Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

POTENSI ANCAMAN BAGI KETAHANAN BANGSA DI ERA GLOBAL

DISUSUN OLEH :

1. DESI PUSPITASARI (S18118)

2. DIAH AYU EKA P ( S18119)

3. ELSA PRATIWI (S18124)

4. FATIMAH NUR AINI (S18126)

5. LATIF NUR ARDISTYA (S18134)

6. MAYANGSARI (S18137)

7. RAHMAWATI (S18146)

8. STEFANY FAUZIA KANIA Y (S18154)

9. WINDI EKA NUR A (S18159)

10. YOPPY SATYA PRATAMA (S18160)

11. YUSTIAN HARIO FAUZI (S18161)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA

2019 / 2028
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Globalisasi saat ini adalah salah satu proses yang tidak dapat kita tolak. Seiring
dengan perkembangan zaman dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi maka
Indonesia harus mengikuti proses globalisasi yang terjadi. Era globalisasi menuntut
negara untuk senantiasa mewaspadai dan tidak mungkin menutup diri dari perkembangan
dan perubahan-perubahan yang ada. Era globalisasi telah menempatkan bangsa dan
negara Indonesia pada posisi yang dilematis. Di satu sisi proses globalisasi tersebut telah
memberikan kesempatan dan tantangan bagi bangsa dan Negara Indonesia untuk dapat
hidup bergaul dengan masyarakat internasional lebih baik lagi. Dalam hal ini proses
tersebut telah merangsang upaya peningkatan daya saing dan kompetisi bangsa Indonesia
dengan bangsa-bangsa lain di berbagai aktivitas kehidupan. Di sisi lain, proses globalisasi
tersebut telah memberikan tekanan dan beban yang sangat berat bagi bangsa dan Negara
Indonesia untuk dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan-tuntutan masyarakat
internasional baru seperti dalam masalah penegakan HAM, lingkungan hidup dan lain-
lainnya dikarenakan adanya campur tangan asing. Situasi seperti ini kemungkinan besar
dapat terjadi apabila unsur-unsur utama kekuatan hankam dan komponen bangsa yang
lain tidak mampu mengatasi permasalahan dalam negeri. Dan Setiap perubahan akan
selalu menyebabkan gangguan terhadap keseimbangan, sehingga akibat-akibat yang
ditimbulkan oleh gangguan keseimbangan yang lahir dari proses perubahan ini akan
merupakan suatu perubahan keadaan. Persoalan persoalan inilah yang kemudian harus
dihadapi oleh Bangsa Indonesia. Karena penanganan yang tidak efektif terhadap
persoalan semacam ini dapat mengganggu keutuhan dan ketahanan Nasional Bangsa
Indonesia. Banyaknya konflik yang muncul salah satunya merupakan indikasi
terganggunya ketahanan Nasional misalnya saja munculnya gerakan-gerakan separatis di
pelosok tanah air. Hal-hal inilah yang kemudian dapat menghambat Bangsa Indonesia
dalam mencapai tujuan dan cita-citanya.
BAB II

LANDASAN TEORI

2. Pengertian Ketahanan Nasional Indonesia

Ketahanan Nasional pastinya mempunyai rumusan dengan pengertian yang baku


dalam upayanya menghadapi dinamika perkembangan dunia dari masa ke masa.
Kepastian itu menjadi keharusan karena dipakai sebagai titik dasar atau titik tolak untuk
gerak implemetasi/penerapan di dalam hidup dan kehidupan masyarakat berbangsa dan
bernegara.

Pengertian baku Ketahanan Nasional bangsa Indonesia adalah kondisi dinamik


bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi,
berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan
kekuatan nasional, dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman,
hambatan dan gangguan baik yang datang dari luar maupun dari dalam untuk menjamin
identitas , integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mencapai
tujuan nasionalnya.

Oleh karena itu, Ketahanan Nasional adalah kondisi hidup dan kehidupan
nasional yang harus senantiasa diwujudkan dan dibina secara terus-menerus serta
sinergik. Hal demikian itu, dimulai dari lingkungan terkecil yaitu diri pribadi, keluarga,
masyarakat, bangsa dan negara dengan modal dasar keuletan dan ketangguhan yang
mampu mengembangkan kekuatan nasional. Proses berkelanjutan itu harus selalu
didasari oleh pemikiran geopolitik dan geostrategi sebagai sebuah konsepsi yang
dirancang dan dirumuskan dengan memperhatikan konstelasi yang ada disekitar
Indonesia.

Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia adalah konsepsi pengembangan kekuatan


nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang
seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh, menyeluruh dan
terpadu berlandaskan Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara. Dengan kata lain,
konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia merupakan pedoman (sarana) untuk
meningkatkan (metode) keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, dengan pendekatan kesejahteraan dan
keamanan.

Kesejahteraan dapat digambarkan sebagai kemampuan bangsa dalam


menumbuhkembangkan nilai-nilai nasionalnya, demi sebesar-besar kemakmuran yang
adil dan merata, rohaniah dan jasmaniah. Sementara itu, keamanan adalah kemampuan
bangsa dan negara untuk melindungi nilai-nilai nasionalnya terhadap ancaman dari luar
maupun dari dalam.

Hakikat Ketahanan Nasional Indonesia adalah keuletan dan ketangguhan bangsa


yang mengandung kemampuan mengambangkan kekuatan nasional untuk dapat
menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara dalam mencapai tujuan nasional.

Hakikat konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia adalah pengaturan dan


penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan secara seimbang , serasi dan selaras dalam
aspek hidup dan kehidupan nasional.

3. Asas-Asas Ketahanan Nasional Indonesia

Asas Ketahanan Nasional Indonesia adalah tata laku yang didasari nilai-nilai
yang tersusun berlandaskan Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan Nasional yang terdiri
dari :

1. Asas Kesejahteraan dan Keamanan

Kesejahteraan dan keamanan dapat dibedakan tetapi tidak dapat


dipisahkan dan merupakan kebutuhan manusia yang mendasar dan esensial, baik
sebagai perorangan maupun kelompok dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Dengan demikian kesejahteraan dan keamanan
merupakan asas dalam sistem kehidupan nasional dan merupakan nilai intrinsik
yang ada padanya. Dalam realisasinya kondisi kesejahteraan dan keamanan dapat
dicapai dengan menitikberatkan pada kesejahteraan tetapi tidak mengabaikan
keamanan. Sebaliknya memberikan prioritas pada keamanan tidak boleh
mengabaikan kesejahteraan. Oleh karena itu, keduanya harus selalu ada,
berdampingan pada kondisi apapun sebab keduanya merupakan salah satu
parameter tingkat ketahanan nasional sebuah bangsa dan negara.

2. Asas komprehensif intergral atau menyeluruh terpadu

Sistem kehidupan nasional mencakup segenap aspek kehidupan bangsa


secara utuh menyeluruh dan terpadu dalam bentuk perwujudan persatuan dan
perpaduan yang seimbang, serasi dan selaras dari seluruh aspek kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan demikian, ketahanan nasional
mencakup ketahanan segenap aspek kehidupan bangsa secara utuh, menyeluruh
dan terpadu (komprehensif integral)

3. Asas mawas ke dalam dan mawas ke luar

Sistem kehidupan nasional merupakan perpaduan segenap aspek


kehidupan bangsa yang saling berinteraksi. Disamping itu, sistem kehidupan
nasional juga berinteraksi dengan lingkungan sekelilingnya. Dalam prosesnya
dapat timbul berbagai dampak baik yang bersifat positif maupun negatif. Untuk
itu diperlukan sikap mawas ke dalam dan ke luar, seperti:

a) Mawas ke dalam

Mawas ke dalam bertujuan menumbuhkan hakikat, sifat dan kondisi


kehidupan nasional itu sendiri berdasarkan nilai-nilai kemandirian yang
proporsional untuk meningkatkan kualitas derajat kemandirian bangsa yang ulet
dan tangguh. Hal itu tidak berarti bahwa ketahanan nasional mengandung sikap
isolasi dan atau nasionalisme sempit (chauvinisme).

b) Mawas ke luar

Mawas ke luar bertujuan untuk dapat mengantisipasi dan ikut berperan


serta menghadapi dan mengatasi dampak lingkungan strategis luar negeri, serta
menerima kenyataan adanya saling interaksi dan ketergantungan dengan dunia
internasional. Untuk menjamin kepentingan nasional, kehidupan nasional harus
mampu mengembangkan kekuatan nasional, agar memberikan dampak keluar
dalam bentuk daya tangkal dan daya tawar.Namun demikian, interaksi dengan
pihak lain diutamakan dalam bentuk kerjasama yang saling menguntungkan.

4. Asas kekeluargaan

Asas kekeluargaan mengandung keadilan, kearifan, kebersamaan,


kesamaan, gotong-royong, tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam asas ini diakui adanya perbedaan
yang harus dikembangkan secara serasi dalam hubungan kemitraan serta dijaga
agar tidak berkembang menjadi konflik yang bersifat antagonistik yang saling
menghancurkan.

4. Sifat Ketahanan Nasional Indonesia

Ketahanan nasional memiliki sifat yang terbentuk dari nilai-nilai yang terkandung dalam
landasan dan asas-asasnya, yaitu :

• Mandiri

Ketahanan nasional bersifat percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri


dengan keuletan dan ketangguhan yang mengandung prinsip tidak mudah menyerah serta
bertumpu pada identitas , integritas dan kepribadian bangsa. Kemandirian (independent)
ini merupakan prasyarat untuk menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dalam
perkembangan global (interdependent).
• Dinamis

Ketahanan nasional tidaklah tetap melainkan dapat meningkat dan atau menurun
tergantung pada situasi dan kondisi bangsa dan negara serta kondisi lingkungan
strategisnya. Hal ini sesuai dengan hakikat dan pengertian bahwa segala sesuatu di dunia
ini senantiasa berubah dan perubahan itu senantiasa berubah pula. Oleh karena itu, upaya
peningkatan ketahanan nasional harus selalu diorientasikan ke masa depan dan
dinamikanya diarahkan untuk pencapaian kondisi kehidupan nasional yang lebih baik

• Wibawa

Keberhasilan pembinaan ketahanan nasional Indonesia secara berlanjut dan


berkesinambungan akan meningkatkan kemampuan dan kekuatan bangsa yang dapat
menjadi faktor yang diperhatikan pihak lain. Makin tinggi tingkat ketahanan nasional
Indonesia makin tinggi pula nilai kewibawaan nasonal yang berarti makin tinggi tingkat
daya tangkal yang dimiliki bangsa dan negara Indoesia.

• Konsultasi dan kerjasama

Konsepsi ketahanan nasional Indonesia tidak mengutamakan sikap konfrontatif


dan antagonistis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata tetapi lebih
pada sikap konsultatif dan kerjasama serta saling menghargai dengan mengandalkan pada
kekuatan moral dan kepribadian bangsa.

5. Ketahanan Nasional dalam Berbagai Aspek

Ketahanan Pada Aspek Ideologi

Ketahanan ideologi diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan ideologi bangsa


Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan kekuatan
nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan
gangguan dari luar negeri maupun dari dalam negeri, yang langsung maupun tidak
langsung dalam rangka menjamin kelangsungan kehidupan ideologi bangsa dan negara
Republik Indonesia. Oleh karena itu, dibutuhkan kondisi mental bangsa yang
berlandaskan pada keyakinan akan kebenaran ideologi Pancasila sebagai ideologi bangsa
dan negara serta pengamalannya yang konsisten dan berlanjut.

Ketahanan Pada Aspek Politik

Ketahanan pada aspek politik diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan politik
bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi tantangan,
gangguan, ancaman dan hambatan yang datang dari luar maupun dari dalam negeri yang
langsung maupun tidak langsung untuk menjamin kelangsungan hidup politik bangsa
dan negara Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Pembukaan UUD 1945.

Ketahanan Pada Aspek Ekonomi

Ketahanan ekonomi diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan perekonomian


bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk
mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi serta mengatasi segala ancaman,
gangguan, hambatan dan tantangan yang datang dari luar maupun dari dalam negeri baik
yang langsung maupun tidak langsung untuk menjamin kelangsungan hidup
pereokonomian bangsa dan negara Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD
1945.

Ketahanan Pada Aspek Sosial Budaya

Ketahanan di bidang sosial budaya diartikan sebagai kondisi dinamik yang berisi
keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan
nasional didalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman, gangguan, hambatan dan
tantangan baik yang datang dari dalam maupun dari luar yang langsung maupun tidak
langsung membahayakan kelangsungan kehidupan sosial budaya bangsa dan negara
Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Ketahanan Pada Aspek Pertahanan dan Keamanan

Ketahanan pertahanan dan keamanan yang diinginkan adalah kondisi daya


tangkal bangsa dilandasi kesadaran bela negara seluruh rakyat yang mengandung
kemampuan memelihara stabilitas pertahanan dan keamanan negara yang dinamis,
mengamankan pembangunan dan hasil-hasilnya serta kemampuan mempertahankan
kedaulatan negara dan menangkal segala bentuk ancaman.

6. Pengertian Globalisasi

Istilah globalisasi berhubungan dengan peningkatan saling keterkaitan


antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi,
perjalanan, budaya populer, dan bentuk interaksi-interaksi lain. Menurut asal katanya,
kata globalisasi diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Ada yang
memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang
akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain,
mewujudkan satu tatanan kehidupan baru dengan menyingkirkan batas-batas geografis,
ekonomi dan budaya masyarakat. Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai
sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang
memiliki pandangan negatif terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain
adalah kapitalisme dalam bentuk yang paling mutakhir. negara-negara yang kuat dan
kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak
berdaya karena tidak mampu bersaing, dengan kata lain, negara yang kaya akan semakin
kaya dan negara-negara yang kecil akan semakin bergantung padanya.

Pengaruh globalisasi baik positif maupun negatif dapat menjadi bahan masukan
dalam diri kita masing-masing. Beberapa orang menyatakan bahwa globalisasi
merupakan mitos atau paling banter hanya di anggap sebagai suatu kelanjutan dari trend
yang telah lama mapan. Tapi di sisi lain, banyak yang mengatakan bahwa globalisasi
tidak hanya real, tetapi juga sudah sangat maju perkembangannya. Seperti yang
diutarakan oleh Keniche Ohmae,

Kita sekarang hidup dala dunia tanpa batas, dimana negara-bangsa telah menjadi
rekaan dan dimana para politikus telah kehilangan semua kekuatan efektif mereka, (
menurut Harper Collins dalam Anthony Giddens,1995 )

Dari beberapa sumber, pengertian globalisasi diantaranya yaitu, Globalisasi


adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia
melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi
yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit. ( sumber :
id.wikipedia.org.diakses tanggal 19 Januari 2013 )

Pengertian globalisasi belum memiliki definisi yang mapan sehingga


memunculkan pandangan yang berbeda-beda, kecuali sekedar definisi kerja, sehingga
bergantung dari sisi mana orang melihatnya, dan dari beberapa sumber dan pendapat di
atas maka pengertian globalisasi dapat disimpulkan yaitu globalisasi merupakan suatu
proses yang mencakup keseluruhan dalam berbagai bidang kehidupan sehingga tidak
tampak lagi adanya batas-batas yang mengikat secara nyata, sehingga sulit untuk
diseleksi atau dikontrol.
BAB III

PEMBAHASAN

Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan


keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui
perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain
sehingga batas-batas suatu negara menjadi biasa. Globalisasi dapat mempengaruhi ketahanan
Nasional suatu negara, dikarenakan adanya keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa di
seluruh dunia tidak menutup kemungkinan akan ada campur tangan bangsa maupun pengaruh
asing dalam sistem ketahanan nasional bangsa. Pengaruh asing ini dapat dianalogikan sebagai
virus yang menakutkan, namun selama ketahanan nasional sebagai sistem kekebalan tubuh
cukup kuat, virus tersebut seharusnya tidak menjadi kekuatan yang mengancam. Namun
demikian tidak selamanya globalisasi memiliki dampak negatif, globalisasi juga memiliki
dampak positif bagi Bangsa Indonesia.

Beberapa bentuk ancaman tersebut menurut doktrin hankamnas (catur dharma eka karma)
meliputi :

ANCAMAN YANG TERDAPAT PADA KETAHANAN DAN KEAMANAN NASIONAL:

1. Ancaman di Dalam Negeri

Internal kebangsaan, ancaman dalam negeri menjadi tantangan tersendiri bagi


bangsa Indonesia dalam mengukuhkan ketahanan nasional bangsa Indonesia dalam
berbagai kondisi ancaman yang berasal dari dalam negeri. Ancaman ini bisa berupa
pemberontakan, subversi, kudeta, atau apa pun namanya yang berasal atau terbentuk dari
masyarakat Indonesia.

2. Ancaman dari luar

Dalam bentuk fisiknya, ancaman seperti ini dapat kita jumpai dalam beberapa
istilah di bawah ini yang sangat akrab di telinga kita, antara lain: infiltrasi, subversi dan
intervensi dari kekuatan kolonialisme dan imperialisme serta invasi dari darat, udara dan
laut oleh musuh dari luar negri. Namun, dalam bentuk non-fisiknya ancaman seperti ini
jauh lebih berbahaya dari sekedar perang fisik. Ia bisa berwujusd perang pemikiran,
propaganda global, pelemehan sistem – sistem kehidupan yang bersentuhan dengan
sensitifitas agama, ras, budaya, dll. Hal ini jika tidak disadari dan dibiarkan berlarut –
larut akan memicu kemerosotan suatu bangsa. Dimulai dsari kemerosotan finansial,
hingga kemerosotan moral. Akhirnya, jatah sebuah peradaban tersebut untuk tetap eksis
dalam kancah dunia tinggal menghitung hari saja

7. Aspek-aspek yang Mempengaruhi Pertahanan Keamanan Nasional RI Terhadap


Globalisasi

Saat ini, bangsa Indonesia masih berada dalam perkembangan ekonomi yang
sampai sekarang belum pulih dari krisis. Dan negara ini akan goyah lagi apabila dihantam
oleh globalisasi jika kemampuan, produktivitas masyarakat tidak ditingkatkan sesuai
dengan kemampuan bangsa lain, sehingga bisa bersaing di dalam pasar globalisasi.
Sebagai upaya untuk mengatasi tantangan masa depan bangsa ini maka kita sebagai
bangsa yang besar memerlukan pemimpin yang memiliki wawasan ketahanan yang luas.
Karena era globaslisai akan mempengaruhi masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan.

Aspek pertama, sosial-politik yang juga akan terpengaruh globalisasi. Keadaan


sosial politik bangsa akan berpengaruh ataupun dipengaruhi oleh dunia luar dan bisa
merubah paham dan asas yang sudah dianut. Ini akan melemahkan Ketahanan Nasional
Indonesia dan menurukan wibawa bangsa di mata bangsa lain. Aspek kedua, dalam
kehidupan tatanan nasional akan dipengaruhi secara langsung juga dengan globalisasi.
Untuk itu diperlukan kebijakan-kebijakan dari pemerintah hasil pemilu presiden 2004
untuk dapat mengatasinya. Aspek ketiga, apabila kebijakan-kebijakan pemerintah salah
maka globalisasi akan memperlemah Ketahanan Nasional. Pemerintah diharuskan
mengambil langkah dan kebijakan untuk mengaantisipasi gelombang globalisasi di masa
mendatang.

8. Aspek-aspek Yang Dikedepankan dalam Pertahanan Keamanan Nasional RI dalam


Mengatasi Globalisasi :

a. Kemampuan dan kekuatan untuk mempertahankan kelangsungan hidup (survival,


identitas dan integritas bangsa dan negara),

b. kemampuan dan kekuatan untuk mengembangkan kehidupan bernegara dan


berbangsa dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional.

c. Berpedoman pada wawasan nasional; Wawasan nusantara merupakan cara


pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya berdasarkan Pancasila
dan Undang Undang Dasar 1945. Wawasan nusantara juga merupakan sumber
utama dan landasan yang kuat dalam menyelenggarakan kehidupan nasional
sehingga wawasan nusantara dapat disebut sebagai wawasan nasional dan
merupakan landasan ketahanan nasional.

9. Ketahanan nasional memiliki beberapa sifat yang melandasinya untuk tetap memberikan
kontribusi konstruktif bagi Indonesia. Sifat-sifat tersebut antara lain tercermin dari
beberapa hal di bawah ini, antara lain:

• Mandiri, artinya ketahanan nasional bersifat percaya pada kemampuan dan


kekuatan sendiri dengan keuletan dan ketangguhan yang mengandung prinsip
tidak mudah menyerah serta bertumpu pada identitas, integritas, dan kepribadian
bangsa.

• Dinamis, artinya ketahanan nasional tidaklah tetap, melainkan dapat meningkat


ataupun menurun bergantung pada situasi dan kondisi bangsa dan negara, serta
kondisi lingkungan strategisnya.

• Wibawa, artinya ketahanan nasional sebagai hasil pandangan yang bersifat


manunggal dapat mewujudkan kew bawaan nasional yang akan diperhitungkan
oleh pihak lain sehingga dapat menjadi daya tangkal suatu negara. Manunggal,
artinya ketahanan nasional memiliki sifat integratif yang diartikan terwujudnya
kesatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi, dan selaras di antara seluruh
aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

Esensi Nasionalisme Indonesia yang harus Dipertahankan

Sesungguhnya nilai-nilai nasionalisme (faham tentang kebangsaan) itu bersumber dari


sosio-kultural bangsa dan bumi Indonesia. Sekalipun akan mengalami interaksi dengan dunia
luar dalam era globalisasi, tetapi hakekatnya tidak boleh berubah. Seperti halnya nilai-nilai
Pancasila sebagai esensi pertama, secara intrinsik tidak akan berubah, apalagi hal itu memiliki
nilai-nilai mendasar dan sebagai “way of life” bangsa Indonesia, serta sebagai dasar Negara
Republik Indonesia akan tetap dapat dipertahankan. Sekalipun saat ini mengalami pasang surut
dan mungkin sedikit “memudar” sifatnya tentu sementara. Esensi kedua adalah UUD’ 45 sebagai
sumber dari segala sumber hukum di Indonesia, akan tetap menjadi kaidah utama. Kita sadari
dan di implementasi-kan bahwa untuk menata negara dan masyarakat diperlukan berbagai
undang-undang dan peraturan yang tentunya harus bersumber pada Undang-Undang Dasar ini.
Faham kebangsaan kita menyadari dengan sepenuhnya, bahwa semua tata kehidupan bangsa,
harus telah tertuang dan teratur didalam pasal-pasal Undang-Undang Dasar tersebut. Hal ini
sekaligus merupakan komitmen kita bersama dalam mendirikan Negara Republik Indonesia.
Esensi ketiga adalah Rasa cinta tanah air dan rela berkorban. Sebagai bangsa yang
merdeka karena perjuangan melawan penjajah dan telah mengorbankan jiwa raga beribu-ribu
pahlawan bangsa, maka rasa kebangsaan kita harus dilandasi oleh tekad dan semangat terus
berupaya mencintai tanah air Indonesia dengan segala isi yang terkandung didalamnya sepanjang
masa. Karena hanya dengan rasa cinta tanah air, bangsa ini akan tetap utuh dan akan rela
berkorban pula bagi kejayaan bangsa dan Negaranya. Sekalipun “hujan emas” di negeri orang
tentu tidak seindah hidup di negeri sendiri, walaupun serba menghadapi kesulitan dan
kemiskinan.

Esensi keempat adalah rasa persatuan dan kesatuan bangsa didalam wadah Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini yang sekarang terkoyak-koyak dan nyaris menghadapi
disintegrasi. Pengaruh globalisasi sangat besar, eforia-reformasi, telah membuat bangsa
Indonesia hampir-hampir kehilangan arah dan tujuan. Ide sparatisme dan upaya-upaya
memisahkan diri dari NKRI oleh beberapa daerah, adalah contoh nyata yang perlu kita cegah.
Kalau ide tersebut dibiarkan berkembang maka Negara Kesatuan Republik Indonesia mengalami
ancaman yang serius. Sudah tentu hal tersebut mengingkari akar nilai-nilai persatuan dan
kesatuan, yang telah dirintis oleh para pendahulu Republik ini.

Esensi kelima tentang wawasan kebangsaan yang bersumber dari wawasan Nusantara dan
Ketahanan Nasional hendaknya terus dapat melekat pada hati dan dihayati sepenuhnya oleh
warga Negara Indonesia, sehingga tertanam pola pikir, pola sikap dan pola tindak yang sarwa
Nusantara, merangkul semua kepentingan dan mengarahkan pada cita-cita dan tujuan
pembangunan Nasional. Yang keenam adalah disiplin nasional. Bangsa yang ingin maju dan
mandiri harus memiliki disiplin nasional yang tinggi. Nasionalisme berakar pula pada budaya
disiplin bangsa tersebut. Justru antara disiplin nasional dan nasionalisme, merupakan dua sisi
mata uang yang saling berpengaruh. Makna dan esensi disiplin nasional akan terlihat pada
disiplin para penyelenggara Negara, tertib dan lancarnya pelayanan masyarakat, serta dalam
berbagai kehidupan sehari-hari.

2.9.Antisipasi Pengaruh Negatif Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme

Langkah-langkah untuk mengantisipasi dampak negatif globalisasi terhadap nilai- nilai


nasionalisme antara lain yaitu :

1. Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk


dalam negeri.

2. Menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya.

3. Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya.


4. Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti sebenar-
benarnya dan seadil- adilnya.

5. Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya
bangsa.

Adapun pengaruh positif globalisasi terhadap nilai-nilai nasionalisme:

1. Bidang politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis, karena


pemerintahan adalah bagian dari suatu negara, jika pemerintahan dijalankan secara jujur, bersih
dan dinamis akan mendapat tanggapan positif dari rakyat. Tanggapan positif tersebut berupa rasa
nasionalisme terhadap negara menjadi meningkat

2. Bidang ekonomi, terbukanya pasar internasional dapat meningkatkan kesempatan kerja


dan meningkatkan devisa negara. Dengan adanya hal tersebut akan meningkatkan kehidupan
ekonomi bangsa yang menunjang kehidupan nasional.

3. Bidang sosial budaya dapat meningkatkan pola pikir yang baik seperti etos kerja yang
tinggi dan disiplin serta iptek dari bangsa lain yang sudah maju. Dampaknya dapat meningkatkan
kemajuan bangsa yang pada akhirnya memajukan dan mempertebal rasa nasionalisme terhadap
bangsa
PENUTUP

2.10.Kesimpulan

Nasionalisme bangsa Indonesia belum memudar, sekalipun saat ini didera oleh
pengaruh globalisasi dan liberalisasi serta proses demokratisasi. Tantangan baru ini harus
dihadapi dengan serius dan optimisme, bilamana tidak di pupuk kembali dan tidak
mendapat dorongan semangat baru oleh para pemimpin bangsa ini, maka tidak mustahil
faham tentang kebangsaan ini akan tersapu oleh peradaban baru yang sangat bertentangan
dengan nilai-nilai luhur sosio-kultural bangsa kita. Adapun kesimpulan yang dapat kita
ambil dari pembahasan ini antara lain adalah:

1. Pengembangan illmu pengetahuan dan teknologi dalam ilmu komunikasi dapat


meningkatkan ketahanan nasional, yang dengan adanya komunikasi semua informasi
yang ada diseluruh nasional agar dapat menciptakan keharmonisan dan keselarasan
dalam berbangsa dan bernegara.
2. Globalisasi, keterbukaan dan ketahanan informasi dapat menguji ketahanan nasional
kita dalam upaya tetap mempertahankan jati diri dan kepribadian bangsa

Anda mungkin juga menyukai