Anda di halaman 1dari 16

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.2 Analisis Data SWOT Obyek Wisata Sangeh


Penelitian ini dilakukan terlebih dahulu dengan teknik wawancara.
Wawancara dilakukan denganpihak pengelola, masyarakat intelektual serta
para wisatawan mancanegara maupun nusantara yang sedang mengunjungi
Obyek Wisata Sangeh.
Dari tehnik pengumpulan data wawancara, maka kemudia diperoleh
beberapa informasi terkait strategi pemasaran Obyek Wisata Sangeh. Dengan
menggunakan analisisSWOT, kemudian diperoleh 4 faktor utama dalam
perumusan strategi yaitu : Kekuatan (strengths), kelemahan (weakness),
peluang (opportunity), dan ancaman (threat) dari Obyek Wisata Sangeh,
kekuatan dan kelemahan merupakan faktor internal yang dimiliki oleh Obyek
Wisata Sangeh ini. Adapun faktor peluang dan ancaman adalah faktor dari
luar yang akan berperan dalam pengambilan kebijakan. Adapun paparan dari
keempat komponen utama dalam perumusan strategi tersebut akan dibahas
oleh berikut ini.
a. Kekuatan (strenghts)
Adalah faktor yang menjadi kelebihan dan mendukung suatu
destinasi dari sisi internal, dari hasil wawancara dengan para
stakeholder dan kenyataan yang terjadi dilapangan dapat diuraikan
kekuatan yang dimiliki Obyek Wisata Sangeh yaitu :
1. Obyek Wisata Sangeh memiliki Produk seperti Trekking,
Penyewaan Kostum Adat bali , Hutan Pala beserta monyet dan Pura
yang bersejarah yaitu Pura Bukit Sari Sangeh.Hutan pala yang
luasnya 14 hektar yang dihuni ratusan kera ini yang menyebabkan
keunikan dari Obyek Wisata Sangeh.
2. Pelayanannya yang maksimal.

40
Obyek Wisata Sangeh memiliki jumlah staff pengelola yaitu 16
orang yang selalu memberikan infromasi terkait mengenai sejarah
obyek wisata sangeh serta staff pengelola ini memiliki sikap sopan
dan ramah guna untuk memuaskan wisatawan yang datang ke
Obyek Wisata Sangeh.
3. Aksesbilitas yang mudah dijangkau.
Meskipun terletak tidak dekat dari kota kota besar di bali, seperti
Denpasar dan badung, aksesbilitas menuju Obyek Wisata Sangeh
dikatakan cukup baik dan hanya kurang lebih 30 menit dari Kota
Denpasar.
4. Memiliki parkir dengan luas 1 hektar.
Banyak obyek wisata yang ada di Pulau Bali tidak menyediakan
parkir yang luas sehingga menyebabkan wisatawan enggan untuk
datang karena faktor tidak memiliki parkir yang luas. Obyek wisata
sangeh ini menyediakan parkir seluas 1 hektar sehingga wisatawan
leluasa dalam memarkirkan kendaraannya.
5. Berada dijalur strategis pariwisata.
Obyek Wisata Sangeh lokasinya yang berada dijalur strategis
pariwisata yang mempunyai nilai plus karena seringkali masuk
dalam suatu paket tour karena berada dijalur pariwisata yang
dimaksud jalur strategis pariwisata yaitu searah/dekat dekat obyek
wisata lainnya seperti Tanah Wuk, Bedugul, Jembatan Bangkung-
Petang, Kintami, Ubud Dll.
6. Harga tiket masuk ke Obyek Wisata Sangeh yang murah.
Harga tiket kalau dibandingkan dengan obyek wisata serupa yaitu
Monkey Forest Ubud harga untuk wisatawan sebesar Rp. 40.000
dan Pura Uluwatu Rp. 20.000 bisa dikatakan lebih mahal
dibandingkan obyek wisata sangeh yaitu harga tiket yang diberikan
Obyek Wisata Sangeh yaitu untuk wisatawan domestik Rp. 10.000
dan untuk wisatawan mancanegara Rp. 15.000, sehingga dapat
dikatakan harga tiket Obyek Wisata Sangeh lebih murah dan harga

41
tiket yang terjangkau ini dapat menarik wisatawan untuk datang ke
Obyek Wisata Sangeh.

b. Kelemahan (weakness)
Tentunya pihak stakeholder Obyek Wisata Sangeh tidak boleh
hanya memandang sisi kekuatan yang dimiliki oleh obyek wisata ini.
Kelemahannya dimiliki oleh Obyek Wisata Sangeh juga harus
mendapat perhatian, untuk selanjutnya digunakan sebagai bahan
perbaikan. Berikut adalah beberapa kelemahan yang terindentifikasi
berdasarkan hasil wawancara dan hasil observasi :
1. Staff pengelola yang minim dalam berbahasa Inggris dan
pengalaman dalam bidang guide (pemandu wisata).
Staff pengelola yang berjumlah 16 orang yang memiliki
kemampuan yang kurang dalam hal berbahasa baik itu berbahasa
internasional yaitu bahasa Inggris dan pengalaman tentang
memandu wisatawan yang menjadi masalah Obyek Wisata Sangeh.
2. Masih minimnya kegiatan promosi yang dilakukan Obyek Wisata
Sangeh.
Kegiatan promosi yang dilakukan hanya sebatas online itupun data
tidak pernah diupdate dan dalam mempromosikan produk media
yang digunakan sangat terbatas hanya mempromosikan melalui
media surat kabar, majalah, brosur dan koran pariwisata bali travel
news.
3. Sumber daya manusia (SDM) yang masih kurang dalam hal
Teknologi Informasi.
Faktor sumber daya manusia sangatlah penting dalam kemajuan
suatu obyek wisata guna untuk mengembangkan produk yang
dimiliki obyek wisata. Obyek wisata sangeh dalam hal sumber
daya manusia yang masih kurang dalam penggunaan Teknologi

42
Informasi serta yang menghambat pihak pengeola dalam
mengembangkan suatu yang baru.
4. Tidak adanya kerjasama dengan Travel Agent.
Tidak adanya kerjasama diantara travel agent dengan obyek wisata
sangeh yang sangat mempengaruhi jumlah kujungan yang datang
ke obyek ini dikarenakan obyek wisata sangeh itu di bawah Dinas
Pariwisata Kabupaten Badung dimana dalam penatapan harga
sudah ditentukan oleh dinas dan pihak pengelola tidak bisa
seenaknya menaik atau menurunkan harga tiket masuk.

c. Peluang (opportunities)
Terdapat dua fakot eksternal yang patut untuk diperhatikan dalam
menyusun strategi pengembangan. Kedua faktor eksternal tersebut
adalah kesempatan dan ancaman. Kesempatan dalam penelitian ini
adalah faktor dari luar Obyek Wisata yang berpengaruh terhadap suatu
destinasi. Berdasarkan hasil penelitian, berikut adalah beberapa
kesempatan yang terindentifikasi :
1. Mengikuti pameran Bagus Agro Petang setiap tahunnya.
Obyek Wisata Sangeh setiap tahunnya mengikuti pameran di
Bagus Agro Petang yang bertujuan untuk memperkenalkan
sekaligus untuk ajang promosi agar dikenal oleh masyarakat lokal
maupun mancanegara.
2. Melibatkan Tamu Dalam Promosi (Word Of Mouth)
Pada saat tamu mengunjungi Obyek Wisata Sangeh dan dengan
memberikan pelayanan yang baik maka tamu akan memberikan
cerita kesan yang positif kepada semua orang maka akan
menguntungkan Pengelola Obyek Wisata Sangeh, sudah tentu ini
menjadikan peluang yang dapat dimanfaatkan oleh pihak
pengelola.

3. Jasa Foto Pra-wedding.

43
Jasa Foto Pra-wedding pula yang secara tidak langsung
mempromosikan lokasi Obyek Wisata Sangeh, karena banyak
pengantin melakukan foto Pra-wedding memberikan lokasi dimana
mereka melaksanakan sesi foto dan ini menjadi peluang besar
dalam mempromosikan Obyek Wisata Sangeh.
4. Bantuan promosi dari Dinas Pariwisata Kabupaten Badung.
Peran Dinas Pariwisata Kabupaten Badung sendiri memberikan
peluang karena mereka memasukan nama Obyek Wisata Sangeh
dalam tempat Destinasi Wisata Badung di situs websitenya yaitu
www.badungtourism.com caption village tourism beserta brosur
dan majalah yang telah dibuat sebelumnya.
5. Pesatnya perkembangan Teknologi dan Informasi.
Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat
kemajuannya, hal ini menjadi peluang bagi Obyek Wisata Sangeh
untuk meningkatkan promosi serta memperlancar pekerjaan
melalui penggunaan teknologi modern seperti internet, faximile,
dan telepon selular.

d. Ancaman
Selain kesempatan, fakot eksternal yang juga harus mendapat
sorotan adalah ancaman. Ancaman merupakan hal-hal yang datang dari
luar obyek wisata sangeh, yang wajib diantisipasi di dalam
implementasi strategi pengembangan kedepannya. Adapun hasil
penelitian memberikan gambaran mengenai beberapa ancaman antara
lain sebagai berikut.
1. Banyaknya obyek wisata yang serupa di Bali.
Adanya obyek wisata serupa seperti Alas Kedaton, Monkey forest,
dan Uluwatu yang menawarkan harga yang bervariasi dan
memiliki fasilitas yang lebih dimili oleh obyek wisata yang serupa
yang dapat membuat ancaman.
2. Potensi gangguan keamanan.

44
Adanya teror akan tragedi bom semakin membuat wisatawan
domestik maupun mancanegara enggan untuk melakukan
perjalanan wisata.

4.4 Penentuan Nilai IFAS dan EFAS


Dalam penelitian IFAS (Internal Factor Analysis Summary) dan EFAS
(Eksternal Factor Analysis Summary) keempat faktor yang sudah dipaparkan
sebelumnya yakni strenghts, Weakness, Opportunities, dan Threats akan
diberikan bobot dan rating. Selanjutnya dihitung skronya dari hasil perkalian
bobot dan rating sehingga diperoleh titik koordinat sumbu x dan sumbu y sera
posisi kuadran SWOT. Pemberian nilai pada analisis SWOT tersebut
berdasarkan hasil wawancara dengan pihak pengelola Obyek Wisata Sangeh.
Adapun pembobotan dari masing-masing faktor lingkungan eksternal
yang berupa peluang dan ancaman yang dimiliki Obyek Wisata Sangeh dapat
dilihat dalam tabel berikut :
Penentuan bobot dan rating yaitu dengan cara :

Rating Bobot
Dari kelas Interval 5 - 1 = 4
Sangat setuju (SS) =5 Dalam pemberian bobot :
Setuju (S) =4 (0,01 – 0,04) = 1=(STS) Sangat tidak setuju
Ragu ragu (RR) = 3 (0,05 – 0,08) = 2= (TS) Tidak setuju
Tidak setuju (TS) =2 (0,09 – 0,12) = 3= (RR) Ragu ragu
Sangat tidak setuju (STS) = 1 (0,13 – 0,16) = 4= (S) Setuju
(0,17 – 0,20) = 5= (SS) Sangat setuju

Tabel 4.2
Matriks EFAS (Eksternal Factor Analysis Summary) Obyek Wisata Sangeh

45
Matriks Eksternal Factor Analysis Summary (EFAS)
Faktor-faktor Strategi Bobot Rating Bobot Komentar
eksternal x
Rating
Peluang (Opportunities)
1. Mengikuti pameran 0,13 4 0,52 Setiap tahunnya rajin
Bagus Agro Petang setiap mengikuti pameran
tahunnya untuk promosi.
2. Word of mouth 0,20 5 1 Peran promosi tamu itu
sendiri sangat
dibutuhkan dalam
promosi OWS.
3. Jasa Foto Prawedding 0,15 4 0,60 Sangat membantu
dalam promosi dan
menambah pendapatan.
4. Bantuan promosi dari 0,16 4 0.64 Mempromosikan obyek
Dinas Pariwisata wisata sangeh melalui
Kabupaten Badung. website dinas dan
menempatkan dalam
brosur.
5. Pesatnya perkembangan 0.14 4 0.56 Teknologi informasi
teknologi dan informasi sangat membantu dalam
promosi karena hampir
semua orang
menggunakan situs
internet.
Total 1,0 3,32
Ancaman (Threats)
1. Banyaknya obyek yang 0,13 4 0,52 Obyek wisata serupa
serupa di Pulau Bali. mengakibatkan
persaingan harga.
2. Potensi gangguan 0,09 3 0,27 Ancaman teror
keamanan mengakibatkan tamu
takut untuk
mengunjungi obyek
wisata sangeh.
Total 1,0 0,79
Sumber: Rangkuti (2006)

Selanjutnya untuk mendapatkan strategi yang tepat skor IFAS sangat


diperlukan. Tahapan yang dilakukan sama seperti tahapan pembobotan terhadap

46
faktor-faktor eksternal yang diberikan kepada responden. Berdasarkan hasil
wawancara yang diberikan kepada pihak pengelola, ternyata bobot yang diberikan
masing-masing responden terhadap tiap-tiap faktor lingkungan internal berbeda-
beda. Adapun pembobotan terhadap faktor-faktor internal tersebut ada pada tabel
berikut.

Tabel4.3
Matriks EFAS (Eksternal Factor Analysis Summary) Obyek Wisata Sangeh
Faktor-faktor Bobot Rating Bobot x Komentar
Strategi Internal Rating
Kekuatan (Strengths)
1. Obyek Wisata 0,13 4 0,52 Tetapi trekking tidak
Sangeh memiliki dikelola dengan baik
Produk seperti dan tidak adanya suatu
Trekking, pembaharuan.
Penyewaan
Kostum Adat bali ,
Hutan Pala beserta
monyet dan Pura
yang bersejarah
yaitu Pura Bukit
Sari Sangeh.
2. Pelayanannya 0,17 5 0,85 Pelayanan sangat
maksimal diutamakan guna
untuk memuaskan
wisatawan.
3. Aksesbilitas yang 0,15 4 0,60 Hanya 30 menit dari
mudah dijangkau kota Denpasar
4. Memiliki parkir 0,15 4 0,60 Iya dan selalu dijaga
dengan luas 1 agar tetap bersih.
hektar.
5. Berada dijalur 0,16 4 0,64 Akan tetapi jalur baru
strategis dibuat tahun ini.
pariwisata.
Total 1,0 3,21

Kelemahan (Weakness)

47
1. Staff pengelola 0,04 1 0,04 Perlu adanya pelatihan
yang minim dalam dalam berbahasa dan
berbahasa Inggris guiding.
dan pengalaman
dalam bidang
guide (pemandu
wisata). 0,08 2 0,16 Dikarenakan faktor
2. Masih minimnya dan yang minim dan
kegiatan promosi SDM yang kurang
yang dilakukan
Obyek Wisata
Sangeh. 0,08 2 0,16 Kurangnya SDM dan
3. Sumber daya minimnya dana
manusia (SDM) menyebaban kualitas
yang masih kurang pelayanan tidak
dalam hal berjalan maksimal dan
Teknologi lancar.
Informasi.
0,04 1 0,04 Pengelola tidak berani
4. Tidak adanya menyanggupi
kerjasama dengan membuat MOU
Travel Agent. dengan travel agent
karena masalah harga
ditetapkan dinas dan
SDM ang belum siap.
Total 1,0 0,40
Sumber data : Data penelitian yang diolah.
Sesuai dengan Tabel 4.2 dan Tabel 4.3, maka diperoleh titik koordinat
sumbu X dan berdasarkan pengurangan jumlah skor yang dikalikan bobot pada
kolom kekuatan (Strenghts) dengan jumlah total skor yang dikalikan bobot pada
kelemahan (Weakness). Sedangkan penentuan titik koordinat sumbu Y diperoleh
berdasarkan total jumlah skor yang dikalikan bobot pada kolom peluang
(Opportunities) dengan jumlah skor yang akan dikalikan bobot pada kolom
ancaman (Threats) seperti yang terlihat dibawah ini :
Titik koordinat sumbu X = 3,21 - 0,40 = 2,91 (Internal)
Titik koordinat sumbu Y = 3,32 – 0,79 = 2,53 (Eksternal)

4.5 Kuadran SWOT

48
Berdasarkan nilai faktor internal dan nilai faktor eksternal yang sudah
dibahas pada subbab sebelumnya, titik koordinat kuadran SWOT menepi 2,91
: 2,53. Maka dapat dikatakan posisi lingkungan internal Obyek Wisata
Sangeh berada di kuadran I. Berikut posisi kuadran SWOTObyek Wisata
Sangeh yang dapat dilihat pada diagram berikut ini.
Gambar 4.6
Diagram Posisi Nilai SWOT Obyek Wisata Sangeh

Berbagai Peluang

Posisi Obyek Wisata Sangeh


KUANDRAN III 4 KUADRAN I

3
(Mendukung strategi (Mendukung strategi
2
turn-around) agresif)
1

Kelemahan Internal Kekuatan Eksternal

-4 -3 -2 -1 1 2 3 4
-1
KUANDRAN IV KUADRAN 1I
-2
(Mendukung strategi (Mendukung strategi
-3
Defensive) diversifikasi)
-4

Berbagai Ancaman
Gambar4.1
Sumber: Freddy Rangkuti 2006

Berdasarkan Gambar 4.1, Obyek Wisata Sangeh berada di kuadran I


yang merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Obyek Wisata Sangeh

49
memiliki peluang dan kekuatan internal sehingga dapat memanfaatkan
peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah :
Mendukung Kebijakan Pertumbuhan yang Agresif(Growth Oriented
Strategy).
Usaha yang dapat dilakukan Obyek Wisata Sangeh dalam mendukung
Strategi Agresif antara lain meningkatkan kegiatan promosi maupun
pemasaran produk dengan lebih atraktif dan komunikatif, aktif serta dalam
kegiatan pameran pariwsisata tingkat nasional maupun nternasional sehingga
kedepannya obyek wisata ini dapat dikenal lebih luas oleh wisatawan.

4.6 Penentuan Strategi Pemasaran Obyek Wisata Sangeh dengan Matriks


SWOT
Setelah SWOT analisis dilakukan, terdapat langkah-langkah
berikutnya dalam proses perencanaan untuk mencapai tujuan yang dipilih.
Analisis SWOT dapat diterapkan dengan menganalisis dan memilah
berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian
menerapkan dalam gambar skema matriks SWOT, dari hasil analisis ini
bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan
(advantage) dari Kesempatan(opportunities) disebut juga sebagai strategi
WO, selanjutnya bagaimana kekuatan(strengths) mampu menghadapi
ancaman(threats) dan ini disebut dengan strategi ST dan terakhir yaitu
bagaimana cara mengatasi kelemahan(weaknesses) yang mampu membuat
ancaman(threats) menjadi nyara ini disebut dengan strategi WT.
EFAS adalah analisis faktor strategis eksternal difokuskan pada
konsisi yang ada dan kecenderungan yang muncul dari luar, tetapi dapat
memberi pengaruh kinerja organisasi setelah mengetahui faktor-faktor
strategieksternal. Sedangkan IFAS adalah analisis faktor strategis internal
yaitu analisis yang menilai kinerja dan merupakan faktor kekuatan dan
kelemahan yang ada untuk mencapai tujuan organisasi.
Setelah dilakukan penjabaran dari faktor-faktor dari Analisis SWOT
yang terdiri atas kekuatan (strenghts), kelemahan (weaknesses), kesempatan

50
(opportunities), dan ancaman (threats) dapat dibuatkan strategi alternatif
seperti pada tabel berikut :

Tabel 4.4
Matriks SWOT

Kekuatan/Strength(S) Kelemahan/Weaknesses(W)
IFAS 1. Obyek Wisata Sangeh 1. Staff pengelola yang
memiliki Produk seperti minim dalam berbahasa
Trekking, Penyewaan Inggris dan pengalaman
dalam bidang guide
Kostum Adat bali , Hutan
(pemandu wisata).
Pala beserta monyet dan 2. Masih minimnya kegiatan
Pura yang bersejarah promosi yang dilakukan
yaitu Pura Bukit Sari Obyek Wisata Sangeh.
Sangeh. 3. Sumber daya manusia
EFAS 2. Pelayanannya yang (SDM) yang masih kurang
maksimal. dalam hal Teknologi
Informasi.
3. Aksesbilitas yang mudah
4. Tidak adanya kerjasama
dijangkau. dengan Travel Agent.
4. Memiliki parkir dengan
luas 1 hektar.
5. Berada dijalur strategis
pariwisata.
Peluang/Opportuniti Strategi SO Strategi WO
es(O) Menciptakan strategi yang Menciptakan strategi yang
1. Mengikut pameran menggunakan kekuatan untuk meminimalkan kelemahan
Bagus Agro Petang memanfaatkan peluang : untuk memanfaatkan peluang:
1. Memanfaatkan jalur 1. Meningkatkan promosi
setiap tahunnya
strategis pariwisata dan online dan offline seperti
2. Word of mouth. membuat dalam sebuah
update informasi di
3. Jasa Foto paket tour.
2. Memaksimalkan website dan promosi
Prawedding
pelayanan pihak melalu media sosial dan
4. Bantuan promosi pengelola dan membuat
bekerjasama dengan para
dari Dinas Standart Operasional
Prosedur untuk staff stakeholder untuk
Pariwisata
pengelola. mengadakan kegiatan
Kabupaten Badung.

51
5. Pesatnya 3. Memanfaatkan jasa foto event seperti pameran,
perkembangan prawedding dalam festival, seminar dll.
mempromosikan Obyek
teknologi dan 2. Melakukan pelatihan
Wisata Sangeh.
informasi 4. Meningkatkan kegiatan dalam bidang pemandu
pemasaran maupun wisata dan Teknologi
promosi produk dengan
Informasi (ITI)
lebih atrkatif dan
komunikatif dalam
meningkatkan kunjungan
wisatawan.
5. Aktif ikut serta dalam
kegiatan pameran
pariwisata tingkat
nasional maupun
internasional sehingga
masyarakat luas lebih
mengenal lagi Obyek
Wisata Sangeh.
Ancaman/Threats Strategi ST Strategi WT
(T) Menciptakan strategi yang Menciptakan strategi yang
1. Banyaknya obyek menggunakan kekuatan untuk meminimalkan kelemahan
yang serupa di mengatasi ancaman :
dan menghindari ancaman :
1. Meningkatkan pelayanan
Pulau Bali. 1. Mengikuti pelatihan dan
maksimal, menambah
2. Potensi gangguan variasi aktifitas serta pendidikan mengenai
keamanan membuat suatu inovasi
pariwisata dan SDM siap
yang dapat dilakukan di
Obyek Wisata Sangeh untuk bekerjasama dengan
Travel Agent.
Sumber : Data yang diolah, 2015

Dari paparan Matriks SWOT pada tabel 4.4, maka terdapat empat pilihan
strategi yang dapat dilakukan oleh pihak Pengelola Obyek Wisata Sangeh dalam
pengembangannya meningkatnya tingkat kunjungan wisatawan lokal maupun
mancanegara dengan memperhatikan kekuatan (strenghts), kelemahan (weakness),
peluang (Opportunities) dan ancaman (threats) yang ada, antara lain :

52
4.6.1 Strategi SO (Strengths – Opportunities)
Strategi ini dibuat dengan memanfaatkan peluang yang ada dengan jalan
mengoptimalkan kekuatan intern, mempertahankan strategi semula yang
telah dijalankan dan meningkatkan kondisi yang telah dicapai. Strateginya
sebagai berikut :
1. Memanfaatkan jalur strategis pariwisata dan membuat dalam sebuah
paket tour.
2. Memaksimalkan pelayanan pihak pengelola dan membuat Standart
Operasional Prosedur (SOP) untuk staff pengelola.
3. Memanfaatkan jasa foto prawedding dalam mempromosikan Obyek
Wisata Sangeh.
4. Meningkatkan kegiatan pemasaran maupun promosi produk dengan
lebih atrkatif dan komunikatif dalam meningkatkan kunjungan
wisatawan.
5. Aktif ikut serta dalam kegiatan pameran pariwisata tingkat nasional
maupun internasional sehingga masyarakat luas lebih mengenal lagi
Obyek Wisata Sangeh.
Strategi strengths opportunities menjadi strategi yang dipilih berdasarkan
posisi kuadran Obyek Wisata Sangeh, yaitu kuadran I, dengan koordinat 2,91
: 2,53. Strategi S-O ini mengandung beberapa makna yang ke depannya dapat
dijalankan oleh pengolala Obyek Wisata Sangeh dalam meningkatkan tingkat
kunjungan wisatawan lokal maupun mancanegara. Adapun strategi-strategi
tersebut bisa diimplementasikan menjadi beberapa langkah antara lain :
1. Melakukan kegiatan komunikasi pemasaran atau strategi promosi
dengan jalur-jalur distribusi seperti travel agent dan para pemandu
wisata.
2. Menyelenggarakan event-event menarik untuk menarik minat para
wisatawan untuk datang dalam hal event pameran, festival, seminar
dll.

4.6.2 Strategi ST (Strengths – Threats)

53
Strategi ini dibuat dengan kekuatan internal yang dimiliki Obyek Wisata
Sangeh dan mengatasi ancaman eksternal yang ada. Strateginya adalah
meningkatkan pelayanan maksimal, menambah variasi aktifitas serta
membuat suatu inovasi yang dapat dilakukan di Obyek Wisata Sangeh,
dengan program antara lain sebagai berikut.
1. Memanfaatkan dan mengelola dengan baik lahan secara
maksimalyaitu aktivitas tracking yang sudah dimiliki Obyek Wisata
Sangeh.
2. Memanfaatkan lahan yang ada digunakan sebagai tempat aktivitas
camping, playgames, tempat olahraga dll yang mampu menambah
minat wisatawan untuk berkujung ke Obyek Wisata Sangeh.
3. Membuat inovasi yang baru seperti rumah pohon yang juga
mempunyai ciri khas yang unik dan dapat memanfaatkan bahan-
bahan yang sudah tersedia.

4.6.3 Strategi WO (Weakness – Opportunities)


Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada
dengan meminimalisir kelemahan intern yang dimiliki Obyek Wisata Sangeh.
Program kegiatan yang dapat dilakukan antara lain :
1. Meningkatkan promosi online dan offline seperti update informasi
di website dan promosi melalu media sosial dan bekerjasama dengan
para stakeholder untuk mengadakan kegiatan event seperti pameran,
festival, seminar dll.
2. Melakukan pelatihan dalam bidang pemandu wisata dan Teknologi
Informasi (ITI)

4.6.4 Strategi WT (Weakness – Threats)


Strategi ini didasarkan pada kegiatan usaha meminimalkan kelemahan
yang ada serta menghindari ancaman yang datang dari luar. Strategi yang
dapat dilakukan adalah :

54
1. Mengikuti pelatihan dan pendidikan mengenai pariwisata dan SDM
siap untuk bekerjasama dengan Travel Agent.
2. Mengemas suatu paket tour dengan memanfaatkan Obyek Wisata
yang dekat dengan Obyek Wisata Sangeh seperti Tanah Wuk, Taman
Ayun, Petang Agro Wisata sehingga kesan dari paket tour dibuat lebih
murah dan semenarik mungkin.

55

Anda mungkin juga menyukai