Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
A. Tujuan
Menentukan pengaruh katalis terhadap laju reaksi.
B. Landasan Teori
Katalis adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi kimia pada suhu
tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri. Suatu katalis
berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk. Katalis
memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau memungkinkan reaksi pada suhu
lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya terhadap pereaksi. Katalis menyediakan
suatu jalur pilihan dengan energi aktivasi yang lebih rendah. Katalis mengurangi energi
yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi.
Katalis dapat dibedakan ke dalam dua golongan
utama: katalis homogen dankatalis heterogen. Katalis heterogen adalah katalis yang
ada dalam fase berbeda dengan pereaksi dalam reaksi yang dikatalisinya, sedangkan
katalis homogen berada dalam fase yang sama. Satu contoh sederhana untuk katalisis
heterogen yaitu bahwa katalis menyediakan suatu permukaan di mana pereaksi-
pereaksi (atau substrat) untuk sementara terjerat. Ikatan dalam substrat-substrat
menjadi lemah sedemikian sehingga memadai terbentuknya produk baru. Ikatan atara
produk dan katalis lebih lemah, sehingga akhirnya terlepas.
Katalis homogen umumnya bereaksi dengan satu atau lebih pereaksi untuk
membentuk suatu perantara kimia yang selanjutnya bereaksi membentuk produk akhir
reaksi, dalam suatu proses yang memulihkan katalisnya.
C. PELAKSANAAN PERCOBAAN
1. HASIL PENGAMATAN
2. PEMBAHASAN
Dari data di atas dapat diketahui bahwa sebelum H2O2 ditetesi katalis tidak
terjadi reaksi. Namun, ketika H2O2 ditetesi MnO2 sebanyak 3 tetes terlihat. banyak
gelembung dan lama-kelamaan larutan tersebut mengeluarkan uap dan api pun
menjadi hidup atau menyala.
Penambahan katalis pada percobaan dapat mempercepat laju reaksi tetapi zat
tersebut tidak mengalami perubahan yang kekal / tidak ikut bereaksi. Reaksi mendidih
akibat dari tercapainya kesetimbangan karena adanya katalis. Terjadinya
kesetimbangan itu merupakan proses eksoterm suhu yang menjadi naik dan
sebaliknya.
Karena, katalis hanya mampu mempercepat reaksi, dan tidak mampu membuat
reaksi. Artinya, katalis bukan berfungsi mengubah zat yang tidak bereaksi menjadi
bereaksi, melainkan mengubah zat yang bereaksi lambat menjadi bereaksi cepat.
E. KESIMPULAN
Dari percobaan diatas dapat di simpulkan bahwa Katalis adalah zat yang dapat
mempercepat suatu reaksi, tetapi “tidak ikut” bereaksi dan tidak mengalami perubahan
yang kekal.
II. TEORI
Katalis adalah zat yang dapat mempercepat laju reaksi, tetapi tidak ikut serta bereaksi. Inhibitor
adalah katalis negatif, yaitu zat yang dapat memperlambat reaksi, tetapi tidak ikut serta bereaksi.
Katalis dapat juga ikut bereaksi, tetapi pada akhir reaksi kembali menjadi zat semula.
Pada percobaan ini akan diamati kerja katalis pada reaksi penguraian Hidrogen peroksida
(H2O2). Reaksi penguraian H2O2 :
H2O2(aq) ---> 2 H2O(l) + O2(g)
Jalannya reaksi diamati dari cepat lambatnya pembentukan gas oksigen.
Catatan : Reaksi harus dilakukan pada tempat yang sama dengan percobaan A, sebab sinar
matahari atau panas dapat pula mempercepat penguraian.
1.Masukkan 5 mL larutan H2O2 3 % ke dalam gelas kimia, kemudian tambahkan 1 mL Fe Cl3 0,5
M
2.Nyalakan stopwatch dan amati reaksi yang terjadi
3.Catat waktu sejak penambahan FeCl3 sampai reaksi berhenti yang ditandai dengan tidak ada lagi
gelembung-gelembung gas O2 yang terbentuk. Perhatikan laju pembentukan gas dari awal
sampai akhir.
V. HASIL PENGAMATAN
No Percobaan Waktu (detik) Pengamatan lainnya
A Penguraian Hidrogen Peroksida (H2O2) tanpa
katalis
B Penguraian Hidrogen Peroksida (H2O2) dengan
katalis
VI. PERTANYAAN
1. Katalis apa yang digunakan dalam percobaan ini
2. Selain katalis tersebut, dapatkah digunakan katalis lain? Jika Ya, sebutkan contohnya.
3. Apakah katalis tersebut mengalami perubahan sebagai akibat reaksi? Jika demikian, lalu
komponen apa sajakah yang terdapat di dalam gelas kimia pada akhir percobaan B
4. Berdasarkan pengamatan Anda, apakah penggunaan katalis berpengaruh pada reaksi penguraian
H2O2? Jika ya, jelaskan dengan teori tumbukan molekul bagaimana itu dapat terjadi
Home
Ekonomi
Budaya
Geografi
Kimia
Sejarah
Fisika
Home » Reaksi Kimia » Pengaruh Katalis Terhadap Laju Reaksi, Katalisator, Dasar Teori,
Contoh Soal, Pembahasan, Praktikum Kimia
Di laboratorium pengaruh katalis terhadap laju reaksi dapat dibuktikan dengan percobaan,
misalnya penguraian H2O2 oleh kalium natrium tartrat, dengan katalis larutan CoCl2. Pada
reaksi H2O2 dengan kalium natrium tartrat, mula-mula gelembung gas O2 tidak kelihatan, tetapi
setelah ditetesi larutan kobalt (II) klorida yang berwarna merah muda, gelembung gas O2 timbul
dengan jumlah yang banyak.
Pada reaksi tersebut, larutan kobalt (II) klorida bertindak sebagai katalis. Kobalt (II) klorida turut
bereaksi, tetapi pada akhir reaksi zat itu terbentuk kembali. Hal ini dapat terlihat pada perubahan
warna larutan kobalt (II) klorida dari merah muda menjadi kuning, kemudian hijau, dan akhirnya
kembali merah muda.
Berdasarkan percobaan ini maka dapat disimpulkan katalis adalah zat yang dapat mempercepat
suatu reaksi tanpa ikut bereaksi.
Berdasarkan fasenya katalis terdiri dari katalis homogen dan katalis heterogen.
a. Katalis Homogen
Katalis homogen adalah katalis yang mempunyai fase sama dengan fase zat pereaksi.
1. Ion Fe3+ sebagai katalis pada reaksi oksidasi ion I– dan S2O82–.
2. Gas NO sebagai katalis pada reaksi di udara.
b. Katalis Heterogen
Katalis heterogen adalah katalis yang mempunyai fase berbeda dengan fase zat pereaksi.
1) Pt atau Ni yang berwujud padat dapat mengkatalisis reaksi adisi etena dengan gas H2.
Ni
C2H4(g) + H2(g) → C2H6(g)
Pt
2 HI(g)
→
H2(g) + I2(g)
Ada katalis yang dihasilkan dari reaksi yang sedang berlangsung yang disebut autokatalis.
Contohnya reaksi kalium permanganat dan asam oksalat dalam suasana asam akan menghasilkan
ion Mn2+. Ion Mn2+ yang dihasilkan akan mempercepat reaksi tersebut maka ion Mn2+ disebut
autokatalis.
Untuk mempelajari bagaimana cara kerja katalis dalam suatu reaksi dapat dijelaskan dengan teori
tumbukan.
Tujuan :
1. gelas kimia
2. larutan hidrogen peroksida (H2O2) 5%
3. larutan natrium klorida (NaCl) 0,1 M
4. larutan besi klorida (FeCl3) 0,1 M
5. pipet tetes
1. Bandingkan jumlah gas yang terbentuk pada percobaan (1), (2), dan (3)!
2. Bagaimana warna FeCl3 sebelum direaksikan?
3. Bagaimana warna FeCl3 selama reaksi berlangsung dan setelah reaksi?
Pertanyaan : [1]
Berdasarkan teori tumbukan, katalis berperan menurunkan energi aktivasi. Katalis mengubah
langkah reaksi dari yang energi aktivasinya tinggi ke arah reaksi dengan energi aktivasi lebih
rendah. [1]
Anda sekarang sudah mengetahui Pengaruh Katalis Terhadap Laju Reaksi. Terima kasih anda
sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.
Referensi :
Kalsum, S., P. K. Devi, Masmiami, dan H. Syahrul. 2009. Kimia 2 : Kelas XI SMA dan MA.
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 294.
Referensi Lainnya :
[1] Harnanto, A dan Ruminten. 2009. Kimia 2 : Untuk SMA/MA Kelas XI. Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 294.
[2] Utami, B. A. Nugroho C. Saputro, L. Mahardiani, S. Yamtinah, dan B. Mulyani. 2009. Kimia
2 : Untuk SMA/MA Kelas XI, Program Ilmu Alam. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional, Jakarta, p. 274
Banyak kesalahan di buku2 yang mencantumkan jika katalis adalah zat yang mempercepat laju reaksi
tanpa ikut bereaksi
Sebenarnya katalis itu ikut bereaksi, tetapi di akhir reaksi dia memisah kembali dengan produk
A. Tujuan
Mengetahui pengaruh katalis terhadap laju reaksi penguraian H2O2.
B. Rumusan masalah
Bagaimana pengaruh katalis terhadap laju reaksi?
C. Hipotesis
Pengaruh katalis dapat mempercepat laju reaksi pada suhu tertentu , tanpa mengalami
perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri. Suatu katalis berperan dalam reaksi tapi bukan
sebagai pereaksi ataupun produk.
D. Variabel
Variabel kontrol : larutan H2O2
Variabel bebas : FeCl3 , NaCl
Variabel terikat : Gelembung gas
E. Landasan Teori
Katalis adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi kimia pada suhu tertentu, tanpa
mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri. Suatu katalis berperan dalam reaksi
tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk. Katalis memungkinkan reaksi berlangsung lebih
cepat atau memungkinkan reaksi pada suhu lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya
terhadap pereaksi. Katalis menyediakan suatu jalur pilihan dengan energi aktivasi yang lebih
rendah. Katalis mengurangi energi yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi.
Katalis dapat dibedakan ke dalam dua golongan utama: katalis homogen dan katalis
heterogen. Katalis heterogen adalah katalis yang ada dalam fase berbeda dengan pereaksi dalam
reaksi yang dikatalisinya, sedangkan katalis homogen berada dalam fase yang sama. Satu contoh
sederhana untuk katalisis heterogen yaitu bahwa katalis menyediakan suatu permukaan di mana
pereaksi-pereaksi (atau substrat) untuk sementara terjerat. Ikatan dalam substrat-substrat menjadi
lemah sedemikian sehingga memadai terbentuknya produk baru. Ikatan atara produk dan katalis
lebih lemah, sehingga akhirnya terlepas.
Katalis homogen umumnya bereaksi dengan satu atau lebih pereaksi untuk membentuk
suatu perantara kimia yang selanjutnya bereaksi membentuk produk akhir reaksi, dalam suatu
proses yang memulihkan katalisnya. Berikut ini merupakan skema umum reaksi katalitik, di
mana C melambangkan katalisnya:
... (1)
... (2)
Meskipun katalis (C) termakan oleh reaksi 1, namun selanjutnya dihasilkan kembali oleh reaksi
2, sehingga untuk reaksi keseluruhannya menjadi :
G. Langkah Kerja
1. Menyiapkan 2 gelas kimia, kemudian memasukkan larutan H2O2 5mL ke dalam masing-masing
gelas kimia.
2. Menambahkan 3 tetes larutan NaCl 0,1 M pada gelas kimia 1
3. Menambahkan 3 tetes larutan FeCl3 0,1 M pada gelas kimia 2
4. Mengamati gelembung gas yang terjadi.
H. Hasi Kerja
No. gelas Larutan Katalis Pengamatan Gelembung
kimia
1. H2O2 5mL - Tidak terjadi reaksi
2. H2O2 5mL NaCl 0,1 M Ada gelembung sedikit
3. H2O2 5mL FeCl3 0,1 M Terdapat banyak gelembung, mendidih dan
menguap
I. Analisis data
Dari data di atas dapat diketahui bahwa sebelum H2O2 ditetesi katalis tidak terjadi
reaksi. Namun, ketika H2O2 ditetesi NaCl sebanyak 3 tetes terlihat ada sedikit gelembung.
Sedangkan ketika H2O2 ditetesi FeCl3 3 tetes terdapat banyak gelembung dan lama-kelamaan
larutan tersebut mendidih dan mengeluarkan uap.
Penambahan katalis pada percobaan dapat mempercepat laju reaksi tetapi zat tersebut
tidak mengalami perubahan yang kekal / tidak ikut bereaksi. Reaksi mendidih akibat dari
tercapainya kesetimbangan karena adanya katalis. Terjadinya kesetimbangan itu merupakan
proses eksoterm suhu yang menjadi naik dan sebaliknya.
Karena, katalis hanya mampu mempercepat reaksi, dan tidak mampu membuat reaksi.
Artinya, katalis bukan berfungsi mengubah zat yang tidak bereaksi menjadi bereaksi, melainkan
mengubah zat yang bereaksi lambat menjadi bereaksi cepat.
J. Kesimpulan
Katalis adalah zat yang dapat mempercepat suatu reaksi, tetapi “tidak ikut” bereaksi dan tidak
mengalami perubahan yang kekal.