Radiasi
Infeksi virus seperti Cytomegalovirus, Toxoplasmosis dan rubella selama
masa kehamilan telah diasosiasikan dengan meningkatkan facial cleft
pada bayi yang baru lahir seperti concomitant hand dan ocular
abnormalities.
Maternal Idiosyncrasies. Gangguan phenylketoneuria sering terjadi pada
ibu yang melahirkan bayi dengan bibir sumbing atau gangguan the
oculoauriculovertebral (OAV), yang lebih sering diderita pada ibu yang
mengalami diabetes melitus. Beberapa penelitian menggabungkan
berbagai faktor seperti berat badan ibu, kesehatan umum, dan usia dengan
peningkatan kejadian malformasi.
Chemical, kondisi kekurangan vitamin dikaitkan dengan meningkatnya
resiko atau peluang cleft lip dan plate, namun bisa dikurangi dengan
suplement vitamin.
Vitamin A dan senyawa seperti Isotretinoin dianggap berkaitan dengan
clefts and hemifacail microsomia. Ibu dengan defisiensi vitamin dapat
meningkatkan insidensi cleft lip atau palate. Merokok selama kehamilan
dapat menyebabkan craniosynostosis dan facial clefts.
Faktor genetik
Gangguan fungsi gen selama perkembangan embrionik orokraniofasial
dapat menyebabkan keruskan kraniofasial seperti cleft lip dan palate.
Mutasi atau polymorphism dengan MSX1, TGFB1, TGFB3, TGFA,
RARA, MTHFR, BCLX3, PAX9, FGFR2, FGFR1, TCOF1,dll.
Menunjukkan kaitannya dengan meningkatnya kejadian cleft lip atau
palate.
Faktor resiko lingkungan
1. Fakor nutrisi
Berkurangnya komsumsi asam folat selama masa kehamilan berkaitan
dengan meningkatnya resiko kerusakan saat lahir, tetapi dapat
dihindari dengan pemberian sumplemen asam folat selama kehamilan.
2. Merokok
Merokok dapat meningkatkan resiko cleft lip atau palate dan
merupakan salah satu faktor teratogenik.
c. Etiologi Kraniosynostosis
1. Faktor Biokimia
2. Faktor lingkungan