3. 1 ALAT
- Baki atau nampan : Berfungsi sebagai tempat menaruh objek yang akan
diamati.
- Pita meteran : Berfungsi sebagai alat untuk mengukur untuk pengematan
kuantitatif pada ayam.
- Pisau : Berfungsi sebagai alat untuk menyembelih ayam.
- Pisau bedah : Berfungsi sebagai alat untuk memotong bagian tubuh ayam.
- Gunting : Berfungsi sebagai alat untuk memotong bagian tubuh ayam.
- Pinset : Berfungsi sebagai alat untuk memisahkan bagian-bagian tubuh ayam.
3. 2 BAHAN
- Ayam Ras Petelur/Layer yang sudah afkir : Sebagai objek yang diamati.
Pada sistem reproduksi unggas betina terdapat 2 organ utama, yaitu ovarium
dan oviduk.
1. Ovarium
Ovarium pada unggas betina ini berfungsi memproduksi sel telur dan hormon
steroid, yaitu estrogen. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, ova unggas ada yang
besar, ada pula yang berukuran kecil dan bentuknya bergerombol seperti buah anggur.
Ova yang berukuran besar tersebut merupakan ova yang sudah matang. Menurut
Salang F. (2015), organ reproduksi betina, yaitu ovarium memiliki peranan penting.
Ovarium merupakan organ reproduksi yang berfungsi sebagai folikel. Ovarium juga
merupakan tempat sintesis hormon steroid seksual, gametosis, dan perkembangan serta
2. Oviduk
Oviduk merupakan saluran reproduksi betina yang terdiri atas 5 bagian, yaitu
a. Infundibulum
menangkap ovum yang telah matang, tepatnya ovum tersebut ditangkap oleh fimbrie
10 cm.
4
pengukuran infundibulum yang didapat pada praktikum ini adalah 3,6cm. Bagian ini
sangat tipis dan mensekresikan sumber protein yang mengelilingi membran vitellin.
b. Magnum
Magnum merupakan bagian yang terpanjang dari oviduk dan memiliki lapisan
yang tebal. Panjang dari magnum yang diamati adalah sekitar 33,5 cm dan diperkirakan
kuning telur berada dalam magnum selama 3,5 jam. Fungsi dari magnum adalah untuk
mensekresikan albumin.
Hasil pengamatan yang telah dilakukan tidak berbeda jauh dengan pernyataan
Yuwanta (2004), bahwa magnum merupakan bagian terpanjang dari oviduk, mencapai
33 cm. Magnum tersusun dari glandula tubuler yang sangat sensibel. Sintesis dari
sekresi putih telur terjadi di magnum. Mukosa dari magnum tersusun dari sel goblet.
Sel goblet mensekresikan putih telur kental dan cair. Kuning telur berada di magnum
Menurut Suprijatna dkk. (2008), Albumen pada sebutir telur terdiri dari empat
lapisan. Masing-masing adalah chalazae (27,0%), putih kental (57,0%), putih telur
encer dalam (17,3%), dann putih telur encer bagian luar (23,0%). Keempat lapisan
tersebut diproduksi pada magnum, tetapi putih telur encer luar (outer thin white) tidak
c. Isthmus
18 cm, letaknya tepat berada setelah magnum. Isthmus berfungsi sebagai tempat untuk
mensekresi membran kerabang bagian dalam dan luar. Telur berada di dalam isthmus
membran bagian luar, sekitar tiga kali lebih tebal dari bagian dalam. Keduanya
dibentuk secara bersamaan sebagai suatu kesatuan waktu telur dikeluarkan. Pada
beberapa bagian, membran keduanya dipisahkan untuk membentuk rongga udara (air
cell). Daerah pemisahan biasanya di bagian ujung tumpul telur, tetapi mungkin juga
salah tempat (missplaced) dan terjadi pada ujung lonjong atau pada sisi telur dalam
(2004), yang menyatakan bahwa panjang saluran isthmus adalah 10 cm. Isthmus bagian
isthmus.
d. Uterus
Uterus pada sistem reproduksi unggas betina memiliki fungsi sebagai tempat
Berdasarkan pengamatan, uterus memiliki panjang 6 cm. Antara uterus dan vagina
dapat diamati terdapat JUV (junction utero vaginal). Lama proses pembentukan
Menurut Yuwanta (2004), pada bagian uterus terjadi dua fenomena, yaitu
hidratasi putih telur atau plumping, kemudian terbentuk kerabang telur. Warna
kerabang telur yang terdiri atas sel poyphyrin akan terbentuk di bagian ini pada akhir
mineralisasi kerabang telur. Uterus atau disebut juga glandula kerabang telur memiliki
e. Vagina
dapat diamati bahwa di vagina terdapat lapisan untuk melapisi telur yang disebut
mucus. Mucus tersebut akan menyumbat pori kerabang, sehingga telur dapat terhindar
dari pencemaran bakteri. Fungsi dari vagina adalah untuk pemutaran telur yang disebut
ovoposisi, agar telur mudah keluar melalui kloaka. Vagina memiliki ukuran panjang
sebesar 11 cm.
pendapat Suprijatna dkk. (2008), yang menyatakan bahwa vagina memiliki panjang
sekitar 11 – 12 cm. Sedangkan hasil pengukuran yang didapat pada saat praktikum
adalah 2 cm, hali ini disebabkan oleh ketidak telitian praktikum pada saat pengukuran.
Pada bagian vagina ini kutikula ditimbun pada kerabang untuk mengisi sebagian pori-
7
pori kerabang. Secara normal, telur tinggal dalam vagina selama beberapa menit, tetapi
V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Ukuran saluran pencernaan unggas sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor
species atau bangsa, umur, jenis makanan dan kandungan serat kasar pada makanan
atau ransum. Saluran pencernaan unggas terdiri dari tractus alimentarius (mulut,
oesophagus, crop, ventriculus, proventriculus, usus halus, caecum, usus besar dan
kloaka) dan alat accessorius (hati, pancreas dan limpa).
Alat reproduksi unggas jantan terutama ayam terdiri dari dua testes yang
masing-masing dengan sebuah ductus deferens. Pada ayam tidak terdapat suatu yang
homolog dengan penis mamalia. Testes berbentuk kacang, terletak ventral dari lobus
anterior ginjal. Permukaannya konkaf mengarah ke garih media dengan sumbu paralel
satu sama lain. Ukuran testes tidak selalu konstan, membesar saat waktu musim kawin.
Yang kiri sering lebih besar daripada yang kanan. Dari testes sperma atau semen
disalurkan melalui ductus deferens yang berbentuk gelombang-gelombang lateral dan
bermuara pada sebuah papilla kecil di kloaka.
Berbeda dengan mamalia karena harus mensuplai embrio saat pertumbuhan
yang terjadi di luar tubuh induk ayam. Adapun sistem reproduksi ungags betina terdiri
dari, ovary, oviduct. Oviduct terdiri dari beberapa bagian yaitu, infundibulum,
magnum, isthmus, uterus, dan vagina.
5.2 Saran
8
Soeparna dan Nurcholidah Solihati. 2014. Ilmu Reproduksi Ternak. Penerbit IPB Press
: Bogor.