M - Psikologi Kom - Sensasi Persepsi
M - Psikologi Kom - Sensasi Persepsi
Makalah
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Komunikasi dan Tabligh
Dosen Pengampu: Dr. Armawati Arbi, M.Si.
Oleh:
ALITA NADIA RINJANI (11170510000198)
ANDIKA RAMADHAN (11170510000176)
1. Syarat-Syarat Sensasi
1) Adanya objek yang diamati
1
2) Alat indera atau reseptor serta syaraf sensoris yang baik sebagai untuk meneruskan
stimulus ke otak untuk mengahasilkan respon.
3) Pengalaman dan lingkungan budaya pengalaman dan budaya mempengaruhi kapasitas
alat indera yang mempengaruhi sensasi.
b. Faktor Internal
Faktor internal lebih kepada kefungsian alat indera kita sendiri. Jika alat indera kitamasih
baik maka dalam menerima rangsangan akan lebih efektif lagi, dan tidak timbul keragu-
raguan sehingga dapat sinkron dengan alat pengolahan yaitu syaraf dan otak.
Faktor pribadi mempengaruhi sensasi menurut Islam, pancaindra fisik dan pancaindra
batin. Menurut Ibnu Sina dalam Mulyadi Kartanegara, mengenai pancaindra batin yang
terdiri dari pancaindra bersama, daya khayal, estimasi baik-buruk, imajinasi dan memori
untuk menerima, memahami dan mengingat stimuli. Akal adalah untuk berpikir dan
mengembangkan rasio dan nurani otak (QS. Qaf (50): 6), berfungsi pula untuk
mengintrospeksi diri. Kalbu ada di jantung untuk memahami dan mengembangkan rasa,
sedangkan nafsu di perut dan alat kelamin untuk menggerakan daya penggerak dan
mengembangkan karsa.
1. Memelihara Pancaindra
Manusia adalah produk hi-tech yang tercanggih. Erbe Sentanu mengatakan
mambandingkan manusia dan computer. Pancaindra disamakan dengan keyboard
2
sebagai tempat input dan output. Sel tubuh sebagai hard disk, pikiran dan perasaan
sebagai software. Hati nurani sebagai operating system. Pikiran dan perasaan yang kena
virus diberi antivirus, dan apabila terlalu banyak dari data dapat dihapus.
2. Pengembangan Potensi Pancaindra
Memanfaatkan potensi pancaindra secara maksimal manusia dapat berhitung,
membaca, mendengar dengan cepat dan cermat, dapat mencium wewangian, meraba
kain yang halus dan lembut. Manusia yang bersyukur akan menuntut ilmu dunia untuk
mendukung kebahagiaan akhirat. Pancaindranya digunakan untuk menciptakan
berbagai karya dan kreasi.
3. Melihat Tanda-Tanda Kebesaran Allah
Kemanapun manusia pergi mereka akan bisa membaca kekuasaan Allah. Terlebih
apabila terjadi gangguan atau kerusakan pada anggota tubuh atau pancaindranya. Oleh
karena itu, penting bagi manusia memelihara sistem tubuhnya agar mereka berjalan
sesuai dengan fungsinya.
4. Pertanggungjawaban Sensasi Manusia
Permasalahan sensasi dalam islam merupakan hal terpenting karena sensasi merupakan
pintu untuk membuat kesalahan dan pintu bergesernya bingkai kemanusiaan.
Peristiwa-peristiwa diberitakan di media massa dan nonmedia massa sebagai bukti
manusia mana yang menjaga kemanusiaannya dan siapa yang tidak menghargai diri
sendiri. Sensasi dalam pandangan Islam merawat pancaindra dengan baik.
Persepsi seperti juga sensasi, ditentukan oleh faktor personal dan faktor fungsional.
David Krech dan Richard S. Crutchficld (1977:235) menyebutnya faktor fungsional dan
struktural. Faktor lainnya yang mempengaruhi persepsi, yaitu perhatian.
3
Tabel Tingkatan Persepsi Manusia, bersumber dari Baharuddin, Paradigma Psikologi
Islam, hlm. 374
Persepsi
6. Iman, ilham, dan wahyu. Al-Fitrah
Transendental
Informasi dan pesan dapat ditangkap melalui proses sensasi, persepsi, memori, dan cara
berpikir. Fakror-faktor sensasi, perhatian, fungsional dan struktural mempengaruhi persepsi.
Perhatian merupakan salah satu variabelnya. Variabel pertama yang mempengaruhi perhatian
4
adalah penarik perhatian, yaitu gerakan, intensitas, stimulasi, kebaruan, dan pengulangan.
Adapun variabel kedua adalah penaruh perhatian, yaitu faktor biologis dan sosiopsikologis,
sikap, kemauan, dan kebiasaan.
Menurit Kenneth E. Andersen (1972: 46), perhatian adalah proses mental ketika stimuli
lainnya melemah. Perhatian terjadi apabila manusia mengonsentrasikan diri pada salah satu
alat indranya, dan mengesampingkan masukan-masukan melalui alat indra yang lain. Apa yang
diperhatikan manusia ditentukan oleh faktor-faktor situasional dan personal. Perbedaan
perhatian ini timbul dari faktor-faktor internal dalam diri manusia itu sendiri. Faktor yang
mempengaruhi perhatian manusia adalah faktor biologis dan faktor sosiopsikologis.
1. Gerakan
2. Intensitas suara, gambar, berbagai bunyian, dan penekanan.
3. Kebaruan (novelty)
4. Prinsip pengulangan
Perhatian manusia sangat lemah, alat indra kita, tetapi juga menunjuk perhatian yang
selektif (selective attention), Perhatian berbeda karena faktor pribadi atau internal
mempengaruhi perhatian pendakwah dan mitra dakwah yaitu faktor biologis, faktor
sosiopsikologis, dan sosiogenis (seperti yang telah dijelaskan dalam Bab. sebelumnya).
5
oleh mitra dakwah. Misalnya, di tempat lain krediblitasnya rendah. Mitra dakwahlah yang
memaknai dan menentukan kredibilitas seorang pendakwah.
Faktor-faktor struktural semata-mata berasal dari sifat stimuli fisik dan efek-efek syaraf
yang ditimbulkannya pada sistem syaraf individu. Para psikolog Gestalt, seperti Kohler,
Wartheimer (1959), dan Koffka, merumuskan prinsip persepsi yang bersifat struktural.
Prinsip-prinsip ini kemudian terkenal dengan Teori Gestalt. Faktor struktural terdiri dari faktor
kesamaan, kedekatan, konteks masalah, dan lingkungan.
KESIMPULAN
Tahap paling awal peneriman informasi adalah sensasi. Sensasi berasal dari kata “sense”,
artinya pengindraan, yang menghubungkan organisme dengan lingkungannya. Sensasi adalah
deteksi energy fisik yang dihasilkan atau dipantulkan oleh objek-objek fisik yang terjadi ketika
energy dalam lingkungan eksternal atau dalam tubuh merangsang reseptor dalam organ-organ
indra. Sementara persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan
yang d diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi adalah
memberikan makna pada stimuli indriawi (sensory stimuli).
DAFTAR PUSTAKA