
mengatakan bahwa kerajinan dari plastik
bekas terbukti menguntungkan karena Kegiatan ini dilakukan selama 45 hari mulai
bahan-bahan yang digunakan mudah dari akhir bulan Januari sampai pertengahan
didapat, murah atau bahkan gratis, dan bulan Maret di Desa Barabali khususnya
proses pembuatannya cukup sederhana. Dusun Muhajirin Kecamatan Batukliang
Kabupaten Lombok Tengah Nusa Tenggara
Salah satu ide cemerlang yang
Barat.
banyak dilakukan oleh para pengrajin yaitu
memanfaatkan bungkus kopi bekas untuk
beraneka ragam kegunaan. Hal inilah yang
dilakukan oleh Kelompok Masyarakat Alat dan Bahan
Peduli Sampah (KMPS) yang ada di desa
Alat dan bahan yang digunakan untuk
Barabali. Kelompok Masyarakat Peduli
membuat kerajinan dari sampah anorganik
Sampah (KMPS) ini memanfaatkan
adalah bungkus kopi merk apa saja,
bungkus kopi yang semula telah hilang
gunting, jarum dan benang jahit, mesin
nilai gunanya menjadi suatu kerajinan
jahit, furing/kain polos, dan ritsleting.
tangan yang bernilai ekonomis seperti tas
dan dompet dari sampah anorganik. Ini
adalah salah satu cara kreatif yang unik dan
ramah lingkungan. Apalagi banyak sekali Prosedur Kerja Pembuatan Kerajinan
pencinta kopi di negara ini, jadi bayangkan dari Sampah Anorganik
saja seberapa banyak tumpukan sampah 1. Pengumpulan bungkus kopi
bekas bungkus kopi yang tentunya sayang Prosedur kerja pembuatan kerajinan
jika dibiarkan begitu saja. Apalagi sampah dari sampah anorganik yang pertama adalah
plastik termasuk sampah yang sulit untuk mengumpulkan bungkus kopi merk apa
terurai. saja. Bungkus kopi yang digunakan dapat
Menyulap sampah plastik menjadi sejenis ataupun berbeda jenis merknya
benda berguna tidaklah sulit asal punya sesuai dengan kreasi kerajinan yang akan
niat yang kuat, tekun, dan sedikit bumbu dibuat.
kreatif, bungkus kopi bisa dianyam
menjadi dompet, tas, tempat tissue, tempat
pensil, tamplak meja, dan karpet yang tidak
bagian bawah serta bagian belakang
hingga bungkus kopi berbentuk lembaran.

Gambar 1. Bungkus kopi yang sudah terkumpul.

Gambar 3. Bungkus kopi yang sudah digunting.

4. Melipat bungkus kopi


Selanjutnya, mulailah melipat bungkus
kopi yang sudah digunting tadi. Bisa dengan
melipat hingga terlihat bagian dalam
2. Pencucian dan pengeringan bungkus bungkus kopi yang berwarna perak, bisa juga
kopi dengan membiarkan sampul bungkus kopi
Bungkus kopi yang telah terkumpul terlihat jelas.
dibersihkan dengan cara mencucinya agar
tidak ada serbuk kopi atau kotoran yang
menempel. Kemudian, setelah itu bungkus
kopi yang sudah dicuci dikeringkan dengan
lap atau bisa dengan cara dijemur.

Gambar 4. Cara melipat bungkus kopi.

Gambar 2. Pencucian bungkus kopi.

3. Pengguntingan
Bungkus kopi yang sudah dibersihkan
kemudian digunting bagian atas dan
6. Penjahitan
Setelah beberapa anyaman selesai
dibentuk, satukan beberapa anyaman tersebut
dengan cara menjahitnya sampai terbentuk
sebuah tas atau dompet.

Gambar 5. Bungkus kopi yang sudah dilipat.

5. Membuat pola anyaman


Selanjutnya mulailah menganyam
bungkus kopi satu demi satu hingga
terbentuk pola seperti pada gambar. Panjang
Gambar 8. Beberapa anyaman yang sudah
anyaman tergantung dari ukuran kerajinan
terbentuk di jahit.
yang akan dibuat.

7. Penambahan furing, ritsleting, dan


tali tas
Terakhir agar tas atau dompet dapat
digunakan dengan optimal, sisipkan kain
furing di bagian dalam tas atau dompet.
Karena bentuk fisik tas yang penuh lubang
anyaman bisa jadi kurang kuat untuk
menyimpan berbagai macam barang, maka
dengan menggunakan furing akan menjadi
lebih aman untuk menyimpan barang-barang
Gambar 6. Menganyam bungkus kopi. yang berukuran kecil. Setelah itu tambahkan
ritsleting dan tali tas. Tali tas ini bisa
dimodifikasi sesuai keinginan, apakah mau
menggunakan tali tas pendek atau
menggunakan tali tas panjang.

Gambar 7. Bungkus kopi yang sudah dianyam.


Metode Pengumpulan dan Analisis Data

Metode pengumpulan data pada kegiatan


ini adalah dengan menggunakan wawancara
dan observasi. Analisis data menggunakan
deskriptif kualitatif.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Program pemberdayaan masyarakat


Gambar 9. Menambahkan furing pada tas.
desa Barabali khususnya dusun Muhajirin
dilakukan secara terstruktur dan melibatkan
masyarakat secara langsung.
8. Kerajinan dari sampah anorganik
Kerajinan dari sampah anorganik siap 1. Pelaksanaan Program
untuk digunakan atau dipasarkan. Pemeberdayaan Masyarakat.

Kegiatan pembedayaan masyarakat


ini dimulai dengan melakukan persiapan
progran yang meliputi survei lapangan
secara langsung. Survei ini dilakukan
dengan tujuan untuk meninjau secara
langsung kondisi dusun Muhajirin. Hasil
survei menujukan bahwa kendala yang
dihadapi masyarakat desa Barabali
khususnya dusun Muhajirin antara lain
adalah 1) Banyaknya volume sampah setiap
harinya, 2) Tidak tersedianya tempat
Gambar 10. Hasil akhir. pembuangan sampah akhir, 3) Tidak adanya
alat penghancur sampah khususnya sampah
anorganik. Alternatif yang digunakan adalah
Bentuk Kegiatan dengan mengolah sampah anorganik
menjadi kerajinan tangan yang bernilai
Kegiatan ini dimulai dari 1) Persiapan ekonomis.
program, 2) Sosialisasi tentang pengolahan
sampah, 3) Pelatihan pembuatan kerajinan 2. Sosialisasi Pembuatan Kerajinan dari
dari sampah anorganik, 4) Monitoring dan Sampah Anorganik.
evaluasi.
Kegiatan sosialisasi dilakukan
terhadap masyarakat desa Barabali yang
terdiri dari perwakilan 23 dusun yang ada di
desa Barabali. Tujuan diadakannya Evaluasi program menunjukkan
sosialisasi pengolahan sampah ini adalah bahwa masyarakat tertarik akan program
untuk meningkatkan kesadaran pemanfaatan pemanfaatan sampah anorganik menjadi
limbah sehingga mempunyai nilai ekonomis, kerajinan yang bernilai ekonomis. Selain
meningkatkan kesadaran tentang kebersihan dapat menjadi peluang usaha, pemanfaat
lingkungan, dan memiliki jiwa sampah anorganik menjadi kerajinan tangan
kewirausahaan, serta dapat membedakan dapat dijadikan solusi bagi permasalahan
jenis sampah yang dapat di daur ulang dan banyaknya volume sampah di desa Barabali
yang tidak dapat di daur ulang. Dengan khususnya dusun Muhajirin.
memberikan penyuluhan tentang cara
pengolahan sampah diharapkan dapat
menjadi solusi terhadap permasalahan utama KESIMPULAN
yang dihadapi oleh masyarakat desa
Barabali. Kesimpulan dari program
pengolahan sampah anorganik menjadi
3. Pelatihan Pembuatan Kerajinan dari suatu kerajinan tangan adalah masyarakat
Sampah Anorganik dusun Muhajirin dapat mengolah sampah
Pelatihan ini dilakukan kepada anorganik menjadi kerajinan tangan yang
Kelompok Masyarakat Peduli Sampah bernilai ekonomis. Selain pembuatannya
(KMPS) Desa Barabali. Pelatihan ini juga yang membutuhkan sedikit biaya, bahan-
melibatkan ibu-ibu rumah tangga yang ada bahan yang digunakan mudah didapat,
di dusun Muhajirin. Pelatihan yang proses pembuatannya cukup sederhana
diberikan bertujuan untuk meningkatkan serta dapat menjadi solusi bagi
pemahaman tentang pembuatan kerajinan permasalahan yang dihadapi masyarakat
dari sampah anorganik, khususnya plastik. dusun Muhajirin terkait dengan banyaknya
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi volume sampah yang ada di desa.
peluang usaha bagi ibu-ibu rumah tangga
di dusun Muhajirin dan sekaligus dapat
mengurangi polusi akibat dari sampah DAFTAR PUSTAKA
plastik.

ESP-USAID. 2010. Modul Pelatihan


4. Monitoring dan Evaluasi Pengelolaan Sampah Berbasis
Monitoring dilakukan agar dapat Masyarakat. Environmental Service
mengetahui perkembangan program yang Program : Jakarta.
telah dijalankan dan dapat menemukan
Iqbal, W. dan Nurul C. 2009. Ilmu
kendala saat di lapangan. Hasil monitoring
Kesehatan Masyarakat Teori dan
inilah yang selanjutnya dikembangkan
Aplikasi. Jakarta : Salemba Medika.
lebih lanjut untuk menjadi evaluasi.
Nurhidayat, Setyo P. 2010. Mengelola
Sampah untuk Pupuk dan Pestisida
Organik. Jakarta : Penebar Swadaya.

Nyoman, Wardi. 2011. Pengelolaan Sampah


Berbasis Sosial Budaya Upaya
Mengatasi Masalah Lingkungan di Bali.
Jurnal Bumi Lestari, Vol 11 No 1.

Permadi, A. G. 2011. Menyulap Sampah


Jadi Rupiah. Surabaya : Mumtaz Media.

Purnama, H dan Yuriandala, Y. 2010. Studi


Pemanfaatan Sampah Plastik Menjadi
Produk dan Jasa Kreatif. Jurnal Sains
dan Teknologi Lingkungan Vol 2, No 1
p. 21-31.

Sucipto, C. D. S. 2012. Teknologi


Pengolahan Daur Ulang Sampah.
Yogyakarta : Gosyen Publising.

Sulistya, Endang R. 2009. Menciptakan


Pengalaman Konsumen dengan
Experimental Marketing. Jurnal
Manajemen dan Bisnis.

Sumantri, A. 2010. Kesehatan Lingkungan


dan Prespektif Islam. Jakarta: Kencana.

Yuliarti, Nurheti. 2010. Kultur Jaringan


Tanaman Skala Rumah Tangga.
Yogyakarta : Lily Publisher.

Anda mungkin juga menyukai