Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN

(TERAPI COMPLEMENTER)

KELOMPOK : K3B
DISUSUN OLEH :

AGUNG SAPUTRA ARNOLD B NAPITUPULU


DONI CANDRA FITRIA WIDIA CITRA

FEBRIANA SAFITRI JOKO DWI ARIYANTO

LISA SARAS WATI NILUH ASTITI

NITA ANA PRATIWI SEVA ARNESA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS MITRA INDONESIA

2019
A. Latar Belakang

Akupresur atau yang biasa dikenal dengan terapi totok/ tusuk jari adalah salah satu
bentuk fisioterapi dengan memberikan pemijatan dan stimulasi pada titik-titik tertentu
pada tubuh. Terapi akupresur merupakan pengembangan dari ilmu akupuntur, sehingga
pada prinsipnya metode terapi akupresur sama dengan akupuntur, yang
membedakannya terapi akupresur tidak menggunakan jarum dalam proses
pengobatannya. Akupresur berguna untuk mengurangi atau pun mengobati berbagai
jenis penyakit dan nyeri serta mengurangi ketegangan dan kelelahan. Proses
pengobatan dengan teknik akupresur menitik beratkan pada titik-titik saraf tubuh. Di
kedua telapak tangan dan kaki kita terdapat titik akupresur untuk jantung, paru-paru,
ginjal, mata, hati, kelenjar tiroid, pankreas, sinus, dan otak ( Fengge 2012).

Akupresur merupakan terapi dengan prinsip healing touch yang lebih menunjukan
prilaku caring pada responden, sehingga dapat memberikan perasaan tenang, nyaman,
perasaan yang lebih diperhatikan yang dapat mendekatkan hubungan terapeutik antara
terapis dan penderita (Metha, 2007).

Teknik Memijat Pada Terapi Akupresur

Pertama kali yang harus diperhatikan sebelum melakukan pijat akupresur adalah
kondisi umum si penderita. Pijat akupresur adalah kondisi umum si penderita. Pijat
akupresur tidak boleh dilakukan terhadap orang yang sedang dalam keadaan terlalu
lapar ataupun terlalu kenyang, dan pada perempuan yang sedang dalam keadaan
hamil muda. Selain kondisi pasien ruangan untuk terapi akupresur pun harus
diperhatikan. Suhu ruangan yang digunakan untuk terapi tidak boleh terlalu panas
atau terlalu dingin,sirkulasi udara ruangan baik dan tidak diperbolehkan melakukan
pemijatan di ruangan berasap. Pijatan bisa dilakukan setelah menemukan titik
meridian yang tepat, yaitu timbulnya reaksi pada titik pijat berupa rasa nyeri, linu atau
pegal. Dalam terapi akupresur pijatan bisa dilakukan dengan menggunakan jari tangan
( jempol dan jari telunjuk). Lama dan banyaknya tekanan ( pemijatan) tergantung
pada jenis pijatan. Pijatan untuk menguatkan
(Yang), untuk kasus penyakit dingin, lemah, pucat/ lesu, dapat dilakukan dengan
maksimal 30 kali tekanan, untuk masing-masing titik dan pemutaran pemijatannya
searah jarum jam, sedangkan pemijatannya yang berfungsi melemahkan (Yin) untuk
kasus penyakit panas, kuat, muka merah, berlebihan/ hiper dapat dilakukan dengan
minimal 50 kali tekanan dan cara pemijatannya berlawanan jarum jam ( Fengge
2012).

A. Tujuan
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengaplikasikan pemberian terapi akupresur dan meningkatkan keterampilan
masyarakat tentang terapi akupresur serta mengendalikan kejadian hipertensi pada
masyarakat di dusun sidoharjo 1.

2. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang terapi akupressur untuk
mengendalikan hipertensi.
2. Meningkatkan keterampilan masyarakat tentang terapi akupressur.
3. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam mengendalikan hipertensi dengan
terapi komplementer akupresure.
Mengendalikan angka kejadian hipertensi di masyarakat dengan terapi akupressur

a. Rancangan Kegiatan
 Kegiatan : Penyuluhan terapi complementer
 Topik : Melakukan kegiatan terapi akupresure
 Metode: diskusi
 Media : power point
 Waktu: 17 April 2019 pukul 15.30 wib
 Tempat: Posko Mahasiswa KKN
 Setting Ruangan :
Penyaji Narasumber

LCD

warg warg
a a

fasilitator fasilitator
warg warg
a a

warg warg
a a
observer
 PENGORGANISASIAN
 Ketua Pelaksana : Donni Chandra
 Moderator : Joko Dwi Ariyanto
 Penyaji : Ni Luh Astiti Bakti
 Narasumber : Nita Ana Pratiwi
Lisa Saraswati
 Demonstrator : Agung Saputra
Fitria Widia Citra
 Fasilitator : Seva Arnesa
Febriana Safitri
 Observer : Arnold B Napitupulu

 Sasaran dan Target


Sasaran : Masyarakat dusun Sidoharjo 1 yang menderita hipertensi
Target : Masyarakat dusun Sidoharjo 1 yang menderita hipertensi

1. Strategi
- Untuk persiapan terapi complomenter, sebelumnya di konsultasi dengan pembimbng
dan ketua dusun untuk penentuan hari, serta mempersiapkan media dan alat-alat untuk
terapi complomenter.
- Perbaikan data yang telah dibuat.
- Diskusi bersama antara mahasiswa dan masyarakat penderita hipertensi di dusun
sidoharjo 1

2. Kriteria Evaluasi
a) Evaluasi struktur
1. Persiapan alat telah disiapkan
2. Laporan pendahuluan telah dibuat dan dikonsultasikan kepada pembimbing
3. Tempat dan waktu untuk kegiatan Penyuluhan telah di sepakati
4. Kontrak dengan pembimbing dan masyarakat telah di sepakati
b) Evaluasi Proses
- Masyarakat yang menderita hipertensi di dusun sidoharjo 1 datang sesuai
undangan.
- Masyarakat yang menderita hipertensi di dusun sidoharjo 1 dapat memecahkan
masalah
- Mahasiswa dan masyarakat yang menderita hipertensi di dusun sidoharj 1
membantu penyusunan kegiatan yang ada.
- Masyarakat yang menderita hipertensi dapat mengikuti kegiatan dengan aktif dan
kooporatif
- Pelaksanaan terapi complementer dapat berlangsung dengan lancar, dan
mahasiswa dapat melaksanakan peran dan tugasnya masing-masing.
c) Evaluasi Hasil
- Kegiatan terapi complementer berjalan dengan waktu yang telah ditentukan.
- Masyarakat (kelompok suwabantu) 80% mampu berperan serta dalam melakukan
terapi complementer akupresur secara baik dan benar.

Anda mungkin juga menyukai