Anda di halaman 1dari 4

SUBSTRAKSI

A. Pengertian Subtraksi

Substraksi adalah suatu teknik untuk menghilangkan atau mengurangi gambaran yang
tidak diinginkan pada radiograf. Teknik ini digunakan pada pemeriksaan-pemeriksaan yang
menggunakan media kontras seperti pada pemeriksaan angiografi.

Sebagai contoh pada radiograf hasil pemotretan arteriografi carotis dengan


menggunakan media kontras, terlihat gambaran arteri-arteri didaerah kepala yang saling
superposisi dengan bayangan tulang-tulang kepala. Untuk itu perlu dilakukan peniadaan
gambaran tulang-tulang kepala agar gambaran arteri tampak jelas.

B. Tujuan Pembuatan Foto Substraksi

 Untuk mendapatkan gambaran pembuluh darah (dengan Kontras Media) lebih


jelas kelihatan.
 Untuk meng “cancel” (mengaburkan) struktur organ – organ yang lain
 Teknik substraksi dimulai oleh :

*Ziedes de Plantes, 1935 dan Italman 1964. Menyatakan dengan teknik


sustraksi, foto angiogram lebih baik di banding angiogram biasa.

C. Bahan dan Alat Teknik Substraksi

 Film : Film substraksi, single coated emulsion (single emulsion) dan anti
backing berwarna gelap
 Kamar Gelap ( ruangan kerja )
 Substraksi unit, dilengkapi dengan :

- Lampu 25 watt dan 60 – 100 watt


- Lampu dengan meja -/+ 100cm

 Alat processing film ( Kamar Gelap )

D. Kegunaan Substraksi

 Untuk memperjelas intepretasi angiogram.


 Untuk memperlihatkan pembuluh darah kecil.
 Urografi pada penderita Kyphos.
 Corpus Alienum pada orbita.

E. Teknik Substraksi

 Substraksi Metode Fotografi ( Photographic Method )

 Penderita diposisikan dengan jarak focus film tertentu misalnya 100cm. objek
menempel dengan kaset, lalu dibuat foto polos ( Control Film ) dengan kondisi
yang menghasilkan kualitas yang memadai. Lantas diproses dengan di
keringkan kita namakan Foto Polos I.
 Pada pemeriksaan angiogram (dengan memasukkan bahan kontras) yang
diambil eksposi dengan kondisi yang menghasilkan kontras yang baik. Syarat
yang lain FFD, jenis film, screen, sama dengan Foto I. Film ini lantas di proses
dan dikeringkan. Angiogram ini kita namakan Foto II.
 Pembuatan “Mask” ( Positive Transparancy ). Dari Foto I dibuat positive yaitu
bayangan yang berlawanan dengan Foto I. Mask ini kita namakan Foto III.
 Pembuatan Foto Substraksi. Foto II dan III ditempelkan sehingga batas -batas
gambaran pada foto tetap satu sama lain, lantas diletakkan diatas film
substraksi (dengan emulsi menghadap ke atas) diletakkan kaca untuk.
 Substrakti Metode Radiografi

Setelah dibuat FotoI (foto polos) dan Foto II (angiogram) dibuat foto III
(mask).

Teknik pembuatan Foto III ( mask ) , Foto I dimasukkan ke dalam kaset


dan ditempelkan. X-ray film yang belum di ekpose, sedangkan screen bagian
depan ditutup dengan kertas hitam supaya pencahayaan sebelah saja. Dengan
susunan dari atas ke bawah :

 Is depan ( I )
 Kertas penutup, kertas hitam
 Film ( 3 )
 Foto I ( 2 )
 Is belakang ( 5 )

Selanjutnya dilakukan expose dengan sinar – X, dengan faktor expose;


50 kv, 3 mAs, 120 cm, ( kc,clark ). Film tadi diproses dan di keringkan
hasilnya berupa ‘mask’ (bayangan positif).

 Pembuatan Foto Substraksi

Foto II ( Angiogram ) dan Foto III ( mask ) ditempelkan dengan


susunan sebagai berikut :

1. IS Depan
2. Kertas Hitam
3. Film Substraksi
4. Foto II
5. Foto III
6. IS Belakang
F. Prinsip

 Mereduksi sampai kontras mendekati angka nol pada informasi yang sama diantara
kedua radiograf original
 Hasil akhir hanya berupa informasi yang berbeda pada kedua radiograf original
 Teknik ini biasanya digunakan pada prosedur angiografi dimana 2 buah radiograf
yang salah satunya terlihat kontras media

G. Persyaratan Original Film

 Memiliki patient position yang sama


 Memiliki kontras yang sama
 Memiliki tingkat unsharpness yang sama

H. Film Positif/ MASK

 Mask merupakan film positif yang dibuat dari salah satu radiograf original
 Radiograf yang dibuat mask harus dipilih dari salah satu original, tetapi biasanya
dipilih dari radiograf yang “tidak terdapat kontras media”/ foto polos

I. Karakteristik Mask

 Disebut juga subtraction mask film


 Single side emulsion film
 Memiliki density range yang terbatas
 Memiliki G=1

J. Menentukan exposure time

 Densitometer, dengan cara menentukan midrange density: ½ (Dmax-Dmin).


Kemudian lihat grafik untuk menentukan waktu eksposi
 Produksi series stepwedge image, dari berbagai waktu exposi untuk kemudian
ditentukan waktu eksposi dengan cara menyuperimposisikannya dengan film original

Anda mungkin juga menyukai