Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk mempelajari dan mengetahui perubahan yang terjadi pada tubuh
manusia kita harus terlebih dahulu mengetahui struktur dan fungsi tiap alat dari susunan
tubuh manusia yang sehat dalam kehidupan sehari-hari. Pengetahuan tentang anatomi dan
fisiologi tubuh manusia merupakan dasar yang penting dalam melaksanakan asuhan
keperawatan. Dengan mengetahui struktur dan fungsi tubuh manusia, seorang perawatan
professional dapat makin jelas manafsirkan perubahan yang terdapat pada alat tubuh tersebut.
Anatomi tubuh manusia saling berhubungan antara bagian satu dengan yang lainnya.
Struktur regional mempelajari letak geografis bagian tubuh dan setiap region atau daerahnya
misalnya lengan, tungkai, kepala, dan seterusnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa anatomi fisiologi muskuloskeletal?
2. Bagaimana pengkajian dari muskuloskeletal?
C. Tujuan
1. Agar mahasiswa mengetahui anatomi fisiologi muskuloskeletal.
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui pengkajian dari muskuloskeletal.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Anatomi Fisiologi Muskuloskeletal

2
1. Sistem Skeletal
Sistem skeletal dibentuk oleh 206 buah tulang, yang terbagi dalam 2 bagian besar:
Axial dan appendicular
Axial skeletal:
1. Tulang Kepala
a. Tengkorak otak = 8 buah
b. Tengkorak wajah = 14 buah
c. Tulang telinga = 6 buah
d. Tulang Hyoid (Tulang lidah di pangkal leher) = 1 buah
2. Tulang Belakang dan pinggul = 26 buah
3. Kerangka dada = 25 buah
Appendicular skeletal/ rangka pendukung gerak:
a. Ekstremitas atas, tulang yang membentuk anggota gerak atas = 64 buah
b. Ekstremitas bawah, tulang yang membentuk anggota gerak bawah = 62 buah
Tulang Kranium
a. 1 tulang oksipital ( tulang Kepala Belakang)
b. 2 tulang parietal (tulang ubun-ubun)
c. 1 tulang frontal (tulang dahi)
d. 2 tulang temporal (tulang pelipis)
e. 1 tulang etmoid (tulang tapis)
f. 1 tulang sfenoid (tulang Baji)
Tulang Wajah
Bagian rahang:
a. 2 Os maksila (tulang rahang atas)
b. 1 Os mandibula (tulang Rahang bawah)
c. 2 Os zigomatikum (tulang pipi)
d. 2 Os palatum (tulang Langit-langit)
Bagian Hidung:
a. 2 Os nasale (tulang Hidung)
b. 1 Os vomer (sekat rongga hidung)
c. 2 Os lakrimalis (tulang mata)
d. 2 Os konka nasal (tulang karang hidung)

3
Tulang-Tulang Batang Tubuh (Rangka Dada)
a. — Sternum (tulang Dada) = 1 buah
b. — Iga (costae) = 12 pasang
c. — Kolumna Vertebralis = 12 ruas
Tulang2 iga
a. 7 pasang iga sejati (I-VII), karena melekat pada sternum melalui tulang rawan
b. 5 pasang iga palsu (VIII-XII) , karena iga VIII – X melekat pada tulang rawan iga
di atasnya & XI – XII melayang bebas pada ujung anteriornya
Vertebra
a. 7 vertebra servikalis
b. 12 vertebra torakalis
c. 5 vertebra lumbalis
d. 5 vertebra sakralis
e. 4 vertebra koksigis
Tulang Extremitas Atas
a. Tulang gelang bahu:
b. Skapula 2 buah
c. Klavikula 2 buah
d. Humerus 2 buah
e. Lengan bawah
f. Radius 2 buah
g. Ulna 2 buah
h. Tangan
i. 8 pasang tulang karpal
j. 5 pasang tulang metakarpal
k. 14 pasang tulang falange
Tulang Panggul (Pelvis)
a. Tulang sakrum : gabungan dari 5 vetebra sakralis
b. Tulang koksigis : gabungan dari 3 vetebra koksigis
c. Tulang coxae : Ilium (tulang usus), Pubis (tulang kemaluan), Iskhium (tulang
duduk)
Tulang Ekstremitas Bawah
a. Tulang pangkal paha (Os coxae)
b. Ilium (tulang usus)

4
c. Pubis (tulang kemaluan)
d. Iskhium (tulang duduk)
e. Femur: 2 buah
f. Patela: 2 buah
g. Tungkai bawah
h. Fibula: 2 bh
i. Tibia: 2 bh
j. Tulang2 Kaki :
k. Tarsal: 14 buah
l. Metatarsal: 10 buah
m. Falangus: 28 buah
Fisiologi Sistem Tulang
a. Fungsi tulang secara umum:
1) Formasi kerangka (penentu bentuk dan ukuran tubuh)
2) Formasi sendi (penggerak)
3) Perlengketan otot
4) Pengungkit
5) Menyokong berat badan
6) Proteksi (membentuk rongga melindungi organ yang halus dan lunak, seperti otak,
jantung dan paru)
7) Haemopoesis (pembentukan sel darah (red marrow)
8) Fungsi Imunologi: RES sumsum tulang membentuk limfosit B dan makrofag
9) Penyimpanan Mineral (kalsium & fosfat) dan lipid (yellow marrow)
b. Fungsi tulang secara khusus:
1) Sinus-sinus paranasalis: menimbulkan nada pada suara
2) Email gigi: memotong, menggigit dan menggilas makanan
3) Tulang kecil telinga: mengkonduksi gelombang suara
4) Panggul wanita: memudahkan proses partus
Sendi
Artikulasi atau sendi adalah tempat pertemuan dua atau lebih tulang. Tulang-tulang ini
dipadukan dengan berbagai cara, misalnya dengan kapsul sendi, pita fibrosa, ligament,
tendon, fasia, atau otot. Sendi diklasifikasikan sesuai dengan strukturnya.
a. Sendi fibrosa (sinartrodial)

5
Merupakan sendi yang tidak dapat bergerak. Tulang-tulang dihubungkan oleh serat-serat
kolagen yang kuat. Sendi ini biasanya terikat misalnya sutura tulang tengkorak.
b. Sendi kartilaginosa (amfiartrodial)
Permukaan tulang ditutupi oleh lapisan kartilago dan dihubungkan oleh jaringan fibrosa kuat
yang tertanam kedalam kartilago misalnya antara korpus vertebra dan simfisis pubis. Sendi
ini biasanya memungkinkan gerakan sedikit bebas.
c. Sendi synovial (diartrodial)
Sendi ini adalah jenis sendi yang paling umum. Sendi ini biasanya memungkinkan gerakan
yang bebas (mis., lutut, bahu, siku, pergelangan tangan, dll.) tetapi beberapa sendi sinovial
secara relatif tidak bergerak (mis., sendi sakroiliaka). Sendi ini dibungkus dalam kapsul
fibrosa dibatasi dengan membran sinovial tipis. Membran ini mensekresi cairan sinovial ke
dalam ruang sendi untuk melumasi sendi. Cairan sinovial normalnya bening, tidak membeku,
dan tidak berwarna atau berwarna kekuningan. Jumlah yang ditemukan pada tiap-tiap sendi
normal relatif kecil (1 sampai 3 ml). hitung sel darah putih pada cairan ini normalnya kurang
dari 200 sel/ml dan terutama adalah sel-sel mononuclear. Cairan synovial juga bertindak
sebagai sumber nutrisi bagi rawan sendi.
Permukaan tulang dilapisi dengan kartilago artikular halus dan keras dimana permukaan ini
berhubungan dengan tulang lain. Pada beberapa sendi terdapat suatu sabit kartilago fibrosa
yang sebagian memisahkan tulang-tulang sendi (mis., lutut, rahang)
2. Sistem Muskulo (Otot)
Fungsi otot
1. Menggerakkan tubuh & bagian-bagian tubuh
2. Memelihara postur
3. Menghasilkan panas
1) Jenis-jenis otot
a. Otot skelet ( lurik, volunter )
Yaitu otot yang menimbulkan pergerakan pada rangka, tulang rawan , atau otot ;
dikendalikan oleh sistem saraf pusat, serat menunjukkan garis-garis melintang. Otot lurik
umumnya melekat pada tulang sebagai daging.
b. Otot tidak bergaris ( polos, involunter )
Otot ini ditemukan di dinding visera dan pembuluh darah, dikendalikan
melalui sistem saraf autonom, serat tidak menunjukkan garis melintang.
c. Otot jantung
Otot ini hanya terdapat pada jantung.

6
3. Otot kerangka tubuh
Otot kepala
Otot pundak kepala: fungsinya sebagian kecil membentuk gales aponeurotika
disebut juga muskulus oksipitifrontalis, dibagi menjadi 2 :
1) Muskulus frontalis, fungsinya mengerutkan dahi dan menarik dahi mata
2) Oksipitalis terletak di bagian belakang, fungsinya menarik kulit ke belakang.
Otot wajah berbagi atas :
1) Otot mata (muskulus rektus okuli) dan otot bola mata sebanyak 4 buah
2) Muskulus oblikus okuli /otot bola mata sebanyak 2 buah, fungsinya memutar mata
3) Muskulus orbikularis okuli/ otot lingkar mata terdapat disekeliling mata,
fungsinya sebagai penutup mata atau otot sfingter mata
4) Muskulus levator palpebra superior terdapat pada kelopak mata. Fungsinya
5) menarik, mengangkat kelopak mata atas pada waktu membuka mata
Otot mulut/bibir dan pipi, terbagi atas :
1) Muskulus triangularis dan muskulus orbikularis oris/otot sudut mulut, fungsinya
menarik sudut mulut ke bawah
2) Muskulus quadratus labii superior, otot bibir atas mempunyai origo pinggir lekuk
mata menuju bibir atas dan hidung
3) Muskulus quadratus labii inferior, terdapat pada dagu merupakan kelanjutan pada
otot leher. Fungsinya menarik bibir ke bawah atau membentuk mimik muka ke
bawah
4) Muskolus buksinator, membentuk dinding samping rongga mulut. Origo pada taju
mandibula dan insersi muskulus orbikularis oris. Fungsinya untuk menahan
makanan waktu mengunyah
5) Muskulus zigomatikus/otot pipi, fungsinya untuk mengangkat dagu mulut ke atas
waktu senyum.
Otot pengunyah/otot yang bekerja waktu mengunyah , terbagi atas:
1) Muskulus maseter, fungsinya mengangkat rahang bawah pada waktu mulut
terbuka
2) Muskulus temporalis fungsinya menarik rahang bawah ke atas dan ke belakang
3) Muskulus pterigoid internus dan eksternus , fungsinya menarik rahang ke bawah
ke depan

7
Otot lidah sangat berguna dalam dalam membantu pancaindra untuk mengunyah
terb Muskulus genioglosus, fungsinya mendorong lidah ke depan.Muskulus
stiloglosus, fungsinya menarik lidah ke atas dan ke belakang.
4. Otot leher
Bagian otot ini terbagi 3, yaitu :
a. Muskulus platisma, terdapat di samping leher menutupi sampai bagian dada.
berfungsi menekan mandibula, menarik bibir ke bawah dan mengerutkan kulit
bibir.
b. Muskulus sternokleidomastoid disamping kiri kanan leher ada suatu tendo
sangat kuat. Fungsinya menarik kepala ke samping, ke kiri, dan ke kanan,
memutar kepala dan kalau keduannya bekerja sama merupakan fleksi kepala
ke depan disamping itu sebagai alat bantu pernafasan

c. Muskulus longisimus kapitis, terdiri dari splenius dan semispinalis kapitis.


Ketiga otot ini terdapat di belakang leher, terbentang dari belakang kepala ke
prosesus spinalis korakoid. Fungsinya untuk menarik kepala belakang dan
menggelengkan kepala.
5. Otot bahu
a. M. Deltoid (otot segitiga), otot ini membentuk lengkung bahu dan berpangkal di
bagian sisi tulang selangka ujung bahu, balung tulang belikat dan diafise tulang
pangkal lengan. Di antara otot ini dan taju besar tulang pangkal lengan terdapat
kandung lendir. Fungsinya mengangkat lengan sampai mendatar.
b. M. Subskapularis (otot depan tulang belikat) otot ini mulai dari bagian depan
tulang belikat, menuju taju kecil tulang pangkal lengan, d bawah uratnya terdapat
kandung lendir. Fungsinya menengahkan dn memutar tulang humerus ke dalam.
c. M. Supraspinatus (otot atas balung tulang belikat). Otot ini berpangkal dilekuk
sebelah atas menuju ke taju besar tulang pangkal lengan.fungsinya mengangkat
lengan.
d. M. Infraspinatus (otot bawah balung tulang belikat). Otot ini berpangkal dilekuk
sebelah bawah balung tulang belikat dan menuju ke taju besar tulang pangkal
lengan. Fungsinya memutar lengan keluar.
e. M.teres mayor (otot lengan bulat besar). Otot ini berpangkal di siku bawah tulang
belikat dan menuju ke taju kecil tulang pangkal lengan. Di antar otot lengan bulat

8
kecil dan otot lengan lengan bulat besar terdapat kepala yang panjang dari
muskulus triseps brakii. Fungsinya bisa memutar lengan ke dalam.
f. M. Teres minor (otot lengan belikat kecil). Otot ini berpangkal disiku sebelah luar
tulang belikat dan menuju ke taju besar tulang pangkal. Fungsinya memutar
lengan ke luar.
6. Otot dada
a. Otot dada besar (muskulus pektoralis mayor). Pangkalnya terdapat diujung tengah
selangka, tulang dada dan rawan iga. Fungsinya dapat memutar lengan kedalam
dan menengahkan lengan., menarik lengan melalui dada, merapatkan lengan
kedalam.
b. Otot dada kecil (muskulus pektoralis minor).terdapat dibawah otot dada besar,
berpangkal di iga III,IV, dan V menuju ke prosesus korakoid. Fungsinya
menaikkan tulang belikat dan menekan bahu.
c. Otot bawah selangka (muskulus sublavikula). Terdapat diantar tulang selangka
dan ujung iga I, bagian dada atas sebelah bawah os klavikula. Fungsinya
menentapkan tulang selangka disendi sebelah tulang dada dan menekan sendi
bahu ke bawah dan kedepan.
d. Otot gergaji depan (muskulus seratus anterior). Berpangkal di iga I sampai IX dan
menuju ke sisi tengah tulang belikat, tetapi yang terbanyak menuju ke bawah.
e. Otot dada sejati yaitu otot-otot sela iga luar dan otot sels-sela iga dalam.
Fungsinya mengangkat dan menurunkan iga waktu bernapas. Otot dada bagian
dalam disebut juga otot dada sejati.
7. Otot perut
a. Muskulus abdominis inetrnal (dinding perut). Garis di tengah dinding perut
dinamakan linea alba, otot sebelah luar (muskulus abdominis ekternal). Otot yang
tebal dinamakan aponeurosis, memebentuk kandung otot yang terdapat disebelah
kiri dan kanan linea itu.
b. Lapisan sebelah luar sekali dibentuk otot miring luar (muskulus obliqus eksternus
abdominasi). Berpangkal pada iga V yang bawah sekali. Serabut ototnya yang
sebelah belakang menuju ke tepi tulang panggul (krista iliaka). Serabut yang
depan menuju linea alba. Serabut yang tengah membentuk ikat yang terbentang
dari spina iliaka anterior superior ke simfisis.
c. Lapisan kedua dibawah otot dibentuk oleh otot perut dalam ( M.obliqua internus
abdominis). Serabut miring menuju ke ats dan ke tengah . Aponeurosis terbagi 2

9
dan ikut membentuk kandung otot perut lurus mulai dari pedang rawan iga III
dibawah dan menuju ke simfisis. Otot ini mempunyai 4 urat melintang.
d. Muskulus transversus abdominis, merupakan xifoid menuju artikule ke kosta III
terus ke simfisis. Otot ini membentuk 4 buah urat yang bentuknya melintang
dibungkus oleh muskulus rektus abdominis otot vagina
8. Otot punggung
a. Otot yang menggerakkan lengan
1) Trapezius (otot kerudung). Terdapat di semua ruas-ruas tulang punggung.
Berpangkal di tulang kepala belakang. Fungsinya mengangkat dan menarik sendi
bahu. Bagian atas menarik skapula ke bagian medial dan yang bawah menarik ke
bagian lateral.
2) Muskulus latisimus dorsi (otot punggung lebar), berpangkal pada ruas tulang
punggung yang kelima dari bawah fasia lumboid, tepi tulang punggung dan iga
III dibawah, gunanya menutupi ketiak bagian belakang, menengahkan dan
memutar tulang pangkal lengan kedalam.
3) Muskulus rumboid (otot belah ketupat)., berpangkal dari taju duri , dari tulang
leher V, ruas tulang punggung V, disini menuju ke pinggir tengah tulang belikat.
Gunanya menggerakkan tulang belikat ke atas dan ke tengah.
b. Otot antara ruang tulang belakang dan iga
1) Muskulus Seratus posterior inferior atau otot gergaji belakang bawah terletak
dibawah otot punggung lebar, berpanggal di fasia lumbodorsalis dan menuju ke
iga V dari bawa. Gunanya menarik tulang iga ke bawah pada waktu berbafas.
2) Musklus seratus posterior, terletak di bawah otot belah ketupat dan berpangkal
di ruas tulang leher ke enam dan ke tujuh dari ruas tulang pubnggung yang ke 2.
Gunanya menrik tulang iga ke atas waktu inspirasi
c. Otot punggung sejati
1) Muskulus interspinalis tranversi dan muskulus semispinalis, terdapat antara
kiri kanan prosesus tranversus dan prosesus spina. Fungsinya untuk sikap dan
pergerakan tulang belakang
2) Muskulus sakrospinalis (muskulus eroktor spina) terlatak di samping ruas
tulang belakang kiri dan kanan. Fungsinya memelihara dan menjaga kedudukan
kolumna vertebra dan pergerakan dari ruas tulang belakang

10
3) Muskulus quadratus lumborum, terletak anatara krista iliaka dan os kosta,
terdiri dari dua lapisan; fleksi dari vertebra lumbalis dan diamping itu juga
merupakan dinding bagian belakang rongga perut.
9. Otot pangkal lengan
Otot-otot ketul atau fleksor
a. Muskulus bisep braki (otot lengan berkepala dua) otot ini meliputi dua buah sedi
dan mempunya dua buah kepala (kaput). Kepala yang panjang melekat di dalam
sendi bahu, kepala yang pendek melekatnya di sebelah luar dan yang kedua di
sebelah dalam. Otot itu kebawah menuju ke tulang pengumpil. Di bawah urat nya
terdapat kandung lendir. Fungsi nya membengkokkan lenga bawah siku
meratakan hasta dan mengangkat lengan.
b. Muskulus brakialis (otot lengan dalam) Otot ini berpangkal di bawah otot segi tiga
di tulang pangkal lengan dan menuju taju di pangkal tulang hasta funsinya
membengkokkan lengan bawah siku
c. Muskulus korakobrakialis otot ini berpanglal di prosesus korakoid dan menuju ke
tulang pangkal lengan. Funginya mengangkat lengan
Otot-otot kedang (ekstensor)
a. Kepala berpangkal di sebelah belakang tulang pagkal lengan dan menuju ke
bawah kemudian bersatu dengan yang lain
b. Kepala dalam dimulai di sebelah dalam tulang pangkal lengan
c. Kepala panjang dimulai pada tulang dibawah sendi dan ketiganya mempunyai
sebelah urat yang melekat di olekrani.
10. Otot-otot sekitar panggul
a. Sebelah depan bagian dalam dari panggul terdapat :
1) Muskulus psoas mayor. Terbentang dari prosesus tranfersi lumbalis menuju
trokantel minor dan iliakus
2) Muskulus iliakus, berasal dari fosa iliaka menuju trokanter minor
3) Muskulus psoas minor yang terletak di muka psoas manyor. Ketiga otot ini di
sebut juga otot iliopsoas, fungsinya mengangkat dan memutar tungkai ke
bagian luar.
b. Sebelah belakang bagian luar terdapat
1) Muskulus gluteos maksimus merupakan otot yang terbesar yang terdapat di
sebelah lua panggul membentuk bokong. Fungsinya, antagonis dari iliopsoas
yaitu rotasi fleksi dan endorotasi femur

11
2) Muskulus gluteos medius dan minimus, terdapat dibagian belakang sendi
panggul dibawah gluteos maksimus. Fungsinya, abduksi dan endorotasi dari
femur dan bagian medius eksorotasi femur
11. Otot gerak bawah
a. Otot tungkai atas
Otot tungkai atas ( otot paha ), mempunyai selaput pembugkus yang
sangat kuat dan di sebut fasia lata yang di bagi atas 3 golongan yaitu :
1) Muskulus abduktor terdiri dari :
a) Muskulus abduktor maldanus sebelah dalam
b) Muskulus abduktor brevis sebelah tengah
c) Muskulus abduktor longus sebelah luar
Ketiga otot ini menjsdi satu yang di sebut muskulus abduktor femoralis.
Fungsinya menyelenggarakan gerak abduksi pada femur.
2) Muskulus ekstensor ( quadriseps femoris ) otot berkepala empat. Otot ini
merupakan otot terbesar dari :
a) Muskulus rektus femoris
b) Muskulus vastus leteralis eksternal
c) Muskulus vastus medialis internal
d) Muskulus vastus intermedial
3) Otot fleksor femori ( Terdapat di bagian belakang bagian paha ) terdiri
dari :
a) Biseps femoris otot berkepala dua. Fungsinya membengkokkan paha dan
meluruskan tungkai bawah.
b) Muskulus semi membranosus, otot seperti selaput. Fungsinya
membengkokkan tungkai bawah.
c) Muskulus semi tendinosus, otot seperti urat, fungsinya membengkokkan
urat bawah serta memutar kedalam.
d) Muskulus sartorius, otot penjahit, bentuknya panjang seperti pita,
terdapat di bagian paha, fungsi : eksorotasi femur memutar memutar ke
luar pada waktu lutut mengetul, serta membantu gerakan fleksi femur
dan membengkok keluar.
b. Otot tungkai bawah
1) Otot tulang kering depan muskulus tibialis anterior. Fungsinya mengangkat
pinggir kaki sebelah tengah dan membengkokkan kaki.

12
2) Muskulus ekstensor talangus longus. Fungsinya meluruskan jari telunjuk ke
tengah jari, jari manis dan kelingking kaki.
3) Otot kedang jempol, fungsinya meluruskan ibu jari kaki. Urat-urat tersebut
terpaut oleh ikat melintang dan ikan silang sehingga otot itu bisa
membengkokkan kaki ke atas. Otot-otot yang terdapat di belakang mata
kaki luar dipaut oleh ikat silang dan ikat melintang. Berfungsi dapat
mengangkat kaki sebelah luar.
4) Otot ketul empu kaki panjang ( muskulus falangus longus ). Berpangkal
pada betis, uratnya melewati tulang jari dan melekat pad ruas jari kaki.
Fungsinya membengkokkan empu kaki.
5) Otot tulang betis belakang ( muskulus tibialis posterior ). Berpangkal pada
selaput antara tulang dan melekat pada pangkal tulang kaki. Fungsinya
dapat membengkokkan kaki di sendi tumit dan telapak kaki dan telapak
kaki sebelah ke dalam.
6) Otot kedang jari bersama. Letaknya di punggung kaki, fungsinya dapat
meluruskan kaki ( muskulus ekstensor falangus ).
B. Pengkajian Muskuloskeletal
1. Riwayat
Riwayat muskuloskeletal termasuk data biografis dan demografis, keluhan
utama, dan tujuan sistem informasi. Kumpulkan indormasi untuk membantu
mengetahui penyebab dan tingkat gangguan yang klien alami.
a. Data Biografis dan Demografis
Informasi personal membantu dalam penyususna rencana keperawatan yang
khusus bagi tiap individu. Sebagai contoh, dengan mengetahui tempat tinggal
klien dan jenis transportasi yang digunakan dapat membantu untuk memahami
energi yang dibutuhkan klien untuk hidup secra mandiri dan tetap menjalani
kunjungan secara rutin. Informasi mengenai tipe pekerjaan dan hobi akan
memberikan pandangan mengenai resiko cedera. Mengetahui sitem pendukung
sosial klien juga penting dalam melakukan rencana asuhan keperawatan.
Usia dan jenis kelamin klien dapat memberikan beberapa masukan mengenai
masalah muskuloskeletal yang mungkin terjadi. Individu muda atau atletis lebih
cenderung mengalami cedera.
b. Riwayat Penyakit Dahulu

13
Catat episode keterlibatan muskuloskeletal sebelumnya. Identifikasi faktor
komorbid, seperti DM terapi steroid, osteoporois, fraktur, penyakit jantung iskemik,
stroke, dan obesitas.
c. Riwayat obat-obatan
Banyak obat yang memiliki efek samping yang dapat memperburuk atau
mencetuskan kondisi muskuloskeletal.
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Artritis inflamasi lebih umum jika kerabat dari keturunan pertama juga terkena.
Osteoartritis, osteoporosis, dan gout diturunkan dengan pola poligenik yang
bervariasi. Spondiloartritis seronegatif lebih umum terjadi dengan HLA B27. Defek
gen tunggal (pola penurunan monogenik) ditemukan pada neuropatik sensorik
herediter (penyakit Charcot-Marie-Tooth), osteogenesis imperfekta, sindrom Ehlers-
Danlos, sindrom marfan distrofi muskular.
e. Riwayat Lingkungan, Pekerjaan dan Sosial
Tanyakan mengenai pekerjaan terdahulu dan sekarang. Apakah pasien bekerja
penuh atau paruh waktu, sedang cuti sakit atau mendapat keuntungan tertentu dalam
keadaan sakit? Apakah pasien pernah harus beristirahat dari pekerjaannya dari kondisi
tersebut? Jika iya, apakah pasien terancam kehilangan pekerjaan? Tuntutan hukum
dapat terjadi pada kasus-kasus cedera diri dan keluhan terkait pekerjaan, misalnya
kelainan peregangan berulang (repetitive strain disorder), sindrom getaran tangan dan
fraktur akibat kelelahan (fatigue fraktures). perekrutan tentara, atlit dan penari
merupakan aktivitas yang beresiko terhadap terjadinya fraktur akibat kelelahan.
2. Pengkajian Fisik
a. Nyeri
Lokasi, durasi, penyebaran nyeri, faktor tertentu yang dapat menurunkan atau
meningkatkan rasanya nyeri, OTC atau pengobatan tradisional yang dilakukan dan
tingkat keberhasilan, keterkaitan dengan infeksi. Trauma, nyeri sesuai cidera,
manifestasi terkait (kebas, kesemutan)
Jika nyeri berhubungan dengan pembedahan atau cidera dannjika tidak
berhubungan dengan kejadian atau dikaitkan dengan pembengkakan dimana
elefasi tidak meredakan nyeri, pertimbangkan kemungkinan sindrom
kompertemen, suatu kegawatdarutatan ortopedik
b. Kaku Sendi

14
Sendi tertentu, konstan atau episodik, faktor tertentu yang dapat mengurangi dan
menambah nyeri, krepitus, kelemahan, defermitas. Keterlibatan sendi tertentu
menunjukkan masalah lokal. Keterlibatan dari satu sendi menunjukkan masalah
sistemik.
c. Perubahan Sensorik
Riwayat nyeri punggung atau cidera, lokasi cidera/nyeri punggung, penyebaran
nyeri, kesulitan dengan proses ambulasi, hilangnya sensasi, perasaan terbakar,
kesemutan. Perubahan sensori dapat disebabkan oleh tekanan pada saraf atau
pembuluh darah: tumor, fraktur, pembengkakan akibat proses operasi.
d. Pembengkakan
Lokasi, durasi, onset tiba-tiba atau bertahap, keterbatasan melakukan ADL,
hubungan dengan aktivitas, keterkaitan dengan panas/kemerahan, cidera, operasi,
pemasangan gips yang terjadi pada waktu dekat, dapat deiredakan dengan elefasi.
e. Kelemahan Sendi
Kelemahan sendi menandakan kemungkinan adanya penyakit sendi, neurologis
atau otot masalah yang timbul dapat fokal atau umum. Kelemahan akibat kelainan
sendi dapat disebabkan oleh salah satu penyebab berikut: nyeri atau robekan sendi dan
struktur penyokongnya. Selalu pertimbangkan saraf yang terjepit sebagai penyebab
kelemahan sendi, mislanya sindrom carpal tunnel pada pergelangan tangan dan
kelemahan ekstremitas bawah akibat kompresi akar saraf yang disebabkan prolaps
diskus intervertebralis atau stenosis spinal

15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengkajian muskuloskeletal meliputi pemeriksaan pada tulang, persendian, dan otot-
otot.Pengkajian perlu dilakukan secara sistematis, teliti,dan terarah. Data yang dikumpulkan
meliputi data subjektif dan objektif dengan cara melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik,
dan pemeriksaan diagnostik.
Pemeriksaan fisik harus dilakukan secara sistematis untuk menghindari kesalahan.
Pengkajian keperawatan merupakan evaluasi fungsional. Teknik inspeksi dan palpasi
dilakukan untuk mengevaluasi integritas tulang, postur tubuh, fungsi sendi, kekuatan otot,
cara berjalan, dan kemampuan pasien melakukan aktivitas hidup sehari-hari.
B. Saran
1. Saat melakukan pengkajian musculoskeletal harus secara sistematis teliti dan terarah
2. Saat akan melakukan pemeriksaan fisik terlebih dahulu harus mengetahui tentang
anatomi dan fisiologi sistem muskuloskeletal dan integrasinya dengan sistem
neurologi dan intergumen

16
17

Anda mungkin juga menyukai