MATERI INTI 3
PELAYANAN PENYAKIT MENULAR
(TUBERKULOSIS) di KELUARGA
I. DESKRIPSI SINGKAT
Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi yang menular, disebabkan oleh kuman
Mycobacterium tuberculosis. Penularan melalui udara, sumber penularan adalah pasien
TB yang dahaknya mengandung kuman TB. Gejala umum TB pada orang dewasa adalah
batuk berdahak selama 2 minggu atau lebih. Bila tidak diobati maka setelah lima tahun
sebagian besar (50%) pasien akan meninggal.
A. Pelayanan dasar TB
V. METODE PEMBELAJARAN
1. CTJ
2. Curah Pendapat
3. Pembelajaran dalam Kelompok
4. Tugas Baca
5. Penugasan (Latihan Soal)
POKOK BAHASAN 1.
PELAYANAN DASAR TB
2. Gejala TB
Gejala utama TB : Batuk terus menerus dan berdahak selama 2 minggu atau
lebih
Gejala lainnya :
- Batuk bercampur darah
- Sesak nafas dan nyeri dada
- Badan lemas
- Nafsu makan berkurang
- Berat badan turun
- Rasa kurang enak badan (lemas)
- Demam/ meriang berkepanjangan
- Berkeringat di malam hari walaupun tidak melakukan kegiatan
3. Tipe TB
Pasien TB dapat dibedakan berdasarkan Type, organ tubuh yang terkena dan
pemeriksaan dahak mikroskopis.
B. PENYEBAB TB
Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman dari
kelompok Mycobacterium yaitu Mycobacterium tuberculosis.
C. CARA PENULARAN TB
Daya penularan dari seorang pasien ditentukan oleh banyaknya kuman yang
dikeluarkan dari parunya. Makin tinggi derajat positif hasil pemeriksaan dahak, makin
menular pasien tersebut. Kemungkinan seseorang terinfeksi TB ditentukan oleh
konsentrasi droplet dalam udara dan lamanya menghirup udara tersebut.
transmisi
Jumlah kasus TB BTA+
Faktor lingkungan : Risiko menjadi TB bila
Ventilasi dengan HIV:
Kepadatan • 5-10% setiap tahun
Dalam ruangan • >30% lifetime
SEMBUH
Faktor Perilaku
HIV(+)
KRONIS/
TB RESISTEN
OBAT
TERPAJAN INFEKSI
10%
TB MATI
Konsentrasi Kuman Keterlambatan diagnosis
Lama kontak dan pengobatan
Malnutrisi Tatalaksana tak memadai
Penyakit DM, Kondisi kesehatan
immunosupresan
Catatan:
1) Pasien TB paru dengan BTA Positif memberikan risiko penularan lebih besar
daripada pasien TB paru dengan BTA negatif.
2) Risiko seseorang terpapar kuman TB ditentukan oleh jumlah percikan dahak dalam
udara dan lamanya menghirup udara tersebut.
3) Jika ada Pasien TB BTA positif maka harus di lakukan pemeriksaan kontak
serumah yang memiliki gejala TB.
4) Jika ada kasus TB anak, maka harus dicari sumber penularan dari orang dewasa
disekitar lingkungannya.
b. Pasien Anak
Gejala klinis berupa gejala sistemik/umum atau sesuai organ terkait. Gejala klinis
TB pada anak tidak khas, karena gejala serupa juga dapat disebabkan oleh
berbagai penyakit selain TB. Gejala khas TB sebagai berikut:
1) Batuk ≥ 2 minggu
2) Demam ≥ 2 minggu
3) BB turun atau tidak naik dalam 2 bulan sebelumnya
4) Lesu atau malaise ≥ 2 minggu
Gejala-gejala tersebut menetap walau sudah diberikan terapi yang adekuat.
F. PENGOBATAN TB
1. Tujuan Pengobatan:
a. Menyembuhkan pasien,
b. Mencegah kematian atau akibat buruk yang ditimbulkan,
c. Mencegah kekambuhan,
2. Prinsip Pengobatan
Pengobatan TB dilakukan dengan prinsip prinsip sebagai berikut:
OAT harus diberikan dalam bentuk kombinasi dari beberapa jenis obat, dalam
jumlah cukup dan dosis tepat sesuai dengan kategori pengobatan. Hindari
melakukan monoterapi (pengobatan dengan obat tunggal). Pemakaian OAT-
Kombinasi Dosis Tetap (KDT) akan lebih menguntungkan dan dianjurkan.
Untuk menjamin kepatuhan pasien dalam menelan obat, pengobatan dilakukan
dengan pengawasan langsung (DOT = Directly Observed Treatment) oleh
seorang Pengawas Menelan Obat (PMO).
Jangka waktu pengobatan relatif lama (6 – 8 bulan), diberikan secara terus
menerus, yang dibagi dalam 2 tahap, yaitu tahap awal dan lanjutan.
OAT ditelan sekaligus dan sebaiknya saat perut kosong.
a. Paduan Pengobatan
Paduan pengobatan yang digunakan oleh Program Nasional Penanggulangan
TB di Indonesia :
Pengobatan TB harus teratur dan lengkap sampai sembuh, bila pasien berhenti
minum obat sebelum selesai akan berisiko:
1. Penyakit tidak sembuh dan tetap menularkan ke orang lain
2. Penyakit bertambah parah dan bisa berakibat kematian
3. Kuman TB yang ada di dalam tubuh akan terus berkembang dan menjadi
kebal terhadap obat TB sebelumnya (TB resistan Obat) dan harus
menggunakan obat yang lebih mahal serta waktu pengobatan yang lebih
lama
Pengobatan Kategori I
Pengobatan Kategori II
Pengobatan TB Anak
3) Akhir Pengobatan
Pemeriksaan ulang dahak pada sebulan sebelum akhir pengobatan dan akhir
pengobatan (AP) bertujuan untuk menilai hasil pengobatan (“sembuh”, atau
“gagal”).
G. PENCEGAHAN PENULARAN TB
Pencegahan penularan TB dapat dilakukan dengan:
1. Menelan OAT secara lengkap dan teratur sampai sembuh.
2. Pasien TB harus menutup mulutnya dengan saputangan atau tisu atau tangan pada
waktu bersin dan batuk, dan mencuci tangan.
3. Tidak membuang dahak di sembarang tempat, tetapi dibuang pada tempat khusus
dan tertutup. Misalnya: dengan menggunakan wadah/ kaleng bertutup yang sudah
diberi air sabun. Buanglah dahak ke lubang WC atau timbun ke dalam tanah di
tempat yang jauh dari keramaian.
4. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS):
a. Menjemur alat tidur.
b. Membuka pintu dan jendela setiap pagi agar udara dan sinar matahari masuk.
Sinar matahari langsung dapat mematikan kuman TB.
c. Makan makanan bergizi.
d. Tidak merokok dan minum minuman keras.
e. Olahraga secara teratur.
f. Mencuci pakaian hingga bersih.
g. Buang air besar di jamban/ WC.
h. Mencuci tangan hingga bersih di air yang mengalir setelah selesai buang air
besar, sebelum dan sesudah makan.
i. Beristirahat cukup.
j. Jangan tukar menukar peralatan mandi
POKOK BAHASAN 2.
INSTRUMEN PENDATAAN PELAYANAN DASAR TB
A. Definisi Operational
Penderita Tuberkulosis Paru yang berobat sesuai standar adalah :
1. Terduga TB mendapatkan pelayanan TB sesuai standar, yang dilakukan oleh
tenaga kesehatan sesuai kewenangannya di FKTP (puskesmas dan jaringannya)
2. Pengobatan dengan menggunakan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) dengan panduan
OAT standar.
3. Pasien meminum obat sesuai jadwal sampai tuntas dibantu PMO
B. Instrumen Pendataan
B. GANGGUAN
Berlaku untuk Anggota Keluarga berumurKESEHATAN
≥ 15 tahun
5. Apakah Saudara pernah didiagnosis menderita tuberculosis (TB) Paru?
1. Ya 2. Tidak P.7
6. Bila ya, apakah meminum obat TBC secara teratur (selama 6 bulan)?
1. Ya 2. Tidak P.8
7. a. Apakah Saudara pernah menderita batuk berdahak ≥ 2 minggu disertai satu atau lebih gejala : dahak bercampur
darah/ batuk berdarah, berat badan menurun, berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik, dan demam > 1 bulan?
1. Ya 2. Tidak
PANDUAN PENUGASAN
LATIHAN 1
Jawaban : .............................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
Jawaban : …………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………….
LATIHAN 2
Latihan dibawah ini bertujuan melatih anda untuk menentukan klasifikasi dan tipe Pasien
TB.
Kasus 1:
Bapak Wayan, usia 41 tahun, selama 2 bulan terakhir selalu batuk dengan mengeluarkan
dahak. Sebulan yang lalu menderita panas tinggi dan didiagnosis sebagai tifus. Pada saat
berobat ke RS Persahabatan, Bapak Wayan diminta untuk periksa dahak sebanyak 3 kali
berturut-turut, dan hasilnya semua positif.
Dari hasil anamnesa menunjukkan bahwa Bapak Wayan belum pernah mendapat
pengobatan tuberkulosis sebelumnya.
Pertanyaan :
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
Kasus 2:
Andito, seorang remaja laki-laki usia 15 tahun, menderita batuk cukup lama, sekitar 4
bulan, disertai sesak nafas, nyeri dada kanan serta sering menderita panas badan. Batuk
kadang sembuh untuk 1-2 hari, kemudian kambuh kembali . Dokter Puskesmas Buleleng
dimana Andito berobat meminta agar Andito diperiksa dahaknya.
Dahak diperiksa pada tanggal 5 Juli 2009, hasilnya negatif. Dokter memberikan antibiotika
selama 2 minggu, dengan nasehat untuk datang kembali bila obat telah habis. Saat datang
kembali, tidak nampak ada perbaikan klinis, oleh karena itu Andito diperiksa foto toraks.
Hasil pemeriksaan foto toraks mendukung diagnosis Tuberkulosis aktif dan dokter
memutuskan untuk mengobati Andito sebagai Pasien tuberkulosis BTA negatif dengan hasil
pemeriksaan foto toraks mendukung TB.
Pertanyaan :
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………...