Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan wilayah pada suatu daerah pada hakikatnya merupakan wujud
dari keinginan masyarakat di daerah tersebut untuk tumbuh dan berkembang bagi
dari segi ekonomi, politik, sosial, budaya, dan keamanan. Dalam melakukan
perkembangan kerap kali masyarakat dihadapkan oleh berbagai persoalan serta
permasalahan yang membuat masyarakat enggan melakukan perkembangan
tersebut. Banyak persoalan maupun permasalahan yang muncul sehingga
masyarakat enggan melakukan perkembangan tersebut, seperti ketiadaan modal,
ketidakcakapan sumber daya manusia (SDM), minimnya ilmu pengetahuan yang
dimiliki, support yang kurang dari berbagai elemen masyarakat dan lain
sebagainnya.
Dari berbagai macam persoalan tersebut timbullah keraguan masyarakat
daerah tersebut untuk melakukan perkembangan. Apabila keadaan ini berlarut-larut
maka akan menimbulkan permasalahan lain, dimana akan timbul daerah-daerah
miskin yang baru sehingga dampaknya akan memperlambat laju ekonomi suatu
negara. Oleh sebab itu sangat dibutuhkan aspek-aspek pendukung yang dapat
meningkatkan semangat bagi masyarakat di daerah tersebut untuk melakukan
perubahan.
Jika ditelisik lebih jauh banyak daerah yang masih tertinggal namun memilii
sangat banyak potensi yang dapat digunakan untuk kemajuan daerah tersebut.
Seperti contoh ketersediaan sumber daya alam yang melimpah, keberagaman suku
dan ras yang dapat saling bahu membahu dalam melakukan perubahan, dan lainnya.
Namun dengan berbagai potensi yang ada, masih banyak juga ditemui daerah yang
tidak dapat melakukan perkembangan di berbagai sektor seperti ekonomi, sosial,
budaya, politik. Hal ini disebabkan oleh kendala seperti yang telah dijelaskan di
awal bahwa ketiadaan modal, ketidakcakapan SDM, minimnya ilmu pengetahuan
yang dimiliki serta support yang kurang dari berbagai elemen masyarakat sehingga

1
perkembangan tersebut sulit dilakukan. Oleh sebab itu dibutuhkan peranan suatu
elemen masyarakat yang dapat mencakup dan mengatasi segala persoalan yang ada,
sehingga masyarakat akan ikut serta dalam melakukan perubahan.
Disini mahasiswa sangat dibutuhkan peran nya untuk mengatasi masalah
tersebut. Hal ini dikarenakan bahwa pada dasarnya mahasiswa merupakan agen
perubahan yang mana harus mampu mengatasi segala permasalahan dan persoalan
yang ada di lapisan masyarakat. Ini juga sesuai dengan Tri Darma Perguruan Tinggi
yang menyatakan bahwa salah satu poinnya adalah pengabdian kepada masyarakat.
Bentuk daripada pengabdian tersebut dapat dilakukan dengan menjadi tonggak bagi
masyarakat yang memiliki berbagai persoalan dan permasalahan namun memiliki
berbagai potensi untuk melakukan perubahan. Oleh sebab itu mahasiswa dituntut
untuk dapat menjalankan perannya sebaik mungkin ketika melakukan pengabdian
kepada masyarakat, yang tercermin ketika melakukan program Kuliah Kerja Nyata
(KKN) sehingga potensi yang ada di daerah tersebut dapat tereksploitasi dan
kemajuan daerah tersebut dapat tercapai.

1.2 Rumusan Masalah


Dari penjelasan latar belakang di atas, dapat ditarik rumusan masalah seperti
berikut:
1. Bagaimana peran mahasiswa ketika melakukan pengabdian masyarakat ?
2. Bagaimana upaya mahasiswa untuk meningkatkan perekonomian suatu
daerah ketika melakukan pengabdian masyarakat ?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang ada di atas, tujuan penulisan makalah ini
adalah sebagai berikut :
1. Dapat menjelaskan peranan mahasiswa ketika melakukan pengabdian
masyarakat pada daerah tersebut.
2. Mampu memaparkan apa saja upaya yang dilakukan mahasiswa untuk
meningkatkan perekonomian suatu daerah ketika melakukan pengabdian
masyarakat.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Peran Mahasiswa di dalam Pengabdian Masyarakat


Pengabdian masyarakat merupakan sebuah bentuk sosialisasi dan aktualisasi
diri seorang mahasiswa dengan berbagai ilmu yang telah didapatkan di bangku
perkuliahan dan diaplikasikan di tengah-tengah masyarakat demi memajukan
kesejahteraan rakyat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Pengabdian masyarakat
diperlukan agar ilmu yang didapat oleh seorang mahasiswa tersebut tidak hanya
berguna serta tidak dimiliki oleh dirinya sendiri namun juga dapat berguna bagi
keperluan orang lain, sehingga masyarakat dapat merasakan manfaat dari ilmu yang
dimiliki oleh mahasiswa tersebut.
Pengabdian masyarakat bagi seorang mahasiswa amat sangat penting.
Dengan adanya bentuk program pengabdian masyarakat seperti ini memberikan
kesempatan bagi mahasiswa untuk dapat berkreasi dan memberikan dampak yang
nyata bagi masyarakat dengan keilmuan yanng mereka miliki. Karena dengan
adanya bentuk kegiatan seperti ini tentu otomatis akan menjadi wadah bagi mereka
untuk meluangkan apa saja yang mereka miliki terkait dengan keilmuan yang
mereka dapatkan selama di bangku perkuliahan.
Pada dasarnya mahasiswa memiliki peran di dalam pengabdian masyarakat
sebagai perpanjangan tangan dari proses penyampaian ilmu maupun wawasan
kepada masyarakat yang tidak memiliki kesempatan untuk mengenyam pendidikan
di Perguruan Tinggi. Sebagai perpanjangan tangan perguruan tinggi, mahasiswa
diharapkan mampu memberikan ilmu pengetahuan kepada masyarakat selama
mereka melakukan proses pengabdian masyarakat. Sehingga ketika mereka telah
menyelesaikan program pengadian masyarakat tersebut, taraf pendidikan di daerah
tersebut menjadi lebih baik daripada sebelumnya ketika belum tersentuh program
pengabdian masyarakat.
Kemudian apabila dilihat lebih menjauh terkait peranan mahasiswa di dalam
proses pengabdian mayarakat, mereka tidak hanya sebagai perpanjangan tangan
perguruan tinggi untuk melakukan trasnfer keilmuan kepada masyarakat. Namun

3
mereka sebagai agen perubahan juga harus mampu melakukan perubahan di
berbagai tatanan aspek kehidupan masyarakat, baik itu ekonomi, sosial, budaya,
politik dan lainnya. Maka dari itu mahasiswa sebagai agen perubahan selain
memberikan transfer keilmuan kepada masyarakat juga harus mampu mengatasi
berbagai permasalahan yang ada di dalam masyarakat tersebut. Dengan demikian
mahasiswa dituntut harus mampu memberikan transfer keilmuan juga harus mampu
memberikan perubahan di dalam masyarakat.
Oleh sebab itu, seorang mahasiswa dituntut harus mampu memainkan
perannya sedemkian rupa ketika dihadapakan pada suatu daerah. Seperti ketika
mahasiswa melakukan pengabdian pada daerah yang memiliki potensi yang cukup
banyak untuk mendukung kemajuan daerah tersebut namun terkendala berbagai
permasalahan seperti ketiadaan modal, SDM yang tidak cakap dan lain
sebagainnya. Ketika daerah mengalami kejadian seperti ini sudah seharusnya
mahasiswa mengambil peran untuk mengatasi permasalahan tersebut. Mahasiswa
dituntut mampu menerapkan ilmu yang telah dimilikinya dalam menyelesaikan
permasalahan yang ada.
Banyak daerah mengalami kejadian seperti yang dijelaskan di atas, memiliki
potensi untuk kemajuan daerahnya namun terkendala beberapa faktor. Mahaiswa
ketika melakukan pengabdian harus menyelesaikan permasalahan ini agar potensi
yang ada dapat menjadi sumber bagi daerah tersebut dalam rangka memajukan
daerah tersebut. Seperti contoh pada suatu daerah yang mayoritas masyarakatnya
melakoni profesi pertanian.
Jika pada umumnya masyarakat yang berprofesi sebagai petani tentu wilayah
pertanian mereka hanya akan mereka tanami dengan satu jenis tumbuhan pertanian.
Jika mayoritas masyarakat yang memiliki wilayah pertanian menerapkan hal seperti
ini tentu sangat sulit bagi daerah tersebut untuk maju dikarenakan masyarakatnya
hanya bergantung kepada satu jenis pertanian yang dapat menghasilkan ketika telah
berumur panen. Ketika tumbuhan belum mencukupi umur panen maka mereka akan
kesulitan untuk membiayai kehidupannya. Disinilah seharusnya mahasiswa
mengambil perannya dalam hal pengabdian kepada msyarakat.

4
Tentu ketika mahasiswa berada dibangku perkuliahan telah mendapatkan
bagaimana caranya suatu lahan dapat dimanfaatkan dengan berbagai jenis tanaman
untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas lahan tersebut. Ketika mereka telah
memiliki dasar keilmuan untuk mengatasi hal tersebut mereka dituntut untuk
mengambil peran sebagai aktor dalam perubahan masyarakat daerah tersebut.
Mahasiswa wajib memberikan transfer keilmuan mengenai permasalahan tersebut,
sehingga dapat memberikan inovasi baru pada wiayah tersebut.
Pemberian transfer ilmu sehingga menghasilkan inovasi baru ditempuh
dengan cara ketika mereka melakukan pengabdian kepada masyarakat. Ketika
mereka melakukan pengabdian tentu mereka akan langsung berinteraksi dengan
para petani tersebut. Sehingga ketika mereka telah berinteraksi maka mereka
dituntut dapat memberikan inovasi pada lahan pertanian berupa pada satu lahan
dapat ditanami dnegan beberapa jenis tumbuhan pertanian. Ketika pada suatu lahan
pertanian telah memiliki beberapa jenis tumbuhan pertanian maka efektifitas dan
efisiensi lahan dapat tercapai.
Selain itu ketika mahasiswa telah mampu memainkan perannya seperti di atas
banyak hal positif bagi daerah bersangkutan. Seperti contoh ketika masyarakat telah
mampu memanfaatkan satu lahan dapat ditanami dengan beberapa jenis tanaman
tumbuhan pertanian maka proses transfer ilmu dari mahasiswa kepada masyarakat
telah berjalan. Kemudian hal lain yang dapat tercapai ketika hal di atas terjadi
adalah pendapatan masyarakat daerah tersebut akan meningkat. Hal ini disebabkan
pada satu lahan dapat dimanfaatkan dengan berbagai jenis tumbuhan pertanian.
Sehingga ketika pendapatan masyarakat meningkat maka kemajuan daerah akan
tercapai.
Dari kejadian di atas dapat disimpulkan bahwa peran mahasiswa ketika
melakukan pengabdian amatlah penting. Hal ini dikarenakan selain mamhasiswa
sebagai perpanjangan tangan dalam proses pemberian transfer ilmu, mahasiswa
juga menjadi agen perubahan bagi masyarakat tersebut. Perubahan yang dimaksud
adalah seperti tatanan pendapatan ekonomi masyarakat yang meningkat yang
disebabkan oleh transfer ilmu berupa pemanfaatan satu lahan pertanian untuk
berbagai jenis tumbuhan pertanian.

5
2.2 Upaya Mahasiswa dalam Meningkatkan Perekonomian Masyarakat
Ketika melakukan pengabdian kepada masyarakat mahasiswa dihadapkan
dengan berbagai tugas berat yang menghampiri. Salah satu tugas teresbut berupa
seberapa besar pencapaian keberhasilan mahasiswa dalam merubah tatanan
kehidupan masyarakat baik itu berupa ekonomi, sosial, budaya, politik, dan lain
sebagainnya. Dari berbagai tatatan kehidupan ini, mahasiswa diharapkan mampu
merubah segalanya sehingga pengadian masyarakat dianggap tercapai. Namun
kenyataannya ketika mahasiswa melakukan pengabdian masyarakat seluruh aspek
tatanan kehidupan tersebut sagat sulit untuk dirubah.
Hal ini dikarenakan banyaknya kendala yang menghampiri para mahasiswa
ketika berinteraksi dengan masyarakat. Beberapa kendala tersebut seperti: sulitnya
inovasi yang ada diterapkan pada suatu daerah disebabkan oleh keengganan
masyarakat menerima hal baru, ketiadaan sumber daya dalam merealisasikan
inovasi dan lainnya. Di sini mahasiswa dihadapkan untuk mampu bertahan ketika
terjadi kendala seperti ini sehingga inovasi tersebut dapat dicapai dan
perekonomian masyarakat dapat meningkat dari sebelumnya.
Salah satu pola pengabdian masyarakat yang dapat dilakukan oleh seorang
mahasiswa guna meningkatkan perekonomian masyarakat daerah dapat dilakukan
dengan cara pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan merupakan upaya untuk
menumbuh kembangkan kekuasaan dan kewenangan yang lebih besar ke[ada
masyarakat miskin. Sehingga masyarakat bukan hanya sekedar sebagai objek bagi
segelintir kelompok untuk mancari keuntungan, namun dalam perspektif luas
masyarakat menjadi subjek untuk proses memajukan perekonomian serta
pembangunan suatu daerah.
Dalam konsep lain dinyatakan bahwa pemberdayaan mempunyai dua makna
di tatanan kehidupan masyarakat. Konsep yang pertama menyatakan bahwa
pemberdayaan merupakan proses mengembangkan, memandirikan,
menswadayakan dan memperkuat posisi tawar-menawar masyarakat lapisan bawah
terhadap kekuatan-kekuatan penekan di segala bidang dan sektor kehidupan. Hal
ini bermakna bahwa pemberdayaan merupakan suatu langkah atau cara yang
dilakukan oleh berbagai aktor pemberdayaan kepada msyarakat sehingga

6
masyarakat tersebut tidak menjadi objek eksploitasi bagi para pemilik kekuasaan
maupun pemilik modal namun masyarakat namun masyarakat lebih menjadi subjek
untuk di dalam suatu tatanan kehidupan dikarenakan msyarakat telah memiliki
kemampuan dan potensi sehingga mereka akan mampu bertahan tanpa adanya
bantuan dari pihak luar.
Kemudian di dalam konsep lain dinyatakan bahwa pemberayaan masyarakat
merupakan suatu langkah yang dilakukan untuk melindungi, membela dan berpihak
kepada masyarakat yang lemah sehinnga dapat mencegah persaingan yang tidak
sehat dan tidak seimbang yang kemudian ekploitasi terhadap masyarakat lemah
dapat dicegah. Dari makna tersebut dapat diartikan bahwa pemberdayaan
merupakan suatu langkah yang digunakan oleh para aktor pemberdayaan
masyarakat untuk melindungi masyarakat lemah. Melindungi disini diartikan cara
yang dilakukan untuk memberikan kemampuan kepada masyarakat untuk
mengembangkan potensi yang mereka miliki, sehingga dengan potensi tersebut
mereka dapat berkembang. Ketika mereka telah berkembang dan mampu
memanfaatan segala potensi yang ada, tentu mereka akan siap bersaing di dalam
kehidupan sehingga mereka dapat dapat bersaing dengan sehat dan seimbang.
Dari konsep yang ada di atas mahasiswa dituntut untuk menjadi aktor
pemberdayaan masyarakat ketika melakukan pengabdian masyarakat. Hal in
dikarenakan mahasiswa dengan kecukupan ilmunya memiliki pemahaman
keilmuan yanng lebih tinggi sehingga mereka dapat berinteraksi dengan mudah
kepada masyarakat dalam proses pemberdayaan tersebut. Mahasiswa dituntut untuk
dapat mengembnagkan potensi masyarakat sehingga ketika masyarakat tersebut
mampu mengembangkan potensi yang mereka miliki tentu masyarakat dapat
bersaing secara lebih optimal sehingga kemajuan masyarakat pada daerah tersebut
dapat tercapai. Ketika masyarakat pada suatu daerah telah maju secara langsung
perekonomian masyarakat akan ikut meningkat dan kemajuan suatu negara akan
tercapai karena masyarakatnya telah memiliki perkonomian yanng tinggi,
Ketika mahasiswa melakukan proses pemberdayaan kepada masyarakat, ada
beberapa hal yang harus diperhatikan oleh seorang mahasiswa terakit untuk

7
menumbuh kembangkan masyarakat yang ada pada suatu daerah. Hal yang perlu
diperhatikan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Enabbling Setting, yaitu mahasisiwa dituntut harus mampu memperkuat
kondisi di tingkat lokal menjadi baik sehingga masyarakat lokal bisa
beraktifitas. Sebagai contoh, mahasiswa harus mampu menjadikan suatu
daerah sebagai “panggung” yang baik untuk masyarakat, sehingga
masyarakat tersebut dapat “menari” di paggung tersebut.
2. Empowering local community, yaitu disini mahasiswa dituntut untuk
dapat meningkatkan kemampuan, keterampilan, dan potensi yang ada
sehingga masyarakat dapat memanfaatkan kesempatan yang ada. Hal ini
dilakukan dnegan cara pendidikan, pelatihan, edukasi dan berbagai bentuk
pengembangan SDM lainnya. Sebagai contoh, ketika mahasiswa telah
mendirikan suatu “panggung” yang baik untuk menari, maka mahasiswa
harus mampu meningkatkan kemampuan “menarinya”.
3. Socio-political support, disini mahasiswa dituntut untuk mampu menjadi
suatu tonggak pensupport yang baik bagi masyarakat dalam
mengembangkan kemampuan dan potensi yang masyarakat miliki,
sehingga masyarakat merasa aman dalam mengembangkan kemampuan
nya karena ada aktor yang mendukung mereka untuk dapat berkembang.
Sebagai contoh, jika mahasiswa telah mendirikan suatu “panggung” yang
baik, kemudian masyarakat telah mampu untuk “menari”, maka
diperlukan adanya perangkat pendukung lain, seperti perlengkapan,
penonton, dan lainnya. Dimana dalam artian ini perangkat lain yang
dimaksud berupa dukungan sosial, dukungan politik, networking, dan
sebagainnya. Disinilah mahasiswa dituntut untuk mampu menjadi tonggak
pendukung bagi masyarakat sehingga mampu memberikan dukungan
sosial, politik, networking dan lainnya.
Konsep pemberdayaan dalam wacana pembangunan msyarakat sehingga
mampu meningkatkan perekonomian masyarakat selalu berkaitan dengan
pendekatan kemandirian, partisipatif, dan jaringan kerja. Pemberdayaaan
masyarakat tidak hanya mengembangkan potensi masyarakat, tetapi juga harkat

8
martabat, rasa percaya diri dan harga diri serta terpeliharanya tatanan nilai dalam
kehidupan masyarakat setempat. Pemberdayaan sebagai konsep sosial budaya yang
implementatif dalam pembangunan yang berpusat pada rakyat, tidak saja
menumbuhkembangkan perekonomian, tetapi juga nilai-niali sosial budaya.
Upaya-upaya pemberdayaan yang dilakukan melalui pemberian bantuan
sosial sangat rentan sebatas memenuhi kebutuhan sesaat. Hal ini juga tidak
mendidik bagi pribadi seorang masyarakat karena dengan hanya diberikan suatu
bantuan maka masyarakat tidak akan mampu mengembangkan potensi dan
kemampuan yang mereka miliki. Masyarakat dengan segala potensi dan
kemampuan yang mereka miliki dengan ketersediaan sumber daya yang ada lebih
bijak diberikan bentuk pemberdayaan lainnya ketimbang diberikan bantuan-
bantuan sosia.
Bentuk pemberdayaan lainnya inilah yang merupakan suatu tugas bagi
mahasiswa ketika melakukan pengabdian kepada masyarakat. Bentuk
pemberdayaan yang dilakukan oleh mahasiswa ketika melakukan pengabdian
adalah dengan cara menggali potensi yang dimiliki masyarakat sehingga
kemampuan mereka dapat ditumbuh kembangkan. Disinilah tiga hal yang telah
dijelaskan tadi harus dilaksanakan oleh seorang mahasiswa ketika melakukan
pengabdian kepada masyarakat.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Seorang mahasiswa yang baik dan berguna adalah seorang mahasiswa yang
mampu mengaplikasikan ilmu yang mereka miliki ketika melakukan pengabdian
kepada masyarakat. Karena seorang mahasiswa dituntut untuk mampu menjadi
perpanjangan tangan bagi perguruan tinggi unutk masyarakat yang tidak memiliki
kesempatan untuk mendapatkan pendidikan pada perguruan tinggi. Oleh sebab itu
mahasiswa dituntut untuk mampu melakukan beberapa hal yang amat penting
ketika mengabdi kepada masyarakat.
Salah satu hal yang amat penting adalah ketika mahasiswa memainkan
perannya di dalam masyarakat mereka harus mampu selain menjadi perpanjangan
tangan bagi masyaraat daerah, namun mereka juga dituntut untuk dapat menumbuh
kembangkan kemampuan dan potensi yang dimiliki oleh masyarakat ketika
melakukan pengabdian masyarakat. Bentuk daripada menumbuh kembangkan
potensi masyarakat dapat dilakukan dengan cara melakukan pemberdayaan
masyarakat, sehingga masyarakat akan mampu bertahan dengan kemampuan yang
mereka miliki.

3.2 Saran

10

Anda mungkin juga menyukai