Anda di halaman 1dari 40

JENIS RISET

Saptawati Bardosono
PENDAHULUAN
Penelitian adalah proses pendekatan dengan
pembuktian ilmiah untuk mendapatkan
tambahan dan memperdalam ilmu di
bidang tertentu
Proses pembuktian dapat terjadi melalui:
a. Pemikiran (reasoning)
b. Mengajukan fakta-fakta
c. Keduanya
PENDAHULUAN
Tujuan umum penelitian:
a. Menciptakan pengertian tentang kejadian
tertentu melalui penjelasan hasil-hasil
perbandingan (komparasi), hubungan
antar (asosiasi, korelasi) yang didapat
melalui analisis hasil pengamatan atau
percobaan
PENDAHULUAN
Tujuan umum penelitian:
b. Selanjutnya disusun peramalan/prediksi
tentang perbandingan dan hubungan
antar variabel yang mungkin terjadi di
kemudian hari, di mana validitas dan
reliabilitasnya dapat diuji ber-ulang2,
yang akan berkembang menjadi
kesimpulan yang bersifat umum
(generalisasi)
PENDAHULUAN
Tujuan umum penelitian:
c. Menyusun secara sistematik kejadian2
empirik menjadi sekumpulan fakta ilmiah
yang disebut sebagai ilmu pengetahuan
Proses Penelitian
 Masalah pengamatan data
 Masalah rancangan penelitian
 Masalah teknik pengambilan sampel
 Masalah metodologi analisis data
Jenis riset
 Berpola pada masalah datanya (asal dan cara
pengumpulan datanya):
 Penelitian primer
 Penelitian sekunder
 Berpola pada proses penelitiannya:
 Penelitian observasional
 Penelitian eksperimental
 Berpola pada metodologi analisisnya:
 Penelitian deskriptif
 Penelitian inferensial atau analitik
Diagram Jenis Riset

PENELITIAN

PRIMER SEKUNDER

OBSERVASI EKSPERIMEN OBSERVASI EKSPERIMEN

DESKRIPTIF DESKRIPTIF DESKRIPTIF DESKRIPTIF

ANALITIK ANALITIK ANALITIK ANALITIK


PENELITIAN PRIMER
Ciri-cirinya:
a. Data yang diperlukan belum ada
b. Proses penelitian dimulai dengan
menyusun protokol penelitian
PENELITIAN PRIMER
Isi dari protokol penelitian:
a. Rumusan masalah, tujuan dan hipotesis
b. Menentukan populasi sasaran
c. Menentukan rancangan penelitian
observasi atau eksperimen untuk
menghasilkan data
d. Menentukan rencana pelaksanaannya
(sasaran, waktu, lamanya, lokasi,
pelaksana dan cara pengumpulan data)
PENELITIAN PRIMER
Isi dari protokol penelitian:
e. Menentukan cara pencatatan hasil
pengamatan dengan memenuhi
persyaratan ketepatan, ketelitian, dan
rencana pengolahan data
f. Memilih metodologi analisis data yang
serasi baik deskriptif maupun analitik
g. Menyusun laporan akhir
PENELITIAN SEKUNDER
Ciri-cirinya:
a. Hasil pengamatan atau data telah ada
dalam bentuk2 tertentu
b. Peneliti tidak dapat mempengaruhi
proses pencatatan dan pengumpulan
hasil2 pengamatan
c. Lebih memperhatikan cara2 analisisnya
d. Perlu dipersoalkan derajat validitas dan
reabilitasnya
PENELITIAN PRIMER
OBSERVASIONAL
A. Penelitian cross-sectional/transversal
Ciri-ciri populasi dipelajari melalui sekali
pengamatan dalam waktu tertentu
Contoh:
1. Prevalensi dan insidensi penyakit gondok
endemik di daerah A dan daerah B dan faktor-
faktor yang berhubungan
2. Efektivitas obat semprot hama terhadap lama
penyemprotan dan angka kematian hama yang
disemprot
PENELITIAN PRIMER
OBSERVASIONAL
B. Penelitian longitudinal (follow-up study)
Dilakukan pengamatan yang beruntun selama
jangka waktu tertentu, untuk melihat
perubahan2 dalam variabel tertentu dalam
populasi sehingga dapat menunjang adanya
hubungan kausal dengan:
1. Rancangan menurut seri waktu
2. Penelitian prospektif
3. Penelitian retrospektif
PENELITIAN PRIMER
EKSPERIMENTAL
Bisa eksperimental 1 perlakuan untuk
beberapa sampel atau beberapa
perlakuan pada 1 sampel
JENIS RISET
BERDASARKAN TUJUAN
1. Penelitian eksploratif untuk menemukan
sesuatu yang baru
2. Penelitian developmental untuk
mengikuti/mengembangkan apa yang
telah ditemukan lebih dahulu
3. Penelitian verifikatif untuk menguji
kebenaran suatu pengetahuan
JENIS RISET
BERDASARKAN TINGKATANNYA
1. Penelitian deskriptif untuk
menggambarkan keadaan obyek
penelitian
2. Penelitian analitik/inferensial untuk dapat
mengambil kesimpulan umum
JENIS RISET
BERDASARKAN METODOLOGI
1. Penelitian historis untuk menjelaskan
data yang lalu atau retrospektif
2. Penelitian eksperimental untuk
meramalkan apa yang akan terjadi atau
prospektif
JENIS RISET
BERDASARKAN PENDEKATANNYA
1. Penelitian longitudinal yang dilakukan
beberapa kali terhadap obyek yang sama
dengan jarak periode waktu tertentu
2. Penelitian cross-sectional/transversal
yang dilakukan sekali terhadap obyek
tertentu
 LAPORAN KASUS :
LAPORAN LENGKAP SESEORANG
* PROFIL PENDERITA LENGKAP
MISALNYA : AIDS, SARS

 LAPORAN KASUS SERI


GAMBARAN BEBERAPA PENDERITA
DENGAN PENYAKIT YANG SAMA
DARI LAPORAN KASUS DAN KASUS
SERI

DIKETAHUI ADANYA PENYAKIT BARU


DISUSUN HIPOTESIS
TIDAK ADA UJI STATISTIK
SURVEI / KROS-SEKSIONAL

STUDI PREVALENSI
PENILAIAN SEWAKTU/SATU SAAT
HUBUNGAN SEBAB AKIBAT TIDAK
DAPAT DIPELAJARI

PENILAIAN PENYAKIT DAN FAKTOR RISIKO


DILAKUKAN BERSAMAAN
PENTING DIPERHATIKAN :

 POPULASI SIAPA ?
 JUMLAH SAMPEL
 CARA PENGAMBILAN SAMPEL
 DATA DIKUMPULKAN DENGAN
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
(VALID DAN RELIABEL)
STUDI ANALITIK

 TUJUAN :
MEMBUKTIKAN HIPOTESIS MENGENAI
KEMUNGKINAN HUBUNGAN KAUSAL /
SEBAB AKIBAT YANG DIDUGA ANTARA
FAKTOR RISIKO DAN PENYAKIT
A. STUDI OBSERVASIONAL

1. STUDI KASUS KONTROL / STUDI


RETROSPEKTIF
DASAR :
MEMPELAJARI SEKELOMPOK INDIVIDU YANG
SAKIT / MENGALAMI MASALAH KESEHATAN
(KASUS) DENGAN YANG TIDAK SAKIT ATAU
TIDAK MENGALAMI MASALAH
KESEHATAN (KONTROL)
 KONTROL HARUS KOMPARABEL /
SEBANDING

 KEDUA KELOMPOK DIBANDINGKAN


APAKAH ADA PERBEDAAN PROPORSI
MENGENAI TERPAPAR TERHADAP
FAKTOR RISIKO
FAKTOR
PENYAKIT
RISIKO
? MASA
+ PENELITI MULAI
DISINI
LALU
? -

+ KASUS
-
POPULASI /
SAMPEL
+
KONTROL
-

FAKTOR RISIKO
PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN STUDI K-K

1. MENENTUKAN PERTANYAAN PENELITIAN


APAKAH PENDERITA KANKER PARU ADA RIWAYAT
LEBIH TERPAPAR TERHADAP ROKOK ?
Independent variable : rokok
Dependent variable: Ca paru
2. MENENTUKAN SUBYEK PENELITIAN
KASUS: Penderita Ca paru
Kriteria diagnosis harus dipenuhi
Sumber kasus :
* Penderita yang berobat ke RS/fasilitas kesehatan
* Populasi umum
* Registrasi penyakit, dsb
Kontrol :
• Individu-individu yang tidak
menderita penyakit yang diteliti
• Pemilihan yang tepat paling sukar

Sumber Kontrol :
• Rumah Sakit
• Populasi umum
• Kelompok khusus (teman, tetangga, keluarga)
Pengumpulan Data :
• Wawancara
• Rekam medis (bila mungkin)
• Laboratorium (bila perlu)

Kelemahan Studi K-K


* Bias seleksi
* Bias informasi
STUDI KOHORT

Prinsip dasar :
Membandingkan kelompok yang terpapar
dari kelompok yang tidak terpapar dalam
timbulnya efek/penyakit akibat faktor
risiko
Gambar. Studi Kohort prospektif

Penelitian Diikuti prospektif Apakah terjadi efek


Mulai disini

Ya

Paparan +
Tidak
Subyek
Tanpa Ya
Efek
Paparan -

Tidak
Cohort studies
exposed

unexposed
Cohort studies
exposed

Incidence among
exposed

unexposed

Incidence among
unexposed
STUDI EKSPERIMEN
 STUDI ANALITIK
 MANIPULASI TERHADAP VARIABEL
PENELITIAN
 UJI KLINIS: KELOMPOK PERLAKUAN DAN
KONTROL DIALOKASI SECARA RANDOM
 BISA TERHADAP INDIVIDU-INDIVIDU DAN
TERHADAP PROGRAM MASYARAKAT
MANIPULASI VARIABEL PENELITIAN

PENGENDALIAN FAKTOR
PERANCU (CONFOUNDING)

MONITORING EFEK

ADA DUA JENIS STUDI EKSPERIMEN:


•EKSPERIMEN MURNI
•EKSPERIMEN KUASI (PENELITIAN OPERASIONAL
ADALAH SALAH SATU JENIS EKSPERIMEN KUASI)
Adopted: Basic & clinical biostatistics-Dawson B, Trapp RG

Randomized Controlled Trial


With
Experimental
outcome
subjects

Without
Subjects outcome
meeting
entry
criteria
With
outcome

Controls Without
outcome

Onset of Time
Intervention
study
Studi intervensi  di lapangan
 Quasi = semu
1. interv Pretest -posttest

2. interv Non equivalent


comparison group

3. interv Time-series

4. interv
Multiple
Time-series
Kesimpulan Jenis Riset

Survey

TODAY Cohort
Case-control

Experiment
Historical
Cohort

Adopted: Basic & clinical biostatistics-Dawson B, Trapp RG

Anda mungkin juga menyukai