NIM : 17016054
A. Definisi wawancara
Wawancara merupakan salah satu metode pengumpulan bahan berita ( teknik reportase ).
Selain itu wawancara juga merupakan salah satu metode pengumpulan informasi baik untuk
dijadikan berita maupun untuk tujuan penelitian ( tugas ). Dalam wawancara, bertanya pada
narasumber (saksi, pengamat, pihak setuju, dan sebagainya) berguna untuk mengumpulkan
informasi, keterangan, fakta, atau data tentang suatu peristiwa atau masalah. Hasil wawancara
disusun dalam bentuk karya jurnalistik, yaitu berita, fitur, atau artikel opini.
Wawancara merupakan suatu proses interaksi dan komunikasi. Dalam proses ini hasil
wawancara ditentukan oleh beberapa faktor yang berinteraksi dan mempengaruhi arus informasi.
Faktor-faktor tersebut, yaitu pewawancara, responden, topik penelitian yang tertuang dalam
daftar pertanyaan dan situasi wawancara.
B. Model Wawancara
1. Wawancara langsung atau bertatap muka ( face to face ) langsung dengan narasumber.
2. Wawancara tidak langsung, misalnya melalui telefon, chating , dan email (wawancara tertulis).
C. Jenis-Jenis Wawancara
4. Wawancara sambil lalu ( casual interview ), yaitu wawancara “penuh persetujuan”, tidak
ada perjanjian dulu dengan narasumber , misalnya mewawacarai seorang pejabat
sebelum, setelah, atau di tengah berlangsungnya sebuah acara.
5. Wawancara jalanan ( man in the street interview ) atau disebut pula "wawancara di
tempat", yaitu wawancara di tempat kejadian dengan berbagai narasumber, misalnya di
lokasi kebakaran.
6. Wawancara tertulis ialah wawancara yang dilakukan melalui email atau bentuk
komunikasi tertulis lainnya.
7. Wawancara “cegat Pintu” ( door stop interview ), yaitu wawancara dengan cara
“mencegat” narasumber di sebuah tempat, misalnya tersangka korupsi yang baru keluar
dari ruang interogasi KPK.
D. Teknik Wawancara
Para praktisi jurnalisme ( wartawan ) umumnya sependapat, tidak ada kiat mutlak dalam
wawancara jurnalistik. Setiap wartawan memiliki trik atau cara tersendiri guna menemui dan
memancing narasumber untuk berbicara.
b. Memahami masalah yang ditanyakan dalam wawancara yang baik tidak pergi dengan
kepala kosong .
c. Menyiapkan pertanyaan.
d. Menentukan narasumber
e. Membuat janji dan menghubungi narasumber atau “mengintai” narasumber agar bisa
ditemui.
e. Awali dengan meminta biodata narasumber, terutama nama (nama lengkap dan nama
panggilan jika ada). Bila perlu, mintalah narasumber untuk membuatnya sendiri agar
tidak terjadi kesalahan.
k. Jadilah pendengar yang baik. Ingat, tugas wartawan menggali informasi, bukan
"menggurui" narasumber, apalagi ingin ujntuk gigi terkesan lebih pintar atau lebih
paham dari narasumber.
Rangkuman adalah penyajian singkat dari suatu pembicaraan atau tulisan. Adapaun
langkah-langkah untuk membuat rangkuman hasil wawancara, antara lain:
Beberapa hal yang dapat dijadikan panduan untuk mengikuti wawancara, yaitu:
2. Memusatkan perhatian
3. Memerhatikan intonasi, mimik, dan bahasa tubuh kedua belah pihak yang terlibat dalam
wawancara
Untuk mngetahui isi wawancara dapat dilakukan dengan cara menyimak dan mencatat isi
pokok pembicaraan dalam wawancara. Cara mencatat isi pokok pembicaraan dalam wawancara
sebagai berikut:.
Asep Syamsul M. Romli, Jurnalistik Praktis untuk Pemula , Rosdakarya, Bandung 1999.