Anda di halaman 1dari 2

Take home Gadarmaternal neonatal

Ibuhamil G2P1 dengan usia kehamilan 37minggu. Ibu mengeluh mules-mules dan
mengeluarkan darah lender mulai jam 02.00 , Dan bercampur darah segar.
Ibu saat ini hamil anak kedua dan mengatakan selama kehamilannya ibu teratur kontrol di
Puskesmas. Ibu tidak mengalami keluhan hanya pada awal kehamilannya ibu sering
merasa mual-mual namun tidak terlalu mengganggu kehamilannya sampai usia kehamilan
3 bulan. TB/BB : 150 cm/63 kg, BB sebelum hamil 48 kg. Usia kehamilan 34 mg keluar
flek2 dirawat 1 minggu, usia 35-37 minggu istirahat dirumah.
Ibu datang ke IGD Kebidanan tgl 27 Juli 2018 jam 08.00 dengan G2P1 hamil 37 minggu.
HPHT 20 November 2017, taksiran persalinan 12 Agustus 2018. Ibu mengatakan mulai
jam 02.00 mules-mules dan keluar lendir disertai darah. Cairan ketuban (-), mules sering
dan semakin meningkat. Setelah dilakukan pemeriksaan didapatkan TFU : 30 cm, PUKA, ,
DJJ 140 x/mnt, bagian terendah kepala, kepala masuk PAP 3/5, his 2-3x/10’/30” kuat baik,
jam 8.30 dilakukan pemeriksaan dalam didapatkan pembukaan 6 cm, portio masih agak
kaku, kepala hodge II-III, teraba placenta letak rendah dextra. Pemeriksaan laboratorium
didapatkan Hb: 6 gr%.

Jam 10.05 mengeluh mules semakin sering dan ada keinginan untuk BAB, keluar air-air
merembes, tampak darah stolsel, T: 140/90 mmHg, N; 108x/mnt, his 4/10’/40”. VT : portio
tipis lunak, diameter 9 cm, kepala HII-III, DJJ 150x/mnt.
Pernah ikut KB suntik selama 2 tahun, dan kehamilan yang kedua ini memang
direncanakan karena usia anak pertama sudah 3 tahun. Ibu mengatakan setelah melahirkan
nanti akan menggunakan KB lagi

Laporan persalinan
Jam 10.25 ibu mengatakan mules semakin sering dan sudah ada keinginan untuk BAB,
TD 150/100 mmHg, N: 100x/mnt. Tampak vulva terbuka keluar air, lender dan darah,
stolsel dilakukan VT portio tipis lunak, pembukaan 9 cm, cairan ketuban merembes
bercampur darah stolsel.
Melakukan observasi pada kemajuan persalinan dan kesejahteraan janin, DJJ 150 x/mnt,
his 3-4x/10’/40”. Jam 10.50 ibu mengatakan tidak kuat lagi dan ada keinginan untuk
meneran, Menyiapkan peralatan persalinan baik untuk ibu maupun bayi. Menenangkan
dan memberikan motivasi pada ibu bahwa nyeri yang saat ini dirasakan merupakan
kondisi normal yang harus dilalui ibu agar persalinan lebih efektif.
Jam 11.00 ibu dipimpin meneran saat his maksimal, bayi lahir spontan dengan jenis
kelamin perempuan A/S 9/10, BB 2800 gr, PB 46 cm, kemudian memberikan injeksi
syntosinon 10 IU/IM.
Jam 10.50 placenta lahir lengkap perdarahan aktif+ 450 cc, kontraksi lemah, perineum
intake.

Sebagai Perawat
1. Pemanfaatkan patograf pada Persalinan kala I akti Kasus diatas dan buat laporan
persalinannya.
2. Berapa masalah gadar maternal Neonatal yang bias ditemui pada kasus diatas
3. Bila menerima klien disertai air ketuban merembes keluar, apa saja yang harus dikerjakan
4. Setelah dilakukan periksa dalam diperoleh teraba plasenta letak rendah dextra, apa yang
dimaksud dengan posisi plasenta tersebut
Jelaskan macam2 letak plasenta yang bias ditemui
5. Bagaimanakah penatalaksanaan pemberian MGSO4 utk ibu hamil yang mengalami TD
tinggi.
Apa saja tindakkan keperawatan yang di lakukan saat klien mendapat pemberian MGSO4.
6. Bila klien diatas diduga ada HIV maka apa yang dilakukan perawat setiap melakukan
tindakkan keperawatan pada klien ini.
7. Kepala masuk PAP 3/5, his 2-3x/10’/30” kuat baik, jelaskan apa maksud dari pernyataan
ini.
8. placenta lahir lengkap perdarahan aktif+ 450 cc, kontraksi lemah, apa tindakkan yang
harus dilakukan
9. Bagaimana perawatan kala I, II, III dan IV yang anda lakukan pada klien.
10. Bagaimana perawatan bayi baru lahir yang anda lakukan.

==Ora et Labora==

Anda mungkin juga menyukai