Anda di halaman 1dari 10

Kata Pengantar

Assalamualaikum.
Puji dan syukur saya ucapkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan bantuan-
Nya, makalah ini dapat saya selesaikan. Tidak lupa kami berikan shalawat dan salam kepada
junjungan kita yaitu Nabi Muhammad SAW.
Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen Komunikasi Bisnis, Ibu Dra
Gatri Lunarindiah,,MM yang telah memberikan bimbingan kepada kami, kepada orang tua
kami yang telah mendukung kami.
Kami kira hanya itu yang dapat kami sampaikan. Kami berharap, makalah ini dapat
berguna bagi siapa pun yang membacanya. Aamiin.
Wassalamualaikum.

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1
Keterampilan mendengarkan adalah penting bagi kesuksesan karier, efektivitas
organisasi dan kepuasan karyawan. Sejumlah studi menunjukkan bahwa pendengar yang
baik menjadi manajer yang baik dan bahwa pendengar yang baik akan maju lebih cepat
dalam organisasi mereka. Studi lain menunjukkan bahwa keterampilan mendengarkan
merupakan bagian penting dalam penekanan baru pada layanan pelanggan. Sukses yang
berkelanjutan dari banyak perusahaan sebagian besar merupakan hasil mendengarkan
pelanggan, perhatian semacam itu kepada pelanggan menjadi semakin vital dan
merupakan sebiah sebab utama bagi efektivitas pemasaran. Mendengarkan juga sama
pentingnya dalam organisasi. Karyawan menjadi lebih puas jika mereka merasa bahwa
pihak manajemen mendengarkan keluhan mereka. Mendengarkan terutama penting dalam
dunia kerja karena kita menghabiskan begitu banyak waktu untuk melakukannya.
Kebanyakan karyawan menghabiskan 30 sampai 40 persen waktu komunikasi mereka
untuk mendengarkan, sedangkan eksekutif mendengarkan 60 sampai 70 persen waktu
komunikasi mereka untuk mendengarkan.

1.2. Rumusan masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Kebiasaan mendengarkan yang buruk?
2. Apa saja jenis jenis Mendengarkan di tempat kerja?
3. Apa saja proses Mendengarkan dan Kendala-kendalanya?
4. Apa saja Kemampuan Mendengarkan Di Tempat Kerja?
5. Apa yang dimaksud Berkomunikasi Melalui Pesan Nonverbal?
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan Kebiasaan mendengarkan yang buruk
2. Untuk mengetahui jenis jenis Mendengarkan di tempat kerja
3. Untuk mengetahui proses Mendengarkan dan Kendala-kendalanya
4. Untuk mengetahui Kemampuan Mendengarkan Di Tempat Kerja
5. Untuk mengetahui yang dimaksud Berkomunikasi Melalui Pesan Nonverbal

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1. Kebiasaan mendengarkan yang buruk

Kebiasaan mendengar yang buruk mungkin disebabkan oleh beberapa faktor.


Kurangnya pelatihan merupakan salah satu alasan penting. Kemampuan mendengar kita
mungkin kurang sempurna karena banyaknya suara dan stimulasi yang masuk dalam hidup
kita yang mengganggu konsentrasi. Akhirnya kita menjadi pendengar yang tidak efisien
karena kita dapat memproses pembicaraan lebih cepat daripada orang berbicara.

2
2.2. Jenis Mendengarkan di tempat kerja

Hal ini termasuk mendengarkan atasan, mendengarkan karyawan, dan mendengarkan


pelanggan. Mendengarkan atasan Dalam bekerja salah satu tugas anda yang terpenting
adalah mendengarkan instruksi, penugasan dan penjelasan mengenai bagaimana
melakukan tugas anda. Untuk bisa fokus sepenuhnya pada pembicara, pastikan bahwa
anda tidak tergangu oleh kebisingan dan tugas lainnya. Tunjukkan perhatian anda dengan
melakukan kontak mata yang baik,membuat catatan juga menunjukkan keseriusan anda.

Mendengarkan karyawan Di organisasi-organisasi terbaik, mendengarkan berlaku dalam


dua arah. Karyawan mendengarkan atasa mereka, tetapi pihak manajemen juga
mendengarkan karyawan. Organisasi yang mendengarkan karyawan memperoleh banyak
manfaat, termasuk produktivitas dan moral yang lebih tinggi. Ketika karyawan merasa
mereka didengarkan, mererka menjadi lebih berkomitmen terhadap keberhasilan
perusahaan.

Mendengarkan pelanggan Organisasi yang mendengarkan pelanggan meningkatkan


penjualan dan profitabilitas.

Mendengarkan adalah suatu bentuk perhatian dan merupakan alat yang potensial untuk
mempertahankan pelanggan. Pelanggan ingin diperhatikan, yang merupakan salah satu
kebutuhan dasar manusia. Banyak juga organisasi sekarang menjalin hubungan dengan
pelanggan melalui pusat layanan telepon pelanggan (call centre).

2.3. Proses Mendengarkan dan Kendala-kendalanya

Proses mendengarkan menurut Mary Ellen Guffey meliputi empat elemen, yaitu persepsi
interpretasi, evaluasi dan tindakan/aksi. Namun, terdapat kendala-kendala yang dapat
menghalangi proses mendengarkan. Kendala kendala ini dapat secara mental atau fisik.
Persepsi Proses mendengarkan dimulai ketika Anda mendengar suara dan bekonsentrasi
padanya. Tindakan sadar untuk mendengarkan dimulai ketika Anda memusatkan perhatian
pada suara di sekitar Anda dan memilih suara yang akan didengarkan. Persepsi berkurang
karena pendengaran yang kurang sempurna, lingkungan yang bising, tidak memerhatikan,
dan berpura-pura mendengarkan (pseudolistening).

3
Interpretasi Makna yang anda tangkap dari kata-kata pembicara disaring melalui harapan
dan seluruh pengalaman hidup Anda. Jadi, interpretasi anda atas makna pesan pembicara
mungkin agak berbeda dari apa yang dimaksudkan oleh pembicara karena bingkai
referensi Anda berbeda.

Evaluasi Setelah menginterpretasi makna sebuah pesan, Anda menganalisis manfaatnya dan
mengambil simpulan. Untuk melakuaknnya, Anda berusaha memisahkan fakta dan
opini.Pendengar yang baik mencoba untuk objektif, dan mereka menghindari penilaian dini
terhadap pesan. Tindakan/aksi Merespons sebuah pesan mungkin melibatkan menyimpan
pesan tersebut dalam ingatan untuk penggunaan di masa depan, beraksi dengan respons
fisik (kerutan dahi, senyum, tawa), atau memberikan umpan balik kepada pembicara,
Umpan balik pendengar penting karena hal itu membantu menjernihkan pesan sehingga
dapat dimaknai secara akurat. Sedangkan proses mendengarkan menurut menurut Barker
dalam Haryani 2001:242 terdapat 6 tahap dalam proses mendengarkan. Tahapan-tahapan
itu terjadi dalam suatu urutan, tetapi umumnya terbentuk secara tdak sadar dan anatar satu
tahap dengan tahap lain terjadi dalam jarak

1. Mendengarkan (hearing) Mendengarkan merupakan aktivitas fisik di mana seseorang


menerima suara melalui indra pendengaran. Mendengarkan merupakan aktivitas fisik
murni yaitu menangkap gelombang suara yang dikirim oleh pengirim pesan. Oleh
karena itu seseorang perlu mendengar agar dapat menyimak.
2. Memperhatikan (attention) Suatu rangsangan yang kuat biasanya mendapat perhatian
dengan segera. Perhatian yang selektif terhadap rangsangan tertentu disebut perhatian
(attention).

3. Memahami (understanding) Taha pesan ya p mendengarkan dan memperhatikan belum


sampai pada memberikan makna terhadap ng disampaikan. Pada tahap selanjutnya
yaitu memahami, pesan yang dikirim dalam simbol-simbol yang dilihat atau didengar
akan diberi makna.

4. Mengingat (remembering) Pesan yang telah diterima dan diinterpretasikan kemudian


diletakkan dalam ingatan. Setelah masuk ke dalam ingatan, pesan tersebut akan
dihubungkan dengan pesan yang sudah mengendap dalam ingatan sehingga
membentuk suatu rangkaian ingatan baru. Jika dibutuhkan, pesan akan dikeluarkan
lagi dari ingatan.
4
5. Mengevaluasi (evaluating) Pada tahap mengevaluasi, pendengar dimungkinkan untuk
membuat pertimbanganpertimbangan berkaitan dengan pesan yang disampaikan,
bukti-bukti akan diukur dan akan dibedakan mana yang fakta dan mana yang opini.
Proses eveluasi berlangsung relatif cepat tetapi dapat juga berlangsung lama. Hal yang
menyebabkan perbedaan waktu evaluasi adalah besar kecilnya prmasalahan yang
berkaitan dengan pesan tersebut, tersedia tidaknya informasi pendukung pada
pendengar, dan tipe pendengar itu sendiri.

6. Menanggapi (responding) Meskipun pesan yang dikirim sama, tetapi umpan balik
antara pendengar satu dengan yang lain bisa berbeda. Umpan balik dapat berupa diam
saja, tersenyum, melakukan tindak fisik tertentu, atau menjawab secara lisan maupun
tertulis.

Meningkatkan ingatan Salah satu cara paling andal untuk menigkatkan ingatan adalah
mencatat ide-ide penting untuk diingat. Menulis kembali dalam sepuluh menit setelah
pembicaraan selesai meningkatkan catatan Anda dan memanfaatkan puncak kemampuan
ingatan, yang segera mendengarkan. Langkah terakhir dalam meningkatkan ingatan adalah
meninjau kembali catatan Anda, mengulangi akronim Anda, atau mengucapkan sajak
Anda untuk memindahkan informasi sasaran ke dalam ingatan jangka panjang. Tinjauan
yang sering dilakukan membantu memperkuat ketajaman ingatan Anda.

Kendala-kendala umum dalam mendengarkan menurut Mary Ellen Guffey : Kendala


Mental Tidak memperhatikan Berprasangka Bingkai referensi Pikiran sempit Pura pura
mendengarkan Kendala Fisik dan lainnyalainnya Kelemahan pendengaran Lingkungan
bising Penampilan pembicara Kelakuan pembicara Ketinggalan waktu

Sedangkan menurut Barker dalam Haryani 2001:245, Sebab-sebab penyimakan tidak


efektif disebabkan oleh 4 faktor. Berikut dibahas masing-masing penyebab secara rinci :

1. Faktor Lingkungan Faktor lingkungan disebut juga faktor ganguan adalah segala
sesuatu yang mengalih kan perhatian seseorang dari apa yang ingin atau diperhatikan
2. Sumber Pesan Menyimak akan dilakukan dengan serius apabila sumber pesan tersebut
adalah orang yang terhormat atau terpandang.

5
3. Pesan Pesan atau materi yang baru dan sukar akan menyebabkan penyimakan tidak
efektif.

4. Individu Penyimak Meskipun sistem akustik ruangan baik, pembicaranya juga orang
yang dihormati, dan pesan yang disampaikan juga menarik, tetapi komunikasi tidak
akan terjadi tanpa adanya penyimak.

2.4. Kemampuan Mendengarkan Di Tempat Kerja

Mendengarkan di tempat kerja jauh lebih saulit daripada mendengarkan selama kuliah di
ruang kelas. Mendengarkan di tempat kerja lebih menantang karena informasi sering
berubah begitu saja. Meskipun kompleksitas dan tantangan mendengarkan di tempat kerja
cukup besar, pendengar yang baik di tempat kerja harus ingat bahwa tujuan mereka adalah
mendengarkandengan saksama dan memahami apa yang dikatakan sehingga mereka dapat
mengerjakan tugasnya dengan baik. Saran-saran ini dapat membantu unutk meningkatkan
efektivitas mendengarkan di tempat kerja. Menurut M.E. Guffey, ada beberapa saran yang
dapat membantu efektivitas mendengar di tempat kerja, yaitu :

1. Mengontrol ganguan eksternal dan internal


2. Terlibat secara aktif

3. Pisahkan fakta dari opini

4. Identifikasi fakta fakta penting

5. Jangan menyela

6. Mengajukan pertanyaan penjelas

7. Mengulang dengan kata kata sendiri untuk meningkatkan pemahaman

8. Gunakan jeda waktu

9. Buat catatan untunk mengingat

10. Sadari perbedaan jenis kelamin


6
Apa yang dapat dilakukan oleh pembicara asli untuk menjadi pendengar yang lebih baik
ketika pembicaraan asing berbicara :

 Hindari penilaian negative tentang logat pelafalan


 Bersabarlah

 Jangan meyelesaikan kalimat

 Jangan membetulkan tata bahasa dan pengucapan

 Jangan berpura pura memahami

 Berlatih mendengarkan banyak variasi bahasa Inggris

Untuk meningkatkan keterampilan dan meningkatkan kemampuan mendengar dapat


menggunakan daftar periksa dibawah ini :

1. Berhenti berbicara
2. Berusaha keras untuk mendengarkan

3. Singkirkan pikiran pikiran lain yang mengganggu

4. Kontrol situasi mendengarkan

5. Jaga pikiran tetap terbuka

6. Ulangi kembali ide pembicaraan

7. Dengarkan apa yang tersirat

8. Bedakan antara fakta serta opini

9. Gunakan jeda waktu

10. Gunakan bantuan ingatan

11. Buat catatan

2.5. Berkomunikasi Melalui Pesan Nonverbal


7
Komunikasi nonverbal yaitu semua pesan yang tidak tertulis dan tidak terucapkan baik
sengaja maupun tidak sengaja. Yang berfungsi untuk melengkapi dan menggambarkan,
untuk memperkuat dan menekankan, untuk mengubah dan menggantikan, untuk
mengendalikan dan mengatur. Saat pesan verbal dan nonverbal saling bertentangan orang
biasanya lebih cenderung mempercayai pesan nonverbal
Menurut Mary Ellen Guffey fungsi komunikasi nonverbal dalam membantu
menyampaikan pesan, yaitu :
 Untuk melengkapi dan menggambarkan Pesan nonverbal dapat menjelaskan,
memodifikasi, atau memberikan rincian untuk sebuah pesan verbal.
 Untuk memperkuat dan menekankan Pembicara yang terlatih meninggikan nada
suaranya untuk menyampaikan ide-ide penting, tetapi mereka berbisik
 untuk menyampaikan pesan yang bersifat rahasia.
 Untuk mengubah dan menggantikan Banyak isyarat yang bisa digunakan untuk
menggantikan kata-kata seperti misalnya menganggukkan kepala untuk ya dan
membuat sebuah tanda V dari telunjuk dan jari tengah yang berarti victory.
 Untuk mengendalikan dan mengatur Pesan nonverbal merupakan pengatur yang
penting dalam percakapan. Perubahan kontak mata, gerakan kepala yang ringan
dan perubahan nada suara merupakan petunjuk bagi pembicara.
 Untuk menyangkal Untuk mempertajam, seorang pembicara mungkin mengusap
hidungnya ketika mengatakan bahwa farfum baru anda sangat wangi.

Mark L. Knapp (dalam Jalaludin, 1994), menyebut lima fungsi pesan nonverbal
yang dihubungkan dengan pesan verbal: Repetisi yaitu mengulang kembali gagasan yang
sudah disajikan secara verbal. Misalnya setelah mengatakan penolakan saya, saya
menggelengkan kepala.

Substitusi yaitu menggantikan lambang-lambang verbal. Misalnya tanpa sepatah katapun


kita berkata, kita menunjukkan persetujuan dengan mengangguk-anggukkan kepala.

Kontradiksi yaitu menolak pesan verbal atau memberi makna yang lain terhadap pesan
verbal. Misalnya anda memuji prestasi teman dengan mencibirkan bibir, seraya berkata
Hebat, kau memang hebat.

8
Komplemen yaitu melengkapi dan memperkaya makna pesan nonverbal. Misalnya, air
muka anda menunjukkan tingkat penderitaan yang tidak terungkap dengan kata-kata.

Aksentuasi yaitu menegaskan pesan verbal atau menggarisbawahinya. Misalnya, anda


mengungkapkan betapa jengkelnya anda dengan memukul meja. Menurut Mary Ellen
Guffey bentuk komunikasi nonverbal yaitu:

1. Kontak mata
2. Ekspresi wajah

3. Sikap dan gerak tubuh

4. Ruang

5. Wilayah

6. Tampilan dokumen bisnis

7. Penampilan orang

Menurut Mary Ellen Guffey ada sepuluh Cara untuk meningkatkan komunikasi nonverbal
di tempat kerja, yaitu:

1. Membuat dan menjaga kontak mata,


2. Gunakan sikap tubuh untuk menunjukkan minat,

3. Kurangi atau hilangkan kendala fisik,

4. Tingkatkan kemampuan anda menguraikan pesan,

5. Dapatkan informasi yang lebih banyak,

6. Hindari memberi makna nonverbal yang keluar konteks,

7. Berteman dengan orang yang dari budaya berbeda,


9
8. Hargai kekuatan penampilan,

9. Amati diri anda sendiri di video tape,

10. Minta teman dan keluarga untuk mengamati gerak dan sikap tubuh anda.

BAB 3

KESIMPULAN

Komunikasi nonverbal dimaksud dengan bahasa tubuh. Komunikasi nonverbal adalah


proses komunikasi dimana pesan yang disampaikan tidak menggunakan kata-kata. Contohnya
ialah dengan menggunakan gerak isyarat, bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan kualitas suara.
Komunikasi nonverbal sering kurang disadari kehadirannya serta kurang dipahami maknanya,
padahal komunikasi nonverbal mendukung dan mempengaruhi keberhasilan penyampaian
pesan. Meski jarang disadari manfaatnya, komunikasi nonverbal menempati porsi penting.
Banyak komunikasi verbal tidak efektif hanya karna komunikatornya tidak menggunakan
komunikasi nonverbal dengan baik dengan waktu yang bersamaan. Melalui komunikasi
nonverbal, orang bisa mengambil suatu kesimpulan tentang berbagai macam perasaan.

10

Anda mungkin juga menyukai