Makalah Komunikasi Bisnis Chapter 9
Makalah Komunikasi Bisnis Chapter 9
Assalamualaikum.
Puji dan syukur saya ucapkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan bantuan-
Nya, makalah ini dapat saya selesaikan. Tidak lupa kami berikan shalawat dan salam kepada
junjungan kita yaitu Nabi Muhammad SAW.
Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen Komunikasi Bisnis, Ibu Dra
Gatri Lunarindiah,,MM yang telah memberikan bimbingan kepada kami, kepada orang tua
kami yang telah mendukung kami.
Kami kira hanya itu yang dapat kami sampaikan. Kami berharap, makalah ini dapat
berguna bagi siapa pun yang membacanya. Aamiin.
Wassalamualaikum.
BAB 1
PENDAHULUAN
1
Keterampilan mendengarkan adalah penting bagi kesuksesan karier, efektivitas
organisasi dan kepuasan karyawan. Sejumlah studi menunjukkan bahwa pendengar yang
baik menjadi manajer yang baik dan bahwa pendengar yang baik akan maju lebih cepat
dalam organisasi mereka. Studi lain menunjukkan bahwa keterampilan mendengarkan
merupakan bagian penting dalam penekanan baru pada layanan pelanggan. Sukses yang
berkelanjutan dari banyak perusahaan sebagian besar merupakan hasil mendengarkan
pelanggan, perhatian semacam itu kepada pelanggan menjadi semakin vital dan
merupakan sebiah sebab utama bagi efektivitas pemasaran. Mendengarkan juga sama
pentingnya dalam organisasi. Karyawan menjadi lebih puas jika mereka merasa bahwa
pihak manajemen mendengarkan keluhan mereka. Mendengarkan terutama penting dalam
dunia kerja karena kita menghabiskan begitu banyak waktu untuk melakukannya.
Kebanyakan karyawan menghabiskan 30 sampai 40 persen waktu komunikasi mereka
untuk mendengarkan, sedangkan eksekutif mendengarkan 60 sampai 70 persen waktu
komunikasi mereka untuk mendengarkan.
BAB 2
PEMBAHASAN
2
2.2. Jenis Mendengarkan di tempat kerja
Mendengarkan adalah suatu bentuk perhatian dan merupakan alat yang potensial untuk
mempertahankan pelanggan. Pelanggan ingin diperhatikan, yang merupakan salah satu
kebutuhan dasar manusia. Banyak juga organisasi sekarang menjalin hubungan dengan
pelanggan melalui pusat layanan telepon pelanggan (call centre).
Proses mendengarkan menurut Mary Ellen Guffey meliputi empat elemen, yaitu persepsi
interpretasi, evaluasi dan tindakan/aksi. Namun, terdapat kendala-kendala yang dapat
menghalangi proses mendengarkan. Kendala kendala ini dapat secara mental atau fisik.
Persepsi Proses mendengarkan dimulai ketika Anda mendengar suara dan bekonsentrasi
padanya. Tindakan sadar untuk mendengarkan dimulai ketika Anda memusatkan perhatian
pada suara di sekitar Anda dan memilih suara yang akan didengarkan. Persepsi berkurang
karena pendengaran yang kurang sempurna, lingkungan yang bising, tidak memerhatikan,
dan berpura-pura mendengarkan (pseudolistening).
3
Interpretasi Makna yang anda tangkap dari kata-kata pembicara disaring melalui harapan
dan seluruh pengalaman hidup Anda. Jadi, interpretasi anda atas makna pesan pembicara
mungkin agak berbeda dari apa yang dimaksudkan oleh pembicara karena bingkai
referensi Anda berbeda.
Evaluasi Setelah menginterpretasi makna sebuah pesan, Anda menganalisis manfaatnya dan
mengambil simpulan. Untuk melakuaknnya, Anda berusaha memisahkan fakta dan
opini.Pendengar yang baik mencoba untuk objektif, dan mereka menghindari penilaian dini
terhadap pesan. Tindakan/aksi Merespons sebuah pesan mungkin melibatkan menyimpan
pesan tersebut dalam ingatan untuk penggunaan di masa depan, beraksi dengan respons
fisik (kerutan dahi, senyum, tawa), atau memberikan umpan balik kepada pembicara,
Umpan balik pendengar penting karena hal itu membantu menjernihkan pesan sehingga
dapat dimaknai secara akurat. Sedangkan proses mendengarkan menurut menurut Barker
dalam Haryani 2001:242 terdapat 6 tahap dalam proses mendengarkan. Tahapan-tahapan
itu terjadi dalam suatu urutan, tetapi umumnya terbentuk secara tdak sadar dan anatar satu
tahap dengan tahap lain terjadi dalam jarak
6. Menanggapi (responding) Meskipun pesan yang dikirim sama, tetapi umpan balik
antara pendengar satu dengan yang lain bisa berbeda. Umpan balik dapat berupa diam
saja, tersenyum, melakukan tindak fisik tertentu, atau menjawab secara lisan maupun
tertulis.
Meningkatkan ingatan Salah satu cara paling andal untuk menigkatkan ingatan adalah
mencatat ide-ide penting untuk diingat. Menulis kembali dalam sepuluh menit setelah
pembicaraan selesai meningkatkan catatan Anda dan memanfaatkan puncak kemampuan
ingatan, yang segera mendengarkan. Langkah terakhir dalam meningkatkan ingatan adalah
meninjau kembali catatan Anda, mengulangi akronim Anda, atau mengucapkan sajak
Anda untuk memindahkan informasi sasaran ke dalam ingatan jangka panjang. Tinjauan
yang sering dilakukan membantu memperkuat ketajaman ingatan Anda.
1. Faktor Lingkungan Faktor lingkungan disebut juga faktor ganguan adalah segala
sesuatu yang mengalih kan perhatian seseorang dari apa yang ingin atau diperhatikan
2. Sumber Pesan Menyimak akan dilakukan dengan serius apabila sumber pesan tersebut
adalah orang yang terhormat atau terpandang.
5
3. Pesan Pesan atau materi yang baru dan sukar akan menyebabkan penyimakan tidak
efektif.
4. Individu Penyimak Meskipun sistem akustik ruangan baik, pembicaranya juga orang
yang dihormati, dan pesan yang disampaikan juga menarik, tetapi komunikasi tidak
akan terjadi tanpa adanya penyimak.
Mendengarkan di tempat kerja jauh lebih saulit daripada mendengarkan selama kuliah di
ruang kelas. Mendengarkan di tempat kerja lebih menantang karena informasi sering
berubah begitu saja. Meskipun kompleksitas dan tantangan mendengarkan di tempat kerja
cukup besar, pendengar yang baik di tempat kerja harus ingat bahwa tujuan mereka adalah
mendengarkandengan saksama dan memahami apa yang dikatakan sehingga mereka dapat
mengerjakan tugasnya dengan baik. Saran-saran ini dapat membantu unutk meningkatkan
efektivitas mendengarkan di tempat kerja. Menurut M.E. Guffey, ada beberapa saran yang
dapat membantu efektivitas mendengar di tempat kerja, yaitu :
5. Jangan menyela
1. Berhenti berbicara
2. Berusaha keras untuk mendengarkan
Mark L. Knapp (dalam Jalaludin, 1994), menyebut lima fungsi pesan nonverbal
yang dihubungkan dengan pesan verbal: Repetisi yaitu mengulang kembali gagasan yang
sudah disajikan secara verbal. Misalnya setelah mengatakan penolakan saya, saya
menggelengkan kepala.
Kontradiksi yaitu menolak pesan verbal atau memberi makna yang lain terhadap pesan
verbal. Misalnya anda memuji prestasi teman dengan mencibirkan bibir, seraya berkata
Hebat, kau memang hebat.
8
Komplemen yaitu melengkapi dan memperkaya makna pesan nonverbal. Misalnya, air
muka anda menunjukkan tingkat penderitaan yang tidak terungkap dengan kata-kata.
1. Kontak mata
2. Ekspresi wajah
4. Ruang
5. Wilayah
7. Penampilan orang
Menurut Mary Ellen Guffey ada sepuluh Cara untuk meningkatkan komunikasi nonverbal
di tempat kerja, yaitu:
10. Minta teman dan keluarga untuk mengamati gerak dan sikap tubuh anda.
BAB 3
KESIMPULAN
10